Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Dia yang bernama Ruqayyah Zakira... Seorang Gadis yang menjadi tulang punggung untuk ibunda dan kedua Adiknya setelah kepergian sang Ayah.
Berat hidup yang dia jalani tak membuat nya jatuh, dia malah semakin tangguh.
Tapi karna sebuah kejadian yang membuat nya harus memutuskan untuk menikah.
Bukan di jodohkan, Dijebak atau pernikahan Kontrak, tapi itu permintaan nya.
Menikah dengan seorang Pria yang baru dia kenal.
Pria itu bernama Abidzar Prasetya.
Kira-kira apa ya yang akan terjadi??
Benarkah itu hanya Pernikahan Semalam??
Apa ada yang nama nya Pernikahan Semalam...???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ajeng Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi Imam untuk pertama kali
Pengantin lama rasa baru, sepertinya istilah itu tak tepat, karna usia pernikahan mereka memang masih sangat dini, masih bisa di kategorikan pengantin baru.
Mereka sudah berada di kamar, karna memang sudah malam, mereka tadi juga sudah sempat berkumpul di bawah dengan kerabat Ruqayyah yang lain.
Canggung sudah pasti, apalagi dengan apa yang pernah terjadi, tapi Ruqayyah berusaha membuang sedikit rasa canggung nya.
‘’Pak Abi.. eh Kak Abi, biasa kalau mau tidur perlu minum susu atau apa gitu..?” tanya Ruqayyah
‘’kadang-kadang, gak jadi keharusan kok..’’ jawab Abidzar sambil duduk bersila di ranjang , lalu meraih laptop nya.
‘’lembur..?’’ tanya Ruqayyah
‘’gak.. ada yang harus di cek aja sebentar..’’ jawab Abidzar fokus pada laptop nya yang telah menyala.
Ruqayyah yang sudah mengganti pakaian nya dengan pakaian tidur pun mendudukkan tubuh ya di ranjang, berdebar, tapi masa iya dia tidur di sofa.
Abidzar tidak sadar Ruqayyah sudah berganti pakaian dan juga sudah membuka jilbab nya, rambut dengan panjang sepunggung itu di jepit oleh Ruqayyah.
Lelah, membuat Ruqayyah memilih membaringkan tubuh nya, jepit rambut itu di buka nya, tidur dengan membelakangi Abidzar. Karna Abidzar terlalu fokus membuat nya leluasa untuk terlelap, dan saat Abidzar sudah selesai dengan email nya , dan saat laptop pun sudah mati.
Betapa kaget nya Abidzar , karna dia mendapati Ruqayyah sudah merebahkan tubuh nya dengan memunggungi diri nya.
‘’kapan dia berbaring..??” tanya Abidzar ada diri nya sendiri
‘’Ayy…’’ panggil Abidzar, tapi tak ada jawaban
Abidzar pun mendekat, di lihat nya Ruqayyah untuk memastikan, dan benar saja, Ruqayyah sudah terlelap.
‘’cepat banget tidur nya, perasaan barusan dia tanya soal aku yang mau lembur..’’ guman Abidzar sendiri
‘’hmm…faktor kelelahan’’ guman Abidzar lagi
Abidzar mencium kepala Ruqayyah, senyum nya mengembang mencium aroma wangi sampo yang Ruqayyah pakai, masih sama seperti saat pertaman kali dia mencium nya dulu.
‘’tidur lah, pasti lelah seharian…’’ Guman Abidzar lagi
Tanpa Abidzar sadari, apa yang dia lakukan telah membuat Ruqayyah terbangun. Tapi Ruqayyah memilih tetap melanjutkan tidurnya, selain dia memang belum siap jika Abidzar melalukan hal lebih, dia pun sudah sangat lelah, memejamkan mata nya kembali itu adalah keputusan nya.
Rasa nya baru saja terlelap, tapi adzan subuh udah berkumandang. Jika tadi malam dia tidur dengan memunggungi sang suami, kini dia tidur saling berhadapan.
Tangan nya ingin rasa nya mengelus pipi sang suami, tapi di tarik nya lagi, ada rasa ragu untuk melakukan nya. Tapi tak bisa dia pungkiri, suami nya cukup tampan.
Tok…Tok…Tok
‘’Kak…’’ suara Aqila terdengar dari balik pintu, Ruqayyah yang tadi ya melihat sang suami, kini dia menolehkan kepala nya ke arah pintu.
‘’iya kakak udah bangun dek, kalian duluan aja ya, kakak sama kak Abi sholat nya’’ jawab Ruqayyah
‘’oh ya udah…’’ balas Aqila
Ruqayyah akan beranjak dengan membuka selimut yang menutupi tubuh nya, namun tiba-tiba Abidzar malah merangkul pinggang Ruqayyah
‘’Pak..eh Kak… lepasin , ini udah subuh…’’ ujar Ruqayyah , rasa nya belum terbiasa dengan panggilan nya
‘’sebentar lagi…’’
‘’Masih ingat dengan cerita Ayya beberapa waktu lalu, manusia munafik itu bisa di lihat dari bagiamana dia melaksanakan Sholat Isya dan Subuh ‘’ ujar Ruqayyah
Jika mengenai ini sepertinya Abidzar akan kalah, dia pun melepaskan pelukan nya dengan memanyunkan bibir nya, Ruqayyah ingin terkekeh tapi dia tahan.
‘’Kata nya mau belajar menjadi cermin untuk Ayya, ayo donk sholat subuh nya…’’ ujar Ruqayyah
‘’gak bisa lima menit lagi..??’’ tanya Abidzar
‘’Dua jam lagi juga boleh kok…’’ jawab Ruqayyah sambil beranjak
‘’dua jam itu bukan sholat subuh, tapi sholat duha..’’ balas Abidzar
‘’nah tuh tahu, buruan… mau sholat berjamaah di kamar, atau sholat berjamaah di luar , jadi imam buat Ayya, Bunda dan yang lain..??’’ tanya Ruqayyah dengan memainkan alis nya
‘’itu nama nya cari mati Ay…’’ balas Abidzar
Dan Ruqayyah hanya menjawab dengan mengangkat kedua bahu nya, pilihan ada di tangan Abidzar
Abidzar pun memilih mengikuti Ruqayyah untuk mengambil wudhu.
Mereka pun sudah siap untuk melaksanakan sholat subuh, Abidzar sudah dengan sarung dan baju koko nya dan Ruqayyah sudah dengan mukena nya.
‘’Buruan jadi Imam..’’ ujar Ruqayyah
‘’tapi…’’
‘’Bisa, pasti bisa…’’ ujar Ruqayyah meyakinkan
‘’huuuft…’’ Awalnya ragu, tapi dengan kepercayaan yang Ruqayyah berikan, Abidzar pun memulai nya, sholah berjamaah pertama kali, dan itu adalah sholat subuh.
‘’ Assalamualaikum warahmatullaah “
Sholat pun selesai, Ruqayyah mencium takzim tangan Abidzar dan Abidzar mencium kening Ruqayyah.
‘’Doa dulu…’’ ujar Ruqayyah
‘’Setelah sholat jangan buru-buru berdiri, atau buru-buru dalam berdoa’’
‘’Orang yang malas berdoa adalah orang yang sombong, sebab apa yang mau kita banggakan, kalau meminta kepada-NYA bukan lagi jadi urusan kita? Sedangkan apa-apa yang ada di dunia hanya titipan dari-NYA, termaksud napas kita ini’’ ujar Ruqayyah
‘’Hanya orang Sombong yang tak meminta kepada Allah…’’ tambah Ruqayyah
‘’Rasa nya sudah cukup besar nikmat yang Allah berikan, apa aku masih boleh meminta, kamu adalah yang terbaik yang Allah berikan, apa lagi yang harus aku minta..??’’ tanya Abidzar
‘’Minta, apapun itu.. kesehatan , keselamatan dalam perjalan, dalam pekerjaan, kebahagian, ketentraman, dunia dan akhirat, minta semua kepada NYA.. Allah bahagia dengan kita meminta kepada NYA’’
Abidzar pun menadahkan tangan nya, bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan kepada nya, semua di sebutkan satu persatu, dan dia pun meminta agar dia bisa terus bersama dan belajar bersama dengan Ruqayyah, belajar dekat dengan Allah, menuju jannah nya.
Senyum Ruqayyah mengembang mendengar setiap doa yang keluar dari bibir sang suami, Ruqayyah dengan setia mengaminkan doa sang suami.
Abidzar bukan lah yang buta akan agama, hanya saja dia tak pernah mengasah nya, dan itu menjadikan nya tumpul jika di ibaratkan dengan pisau.
Tugas Ruqayyah saat ini adalah mengasah pisau itu, agar bisa tajam dan bermanfaat.
‘’kenapa senyum-senyum..??’’ tanya Abidzar saat sudah kembali membalikan tubuh nya menghadap ke arah ruqayyah
‘’bahagia…’’ jawab Ruqayyah
‘’kamu salah, aku yang bahagia Ayy…’’ balas Abidzar
‘’Nanti bacaan sholat nya di perbaiki lagi,..’’ ujar Ruqayyah
‘’ada yang salah ya..??’’ tanya Abidzar
‘’bukan salah Kak, hanya ada yang kurang tepat..’’
"Tidak sah sholat kecuali dengan membaca ummil-quran (surat Al Fatihah)" (HR. Bukhari dan Muslim)
"Hukum meninggalkan bacaan surat Al Fatihah baik sengaja maupun tidak adalah sama; yaitu bahwa suatu rakaat sholat tidak sah tanpa bacaan surat Al Fatihah atau dengan sesuatu (ayat Al Quran) yang menyertainya. Kecuali apa yang disebutkan mengenai makmum-insya Allah ta'ala- serta orang yang tidak mampu membacanya," demikian pendapat Imam Syafi'i dalam Kitab Al Umm
"jadi wajib bagi kita terus meng update bacaan Al-fatihah kita Kak.."
🍂🍂🍂
Info UP bisa Follow IG kak Ajeng ya.. @cerita_ajengkirana
Sebaik-baiknya Bacaan itu adalah - Al'Quran