Dihianati, di Fitnah dan diperlakukan curang oleh orang-orang yang disayangin dan dipercaya membuat kematian Azzura tidak terima dan bersumpah bahwa dendamnya akan terus menghantui mereka yang menyakitinya.
Azzura dihukum mati karena difitnah telah berzina dengan pamannya yang seorang jendral. yang mana sanga Paman juga dihukum mati.
Saat itu Azzura mengucapkan sumpahnya dihadapan para penghianat dengan tatapan mata tajam penuh dendam.
Setelah sadar ternyata dia kembali dikehidupan saat umurnya berusia 15 tahun. Disaat sang Ayahnya akan diangkat menjadi Raja.
Dan dari sinilah balas dendamnya dimulai.
Bagaimana kisah selanjutnya? ayo ikuti cerita Azzura...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon young bee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Benar saja mereka tiba dikastil Kerajaan yang megah saat matahari hampir tenggelam, dan berhenti tepat diGerbang Kastil yang besar dan tinggi. Pemandangan kastil Kerajaan Barat terkenal dengan keindahan dan sangat Luas.
Azzura dan yang lain turun dari kereta mereka masing-masing, karena suasana sudah hampir gelap. Azzura yang terlalu fokus dengan suasana Kastil yang tidak pernah dia saksikan dulu, jadi tidak memperhatikan Langkah kakinya membuat dia terjerembab dan hampir jatuh.
Untungnya ada yang menangkap Azzura dan tidak sampai terjadi hal yang berbahaya. Azzura terkejut karena berfikir akan jatuh namun ada yang menolongnya. Dengan cepat dia membenarkan kakinya dan membuat dia berdiri lalu menatap wajah laki-laki yang menolongnya.
Ternyata itu Pangeran Andres, tadinya karena posisi dia tepat dibelakang kereta Azzura dia ingin membantu Azzura turun dengan menyambut tangannya. Tapi Azzura tidak memperhatikan dirinya dan juga Langkah kakinya membuat dia hampir terjatuh.
Mata mereka saling bertemu dan saling menatap satu sama lain. Pangeran Andres langsung tersadar dan sedikit salah tingkah. “Apa kau baik-baik saja Nona?” Tanya nya untuk memecahkan suasana.
Azzura hanya mengangguk tanpa menjawab. Dia melihat wajah Andres dari dekat ternyata tidak kalah jauh tampannya dari Teyo. Tidak lama Tuan dan Nyonya Cariann muncul menyambut mereka digerbang Kastil didampingi para pejabat lain dan pengawal kerajaan.
Azzura langsung mengalihkan pandangan pada orang tuanya yang datang. Benar-benar aura Raja dan Ratu terlihat pada mereka berdua. Wajah Ayahnya pun terlihat lebih ceria dari pada diingatan Azzura dulu. Azzura hanya tersenyum sedih melihat senyum kedua orang tuanya.
Tanpa sadar Tuan Cariann sudah ada dihadapannya. “Apa kau baik-baik saja sayang?" Tanya nya membuat Azura terkejut.
“Ya aku baik-baik saja Ayah, hanya sedikit Lelah.” Ucapnya dengan cepat dan tidak mau membuat orang Tuannya khawatir.
Seingat Azzura dulu Ayahnya menyambut kedatangan mereka namun tidak menghampirinya justru menghampiri Selir Luisa dan yang lain. Azzura juga tidak memperdulikan ini dan memilih langsung masuk untuk menemui sang Ibu yang masih terbaring dikasur.
Namun sekarang, sang Ibu yang sehat. Ayahnya yang datang langsung menyambutnya. Membuat perubahan yang sanagt besar, dan ketakutan yang besar pula pada hati Azzura.
“Ayo kita langsung keruang makan, karena hari sudah menjelang malam.” Ajak Tuan Cariann kepada semua orang.
Para pelayan pun sibuk membawa barang-barang milik majikannya dan merapihkan semua perlengkapan. Setelah sampai diruang makan mereka berbincang sesaat.
“Karena esok adalah hari penobatan ku, setelah makan malam kalian segera beristirahat lah. Besok akan mejadi sejarah untuk keluarga kita.” Dengan tersenyum bangga Tuan Cariann mengucapkan kata-kata tersebut.
Semua orang bertepuk tangan namun tidak bagi Azzura. Dia melihat wajah Ayah dan ibunya yang Bahagia, dan langsung melihat Wajah ketiga Selir Ayahnya. “Kita lihat, aku akan membongkar kebusukan kalian masing-masing,” batinnya dengan menatap tajam kearah mereka.
Felix yang melihat tatapan Azzura pada Selir-selir Kakaknya langsung bertanya-tanya. “Apa yang kau sembunyikan Azzura,” Batinya penasaran.
Malam berlalu dengan tenang, esok paginya adalah Acara penobatan Tuan Cariann menjadi Raja dimulai. Semua orang sudah berkumpul, para pejabat petinggi Kerajaan, bangsawan, tamu kerajaan lain bahkan para Rakyat kerajaan Barat sudah memenuhi lapangan pertemuan disamping Kastil untuk menyambut Raja mereka yang baru.
Semenjak kematian Raja sebelumnya rakyat haus akan kepemimpinan yang baru, yang lebih adil, membela rakyat dan juga bisa membantu perekonomian mereka. Karena tahu Raja mereka sekarang berasal dari kalangan bangsawan pedagang.
Jadi mereka merasa Raja Cariann dapat mengerti keluh kesah mereka saat ini.
Acara peonobatan berjalan dengan lancar dan Khidmat, tidak ada kendala yang berarti. semua normal dan sangat meriah.
Sampai menjelang makan malam yang diadakan kerajaan untuk mejamu semua tamu undangan dan menyambut Raja baru Kerajaan mengadakan Pesta dansa. Azzura yang sedang menikmati makan malamnya melihat Selir Luisa berjalan menghampiri Ayahnya yang sedang duduk manis di singgasana dengan membawa Teko dan cangkir emas membuat ingatan masala lalu kembali terbuka.
Seingat Azzura Ayahnya semenjak menjadi Raja tidak pernah minum dengan gelas lain, hanya gelas khusus yang dibawakan Selir Luisa dan juga ada minuman khusus yang dibuatnya untuk sang Ayah menjelang tidur.
“Itu dia,” bisiknya, mengapa tidak pernah terlintas dibenaknya keanehan itu. Dia pernah bertanya pada penasihat Ayahnya mengapa Raja tidak pernah minum dari gelas lain. Mereka mengatakan jika Raja harus dilindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan termasuk seseorang yang ingin meracuninya.
Dan alasan itu cukup masuk akal sehingga membuat semua orang tidak mencurigainya. Azzura langsung mencari keberadaan Pamannya dan menemukan dia sedang berdiri tidak jauh dari Raja mereka.
Azzura menghampiri dengan tenang dan berbicara pada Pamannya dengan berbisik. Sang Paman langsung melihat kearah Selir Luisa yang berjalan. Azzura mengatakan jika cangkir yang dibawa Selir Luisa saat ini sama dengan yang dilihatnya di Ruang kerja Sang Ayah.
Azzura menyuruh Pamannya mengecek apakah ada aroma tanaman yang mereka temukan tersebut diminuman itu.
Sang Paman mengerti dan langsung menghampiri Kakaknya untuk sekedar berbincang sampai Selir Luisa datang mendekat.
“Raja, ini adalah teh Herbal buatan ku. Aku secara khusus membuatkan mu supaya kau Panjang umur dan sehat selalu.” Dengan anggun dia menuangkan teh yang dibawanya dengan pelayan.
Seketika itu juga Felix yang dekat berada disamping Selir Luisa langsung mencium Aroma tumbuhan yang sangat menyengat dan aneh. “Azzura benar.” Pikirnya dan spontan dia berbalik menumbur teh dan semua yang berada dinampan tersebut hingga tumpah.
Membuat suara yang cukup nyaring dan semua orang hampir mendengarnya. “Ya Tuhan. Maaf kan aku Selir. Minuman mu jadi tumpah semua.” Ucapnya memohon.
Semua orang memandangi mereka membuat Selir Luisa yang sanagt marah menjadi tidak bisa berbuat apa-apa. “Tidak-tidak, aku bisa membuatnya lagi nanti.” Dengan tersenyum yang dipaksakan Selir Luisa menyuruh pelayannya membersihkan tumpahan itu.
Raja Cariann menyadari orang-orang yang focus pada mereka berdua langsung mengalihkan. “Sudah, Sudah. Hanya kecelakaan kecil. Ayo lanjutkan Pestanya.” Ucapnya dengan suara keras membuat semua orang kembali dengan kesibukan dan berbincang seperti biasa.
Diujung ruangan Azzura tersenyum, selain niat Selir Luisa gagal lagi. Pamannya pun sepertinya percaya dengan yang dia ucapkan.
“Aku akan membongkar kebusukan mu Wanita jahat.” Dengan tatapan benci Azzura melihat kearah yang samar.