Tristan pemuda 23 tahun yang selalu dihina karena tubuhnya yang gemoy. Namun dia tidak pernah berkecil hati karena dia menyadari dan mensyukuri apa yang telah Allah SWT nerima kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pisesa Safwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
penyakit billa
" Iya ma nanti tristan pasti kesana kok ma. "
Mereka pun membicarakan banyak hal sampai pukul 3 sore, dan setelah shalat azhar berjamaah tristan dan billa pun pamit untuk pulang.
" Mas apa yang tadi mas bicarakan sama papa damar. "
" Tidak apa-apa hanya tanya hubungan kita saja. Sama mas mau cari tempat buat buka usaha milik kita sendiri. Jadi mas minta sama papa untuk carikan tempat yang strategis dan mas juga butuh orang kepercayaan yang bisa mas bisa percaya sebagai asisten mas. "
" Lah kenapa mas gak minta sama teman-teman mas tadi, mereka kan sahabat mas pasti mereka bisa di percaya kan mas."
" Oh iya juga ya, nanti coba mas cari mereka siapa yang mau jadi asisten mas. Jadi bagaimana apakah kamu msu bantu mas, untuk cari tempat yang kiranya bisa buat buka usaha mas."
" Kenapa tidak di depan kampus UNS atau kampus billa saja mas. Kan banyak itu mahasiswa yang perantauan. "
" Ya kalau bisa semua kalangan bisa menikmatinya sayang, bukan cuma anak kuliahan saja. Tapi juga semua orang bisa menikmati masakan yang ada di restoran kita nanti.
Dan itu juga kemauan bunda juga, jadi nanti juga akan cari pekerja untuk warung nasi goreng bunda yang lama. Tapi jika tidak ada yang bisa masak seperti bunda. Ya nanti di jadikan satu menu di restoran yang kita buka.
Mau mampir beli jajan tidak, atau langsung pulang ke rumah."
" Emt, beliin jajan buat dino dulu mas. Tadi mama pesan untuk belikan cilok buat dino mas. "
" Oh ya sudah kita beli dulu kalau begitu, beliin mama juga tidak Apa-apa. Oh ya nanti malam habis Isya kerumah bunda ya, mas belum jenguk bunda setelah kita menikah. "
" Iya mas nanti kita kesana habis Isya mas. "
" Ya sudah kita beli jajan buat dino dan mama dulu kalau begitu, setelah itu kita pulang kamu pasti lelah dan ingin istirahat kan. "
" Mana ada mas, dari tadi bila juga tidak berbuat apapun kok bisa lelah "
" Ya habis kuliah terus ikut main sama mas, apakah kamu tidak lelah. "
" Yang ada billa senang bisa main seharian sama mas, dan billa juga tidak lelah itut mas kemana saja. Yang penting sama mas billa akan selalu senang dan tidak lelah. "
" Heleh bisa gombal sekarang istri mas yang cantik ini. "
" Hahhahha mas bisa aja, ya sudah kita cari ciloknya dulu mas, habis itu kita pulang. "
" Siap ratuku. "
Tristan segera melajukan lebih cepat motornya ke arah jalan pulang, dan dia akan berhenti sebentar di kampus STSI yang selama ini menjadi tongkrongan anak muda,atau keluarga yang mencari jajanan atau makanan yang lain.
Beberapa saat mereka pun sampul di depan penjual cilok , dan segera membeli beberapa ribu untuk dino dan mama mayang. Setelah itu mereka pun pulang tidak lama mereka pun sampai dirumah billa. Karena memang jarak yang dekat dari tempat mereka beli tadi.
" Assalamu'alaikum. " Ucap mereka berdua setelah bersama turun dari motor.
" Walaikum salam." Sahut dari dalam rumah.
Dino pun berlari keluar saat mendengar suara kedua kakaknya itu, dan Tristan segera berjongkok dan menyambut dino di dalam pelukan nya.
" Wuuuaaahh jagoan kakak. " Ucap Tristan lalu menggendong dino.
" Kakak bawa apa. " Tanya dino memandang billa.
" Kakak bawa cilok kesukaan dino. Katanya tadi mau di beliin kalau kakak sudah pulang. " Ucap billa.
" Ye asik. Terima kasih kak. " Ucap dino.
" Sama-sama sayang, kakak ke kamar dulu ya kamu main sama mama dulu, kakak Tristan biar mandi dan ganti baju dulu. " Ucap billa.
" Baik kak." Ucap dino yang patuh.
Tristan pun menurunkan dino dan pergi ke kamar bersama billa. Dan merekan segera melepaskan tas yang mereka pakai. Dan billa segera merapikan semuanya.
" Mas mandi dulu saja biar billa beres-beres dulu. " Ucap billa.
" Oke sayang. Tolong ambilkan handuk mas."
" Oke mas." Jawab billa dan mengambil kan handuk untuk Tristan.
Tristan segera melepaskan jam tangannya dan melepaskan celana panjang nya, setelah itu menggantungkan celananya di gantungan yang di sediakan di kamar billa.
Setelah kepergian Tristan billa pun membereskan semuanya, setelah selesai dia mngambil obat dan akan meminumnya. Tristan yang lupa sesuatu kembali ke kamar, dengan sedikit pintu yang terbuka Tristan bisa melihat apa yang billa lakukan.
Mungkin ini kesempatan Tristan, lalu dia masuk begitu saja. Billa yang melihat Tristan kembali ke kamar jadi panik dan segera menyembunyikan obat yang akan dia minum, dibalik punggungnya.
" Kenapa di sembunyikan sayang. Apakah kamu tidak mau jujur sama mas sekarang. " Ucap Tristan, sambil mendekati billa dan duduk di samping nya.
Billa pun mulai terisak karena sudah ketahuan bahwa di tidak jujur sama suaminya. Tristan pun memeluk billa dan membiarkan billa menangis dalam pelukannya.
" Maaf mas, billa tidak mau mas khawatir. Dan billa juga tidak mau melihat mama sedih dengan kondisi billa. " Ucap billa sambil sesenggukan.
" Tapi apakah baik kamu menyimpannya sendiri tanpa memberitahu mas dan mama. Kamu anggap mas apa kalau begitu. " Ucap Tristan sambil mengusap kepala billa.
" Iya mas billa tahu billa salah mas. Tapi billa hanya ingin bahagia sebelum billa meninggalkan dunia ini. Makanya billa menyembunyikan ini semua agar billa bisa tenang nanti setelah memberikan anak untuk mas. " Ucap billa.
" Tidak begitu juga sayang. Mas mau merawat anak kita bersama jangan seperti ini, besok mas bawa kamu periksa agar bisa di tangani sesegera mungkin. Kesehatan itu lebih utama sayang, apa kamu mau melihat mas sedih jika mas terlambat mengetahui penyakit kamu. " Ucap Tristan.
" Tidak mas billa tidak mau melihat mas sedih. Billa hanya takut jika mas mengetahui penyakit billa maka mas akan meninggalkan billa saat itu juga. " Ucap billa.
" Dengarkan mas, mas mau Terima kamu dengan segala kelebihan dan kekurangan kamu, jadi mas tidak akan pernah meninggalkan kamu dalam keadaan apapun, sekarang kamu jadi prioritas mas. Jadi kamu boleh mengatakan apapun kepada mas. "
" Iya mas maafkan billa mas. Maaf billa sudah tidak jujur tentang penyakit billa mas. Dan billa mau menuruti perkataan mas, asalkan mas tidak meninggalkan billa. "
" Mana ada mas meninggalkan istri cantik dan solehah yang ada mas rugi dong. Dapat istri cantik dan solehah kok ditinggalin. Besok kita kerumah sakit, dan apa kamu tahu mama juga sebenarnya sudah tahu penyakit kamu, karena kemarin mama menemukan bungkus obat yang kamu simpan. Dan mama juga sudah menghubungi temannya. Jadi besok kita akan kerumah sakit untuk periksa. "
tolong lebih teliti lagi dlm menyusun alur cerita, karena sangat mengganggu
contoh
baru mandi, artinya sdh mandi
kemudian diceritakan pamit mau mandi..
banyak penjelasan yg ber ulang² dab tidak perlu