NovelToon NovelToon
PEWARIS YANG HILANG

PEWARIS YANG HILANG

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Urban-Mengubah takdir / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Trauma masa lalu
Popularitas:52.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Edane Sintink

Jerry adalah seorang anak yang malang. Sejak kecil dia telah kehilangan orang tuanya yang terbunuh dalam persaingan bisnis. Saat itu Jerry dilarikan oleh pembantu dirumahnya atas perintah dari ayahnya sebelum meninggal. Namun ketika dia baru berumur delapan tahun, pengasuh nya juga meninggal. Jerry sempat menjadi gelandangan sebelum bertemu dengan ayah angkatnya yang bernama Drako.
Di university, Jerry sangat terkenal sebagai mahasiswa yang sangat miskin. Dia selalu menjadi bahan hinaan dan sering di bully. Tapi siapa sangka bahwa dia adalah tuan muda dari keluarga William yang telah menghilang sejak masih berumur satu hari. Dia juga calon pewaris satu satunya dari aset keluarga sebelah ibunya yaitu kelurga Smith.
Seperti apa kelanjutan nya? Ikuti terus kisahnya dalam novel yang berjudul, PEWARIS YANG HILANG

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEWARIS YANG HILANG BAB 33

Bab 33

Robin hanya sedikit melirik kepada pemuda yang baru saja masuk ke ruang kerjanya lalu berjalan menuju kursi kerja dan menghempaskan dirinya dengan kasar dikursi itu. Sedangkan pemuda yang baru saja masuk tadi hanya memandang dengan ekspresi tidak mengerti.

"Ivan. ada keperluan apa kau datang keruangan ku ini?"

Tanya Robin menatap tajam kearah nya.

"Maaf ayah. Kebetulan aku tadi lewat. Namun aku mendengar Ayah sedang berteriak. Aku khawatir terjadi apa-apa kepada Ayah. Jadi aku berinisiatif untuk melihatmu disini. Apakah Ayah ada masalah? Ayah bisa memberitahu jika ada sesuatu yang bisa aku bantu."

Kata Ivan dengan sopan.

Robin hanya mengibaskan tangannya sebelum berkata,

"Tidak... Tidak. Aku tidak butuh bantuan mu saat ini. Kau keluar lah dulu. Saat ini aku ingin sendiri."

Kata Robin menyuruh Ivan agar segera meninggalkan ruang kerjanya. Walau pun Ivan adalah anaknya sendiri, namun dia tidak terlalu akrab dengannya. Baginya Ivan adalah buah dari kebodohannya dimasa lalu.

Melihat bahwa Robin tidak menginginkan kehadiran nya, Ivan hanya menunduk sedikit hormat lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan itu.

Ivan terus melangkah pergi dan berhenti setelah satu suara memanggil namanya.

"Ivan, dari mana saja kau? Apakah kau melihat ayahmu?"

Tanya satu suara dari arah samping.

Ivan menoleh kesamping dan buru-buru membungkuk hormat.

"Kakek"

Hanya itu kata yang keluar dari bibir Ivan.

Orang yang dipanggil kakek oleh Ivan segera menghampiri nya dan berkata,

"Ada apa Ivan? mengapa kau terlihat ini? Apakah ada sesuatu yang mengganggu perasaanmu?"

Tanya orang yang dipanggil kakek oleh Ivan.

"Ah tidak ada kakek. Tadi aku ke ruangan ayah. Aku mendengar bahwa dia sedang berteriak, Jadi aku beranikan diri untuk memasuki ruangan kerjanya. Tapi mungkin aku datang di waktu yang tidak tepat. Jadi Ayah menyuruhku untuk segera keluar karena saat ini dia hanya ingin sendiri.

Mendengar perkataan Ivan, Lelaki Tua itu hanya mendesah sambil menggelengkan kepalanya.

"Bersabar lah menghadapi watak ayah mu itu Ivan. Sejujurnya aku juga dapat merasakan ketidak adilan yang kau dapatkan di keluarga ini. Tapi aku tidak bisa mencampuri urusan antara kalian anak dan ayah terlalu dalam. Walau bagaimanapun aku adalah kakek yang hanya bisa memberi nasehat untuk kalian dan akan menjadi penengah jika di butuhkan. Untuk itu aku meminta maaf padamu atas ketidak berdayaanku terhadap watak keras Ayahmu itu."

Kata orang tua itu sambil menepuk bahu Ivan.

"Oh tidak kakek. Kakek sama sekali tidak bersalah dalam hal ini. Mengapa perlu meminta maaf kepadaku? Lima belas tahun yang lalu jika bukan karena kakek, Aku mungkin akan menjadi gelandangan. Kakek telah berbuat banyak untuk cucu yang tidak sah seperti aku ini."

Kata Ivan sambil membungkukkan badannya memberi hormat.

Lelaki tua itu buru-buru mencegah Ivan untuk membungkuk.

"Apa yang kau katakan Ivan? Apa itu cucu sah dan tidak sah? Bagiku semua sama. Kau maupun Hyden adalah cucu ku. Dan didalam tubuh kalian berdua mengalir darah keluarga Patrik. Jadi, bagiku kau tidak ada bedanya dengan yang lain."

Kata lelaki tua itu.

"Terimakasih kakek. Karena telah menganggap aku sebagai cucu mu dan tidak membeda-bedakan antara aku dan Hyden."

Kata Ivan.

Ada rasa haru dalam hatinya. Baginya, selama lima belas tahun berada di keluarga Patrik ini hanya Tuan Besar Aaron lah yang paling dekat dengannya. Jika ada masalah apa pun yang tengah dia hadapi, maka kakeknya ini lah tempat dia mengadu.

"Ivan, untuk saat ini kau jangan terlalu dekat dengan ayahmu. Aku curiga bahwa dia sedang merencanakan sesuatu yang buruk. Menghindar lah terlebih dahulu agar kau tidak terseret kedalam masalah."

Kata orang tua itu mengingatkan Ivan.

Ivan mengangguk dan berkata,

"Ivan akan menuruti semua perkataan kakek."

Kata Ivan dengan shaleh.

Orang tua itu tersenyum puas dan menepuk bahu Ivan lagi dan berkata,

"Baiklah jika kau menuruti kata-kataku. Jika tidak ada yang kau lakukan, kau boleh menemuiku kapan saja."

Kata orang tua itu lalu melangkah pergi.

Ivan segera membungkuk sampai orang tua itu memasuki lift.

Kita kembali ke ruangan kerja Robin.

Saat ini Robin masih gelisah memecahkan semua masalah yang terjadi beberapa hari terakhir ini.

"Ada apa sebenarnya dibalik pengalihan perusahaan Smith di Starhill ini? Tidak mungkin Keluarga kaya seperti Tuan Smith kekurangan uang dan menjual seluruh asetnya. Apakah mereka telah menemukan anak Wilson yang telah menghilang sejak bayi. Tidak... ini tidak mungkin. Bagaimana dia bisa menemukan anak Wilson. Mereka bahkan tidak memiliki tanda apa pun. Satu-satunya petunjuk yang mereka punya hanya keluarga Yosep. Dan keluarga itu telah dibun*h oleh anak buah Ramsey dan Sendiego. Atau Diana tau sesuatu. Sebaiknya aku menghubungi Sendiego dulu lalu menghubungi Dianna. Mungkin dengan begitu teka-teki ini bisa terpecahkan."

Kata Robin dalam hati.

Robin segera mengambil ponsel nya dan mulai mencari kontak milik Sendiego.

Setelah menemukan kontak itu dia langsung mendail nomornya.

Tidak lama setelah itu panggilan pun terhubung dan terdengar suara berat dari seorang lelaki di ujung telepon.

"Hallo Tuan muda. Selamat sore. Apakah anda memiliki perintah untuk saya?"

Kata lelaki itu dengan nada suara menjilat.

"Sendiego, Aku ingin kau kembali menceritakan kejadian empat belas tahun yang lalu ketika anak buahmu membantai keluarga Yosep di New Village!"

Kata Robin.

Walau pun dia sudah tau semua tentang kejadian itu, Namun dia tetap ingin mendengarkan sekali lagi dari Sendiego.

"Oh.. Peristiwa itu sudah terlalu lama dan Tuan muda telah mengetahui semuanya bukan? Untuk apa lagi Tuan menanyakan tentang hal-hal yang lama itu?"

Tanya Sendiego sedikit mengerutkan kening di seberang sana.

"Sendiego, Kau hanya perlu mengatakan dan itu adalah perintah dariku. Apakah aku harus memberimu alasan untuk itu?"

Kata Robin dengan nada bicara yang tinggi.

"Ba. baik tuan"

Kata Sendiego yang mulai sedikit ketakutan mendengar bentakan itu.

*Begini Tuan. Waktu itu setelah anak buah Ramsey berulang kali menghilang karena telah memasuki New Village, anda telah memerintahkan ku untuk mengambil alih tugas itu. Namun mereka tidak menemukan dimana keberadaan anak Wilson. Keluarga Yosep tetap membisu walau pun mendapat siksaan dari anak buahku. Berbagai cara telah di lakukan agar Yosep dan Lina mau mengatakan dimana keberadaan anak itu. Sampai pada satu titik dimana kami kehabisan kesabaran hingga aku membun*h Lina dengan cara menggantung nya sebagai bentuk ancaman kepada Yosep untuk menyerahkan anak Wilson kepada kami. Tapi dia tetap tidak mau mengatakan keberadaan anak itu. Lalu seperti yang Tuan ketahui bahwa kami membantai keluarga itu dan gagal menemukan keberadaan anak yang kita cari."

Kata Sendiego menjelaskan.

"Lalu apa yang kalian lakukan setelah itu?."

Tanya Robin lagi

"Setelah Yosep dan Lina terbun*h, Kami segera pergi meninggalkan rumah mereka untuk menghindari kecurigaan penduduk dan menghilangkan jejak dari polisi yang bertugas menyelidiki kasus pembun*han di keluarga Yosep.

Setelah keadaan terkendali, aku segera memerintahkan anak buah ku untuk kembali mencari keberadaan anak itu. Namun sama seperti kejadian yang menimpa anak buah Ramsey. Satu pun tidak ada yang kembali memberi laporan kepadaku. Sudah berulang kali aku mengirim orang-orang ku dan semuanya tidak ada yang kembali. Mereka seperti ditelan bumi. Hingga aku memutuskan untuk turun tangan sendiri. Namun aku tetap tidak menemukan anak itu dan juga tidak menemukan petunjuk tentang anak buahku yang hilang."

Kata Sendiego menjelaskan.

Robin hanya mendengarkan saja penjelasan dari Sendiego tanpa memotong kata-katanya. Dia masih tetap diam walaupun Sendiego telah selesai dengan penjelasan nya.

Hal ini membuat Sendiego merasa ada sesuatu yang salah dan dia segera bertanya.

"Tuan muda. Sebenarnya ada apa? Apakah ada sesuatu yang sedang anda fikirkan?"

Tanya nya dengan hati-hati.

Robin tergagap sedikit setelah lamunannya buyar.

"Sendiego. Aku memerlukan bantuanmu. Kau haru menyelidiki dan menyirap kabar tentang peralihan seluruh aset keluarga Smith di Starhill dan cari tau informasi tentang Future of Company yang telah mengambil alih perusahaan itu.'

"Baiklah Tuan muda. Jika ini perintah anda, maka saya akan menyuruh anak-anak untuk menyelidikinya."

Kata Sendiego.

Dia tidak tau kapan panggilan itu diakhiri oleh Robin. Dan dia hanya menghela nafas dengan kening berkerut tajam.

Setelah dia mengakhiri panggilan telepon dengan Sendiego, Robin kembali melakukan panggilan. Kali ini dia menelepon Dianna.

Dianna adalah menantu di keluarga William. Dia adalah istri dari Jeckson dan adik ipar oleh Wilson.

Saat itu Dianna sedang bersama dengan anaknya Kenny.

Membicarakan sesuatu dengan anaknya itu. Namun tiba-tiba ponselnya berdering. Dia segera melihat ke layar ponsel dan melihat siapa nama orang yang telah menelepon.

"Robin"

Katanya dalam hati.

Dianna buru-buru melangkah keluar dan segera menjawab panggilan.

"Robin. Ada apa kau meneleponku?"

Tanya Dianna dengan ekspresi tidak senang.

"Wah.. wah.. wah.. Dianna. Dari cara bicaramu sepertinya kau tidak suka kalau aku menelepon mu."

Kata Robin menyeringai.

"Bukan masalah tidak suka. Tapi kau menelepon ku di jam ini. Ini adalah waktunya aku bersama keluarga. Apakah kau mau membun*h ku dengan menelepon diwaktu yang tidak tepat begini?"

Kata Dianna dengan kesal.

"Hahahahaha... Hidup dan mati mu bukan Urusanku. Itu adalah urusanmu sendiri. Dan kau tidak berhak menentukan kapan aku bisa menelepon dan kapan aku tidak boleh menelepon. Apakah kau sudah mulai memiliki keberanian untuk menentang ku Dianna? Hahaha... Kau harus ingat! Jika tanpa aku, kau tidak akan berada di tempat mu saat ini. Apakah kau ingin aku mengembalikan dirimu ketempat asalmu. Ingat Dianna! Aku yang menyelamatkan keluarga Regnar dari kebangkrutan dan atas bantuanku kau menjadi menantu di keluarga William. Jadi, atas dasar apa kau berani membuat aturan seperti itu untukku?"

Kata Robin dengan memberi ancaman kepada Dianna.

"Sudah.. sudah Robin! Katakan apa yang kau inginkan?"

Tanya Dianna dengan gusar.

"Nah.. begitu lebih baik. Kau harus lebih tau diri ketika berbicara dengan ku."

Kata Robin dengan angkuh.

"Dianna. Aku ingin tau apa saja yang kau ketahui tentang usaha Willian dan Smith dalam usaha mereka mencari tau tentang keberadaan anak Wilson itu?"

Kata Robin bertanya kepada Dianna. Baginya untuk mengetahui semua tindak-tanduk keluarga William, hanya Dianna yang bisa dia andalkan. Ini adalah kartu As nya untuk memata-matai keluarga itu.

"Robin, aku tidak tau apakah mereka telah berhasil dalam upaya mereka untuk menemukan keberadaan anak Wilson itu. Ini karena beberapa mata-mata yang aku susupkan kedalam anggota Jeckson masih belum menemukan petunjuk apa pun. Dan juga mata-mata yang aku susupkan dalam rombongan Ronald tidak mendapatkan informasi apa pun.

Namun satu hal yang aku akan beritahu kepada mu tentang anak buah yang di tugaskan oleh Ramsey telah di jebak."

Kata Dianna. sebelum dia melanjutkan Robin telah terlebih dahulu memotong kata-katanya.

"Di jebak? Apa maksudmu dengan perkataan itu Dianna? Siapa yang mampu melakukan itu kepada anak buah Ramsey?"

Tanya Robin dengan tergesa-gesa.

"Bisakah kau bersabar sedikit dan tidak memotong kata-kataku Robin?"

Bentak Dianna dengan gusar.

"Ok.. ok.. Lanjutkan! Katakan apa saja yang kau ketahui tentang masalah anak buah Ramsey."

Kata Robin sambil meredam kejengkelan dihatinya.

"Robin, mata-mata yang aku kirim dalam kelompok yang dikatuai oleh Ronald mengatakan bahwa anak buah Ramsey sebanyak dua belas orang telah dijebak oleh Ronald atas bantuan Tuan Syam?"

"Apa? Tuan Syam?"

Seperti disambar petir, Robin sangat terkejut ketika mendengar nama itu disebut oleh Dianna.

Dia tau betul siapa Tuan Syam ini. Dan seperti apa lelaki yang sudah pensiun dari pekerjaan nya sebagai Agen rahasia militer ini.

"Diana, teruskan penjelasan mu!"

Perintah Robin.

Diana yang mendengar ini kembali berkata,

"Anak buah Ramsey telah di jebak di jalan sepi menuju Lotus Road. Menurut informasi yang aku dapat bahwa mereka mereka dijebak oleh Ronald atas saran dari Tuan Syam dengan berita palsu bahwa mereka telah menemukan keberadaan anak Wilson. Anak buah Ramsey yang mendengar berita ini segera membuntuti Rombongan Ronald. Namun tanpa mereka duga bahwa ini adalah jebakan dan setelah mereka sampai di jalan sepi, mereka telah di kepung oleh anak buah Tuan Syam dari belakang dan di kepung anak buah Ronald dari depan. informasi selanjutnya yang aku terima adalah semua anak buah Ramsey telah di eksekusi tanpa ada yang tersisa."

Kata Dianna menjelaskan apa yang dia ketahui.

"Lalu bagaimana dengan hasil pencarian mereka terhadap anak Wilson? apakah orang yang kau kirim itu tidak mendapatkan informasi?"

Tanya Robin kembali.

"Tidak. ini karena Barry, Juru bicara keluarga Smith di Starhill telah mencurigai dan mengantisipasi adanya penghianat dalam kelompok yang di pimpin oleh Ronald. Jadi, Barry memerintahkan agar Ronald dan anak buahnya segera ditarik pulang ke Lotus Mansion setelah mengeksekusi seluruh orang-orang yang di kirim oleh Ramsey."

Kata Dianna menjelaskan keseluruhan yang dia ketahui.

"Celaka"

Kata Robin dalam hati. Dia tidak menyangka hilangnya dua belas orang terlatih yang dikirim oleh Ramsey ada hubungan nya dengan Tuan Syam. Pantas saja mereka bisa ditaklukkan dengan sangat mudah.

Ini benar-benar berita buruk untuknya.

"Baiklah. Setidaknya aku telah mengetahui siapa dibalik kejadian ini. Ternyata itu adalah Tuan Syam. Hmmmmm. Aku tidak boleh bertindak gegabah dengan orang ini. Dia terlalu berbahaya. Belum lagi pengaruh yang dia miliki dalam ketentaraan. Aku bisa menggali kuburan ku sendiri jika tidak menggunakan otak melawan Tuan Syam ini."

Kata Robin dalam hati.

"Dianna. Aku berharap kau masih terus mengawasi dan memberiku informasi tentang perkembangan apa pun itu.

Ingat Dianna, Keluargamu masih di tanganku. Kau tidak akan membunuh keluargamu bukan?

Lakukan tugasmu dengan baik dan percayakan pada ku untuk menjaga keluargamu."

Kata Robin dengan tawa terbahak-bahak dan memutuskan panggilan itu.

Dianna yang mendengar ancaman ini sangat marah. Dia langsung mambanting ponsel nya ke lantai dan menangis sejadi-jadinya.

Bersambung....

1
Yandi Maulana
bye2 Anton, bye2 Via
Yandi Maulana
Luar biasa
Khairul Ackhiels
hahahahahahahaha...asyik cerita nya
Zha Fian
sama kyk Wilson dan Drako
Mar Yuna
Luar biasa
Mar Yuna
lari adalah jurus terakhir menghadapi musuh 30 orang 😂😂😂😂
Mar Yuna
kapok via
Mar Yuna
saya lebih suka Jerry sama Lisa kalau sama via kayane kurang cocok,via ga dewasa
Raga Kids Channel
mantap thor...lanjutkan saja
vina matullesy
Luar biasa
Maria Mariati
hadehhhh jeryyyyyy pie taa
Maria Mariati
hellehh viaa viaa kirain beneran mau menjauh belgedessss
Maria Mariati
saingan dong via masak gitu aja langsung pergi gimana sih viaaaaa hadehhhh
Mas Jono
dan akhirnya Anton dan via menjadi di seorang petani,,,dan mulai lah mereka berdua berc*c*k t*n*m,,,🤪😜
Mas Jono
seketika,,,gw hendak melamar jadi salah satu pengawal Jerry,,,dan berharap di tunjuk secara khusus untuk memberi hukuman buat via,,,😜🤪😜🤪😜🤪
Syam'un Addailami
ceritanya bagus.. asyik buat mengisi waktu luang, semoga sehat selalu
Mas Jono
heran dengan si via,,,🤔
Mas Jono
setelah pertemuan AKBAR itu,,,
identitas jerry,,,
seharusnya kan udah terbongkar dan tersebar,,,secara mulut megan kan ?,,,,,,
Mas Jono
yang bikin bingung dan janggal di novel ini adalah,,,
kata kata setelah/sesudah/kemudian berubah menjadi SEBAIK SAJA,,,hmmmm,,,kata kata yang janggal untuk ukuran novel area +62,,,🤔🤔🤔🤔
Paklek Suryadi
mantab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!