Dibunuh demi selingkuhan, hartanya di rampas dan dia dipisahkan dengan anaknya, dia kembali ke masa lalu dan mengubah takdirnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. Foto di dompet manager
Jika di dua bab yang otor up tadi siang ada kesalahan, maka bisa kembali baca ya, soalnya udah diperbaiki. Atau kalau gak ada bisa abaikan info ini🙏🙏🙏
***Happy reading 🔥🔥🔥
🌟🌟🌟***
Melinda akhirnya tiba di bar, perempuan itu langsung masuk dan kebingungan karena di dua kehidupannya itu pertama kalinya dia pergi ke bar, dan saat ini dia pergi ke bar dengan pakaian yang sangat tertutup berbeda sekali dengan orang-orang yang ada di tempat itu.
Para perempuan menggunakan pakaian yang hampir tidak bisa menutupi payudara mereka dan paha mereka.
Hal itu membuat Melinda berusaha menenangkan dirinya lalu perlahan dia masuk untuk melihat keadaan.
Betapa terkejutnya perempuan itu ketika dia melihat di sebuah sudut Cynthia bersama dengan Seto sedang duduk bersama.
'Sial!! Perempuan itu?!!' Melinda benar-benar tak percaya dengan apa yang ia lihat, sosok perempuan yang di kehidupan sebelumnya ia kenal sebagai perempuan yang sangat baik ternyata sedang berada di bar.
Bukan hanya berada di bar, perempuan itu bahkan menggunakan pakaian yang sangat terbuka dan sedang berada di dalam pelukan Seto.
Salah satu tangan Seto bahkan menyelinap ke gaun perempuan itu dan menyentuh barang dibalik gaun tersebut.
"Aku datang kemari untuk membawa pulang Manager, tapi sepertinya aku tidak bisa melewatkan situasi ini!!!" Ucap Melinda segera mengeluarkan ponselnya lalu perempuan itu mendapatkan beberapa gambar Cynthia dan Seto yang sedang saling berciuman.
'Dasar perempuan menjijikkan!!!' ucap Melinda sembari minggertakkan giginya, lalu perempuan itu kemudian pergi menemui salah satu pelayan yang ada di tempat itu agar mengantarnya mencari Dilan.
Dan akhirnya, dia diantar ke sebuah ruangan VIP yang terletak di bar tersebut.
"Dia ada di dalam sini, tetapi dia belum membayar tagihannya jadi saya hanya bisa menagih tagihan itu pada nona." Ucap salah seorang pelayan sembari menyerahkan sebuah struk tagihan yang membuat mata Melinda melotot sempurna.
Pria itu menghabiskan bermacam-macam jenis alkohol dan juga dalam jumlah yang sangat banyak. Dan yang lebih parahnya lagi ternyata satu botol minuman tersebut dihargai lebih dari 5 juta.
"Ini,,,, uang dalam rekening saya tidak akan cukup untuk membayar semua ini." Ucap Melinda sembari menggigit bibir bawahnya.
"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Ucap pelayan yang tentu saja tidak mau melepaskan perkara itu begitu saja.
Melinda mengigit bibir bawahnya,,, 'sial!!! Kenapa manajer harus seperti ini sih? Apa yang membuatnya harus minum sampai mabuk seperti ini?' ucap Melinda dalam hati yang merasa begitu sayang terhadap tubuh pria itu yang telah dirusak oleh alkohol, dan juga rekening pria itu yang harus dikempeskan oleh alkohol!!!
"Itu,, biarkan saya memeriksa dompetnya dulu, siapa tahu di sana ada kartu yang bisa membayarnya." Kata Melinda langsung diangguki oleh sang pelayan lalu membiarkan perempuan itu mendekati Dilan dan memeriksa saku pria itu.
"Manajer, tolong maafkan saya," ucap Melinda sembari merogo saku pria itu dan membongkar dompetnya.
Tangan Melinda langsung gemetar ketika dia membuka dompet tersebut dan ternyata dia menemukan sebuah foto di dalam dompet tersebut.
Foto perempuan yang tak lain adalah foto dirinya!!!!
"I,, ini,,,?" Melinda tertegun di tempatnya dan tak tahu harus berkomentar apa tentang fotonya yang disimpan oleh manajer di dalam dompetnya.
Namun, ketika dia melihat pelayan yang menunggunya maka dia mengabaikan foto itu dan memilih mencari kartu milik Dilan.
"Ini,,, di sini ada banyak kartu, tapi aku tidak akan tahu sandinya. Mungkinkah aku bisa meninggalkan kartu ini dulu dan besok diambil ketika dia sudah sadar?" Tanya Melinda sembari menarik sebuah kartu dari dalam dompet itu.
"Ahh, baik, tentu saja bisa begitu kalau begitu saya akan menyimpan kartu ini dan besok Nona bisa datang kemari untuk mengambilnya. Silakan tanda tangani di sini dulu," kata pelayan itu menyerahkan sebuah surat Untuk ditandatangani Melinda.
Setelah menandatangani surat, pelayan itu meninggalkannya, lalu Melinda menatap pria yang tertidur dengan lelap di smapingnya.
'Satu masalah selesai, tapi masalah yang lainnya,,, bagaimana aku akan membawa pria ini keluar?' ucap Melinda dalam hati sembari memijat keningnya yang terasa berdenyut-denyut.