NovelToon NovelToon
LUKA BUNGA (AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH)

LUKA BUNGA (AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Single Mom
Popularitas:1.6M
Nilai: 5
Nama Author: D'wie

Masa putih abu-abu adalah masa paling indah setiap remaja begitu pula yang dialami Bunga. Cinta yang membara dan menggebu serta pengaruh darah muda yang bergejolak membuatnya dan sang kekasih terhanyut dalam pusaran dosa manis yang akhirnya membuat hidupnya penuh luka.

Bunga hamil. Kekasihnya pergi. Keluarga kecewa dan membenci lalu mengusirnya. Terlunta-lunta di jalanan. Kelaparan. Dicaci maki. Semua duka dan luka ia hadapi seorang diri. Ingin menyerah, tapi ia sadar, dosanya sudah terlampau banyak. Ia tak mungkin mengabaikan permata indah yang telah tumbuh di rahimnya. Tapi sampai kapankah ia sanggup bertahan sedangkan semesta sepertinya telah terlampaui jijik kepadanya?

Inilah kisah Bunga dan lukanya.

Jangan lupa tap love, like, komen, vote, dan hadiahnya ya biar othor makin semangat update!

Bacanya jangan skip, please! Jangan boom like juga! soalnya bisa menurunkan kualitas karya di NT! Terima kasih. 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. XXXV Sebuah Penawaran

Selepas melihat mobil Edgar yang perlahan menjauh, Bunga pun segera melangkahkan kakinya menuju kontrakannya. Baru saja Bunga berhasil membuka kunci rumahnya, tiba-tiba ada suara dua orang yang menyerukan namanya. Bunga pun segera membalikkan badannya dengan Putri yang berada dalam gendongannya. Seketika mata Bunga membelalak dan matanya berkabut. Perlahan, bulir-bulir bening luruh dari pelupuk matanya. Ia tak menyangka, bisa bertemu kembali dengan sosok itu. Salah seorang yang amat sangat ia rindukan.

"Ki-Kia," cicit Bunga saat melihat keberadaan adiknya yang berdiri bersisian dengan Nathan. Ya, Kia datang bersama Nathan. Sesuai permintaan Kia tempo hari agar Nathan segera menemukan Bunga dan mempertemukan mereka, maka sehari setelah kepulangannya dari rumah sakit, Nathan membuat janji temu dengan Kia. Kemudian ia menceritakan perihal pertemuannya dengan Bunga. Kia yang sudah tak sabar ingin bertemu dengan kakak tercinta pun, memaksa Nathan untuk segera mempertemukan mereka

Tak peduli langit sudah mulai menghitam, Kia ingin segera melihat sang kakak yang sudah sangat ia rindukan.

"Mbak ... ini benar mbak Bunga kan! Mbak ... Mbak Bunga ... " Tangis Kia pecah, akhirnya ia kembali dipertemukan dengan sosok kakak perempuan satu-satunya. Ingin Kia segera berhambur memeluk Bunga, tapi Bunya justru menghadang dengan mengangkat sebelah telapak tangannya ke arah depan. Kia sampai menelan ludahnya. Ia pikir, Bunga tidak mau bertemu dengannya lagi. Ia pikir, Bunga kecewa padanya karena dulu tidak membelanya saat ayah mereka mengusir Bunga. Ia pikir Bunya membencinya, ia pikir ...

"Mbak mau baringin Putri dulu. Kalian silahkan duduk di dalam saja," tukas Bunga yang kemudian segera berlalu masih ke dalam rumah membuat Kia akhirnya tersenyum lega. Ia tadi sudah berpikir yang macam-macam tentang sang kakak karena melihat sikapnya, tapi ternyata dugaannya salah.

Saat Bunga membawa masuk Putri ke dalam kamar, Nathan dan Kia pun ikut masuk kemudian duduk di karpet yang ada di ruang tamu minimalis itu.

"Sebentar ya, Kia, mbak mau buat minum dulu," ujar Bunga setelah keluar dari kamar. Namun, baru saja Bunga membalikkan badannya, sebuah pelukan hangat ia dapatkan dari belakang tubuhnya. Ternyata Kia lah yang telah memeluknya. Tangis keduanya pun pecah. Isakan lirih keluar dari bibir keduanya. Bunga pun segera membalikkan badannya dan balas memeluk Kia.

"Mbak, Kia kangen," cicit Kia seraya terisak dalam dekapan Bunya.

"Mbak juga kangen, Kia. Kangen banget malah," balas Bunga dengan berurai air mata.

Nathan yang duduk di atas karpet pun ikut menitikkan air matanya. Ia pun ikut terharu, sedih, dan juga bahagia, semua rasa bercampur menjadi satu setelah melihat pertemuan dua orang kakak beradik itu.

'Seandainya dulu aku bisa berpikir lebih jernih, pasti nasibmu takkan menjadi seperti ini, sayang,' Nathan hanya bisa membatin sambil memandangi adegan mengharu biru di hadapannya. Disekanya air mata yang bercucuran dari pelupuk matanya dengan punggung tangannya. Sungguh, kini ia bagai lelaki yang cengeng.

Saat sedang memandangi Bunga dan Kia, tiba-tiba matanya bersirobok dengan mata Bunga. Tanpa sadar mereka saling memandang satu sama lain. Kabut kerinduan tergambar jelas di kedua pasang netra itu. Sadar akan tindakannya, Bunga pun segera memalingkan wajahnya.

'Apa dia baru sembuh dari sakit?' batinnya bermonolog saat melihat wajah Nathan yang tampak pucat dan pipinya pun lebih tirus dari sebelumnya.

Setelah itu, Bunga meminta Kia agar duduk terlebih dahulu agar ia bisa mengambilkan air minum untuk mereka berdua. Nathan yang kesana membawa buah tangan pun, segera menyerahkan bawa'annya. Awalnya Bunya ingin menolak, tapi saat Nathan bersikeras menyerahkannya dengan alasan kalau yang ia bawakan itu untuk Putri, barulah Bunga menerimanya.

Tak butuh waktu lama, Bunga pun kembali dengan dua gelas teh hangat dan sepiring martabak keju yang di bawakan Nathan tadi. Mungkin inilah cara yang Maha Kuasa menunjukkan betapa erat hubungan ayah dan anak itu, bahkan sampai makanan kesukaan pun keduanya sama.

"Mbak, kapan mbak mau pulang? Ibu kangen sama mbak. ibu sekarang jadi sering sakit-sakitan mbak karena kangen sama mbak. Apa mbak nggak kasihan sama ibu?" cecar Kia membuat Bunga menundukkan wajahnya.

"Maaf Kia, mbak bukannya nggak mau, tapi ... mbak belum siap. Ayah pasti akan menolak kedatangan mbak sama kayak beberapa tahun yang lalu. Kak Bayu juga pasti masih marah dan benci banget sama mbak," lirih Bunga dengan air mata yang sudah menerobos keluar dari pelupuk matanya.

"Tapi sampai kapan mbak akan begini? Emangnya mbak nggak kangen sama ayah dan ibu? Mbak pulang ya! Atau minimal ketemu sama ibu. Ibu pasti seneng banget bisa ketemu mbak. Ayolah mbak, Kia mohon!" ucap Kia seraya menangkupkan kedua telapak tangannya di depan dada.

"Beri mbak waktu ya!" ucapnya yang diangguki Kia. Bagaimana pun, ia tidak bisa memaksakan kehendak. Ia harus memikirkan perasaan Bunga..Kia maklum kalau Bunga belum bisa muncul lagi di hadapan keluarganya. Namun, besar harapannya Bunga bisa kembali berkumpul dengan keluarga besarnya.

Setelahnya, mereka kembali mengobrol atau yang lebih tepatnya obrolan itu didominasi oleh Kia. Ia menceritakan segala hal , sedangkan Nathan justru memilih memandangi wajah putrinya yang sedang terlelap.

"Kia sudah mau pulang, keluarlah!" tukas Bunga datar membuat Nathan tersenyum sendu.

"Hmmm ... " Nathan hanya bergumam saja sebagai jawaban.

Nathan pun segera beranjak dari sisi Putri. Baru saja Bunga hendak keluar dari kamar itu, tiba-tiba Nathan memeluknya erat dengan kedua tangannya membuat Bunga terkesiap.

"Aku mohon, biarkan sebentar saja. Takkan lama. Aku mohon," lirih Nathan di depan telinga Bunga membuat Bunga yang awalnya hendak berontak jadi terdiam. Tak lama kemudian, Nathan tergugu. Bunga dapat merasakan punggung Nathan bergetar. Bahkan pundaknya dapat merasakan aliran hangat yang Bunga yakini merupakan air mata Nathan.

"Maafkan aku Bunga, maafkan aku. Seandainya aku tidak bersikap bodoh saat itu, pasti kita sudah hidup bahagia dengan keluarga kecil kita," lirih Nathan membuat jantungnya berdebar.

...***...

Keesokan harinya, seperti biasanya Bunga melakukan aktifitasnya tanpa kenal lelah. Sebelum mengantarkan Putri sekolah, ia lebih dahulu mengantarkan cucian-cucian milik beberapa tetangganya. Setelah mengantarkan Putri barulah ia menuju ke konter.

Saat sedang mengelap etalase yang berisi pajangan aneka kartu SIM dan voucher pulsa juga kuota, seorang wanita paruh baya datang menemuinya. Bunga benar-benar tak menyangka akan ditemui oleh wanita yang telah melahirkan Edgar ke dunia itu di sana. Bunga pun segera mempersilahkan Weni untuk masuk dan duduk di salah satu kursi yang ada di sana. Dengan angkuh, Weni duduk sambil menatap Bunga dari atas hingga ke bawah dengan tatapan menilai. Weni akui Bunga sangatlah cantik, tapi tetap saja itu tak cukup. Ada satu masalah yang membuatnya enggan menerima Bunga. Masalah utama yang bila Bunga bersedia mengabulkannya, maka ia akan berusaha menerima Bunga menjadi menantunya.

"Langsung saja, saya tidak mau bertele-tele. Kau tahu, statusmu itu sangat menggangu. Tak memiliki keluarga, pendidikan rendah, pekerjaan yang ... " Weni menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dan satu hal yang sangat mengganggu, kau memiliki anak di luar nikah. Jadi, saya akan memberikanmu sebuah penawaran, yang bila kau bersedia melakukannya, maka kami akan mempertimbangkan dirimu untuk menjadi pendamping putraku," ujar Weni membuat dahi Bunga mengernyit penasaran. Bunga terdiam, ia masih menunggu kelanjutan kata-kata Weni. "Lebih baik kau serahkan anakmu kepada ayahnya. Bila kau tak tahu siapa ayahnya, kau bisa titipkan dia di panti asuhan. Aku tak ingin ada yang tahu kalau kau sudah memilki seorang anak. Kalau kau seorang janda, mungkin aku tidak akan terlalu mempermasalahkannya, tapi status anakmu ini anak di luar nikah dan aku tidak mau keluargaku menjadi bahan cemoohan dan menanggung malu karena menikahkan anak kami dengan perempuan yang memiliki anak di luar nikah. Jadi, bagaimana? Apa kau bersedia?"

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

1
Nethy Sunny
dasar pa broto dosen kurang akhlak benci ke anak sendiri sampe segitunya itu takdir woy
Suryani
nyesek banget Thor😭😭😭😭😭😭😭
Anonymous
Menguras air mataku😭😭😭
Anonymous
Luar biasa
mbak mimin
pernah bc,😭😭😭😭ttp nangis
Nurhayati
Ya ALLah BeneR2 nie CeriTa Ampe MenYenTuh HaTi aqooh yg PaLing daLam😭😭😭
Nurhayati
PasTi TeMen2 na SMU na
Kenzi Kenzi
gmn klo misalkan obat e ki tali pusat baby sekandung... buruan nikah
Kenzi Kenzi
niko ma. kia
Kenzi Kenzi
kanker darah
Rahayu Dewihandayani
enak banget jadi laki2, udah gak nanggung beban selama bertahun2,, datang2 cuman bilang maaf doang,,
Kenzi Kenzi
papa nath
Ros Sita
masa masa suram yang harus di lalui hamil tanpa suami
Kenzi Kenzi
melahirkan kembar kah,
Kenzi Kenzi
tau2.....
Nofia
Luar biasa
Nanda Kitt
mewek kejer thor 😭😭😭
Djenab Purwaningsih
Luar biasa
Dyah Oktina
👏👏👏👏👏👏😍akhirnya happy end..
Dyah Oktina
ih.... gemesh deh sm author. .. 🤭🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!