NovelToon NovelToon
Gadis 147 cm

Gadis 147 cm

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Tamat
Popularitas:355k
Nilai: 5
Nama Author: elis_konkon

Tubuhnya yang mungil serta wajahnya yang imut bak gadis remaja membuat setiap orang selalu salah faham, karena mereka mengira Faiha hanyalah gadis yang masih bau kencur dan polos.

Ya, gadis itu bernama Faiha Arsyana yang telah berumur 21 tahun dan memiliki tinggi badan 147 cm.

Karena itulah ia terjebak dalam situasi yang tidak di inginkannya.Dan terlibat dalam hubungan yang aneh dan mendebarkan dengan seorang pria dewasa, tampan dan mapan yang bernama Abiseka Jayendra 36 tahun. Hingga Faiha di persunting oleh laki-laki dingin itu.Kejadian unik,aneh dan menggelitik selalu mewarnai kisah percintaan mereka.

Bagaimanakah kehidupan pernikahan mereka yang dilandasi oleh kebohongan dan kepura-puraan. Akankah sandiwara yang keduanya lakoni akan berubah menjadi realita yang nyata.

Yuk, kita kepo'in pasangan terunik Faiha dan Abiseka si kanebo garing yang super gengsi dan si gadis OG yang menggemaskan.Selalu jutek hanya pada Abiseka seorang. Kisah mereka bagaikan Tom and Jerry

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elis_konkon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Mencurigakan

PLAKK

Faiha mendorong tubuh kekar Abiseka dengan sekuat tenaga lalu menampar pipinya hingga lima jemari Faiha tercetak jelas memerah di pipi putih Abiseka.

"Tuan–apa-apaan ini? Kenapa anda melecehkan saya?"

Memelototi Abiseka kesal namun, tampak semburat kemerahan di wajahnya. Itu adalah ciuman pertamanya dan yang mengambil adalah suaminya sendiri.Akan tetapi hubungan mereka belumlah sedekat itu hingga Abiseka berani menciumnya tanpa izin.

"Apa kamu bilang...melecehkan? Mencium istri sendiri kamu anggap melecehkan. Aturan dari mana itu. Sudahlah, jangan sok jual mahal. Aku ini adalah suami sah mu dan jika kita melakukan lebih dari pada sekedar berciuman juga tidak masalah,bukan?" Tetap tak mau di persalahkan atas tindakan semena-menanya.

"Iya–aku tahu.Tapi, kan pernikahan kita hanya berlandaskan sebuah kerjasama hitam di atas putih. Kita bahkan menandatanginya bersama. Dan apa barusan tadi yang anda lakukan? Itu sebuah pelanggaran, bukankah kita sudah sepakat tidak ada kontak fisik jelas tertulis di surat perjanjian."

"Baiklah, aku minta maaf. Kejadian tadi anggap saja tidak pernah terjadi. Aku khilaf." Mengusap wajahnya, tak percaya mengapa ia bisa melakukan hal senekat dan sekasar itu pada Faiha yang kini berstatus sebagai istri sahnya.

Faiha bisa melihat rasa bersalah di wajah Abiseka dan ketusan dari hati permintaan maaf nya.

"Iya, saya terima permintaan maaf anda. Saya harap ini tidak akan pernah terjadi lagi. Ingat, kita menjalankan kehidupan pernikahan hanyalah sebuah sandiwara belaka. Jika sudah waktunya kita akan berpisah." Abiseka tidak menanggapi omongan Faiha dan langsung mengidupkan mesin kendaraannya melanjutkan perjalanan menuju ke kediaman Jayendra.

Sejak kejadian di luar kendali tadi, di sepanjang jalan pasangan suami istri baru itu saling diam tanpa suara.Abiseka fokus menyetir sedangkan Faiha melihat kearah samping kaca jendela.

Tak sampai 10 menit,akhirnya mereka pun tiba dirumah.Abiseka keluar dari mobil lebih dulu di susul Faiha kemudian mengekori suaminya dari belakang.

Ketika mereka melewati ruang tengah, tiba-tiba terdengar suara mama Malika yang ternyata belum tidur. Sepertinya wanita paruh baya itu sengaja menunggu kepulangan anak dan menantu kesayangannya.

"Kalian pulang? Mama kira kalian akan menginap hotel. Kenapa sampai jam segini baru pulang?"

Faiha hanya menjawab dengan senyuman yang terkesan di paksakan. Abiseka? suami dinginnya itu tak mengindahkan ujaran sang mama.Abiseka terus saja melangkah menaiki anak tangga menuju ke kamarnya tanpa menoleh sedetikpun pada mamanya.

"ABI–" Mama Malika sampai berteriak guna memanggil sang putra yang diam tanpa kata. Tidak seperti biasanya laki-laki itu cuek pada sang mama.

"Faiha, suamimu kenapa? Apa telah terjadi sesuatu pada kalian? " Penasaranya.

"Ti–tidak ada apa-apa,kok Ma. Mas Abi katanya tadi cuma agak pusing saja.Mungkin kelelahan bisa juga masuk angin.Mama tidak usah khawatir."

"Begitu.Ya sudah, kalau begitu kamu susul gih suamimu.Selamat tidur ,sayang."

"Selamat malam, Ma."

Keesokkan paginya seperti biasa, semua telah berada di meja makan untuk sarapan pagi sebelum beraktifitas.Nyonya Malika sejak tadi terus memperhatikan anak dan menantunya yang tampak janggal. Abiseka yang terdiam membisu dengan aura gelapnya,tak jauh berbeda begitupun Faiha yang wajahnya tampak murung dan terkesan canggung.

"Sayang, itu—suamimu apa sakit kepalanya sudah mendingan?Kok, sejak tadi Mama lihat Abi diam saja."

"Itu–Fai juga ngak tahu, Ma." Faiha bingung harus memberikan jawaban seperti apa. Sejak kejadian semalam suaminya belum mengajaknya bicara lagi. Sepertinya laki-laki itu masih marah padanya.

"Aku sudah selesai. Abi berangkat ke kantor duluan ada meeting pagi."

Abiseka beranjak dari tempat duduknya dan hendak berpemitan. Namun, ketika ia menoleh tak sengaja Mama Malika melihat pipi sebelah kanan putranya yang memerah dan terlihat jelas bentuk sebuah cetakan telapak tangan.

"Eh–tunggu dulu! Pipimu kenapa, siapa yang habis menamparmu?" Mama Malika pun bangkit dan menghampiri putranya dan mengusap pipi yang memerah milik Abiseka.

"Abi ngak apa-apa, Ma. Ini karena kesalah pahaman saja."

"Lalu, siapa yang berani menampar wajah tampan putra mama ini, hem? Faiha, apa yang sebenarnya terjadi?"

Tuan Aryan hanya menyimak perbincangan antara sang istri dengan anak dan menantunya.Tak ingin ikut berkomentar dan turut campur masalah rumah tangga putranya.

"Sudah berlalu, ngak usah di bahas lagi Ma.Semua sudah clear cuma kesalah pahaman saja" Abiseka berusaha menutupi kejadian antara dirinya dan Faiha. Ia tidak ingin urusannya menjadi panjang dan berdampak malah terbongkarnya kebohongan yang mereka tutupi selama ini.

"Ayo sayang, kita berangkat!"

Faiha terkesiap mendengar panggilan yang tersemat untuknya dari sang suami. Apakah ia sedang bermimpi? Ia mencubit sendiri tangannya dan rasanya sakit. Itu berarti ia tidak sedang bermimpi. Atau apakah karena tamparannya yang terlampau keras hingga otaknya oleng dan berubah sedrastis itu. Faiha jadi merinding tak dapat membayangkannya jika, suami kakunya berubah jadi begitu lembut perangainya.

"Kenapa malah bengong? Ayo, ceoatlah!"

"Ba‐-baik, Mas."

"Ma, Pa kami berangkat ya." Faiha mencium punggung telapak tangan Mama Malika dan juga Papa Aryan.

"Iya, hati-hati ya sayang. Yang rukun kalian berdua!" Faiha mengertii akan maksud dari perkataan ibu mertuanya.

"Apa Mama Malika tahu jika yang menampar tuan Abiseka adalah akuah, mungkin hanya pikiranku saja." Monolog Faiha di dalam hati.

Faiha mengangguk dan tersenyum pada kedua mertuanya.

Pagi ini Abiseka berangkat ke kantor dengan menyetir sendiri mobilnya. Karena ia memerintahkan agar Heru datang lebih cepat ke kantor untuk mempersiaapkan meeting penting soal mega proyek yang akan di laksanakkan di pulau Bali.

"Tuan, seperti biasa. Saya turun di depan sana saja."

"Tidak, kamu akan ikut sampai kantor.. Aku akan menurunkanmu di lantai basement."

"Baik–" Faiha tak ingin banyak membantah. Ia masih merasa bersalah karena telah menampar suaminya semalam.

Dengan langkah kecilnya, pagi ini Faiha benar-benar dalam mood yang tidak baik. Didiamkan oleh Abiseka rasanya tak enak juga. Rasa bersalah masih menyelimuti hatinya. Apakah sikapnya semalam terlalu berlebihan. Bagaimana pun keadaannya, Abiseka adalah suami sah nya.

Bukankah wajar jika laki-laki itu menciumnya. Tidak berdosa pula. sah sah saja.Tapi, jika mengingat kenyataan yang ada perihal perjanjian diantara mereka ia merasa apa yang di lakukan Abiseka salah. Itu melanggar apa yang telah di tetapkan dalam surat perjanjian yang telah mereka tandatangani.

Krettt

"Assalamuallaikum. Selamat pagi."

"Wa'allaikumsalam."

"Wah–pengantin baru kita ini tumben telat.Ada apa dengan wajahmu itu,Fai? Pengantin anyar kok malah raine suntuk ngono, Fai?"

Lia terkekeh sambil mengedip-ngedipkan matanya pada sang pengantin baru. Faiha hanya meringis mendengar candaan Lia. Sedang yang lain menggelengkan kepala menyaksikan keisengan Lia terhadap Faiha.

"Benar juga sih, apa yang di katakan Lia. Kenapa mukamu galau gitu? Apa karena kelelahan di paksa suami terus-menerus buat anak?" Kali ini Susan yang takntahan ingin ikut menggoda Faiha.

Ardi menatap Faiha yang wajahnya merona karena malu di goda oleh teman-temannya. Laki-laki muda itu serasa tertusuk pisau yang sangat tajam, menghunus begitu dalam hingga ke relung hati. Seakan masih tak rela sang gadis pujaan kini telah menjadi istri orang lain.

"Lo kenapa, Ar? Muka lo tuh tolong di kondisikan. Ingat, Faiha itu sudah jadi milik laki-laki lain. Lo mau nanti berhadapan langsung sama suaminya Faiha kalau seandainya dia tahu lo suka sama istrinya. Bisa habis lo nanti."

"Iya iya, gue juga ngerti. Gue cuma lagi sakit gigi ni, lagi nyut-nyutannya." Memegang pipinya memberi tahu kalau giginya memang sedang sakit. Padahal sih itu cuma alasannya saja.

Kringgg kringgg

"Iya, Baik Pak. Akan saya sampaikan."

"Fai–Tuan boss minta dibuatkan kopi, Sekarang.Sudah sana cepat keburu ngamuk nanti kalau telat."

"Asiyapp boss!"

"Permisi, Mbak. Saya mau mengantarkan pesanan kopi Tuan Abiseka."

"Iya, antarkan ke dalam langsung. Tuan Abiseka sudah menunggu kopinya sejak tadi."

"Perasaan belum ada 10 menit deh.Dasar , boss yang tidak sabaran."

"Maaf, Tuan ini kopi pesanan anda."

"Taruh saja di situ!" Berucap tak melihat ke arah Faiha sama sekali.

"Kalau begitu saya permisi, Tuan." Pamit Faiha karena sudah melakukan apa yang telah di perintahkan.

"Hmm—eh, tunggu dulu!"

"Iya, apa ada yang harus saya kerjakan lagi, Tuan?"

"Duduklah! Ada yang ingin aku bicarakan denganmu."

"Dina. Tolkng jangan ada yang menggangguku saat ini!"

"Baik, Tuan."

"Ngapain ya mereka di dalam sana? Mencurigakan?"

Sekretaris Abiseka yang bernama Dini merasa heran mengapa ketika si OG yang bernama Faiha itu masuk,lalu sang big boss tidak mau diganggu. Sedangakan Faiha masih berada di dalam ruangan Ceo. Ada apa sebenarnya dan apa yang akan terjadi di dalam sana.

Bersambung

Masih slow alurnya ya guys. Konflik akan di mulai setelah mereka pulang dari berbulan madu nanti. Ada banyak kejutan yang manis, asam, pedas. Kayak permen nano-nano rasanya.Di tunggu paŕt Otw kebucinan Kanebo Garing.

1
Anonymous
Euforia
Anonymous
Managernya aj yg bodoh. Kan bs dia dikenslin ke semua pekerja termasuk petugas keamanan yg kerja di restorannya
Sri Tati
Luar biasa
Diny Julianti (Dy)
🤣🤣🤣
pasti pas penutup an bab nubruk apa nabrak sesuatu ntah apa...banyak banget novol2 macam itu yg aku baca...di bedain dong thor jangan nubruk atau nabrak gitu ....
Siti Maskanah
hah anak2 sdh besar ...bakalan rame dan kocak nih ceritanya
Bilahayoe
Yang sabar ya Faiha..
Uty Ndro
bgsss...knjut dok
comet
kyaknya si pawang yg dateng
Riska Fatihica
ceritanya bagus dan menghibur.... semoga author makin sukses terus ya.... dalam berkarya nya....
Elis Konkon: terima kasih 🙏😊
total 1 replies
Pipin Wahyuni
ya itu itu lah Tante
Pipin Wahyuni
narsis banget pun🤣🤣🤣
Pipin Wahyuni
ABISEKA JAYANDI yg terhormat hargai wanita mu sebelum ia pergi meninggalkan mu,pahammmm
Pipin Wahyuni
orang kaya setiap mau punya mantu apa gitu ya 🤔,harus pakai tes😁
Elis Konkon: takut zonk kalau ngak di test dulu.😅
Mampir juga ya di karya terbaruku "Jalan Panjang Vania"
Terima kasih atas dukungannya 🙏
total 1 replies
Pipin Wahyuni
canggung 2 calon mantu nihhh,ehhh tapi jadi beneran nggk ya🤔
Pipin Wahyuni
waduhhh ngeri deheman yg dibelakang tuhhhh😊
Pipin Wahyuni
kanebo kering dibilang seorang fedopil 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Pipin Wahyuni
semangat faiha bikin kanebo keringg bucin bener an sama kamu, semangat semangat semangat
Pipin Wahyuni
dasar kanebo keringg uhhhhh maunya menang sendiri
Pipin Wahyuni
biyy jangan galak2 sama faiha entar bucin lhooo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!