DENDAM Tuan ARGA

Selamat! Membaca 🤗

("Arga, tolong jangan pernah kau sakiti hati wanita manapun, dan jangan pernah kau memaksa seseorang untuk bersamamu.")

"Mama jangan khawatir, aku akan selalu mengingat semua pesan mama itu. Dan Mama jangan pernah mendengarkan apapun yang dikatakan oleh Jessie."

("Mamah percaya padamu Ga, tentu saja Mama akan sangat percaya pada putra satu-satunya mama, anak Mama tidak akan pernah menyakiti siapapun terutama hati seorang wanita, kamu jaga istrimu baik-baik bahagiakan dia dengan apa yang kau bisa dan miliki. Mama sangat percaya padamu.")

Arga hanya diam, tidak menyahuti ucapan Lisa dari seberang sana, ia terpaksa selalu berbohong pada ibunya tentang Shi, karena Arga sendiri tidak sanggup jika harus mengatakan siapa Shi sebenarnya kepada Lisa ataupun Kaisar.

("Arga! Kau dengar mama kan?")

"Aku mendengarnya ma, Mama jangan memikirkan apapun, jagalah kesehatan Mama dan tugas Mama hanyalah bahagia dan terus bahagia."

("Iya sayang! Kamu Jaga dirimu baik-baik ya, Mama ingin mempersiapkan makan malam dulu, Karena Om Farel sedang dalam perjalanan ke sini, Mama sangat senang mendengar kabar baik tentang Papimu, adikmu Farelin pasti sangat bahagia dengan kedatangan Papinya di sini, kenapa kau tidak ikut pulang mengantar Papimu?")

"Maafkan aku Ma, masih terlalu banyak pekerjaan di kantor yang harus aku selesaikan, jadi aku tidak bisa mengantar Papi, tapi besok akan aku usahakan pulang aku juga ingin bertemu dengan Mama dan adik-adik."

("Mama tunggu. Jangan lupa ajak serta Istrimu, jangan kau biarkan dia terus-terusan berada di Mansion, ajak dia jalan-jalan agar dia tidak jenuh di dalam Mansion, kau harus meluangkan waktu yang cukup untuk Istrimu.")

"Baik Ma."

Setelah melakukan panggilan dengan Ibunya dan Arga berhasil meyakinkan Lisa bahwa ia dan Shi baik-baik saja, membuat Arga sedikit lega.

Tapi kelegaan laki-laki itu kembali memudar ketika ia mengingat Jessie, berani sekali dia mengadu pada mama, itulah yang Arga pikirkan. Dan dia tentu akan memberikan pelajaran untuk gadis itu.

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

Keesokan harinya.

Arga yang sudah berjanji ingin berkunjung ke tempat orang tuanya tengah bersiap-siap, kali ini ia berangkat tidak ditemani Ben. Karena sekretarisnya itu masih berada di kediaman Lisa dan Kaisar dan kebetulan hari ini weekend jadi tidak ada urusan Kantor atau pekerjaan apapun.

"Tuan Arga, apa Anda ingin pergi ke tempat Nyonya Lisa dan Tuan Kaisar?"tanya Bi Ida, yang melihat Arga sudah rapi dan siap untuk berangkat.

"Iya, aku sudah bilang sejak semalam kan pada Bibi, jika aku ingin ke Rumah Mama."

"Benar Tuan, tapi....!"

"Tapi apa?"potong Arga.

"Nyonya Lisa, semalam menghubungi Bibi, dan meminta Bibi untuk memastikan jika Anda pergi bersama dengan Nona Shi."

"Apa!"Arga menarik nafasnya dalam-dalam, ia tidak menyangka jika ibunya sampai menghubungi bi Ida untuk memastikan agar ia pergi bersama dengan Shi, Arga berpikir jika ibunya itu masih menaruh sedikit keraguan padanya akan pernikahannya dengan Shi.

"Tuan, apa Bibi perlu meminta Nona Shi untuk segera bersiap-siap?"bi Ida kembali bertanya, karena sejak pertanyaan kedua yang ia lontarkan Arga belum memberi respon apapun.

"Aku tidak ingin mengajaknya."Sahut Arga memberi keputusan.

"Tapi Tuan, jika Anda sampai tidak mengajak Nona Shi ke kediaman Nyonya Lisa dan Tuan Kaisar. Semua akan....!"

"Aku tahu, ya sudah! Cepat minta dia bersiap-siap, aku hanya akan menunggunya dalam waktu 5 menit saja. Jika di waktu 5 menit dia masih belum siap aku tidak akan mengajaknya."Sahut Arga dengan cepat dan kembali memotong ucapan bi Ida.

"Baik Tuan, saya akan segera memanggil Nona Shi di kamarnya."

Dengan sedikit berlari, bi Ida segera menuju ke lantai atas dan mengetuk pintu Kamar Shi, dan wanita itu pun segera membukanya.

"Apa! Mengajakku keluar? Apa tidak salah?"selain terkejut, Shi juga tidak yakin dengan yang dikatakan Bi ida. Jika lelaki itu akan membawanya keluar dari Mansion meskipun Arga membawanya ke Rumah orang tuanya tapi ini sungguh keajaiban untuk Shi.

"Benar Nona, Tuan Arga akan mengajak anda untuk mengunjungi kediaman Nyonya Lisa dan Tuan Kaisar."

Shi berpikir sejenak.

'Apa ini adalah suatu jawaban atas doa-doaku semalam, dan apa aku harus benar-benar memanfaatkan ini agar bisa kabur dari lelaki kejam itu. Baiklah! Sepertinya itu benar Shi, jangan kau sia-siakan kesempatan emas ini karena bisa jadi, di hari esok atau nanti lelaki kejam itu tidak akan pernah lagi mengajakmu keluar dari Mansion.' Batin Shi.

"Baik Bi, saya akan ikut dengannya ke Rumah Ibu dan Ayah mertua saya."Ucap Shi, dengan senyum sejuta wat.

"Sekarang Anda bersiap-siaplah Nona, karena tuan Arga hanya memberi Anda waktu 5 menit untuk bersiap-siap dan jika di lihat dari sekarang, waktu Anda hanya tersisa 4 menit 30 detik lagi."

"Apa! Dia hanya memberi saya waktu 5 menit. Astaga! Bahkan aku belum mandi Bi?"

"Bukan 5 menit lagi Nona, karena waktu semakin berjalan jadi waktu Anda hanya tersisa 4 menit 10 detik lagi, jadi cepatlah bersiap-siap. Karena jika lewat dari 5 menit seperti yang Tuan Arga ucapkan, dia tidak akan mengajak Anda keluar, untuk menghemat waktu di sarankan, Anda tidak perlu mandi lagi. Cukup mengganti piyama Anda dan mencuci wajah." Ucap bi Ida, seraya memberi solusi untuk Shi.

'Mana bisa seperti itu, masa berkunjung ke Rumah mertua tidak mandi! Jorok sekali, tapi baiklah, tidak ada cara lain karena inilah satu-satunya kesempatan aku keluar dari Mansion ini, melewatkan satu hari tidak mandi tentu tidak menjadi masalah besar asal aku benar-benar bisa kabur dari Mansion ini setidaknya aku bisa menghubungi Papi, untuk memastikan jika dia baik-baik saja.'Batin Shi.

🕊️🕊️🕊️

Dan seperti yang disarankan oleh Bi Ida, kurang dari 5 menit sih sudah turun dari lantai 2 dan siap untuk pergi bersama suaminya.

Dia hanya mengganti piyama tidurnya saja dengan baju lengan panjang dan celana panjang berwarna serba hitam, si sengaja berkostum seperti itu agar ia bisa berkamuflase dengan kegelapan malam. Karena ia akan melarikan diri dari Arga ketika malam hari dan itu ia lakukan ketika sudah sampai di kediaman Lisa dan Kaisar, Shi sangat yakin jika sesampainya di sana baik Arga ataupun yang lainnya pasti tengah sibuk berbincang atau melakukan apapun sehingga memberi banyak kesempatan untuk ia pergi secara diam-diam, dan selama dalam perjalanan pun Shi sudah akan menghafalkan setiap jalan yang ditempuhnya bersama Arga untuk memudahkan ia kabur nanti.

"Saya sudah siap Tuan,"ucapnya ketika sudah berada di hadapan Arga.

Arga memperhatikannya dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Apa kau pikir kau ingin berkunjung ke Rumah duka dengan pakaian serba hitam seperti ini?"tanya Arga yang membuat Shi terkejut, dan wanita itu langsung mencari alasan yang masuk akal dan tentunya diterima oleh sang Tuan.

"Maafkan saya Tuan, tapi saya lebih nyaman dengan pakaian seperti ini, lagi pula di lemari pakaian saya, semua pakaiannya berwarna serba hitam, tidak ada warna cerah yang lainnya seperti pink, merah, atau biru." Sahut Shi memberi alasan yang tepat, karena memang benar adanya, di lemari pakaiannya tidak ada baju atau celana berwarna lain selain hitam. Karena semua itu disediakan oleh Arga dan Arga sama seperti Kaisar menyukai sesuatu yang serba hitam.

Arga sudah tidak mau bertanya atau bicara apapun lagi, dia hanya memberi isyarat pada Shi agar segera masuk ke dalam mobilnya, dan mereka pun segera melakukan perjalanan menuju kediaman Lisa dan Kaisar.

Bersambung...

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Minta dukungannya ya.

Dan tolong koreksi jika ada kesalahan dalam tulisan ini 🙏

Lope Banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️❤️❤️