NovelToon NovelToon
Bayi Rahasia Sang Model

Bayi Rahasia Sang Model

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Anak Kembar / Model
Popularitas:666.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: Neoreul

Rebecca Alveansa adalah seorang model cantik yang lagi naik daun. Karir yang bagus harus terhenti sejenak karena kejadian yang tak terduga.

Ia terjebak cinta satu malam bersama seorang pria yang tak dikenalnya, sehingga membuatnya hamil dan melahirkan dua bayi kembar yang terpaksa ia rahasiakan keberadaannya.

Apa yang terjadi selanjutnya? Siapakah pria itu? Apakah sang bayi dapat bertemu dengan sang Ayah? Baca kisahnya hanya di sini ya!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neoreul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BRSM 29

Reigner telah selesai mengurus pemindahan kamar untuk putranya. Kini dia kembali ke ruang pemeriksaan. Sesampainya disana, Reigner melihat Evelyn yang sudah tertidur di pangkuan Ibunya. Wajah sedih Rebecca masih jelas terlihat dan membuat Reigner merasa iba.

Reigner duduk bersebelahan dengan Ibunya di ruang tunggu. Hanya ada keheningan yang terasa. Tak lama kemudian, dokter keluar dari dalam ruangan.

Reigner berdiri berbicara dengan dokter untuk mewakili Rebecca. "Bagaimana keadaan putra saya, Dokter?"

"Putra anda mengalami kelelahan dan juga dehidrasi. Sepertinya dia seperti dalam tekanan yang besar menurut hasil pemeriksaan. Saya sudah memberikan suntikan obat agar sedikit tenang. Dalam beberapa jam nanti pasti sudah sadar," jelas Dokter pada Reigner.

Rebecca kembali menitikkan air matanya ketika mendengar penjelasan dokter. Dia kembali menyalahkan dirinya sendiri. Reigner berjalan mendekatinya. Dia ingin menghibur hati Ibu dari kedua anak kembarnya.

"Sudahlah tidak usah khawatir. Excel tidak ada penyakit serius. Aku yakin besok juga sudah membaik, " ucap Reigner pada Rebecca.

Rebecca hanya diam, dia tidak merespon ucapan Reigner. Dia terus menundukkan kepalanya sembari mengelus rambut Evelyn. Reigner dan Ibunya tidak bisa berbuat banyak. Mereka hanya menunggu hingga Excel sudah sadar dan bisa diajak berkomunikasi.

Keesokan Pagi.

Rebecca dan Evelyn masih terlelap di sofa. Mereka tidur saling berpelukan satu sama lain. Reigner juga tertidur sembari berjaga di samping ranjang Excel.

Tiba-tiba masuklah Teresa ke dalam ruangan. Dia terkejut melihat Excel yang sudah sadar, namun hanya berdiam diri. Teresa menyapa cucu laki-lakinya itu. Dia kagum dengan ketampanan cucunya sendiri.

"Selamat pagi, Sayang! Kamu sudah sadar ternyata," sapa Teresa tapi membuat Excel bingung.

Suara Teresa membangunkan Rebecca, melihat Excel yang sudah sadar dia langsung turun dari sofa. "Excel, kapan kamu sadar Sayang? Kenapa kamu tidak membangunkan Mommy?"

Reigner juga bangun dia melihat, Ibunya dan juga Rebecaa sedang menyapa Excel. "Halo Boy, Uncle senang melihatmu sudah sadar," sapa Reigner dengan mengusap kepala Excel.

Tiba-tiba suara Evelyn memecah keheningan. "Uncle! Where are you? Perutku sangat lapar!"

Reigner segera berdiri dan menghampiri putrinya. "Hai Manis! Kamu ini, bangun dari tidur langsung bilang lapar!"

"Evelyn, Grandma sudah membuat sarapan untuk kita semua. Kamu mau Grandma suapin?" sahut Teresa sembari membuka makanan yang dibawanya.

"No, Grandma. Aku ingin Uncle yang suapin. Boleh kan Uncle?" tanya Evelyn dengan nada manja.

Reigner tersenyum melihat kemanjaan Evelyn. "Boleh, Uncle akan selalu melayani tuan putri. Sebelum makan, sebaiknya kamu mandi dulu, Honey. Biar Grandma yang temani kamu. Oke!"

"Ayo Sayang, biar Grandma temani kamu. Becca, kamu ambilkan Excel sarapan ya. Mom, mau temani Evelyn mandi," ucap Teresa pada Rebecca.

Rebecca hanya tersenyum dan menganggukkan kepala. Dia belum terbiasa dengan situasi saat ini.

"Excel, makan sedikit ya. Biar Mommy suapi kamu. Setelah itu minum obat, Mommy ingin kamu cepat sembuh." Rebecca mencoba membujuk putranya untuk makan.

Akan tetapi, Excel menolak. Setiap saat dia tidak ingin makan apapun. Sehingga membuat Rebecca bingung. Melihat putranya tidak mau makan, Reigner mencoba untuk membujuk juga.

"Excel, makanlah Nak. Kamu harus cepat seembuh. Biar Mommy mu tidak khawatir. Dia sangat sedih ketika kamu belum sadar, Boy!" sahut Reigner pada Excel.

Excel menatap wajah Ibunya, kemudian dia mengangguk dan mau makan. Rebecca tersenyum melihat Excel yang menurut. Dia pun menyuapi putranya dengan penuh kasih sayang.

Beberapa menit kemudian, datanglah Edward. Dia masuk dengan membawa sebuah map. "Tuan ini hasil pemeriksaan kemarin."

Reigner menerima hasil tes DNA itu. Dia langsung membuka dan membaca hasilnya. Senyumnya mengembang lebar, hasil itu menunjukkan bahwa Excel dan Evelyn adalah anak kandungnya.

"Terima kasih, Edward. Kerjamu sangat bagus."

"Iya Tuan sama-sama. Kalau begitu saya kembali ke kantor dulu." Edward pamit pergi dari ruangan itu. Lalu, Reigner menyerahkan hasil tes DNA itu kepada Rebecca.

"Ini hasil pemeriksaan kemarin. Bacalah, mulai hari ini aku akan ikut andil dalam menjaga mereka," ucap Reigner pada Rebecca yang membaca kertas itu.

Setelah membaca, Rebecca menghirup nafas dalam. Dia harus siap dengan hasil itu dan kenyataan yang harus dia hadapi. "Baiklah, aku akan memulai semuanya dari awal. Demi anak-anakku, aku akan menata kembali kehidupan ku,"gumam Rebecca dalam hati.

Reigner mendekati Excel yang sedang makan. Dia menyentuh pipi putranya dengan lembut. "Excel, mulai hari ini kamu panggil aku Daddy ya! Izinkan, Daddy untuk mengisi waktumu yang hilang di beberapa tahun yang lalu. Nanti, setelah kamu sembuh. Daddy akan menceritakan semuanya, agar kamu tidak salah paham."

Excel diam tak menjawab, dia hanya menatap mata Ibunya yang masih berisi sebuah penjelasan. Ucapan itu justru disahut oleh Evelyn.

"Daddy, aku sudah selesai mandi," seru Evelyn dengan wajah ceria.

"Wow putri Daddy. Hem sini pasti wangi sekali. Bagaimana kamu senang mandi bersama Grandma?" tanya Reigner dengan menggendong Evelyn.

Evelyn melirik Neneknya, kemudian dia berbisik didekat telinga sang Ayah. "Daddy, mandi di temani Grandma itu sangat lama. Kata Grandma, mandi itu harus bersih, tidak boleh terlalu cepat. Aku kan sudah lapar, Daddy! Jadi ingin cepat selesai."

Teresa menggelengkan kepalanya. Dia tidak menyangka kalau cucunya itu sangat aktif sekali.

Tiba-tiba saja Excel menyambar ucapan adiknya. "Kamu itu gadis jelek yang paling jorok Evelyn.

Evelyn menoleh ke arah sang Kakak dengan tatapan kesal. "Daddy, look! Kakak selalu membuat ku kesal. Dia terus memanggil ke Evelyn jelek."

Rebecca mengusap wajahnya sembari menghirup nafas lega. Itu tandanya Excel sudah sembuh. Kejahilan Excel menandakan kalau dia dalam keadaan baik.

"Sudah-sudah jangan bertengkar lagi. Grandma sangat senang sekali mempunyai cucu yang pintar, cantik, dan juga tampan. Inilah impian Grandma selama ini," ucap Teresa memeluk Excel.

Rebecca selalu mengalihkan pandangannya ketika bertatapan dengan Teresa. Dia masih terasa asing dengan keakraban itu.

Reigner menurunkan Evelyn. "Sekarang cepat sarapan, tapi makan sendiri ya. Daddy ingin berbicara empat mata dengan Mommy mu."

"Oke Daddy," jawab Evelyn.

"Rebecca, bisa keluar sebentar. Aku ingin berbicara sesuatu yang penting," ucap Reigner dengan tatapan yang bersungguh-sungguh.

Rebecca meletakkan piringnya di meja. Setelah itu dia berdiri mengikuti Reigner yang keluar duluan. Mereka berjalan menuju ke sebuah taman. Jantung Rebecca berdegup kencang setiap bertatapan mata dengan pria yang telah menjadi Ayah dari kedua anaknya.

Kini Rebecca dan Reigner telah duduk bersebelahan di sebuah taman. Rebecca terus menunduk dan enggan menatap Reigner yang selalu melihatnya.

Reigner memegang tangan Rebecca, lalu menciumnya lembut. Rebecca gugup dengan perlakuan Reigner terhadapnya. Ingin rasanya dia pergi dari tempat itu.

Rebecca menarik cepat kedua tangannya. Dia merasa malu jika bertatapan lama. "Apa yang ingin kamu katakan. Cepatlah katakan sekarang."

Reigner tersenyum melihat kegugupan Rebecca. Dia semakin terpikat dengan kecantikan wanita yang telah lama dicarinya itu.

1
雅婷郭
feeling Evelyn bener juga semoga beca msh hdp
雅婷郭
yah emg salamu Rei Dimna2na yg nmnya orgkya bnyk bodyguard udah tau Mario lwn yg berat KNPA gpke bodyguard kma2na
雅婷郭
hahhhh...Rei bener2 lemah kalah sama mario
雅婷郭
Alhamdulillah g sia2 perjuangan Evelyn ma excel
雅婷郭
Rebecca kalah akting SMA Evelyn KNPA g pura2 nurut supaya ngulur waktu
雅婷郭
pinter nya evelyn
雅婷郭
payah Rei .Rei bisa kalah sama Mario ckkk
雅婷郭
akhirnya suratu drama ternyata bukan penakut hhhh...
雅婷郭
huh...mana kekuasanmu Rei ko bisa kalah sama Mario hadeuh gereget
雅婷郭
hadeuh ini keamanan kantor Rei ko tulalit kabeh
雅婷郭
aduh Evelyn hati2 takutnya kena jebakan mario ckkk
雅婷郭
hadeuh..hrsnya rei g usah basi2 lgsg aja sergap tuh siamrio wkk
雅婷郭
semoga Edward dan kwn2 g terlmbat nyelamatin beca
雅婷郭
bikin tegang aka
雅婷郭
yaampun terne sifat Evelyn itu dari granma
雅婷郭
hhh...suratu dr6beraksi
雅婷郭
dsr Evelyn suratu drama
Endang Sulistia
Luar biasa
harijadi witaria
Kecewa
Uchi Hafiz
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!