NovelToon NovelToon
Brondong Angkuh Itu Suami Ku

Brondong Angkuh Itu Suami Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Berondong
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Iis Surya

Viola pranindhita(29) seorang perempuan independen yang sukses di segala bidang usaha hingga berhasil menjadi CEO perusahaan ternama.terpaksa menerima perjodohan nya dengan Evan Erlangga(27). seorang pembisnis muda yang sekaligus saingan bisnis nya yang terkenal angkuh dan dingin terhadap wanita..
akankah keangkuhan, keras kepala, dan sifat individulis dari ke duanya bisa menciptakan sebuah ikatan rumah tangga yang manis dan romantis???Jika ada trauma di masa lalu tentang pernikahan...bagaimana cara mereka untuk berusaha memahami tentang arti pernikahan yang sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Godaan di kantor

Tiara berjalan dengan wajah kesal,melewati koridor kantor Evan. Sudah seminggu sejak terakhir dia menginap di rumah Evan... dia masih tidak bisa Terima perlakuan Viola yang ketus terhadap nya..

Tiara pun tidak habis pikir pada Evan yang sekarang tampak acuh padanya.. terlebih Viola,sudah jelas-jelas ia sengaja memperlihatkan foto-foto mesra nya bersama Evan saat liburan dulu.. tapi, tetap saja sampai saat ini dia belum melihat tanda-tanda kalau Viola dan Evan bertengkar karena itu...bahkan sedikit pun dia tidak melihat ada rasa cemburu Viola terhadap dia dan Evan.

"Maaf nona.. pak Evan sedang tidak bisa di ganggu.. beliau sedang ada urusan penting.. " ujar Tomi sekertaris Evan ,berusaha menghalangi Tiara yang ingin masuk ke ruangan kantor bos nya.

"Kalau gitu saya tunggu di sini.. " Tiara duduk di sofa di luar ruangan

"Maaf nona... nampaknya ini akan berlangsung lama... "

"Iya nggak apa-apa.. saya akan tunggu.. "jawab tiara acuh.

Sekertaris Evan tampak membuang napas pelan.. dia tidak bisa mencegah Tiara untuk menunggu Evan.

"Baik, nona... kalau begitu saya permisi untuk lanjutkan pekerjaan saya... " ujar Tomi sekertaris sekaligus ajudan Evan saat ini.

Tiara mengangguk, dengan santai dia membuka-buka majalah yang ada di sudut ruangan tunggu itu.

Lama dia menunggu.. hingga dia merasa gelisah.. dengan satu isyarat dia memanggil Tomi untuk menghampirinya.

"Berapa lama lagi, Evan di dalam..? " tanya tiara sedikit kesal.

"Itu, saya tidak tau pasti nona... masalah nya... "

"Apa masalah nya, kamu sudah bilang kan saya tunggu dia di sini..? "

"Iya nona, saya sudah mengatakan nya.. "

"Memang nya ada siapa di dalam,.. partner kerja dari perusahaan mana..? "

"Perusahaan Widya Group.. nona.. " jawab Tomi terbata. membuat mata tiara membulat sempurna.

"Maksud kamu, perusahaan Viola..? ! "

Tomi mengangguk pelan.

"Jadi yang di dalam itu Evan sama Viola..?! "

Tiara beranjak dari duduknya dia menyesali kebod**an nya tidak bertanya sedari tadi.

Tomi tetap melakukan tugas nya menghalangi Tiara masuk ke ruangan bos nya.

"Saya mau masuk, sudah lebih dari satu jam saya nunggu di sini.. "

"Tapi, pak Evan belum mengijinkan anda masuk.. "

"Kamu tau kan siapa saya,.. saya sahabat Evan.. dan kamu tau betapa spesial nya saya di keluarga ini..?! "

"Maaf nona.. tapi yang di dalam adalah istri pak Evan sendiri.. "

Tiara tampak kesal dengan jawaban Tomi.. dengan gusar dia mendorong Tomi dan masuk ke ruangan Evan.

Evan dan Viola yang sedang duduk bersebelahan di sofa merasa kaget. Evan segera menutup laptopnya. sementara Viola hanya menatap Tiara dengan angkuh.

"Ada apa ini Tomi..? "

"Maaf Pak.. non tiara maksa untuk masuk.. "

Tiara menoleh pada Tomi dengan kesal.

"Kamu nggak bilang saya udah nunggu lebih dari satu jam..? "

"Tomi sudah bilang sama aku .. kenapa.., memang nya ada hal penting apa yang ingin kamu sampaikan..? " tanya Evan tajam.. dia tidak suka jika di ganggu pada saat sedang berkerja.. terlebih partner bisnis nya sekarang adalah Viola istri yang sangat di cintainya.

"Sudah tidak apa-apa, kamu bisa balik ke perkerjaan kamu.. "ujar Evan mengisyaratkan agar Tomi segera keluar dari ruangan nya.

"Jadi,.. gimana pak Evan.. apa diskusinya kita akhiri sampai di sini saja..? " tanya Viola dengan profesional kerjanya.

Evan menoleh pada Viola, tampak kekesalan terlihat jelas di wajah istrinya itu.

"Kamu ada perlu apa ti...? " tanya Evan pada tiara yang langsung duduk di sofa seberang Evan dan Viola.

"Kalian, selesaikan saja dulu kerjaan kalian.. aku akan tunggu di sini.. "

Viola tersenyum smirk.

"Kami masih berdiskusi tentang program kerja kami.. bukankah tidak etis jika ada orang lain di sini.. apalagi ini menyangkut kerahasiaan program baru kami.. " jelas Viola.

"Aku bukan orang lain.. aku pun nggak ngerti masalah perusahaan.. jadi kalian tenang saja.. aku nggak bakal ngerecokin kok... "

Evan menarik napas panjang..

"Sebaiknya kamu pergi ti.. aku nggak ada waktu untuk melayani kamu.. " Evan berdiri dan meminta tiara keluar dari ruangan nya.

"Evan,.. kamu memang sudah berubah... dulu kamu tidak pernah bisa jauh dari aku.. apa lagi sampai mengusir aku.. kamu keterlaluan Evan..! " Tiara keluar meninggalkan ruangan Evan.. Hanya Viola yang tampak terdiam melihat kepergian Tiara.

Evan kembali duduk di sebelah Viola bahkan kini duduknya lebih rapat dari semula.

"Kamu nggak takut, dia ngelaporin kamu ke kakek..? " tanya Viola datar. dia kembali membuka laptop yang ada di tangan nya.

Evan tersenyum dan meletakkan wajahnya di bahu Viola. hingga Viola bisa merasakan hembusan napas nya.

"Fokus pak Evan.. " ucap Viola dengan pandangan nya lurus ke laptop.

"Iya,. aku fokus.. " bisik Evan membuat konsentrasi Viola perlahan pudar.

Viola berdehem mengatasi kegugupan nya..

"Vi.. hampir dua jam loh kita kerja.. " bisik Evan mulai meraba pipi Viola dengan hidungnya.

"Ini kantor.. jadi kita harus kerja kan..? "Viola berusaha fokus pada laptop nya. sampai tangan Evan menutup laptop nya pelan.

Viola menoleh pada Evan, hingga wajah mereka benar-benar berhadapan.

"Kita break dulu sebentar,.. nanti di lanjutkan lagi.. " ucap Evan pelan dengan suara yang mulai terdengar berat.

"Evan, ini di kantor.. " Viola berusaha mengingat kan Evan meskipun sebenarnya dia pun sudah mulai terpancing godaan suaminya itu.

Evan tersenyum dan menyimpan laptop yang ada di tangan Viola ke atas meja di sisi sofa. sementara tubuh nya mulai menekan tubuh Viola hingga setengah terbaring.

"Sebentar saja... " bujuk Evan dengan mulut terbuka dan siap memagut bibir Viola. .

Viola hanya memejamkan matanya menikmati cumbuan Evan.. tanpa di sadari tangan nya bergerak membuka dasi dan kancing kemeja Evan..

"Kita pindah,.. ? " ajak Evan sambil membopong tubuh Viola..tapi tiba-tiba saja handphone di saku nya berbunyi..awalnya Evan mengacuhkan nya dan membawa Viola ke ruangan sebelah, tempat dia beristirahat ketika harus lembur.. handphone nya terus berbunyi hingga Evan merebahkan tubuh Viola ke tempat tidur..Viola melepaskan ciuman panas mereka dan meminta Evan untuk mengangkat telepon nya..Evan mendengus kesal,dengan napas masih terengah dia menjawab telepon nya yang ternyata dari Rico sepupu nya.

"Bro... hari ini aku pulang jemput aku ya... "

"Memang nya kamu ini raja yang tiap datang harus di jemput, pulang aja sendiri.. aku lagi sibuk..! "

"Eh, bro lo lagi dimana lagi di gym ya.. napas nya kayak capek gitu..! "

"kepo lo.. ! "

Evan menutup telepon nya dengan gusar, sementara Viola tersenyum dengan perubahan wajah suami brondong nya itu..

Evan menoleh pada Viola.. panggilan dari Rico tadi benar-benar mengganggu pergulatan panas yang hampir saja terjadi di kantor nya.

"Sudah, nanti kita teruskan di rumah saja.. lagian ini masih jam kerja.. " ujar Viola sambil bangkit dari tempat tidur.. dia mengancingkan kembali kemeja Evan yang tadi dia buka.

Evan mendekatkan tubuh Viola padanya.

"Kamu janji ya.. kita lanjutkan nanti di rumah.. "

"Iya.. memang nya kapan aku pernah bohong.. "

Evan tersenyum senang dan mengecup bibir Viola lembut.

"kiss aja.. sebentar.. " bujuk Evan.tangan nya sudah melingkar di pinggang ramping Viola.

Viola tersenyum dia tidak bisa menolak lagi ketika bibirnya sudah menyatu dengan bibir Evan yang langsung mengulum nya dengan lembut.. tangan nya reflek melingkar di leher Evan yang lebih tinggi darinya.

"Sudah.. nggak bakal selesai kalau gini terus.. " Viola mendorong Evan pelan. dan menuntunnya kembali ke ruangan kantor yang sempat mereka tinggalkan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Rian Moontero
lanjuuuttt👍😍
Debby
🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!