Melati terpaksa pergi dari rumah karna tidak ingin di jodohkan oleh orang tuanya dan memilih kabur bersama sang kekasih.
kelanjutan dari Terlanjur Cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dwirara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35
"Ayumi sedang apa kamu di sini?" tanya Rio yang tak sengaja menyenggol tubuh kecil nya.
"Eh Pak Rio di sini juga," jawab nya canggung ternyata Bos nya ada di sana bersama suami Melati.
Rio adalah pemilik hotel dimana dia bekerja, maklum saja Ayumi orang nya cerobah jadi sering sekali berhadapan dengan bos nya itu.
"Harus nya saya yang tanya kamu ngapain kesini, bukan nya kamu harus kerja," ucap nya sedang kan Bayu hanya diam memperhatikan tak berani berbicara.
"Saya masuk sore Pak, dan saya mau ketemu temen saya di sini," jawab nya sedikit canggung.
'Melati kemana sih lama banget,' batinnya sambil terus melirik kebelakang dia benar-benar gelisah.
"Oh begitu yah, apa pacar kamu juga bekerja di sini?" tanya Rio penasaran namun Ayumi menggelengkan kepala nya.
"Sorry lama," ucap Melati yang tiba-tiba berdiri di belakang nya.
Ayumi pun bisa bernafas lega akhirnya Melati datang juga, kalo tidak pasti Rio terus saja mengganggu nya karna itu lah pekerjaan bos nya akhir-akhir ini dia sering sekali mengganggu nya.
"Ya sudah kami permisi dulu Pak," ucap Ayumi dan dia pun segera menarik tangan Melati agar mengikutinya.
Melati pun menunduk meninggalkan mereka, dia juga sudah mengirim pesan kepada Bayu kalo dia akan makan siang bersama Ayumi.
"Loe tumben datang kekantor ada apa?" tanya Melati heran.
Ayumi menghela nafas nya kasar dia bingung harus berkata apa namun dia juga tidak mau memendam segala nya sendiri.
"Gue mau tunangan minggu depan," ucap nya membuat Melati tersedak.
"Loe serius, bukannya loe gak suka sama cowok itu?" tanya Melati heran kenapa Ayumi mau menerima laki-laki yang tak di cintainya.
"Gue terpaksa,tapi gue berharap bisa nerima dia dan dia baik kok," ucap nya tersenyum.
Dia bertekad akan melupakan cinta pertama nya dan mencintai laki-laki yang mau menerima nya apa ada nya itu.
"Bukannya loe masih berharap sama cinta pertama loe, loe bilang dia bos loe di tempat kerja kenapa gak loe deketin aja sih?" tanya Melati bingung sebenarnya siapa cinta pertama nya Ayumi itu dari dulu dia tak pernah memberi tahukan siapa pria itu.
"Gue udah nyerah Mel, dia udah punya pacar dan gak mungkin lah dia mau ngelirik gue yang burik gini," canda nya namun itu justru membuat Melati tertawa.
Melati memang dekat dengan Ayumi dari duku bahkan dia selalu bercerita apapun pada nya namun berbeda dengan Ayumi dia jarang membicarakan masalah nya.
Mungkin malu atau bagaimana Melati pun tidak tahu karna selama ini Ayumi hanya cerita tentang keluarga saja.
"Loe yakin sama pilihan loe Ay?" tanya Melati dia sangat yakin kalo Ayumi tidak serius menerima pria itu.
"Yakin lah Dewa udah ke rumah gue dan gue lupa cerita kemarin sama loe gara-gara bahas si Rian malah gue lupa mau bilang itu sama loe," ujar nya.
Ya memang pertemuan nya minggu kemarin dia ingin membicarakan tentang pacar nya yang datang kerumah namun dia lupa karna Melati terus membahas Rian.
Melati menganggukan kepala nya dia juga penasaran dengan pacar nya Ayumi itu karna selama mereka pacaran Melati belum pernah bertemu satu kali pun.
"Gue harap keputusan loe emang yang terbaik," ucap nya dan Ayumi pun mengangguk.
"Gue tunggu ya loe di sana harus hadir pokok nya," ujar Ayumi dan Melati pun mengangguk.
"Loe tenang aja kita pasti datang kok," jawab nya.
Mereka pun makan siang siang dengan lahap sambil terus bercerita, memang sengaja Ayumi mengajak nya makan siang bersama karna besok dia harus kerja jadi gak ada waktu buat ketemu dengan sahabat nya itu.
Di sisi lain Rio nampak diam saja bahkan Bayu bertanya pun dia tak merespon nya.
"Loe kenapa sih tadi senyam senyum sendiri sekarang malah diem kesambet setan apaan sih loe?" tanya Bayu heran.
"Gue gak papa kok cuma heran aja kenapa Ayumi bisa kenal sama sekertaris loe, apa jangan -jangan Melati itu sahabat nya Ayumi lagi," ujar nya.
Ya sedari tadi Rio mengingat-ngingat wajah Melati yang dulu sering bersama Ayumi dan ternyata memang mirip hanya terhalang kacamata nya doang.
"Terus kalo itu emang Melati teman kuliah nya gimana loe mau deketin Melati lagi?" tanya Bayu sedikit kesal.
"Enggak lah gue udah lupain dia, yang gue harepin sekarang tuh Ayumi bukan Melati lagi," jawab nya.
Bayu pun mencerna apa yang Rio katakan, ternyata Rio menyukai Ayumi jadi dia bisa tenang kalo pun harus mengenalkan Melati sebagai istri nya di depan Rio.
"Kenapa loe gak tempak aja dia mungkin juga kan dia mau jadi pacar loe," saran Bayu.
Namun Rio hanya diam saja dia tak tahu kenapa tidak bisa mengungkapkan perasaan nya kepada Ayumi padahal mereka sering bertemu.
Dia takut kalo Ayumi menolak nya cukup melihat Ayumi saja dia sudah senang jadi dia akan memendam perasaan nya saja sampai dia siap mengatakan kepada Ayumi.
Mereka pun berpisah setelah makan siang bersama, begitu juga dengan Ayumi dan Melati.
Ayumi memutuskan untuk pulang karna dia harus bekerja sore ini masih ada waktu beberapa hari sebelum dia cuti.
"Gua langsung pulang yah," ucap nya.
"Ya udah hati-hati di jalan ya," ujar nya.
Dan Ayumi pun pergi mengendarai motor metik nya, sedangkan Melati kembali masuk ke dalam kantor nya.
Namun saat akan masuk ke ruangan nya Bayu malah menarik nya ke dalam ruangan nya dan mentutup pintu lalu mengunci nya.
"Astaga apaan sih Mas kalo ada yang liat gimana?" ujar nya namun Bayu malah tersenyum dan mencium bibir nya dengan gemas dan sedikit ******* nya.
Setelah dirasa puas Bayu pun melepaskan nya dan mengusap bibir istrinya itu dia bisa melihat istri nya memerah menahan kesal.
"Udah jangan marah lagi yah aku minta maaf soal tadi pagi," ucap nya menarik Melati duduk di pangkuan nya.
Melati nampak bingung sejak kapan suami nya mesum begini, Melati pun membuka kacamata nya dan menatap ata suami nya.
"Kenapa hemm?" tanya Bayu mengusap pipi mulus nya.
Melati menggelengkan kepala nya dia malah memeluk erat suami nya entah mengapa Melati ingin bermanja-manja dengan suami nya itu.
Bayu pun tersenyum dan mengelus pundak Melati pelan dia tahu istrinya itu sangat lelah apalagi selama Pa Ali di luar negri Melati ikut mengerjakan tugas nya tak jarang mereka sampai lembur agar bisa secepat nya menyelesaikan pekerjaan.