NovelToon NovelToon
Love Revenge

Love Revenge

Status: tamat
Genre:Romantis / Patahhati / Balas Dendam / CEO / Rumah Tangga-Anak Genius / Tamat
Popularitas:370.7k
Nilai: 5
Nama Author: 1PM

Zavier Gottardo begitu terkejut saat menghadiri pernikahan sepupunya. Bagaimana tidak, jika ternyata mempelai wanita yang dia lihat, adalah kekasihnya yang dia pacari selama 6 tahun.

Zavier yang sakit hati memutuskan meninggalkan acara, dan dirinya justru pergi ke klub malam dan mabuk-mabukan hingga mengalami sebuah insiden.

5 tahun berlalu, tanpa sengaja Zavier bertemu dengan Kakak perempuan mantan kekasihnya yang dia klaim bahwa dialah awal yang membuat hubungan dengan sang kekasih runyam. Hingga Zavier memutuskan untuk membalaskan dendamnya pada wanita yang bernama Cyara Lavenia, dengan cara yang tidak terduga yaitu justru dengan menikahi wanita itu.

Hingga suatu hari, apa yang disembunyikan wanita itu terungkap membuat Zavier tidak menyesali keputusannya.

Kebenaran apa yang terungkap?
Apa yang membuat Zavier tidak menyesali keputusannya?

Simak yuk ceritanya di Love Revenge

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 1PM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

"Om Pir?" Ucap Rey yang terbangun saat Vier dengan lembut mengelus wajahnya.

"Sstt! Nanti Mami bangun," ucap Vier memberi isyarat agar Rey berbicara pelan dan keduanya menatap Cyara yang sedang tidur dengan kepala di atas sisi kosong ranjang rumah sakit sambil menggenggam tangan putranya.

Rey mengangguk dan mengisyaratkan agar Vier mendekat ke arahnya.

"Rey senang Om Pir ada disini," bisik anak itu dan tersenyum ke arah Vier.

Vier balas tersenyum, lalu mengusap rambut Rey.

"Tunggu sebentar sayang," Vier berjalan memutari ranjang Rey, melepas jaket yang dipakainya kemudian menyelimutinya ke tubuh Cyara. Dan Rey pun tersenyum menyaksikan pemandangan itu.

Vier berjalan kembali ke tempatnya semula.

"Om, Rey mau jalan-jalan, bosan disini," ucap anak itu dengan tatapan memelas.

"Tapi Rey belum sembuh, biar sembuh dulu ya," bujuk Vier.

Rey menggeleng, "Tidak mau, Rey sudah sehat kok Om."

"Ya sudah, Rey tunggu disini dulu," ucap Vier meninggalkan Rey dan tak lama, pria itu pun kembali lagi dengan membawa kursi roda.

Vier dengan hati-hati mengangkat tubuh Vier, mendudukkannya di kursi roda yang dibawanya.

Kemudian menatap Cyara, kemudian memindahkan wanita itu di ranjang tempat Rey.

"Ayo!" Ucap Vier kemudian membawa Rey keluar dari ruang perawatannya untuk jalan-jalan.

*

*

*

Cyara terbangun saat merasa ada seseorang yang datang.

Dan dirinya terkejut, saat tahu jika dirinya yang kini tidur di ranjang anaknya.

"Mama, Papa," ucap Cyara yang langsung duduk dan mencoba bangun.

Jasmine tersenyum, "Apa Mama dan Papa mengganggu tidurmu sayang?" Tanya Jasmine menghampiri calon menantunya.

"Hah? Oh tidak kok Ma, oh ya Mama dan Papa sejak kapan datang?" Tanya Cyara yang kini sudah turun dari ranjang sambil merapikan rambutnya.

"Mama dan Papa baru saja datang kok sayang, Mama dengar dari Vier kalau Rey dirawat disini, makanya Mama ajak Papa kesini buat jengukin Rey," jelas Jasmine.

"Oh iya Rey," Cyara menoleh ke sampingnya dan melihat jika Rey tidak ada di ranjangnya.

"Rey kemana? Mama dan Papa tadi tidak melihat Rey?" Tanya Cyara kepada Jasmine dan Stevano tapi kedua orang itu hanya menggeleng, pertanda tidak tahu, karena pasalnya ketika mereka datang, memang sudah tidak melihat Rey dan hanya melihat Cyara.

"Rey!"

"Rey sayang!" 

Cyara berlari keluar dari ruangan tapi langkahnya terhenti saat melihat siapa yang datang. 

"Rey sayang! Kamu darimana saja Nak? Kamu tahu Mami sangat khawatir, kenapa pergi tidak bilang-bilang Mami?" Tanya Cyara jelas sekali ada rasa khawatir di raut wajahnya.

Rey mendongak menatap pria yang mendorong kursi rodanya. Kemudian kembali menatap maminya.

Kedua tangan mungil Rey menyentuh wajah maminya. "Maafkan Kakak ya Mam, Kakak tidak bermaksud bikin Mami khawatir, tadi Kakak hanya ingin jalan-jalan, tapi Mami tadi sedang tidur, Kakak tidak mau ganggu Mami, apalagi Mami kan pasti lelah sudah jagain Kakak semalaman," ucap Rey kepada maminya yang kini duduk bersimpuh di depannya.

Cyara langsung memeluk putranya, "Tidak apa-apa jika Kakak mau bangunin Mami, Mami sama sekali merasa tidak lelah jika itu untuk anak-anak Mami. Mami lebih takut jika terjadi sesuatu sama Kakak, tapi Kakak malah tidak bilang sama Mami, Mami pasti akan merasa bersalah, Mami hanya ingin menjadi Ibu yang baik buat Kakak dan adik. Jadi apapun itu, lain kali Kakak atau adik harus bilang ya sama Mami," kata Cyara yang tanpa sadar sudah menjatuhkan air matanya.

Rey melonggarkan pelukannya, menghapus air mata maminya dengan jari-jarinya yang mungil.

"Mami jangan menangis, maafkan Rey ya Mam, Rey tidak akan mengulangi hal itu lagi. Dan Mami harus ingat kalau Mami itu adalah Ibu yang terbaik untuk Kakak dan adik, Kakak tahu apa saja yang sudah Mami lalui untuk membesarkan kami."

Mendengar itu, air mata Cyara justru semakin mengalir deras. Cyara bukan tidak ingat apa yang sudah Vier katakan semalam, kata-kata pria itu masih teringat jelas di benaknya.

Vier hanya diam, entah dia merasa atau dia memang tidak peduli, ekspresi wajahnya saat ini begitu sulit untuk ditebak.

"Rey memang anak hebat, Rey begitu pengertian sama Mami," kata Jasmine menghampiri Cyara dan Rey kemudian langsung memeluk keduanya.

"Mama berharap kalian benar-benar menjadi keluarga Mama," ucap Jasmine pelan.

*

*

"Sudah-sudah kenapa ini kalian jadi berpeluk-pelukan seperti ini, sayang jangan seperti ini, kasihan Rey, biarkan Rey kembali berbaring," Stevano menghampiri Jasmine dan membantu wanitanya kembali berdiri.

"Ayo Nak bangun!" Kata Stevano bergantian membantu Cyara. Cyara mendongak menatap Stevano dan Jasmine bergantian.

Begitu melihat Jasmine mengangguk, Cyara pun menerima bantuan dari calon mertuanya itu.

"Oh iya, maafin Oma ya sayang, ayo sekarang Rey kembali berbaring ya," Jasmine segera mendorong kursi roda yang dipakai Rey, merebutnya dari tangan Vier.

"Biar aku saja Pa," ujar Vier yang sedari tadi diam saja, menghentikan papanya yang mengangkat tubuh Rey dari kursi roda untuk memindahkan ke ranjangnya.

Jasmine segera menarik Stevano agar mundur, membiarkan putranya melakukan apa yang ingin dia lakukan.

"Maaf Ma, Pa, kalau boleh Cya tahu, Rain kemana? Kenapa dia tidak ikut?" 

"Rain tadi minta ke rumah Aira, katanya dia mau berangkat sekolah bersamanya, jadi Mama dan Papa mengantarnya kesana," jawab Stevano mewakili istrinya.

"Tapi Rain tidak membawa peralatan sekolahnya Pa, terus bagaimana?"

"Sayang, kamu tidak perlu khawatir, Rain bisa memakai punya Aira, sekarang kamu fokus saja sama Rey, kamu tenang saja ya, soal Rain, itu akan jadi urusan Mama dan Papa, benar kan sayang?" Kata Jasmine menatap suaminya meminta persetujuan dari pria yang sudah menemaninya selama 28 tahun itu.

"Tentu saja, jadi Cya, kamu tidak perlu khawatir, serahkan Rain sama kami," kata Stevano.

"Makasih Ma, Pa, maaf jika Cya jadi repotin Mama dan Papa," ucap Cya penuh rasa bersalah.

"Sayang siapa yang repot, kami sama sekali tidak merasa direpotkan, kami malah merasa senang, rumah kami semakin sepi semenjak anak-anak Mama semuanya pindah. Dan sejak kedatangan Cya, Rey sama Rain, rumah jadi ramai lagi, makanya Mama minta sama kalian, setelah kalian menikah kalian tinggal di rumah saja ya," pinta Jasmine penuh harap memandangi Cyara dan Vier.

Cyara menatap Vier yang ternyata juga tengah menatapnya, dan dengan cepat Cyara memutuskan tatapan Vier, Cyara mengalihkan tatapannya ke arah mana saja, asal tidak menatap pria sombong itu.

"Ma, hal ini kita bicarakan nanti saja," jawab Vier.

"Tapi…"

"Sayang!" Stevano segera memotong ucapan Jasmine yang kini terdiam melihat tatapannya.

"Baiklah," jawab Jasmine terpaksa.

"Oh ya sayang, apa kamu sudah kabari Ayah dan Ibu kamu, kalau Mama dan Papa akan datang?" Tanya Jasmine yang kini melihat ke arah calon menantunya.

"Oma sama Opa mau datang ke rumah Nenek? Yeah akhirnya Rey bisa bertemu dengan Nenek, Rey bisa tahu Kakek dan Nenek seperti apa" kata Rey begitu senang dan bersemangat, tapi berbeda dengan para orang dewasa disana yang kini memandangi Cyara penuh tanya.

1
Firgi Septia
jijik bekas ciuman sama sheira
Firgi Septia
ternyata sdh ada anak dasar ibu egois masa vier mau sama bekas sepupunya😂
Firgi Septia
laki2 paling terbodoh mau di begoin🤣🤣
Firgi Septia
jijik aku mau nikah sama perempuan lain malah ciuman sama mantan pacarnya
Rita
akhirnya selesai juga trmksh sdh bikin perasaan campur aduk
Rita
senam jantung meisya
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣sedarah keturunan
Rita
hayoloh Mei ketauan
Rita
😅😅😅😅😅😂😂😂😂😂😂😂
Rita
😅😂😂😂😂😂😂😂
Rita
sabar vier sabar nmnya anak2 dijelasin pelan2 g akan yg k2 xnya
Rita
wah apkh meisya strong girl
Rita
lagian lbh baik ngmg vier
Rita
ya ampun cya😂😂😂😂😂
Rita
mulai bucinya manjanya
Rita
jleb
Rita
alhamdulillah cyara sdh baikan
Rita
sdh ditegesin ngga tuh
Rita
😊😊😊mumpung ada unclenya yg direpotin
Rita
wah ada calon baby
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!