NovelToon NovelToon
Istri Warisan Adik

Istri Warisan Adik

Status: tamat
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Obsesi / Naik ranjang/turun ranjang / Tamat
Popularitas:829.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Noor Hidayati

Seorang kakak yang terpaksa menerima warisan istri dan juga anak yang ada dalam kandungan demi memenuhi permintaan terakhir sang Adik.

Akankah Amar Javin Asadel mampu menjalankan wasiat terakhir sang Adik dengan baik, atau justru Amar akan memperlakukan istri mendiang Adiknya dengan buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertengkaran

"Eummhhhhh..." Mahira semakin melenguh panjang ketika merasa berat yang ia rasakan semakin nyata. Akan tetapi rasa berat untuk membuka mata membuat Mahira kembali mencoba untuk tidur. Namun seketika itu juga Mahira membuka mata lebar-lebar karena menyadari ada seseorang diatas tubuhnya.

"Aaaaaaa....!!!" melihat Amar tidur di area khusus baby Emir, Mahira berteriak sehingga Amar langsung bangkit dari atas tubuhnya.

"Kak Amar..."

"M-mahira!" seolah baru mengetahui apa yang terjadi, Amar berpura-pura memasang wajah yang tak kalah kagetnya.

"Mahira kenapa kamu di kamarku!?"

Mendengar pertanyaan Amar, Mahira melihat ke sekelilingnya dan menyadari memang benar dirinya berada di kamar Amar.

"Tapi bagaimana bisa?" tanya Mahira dalam hati.

Melihat kebingungan Mahira, Amar mengukir senyum tipisnya karena berhasil lolos dari pertanyaan yang mungkin akan membuatnya bingung dengan jawabannya.

"Bagaimana bisa aku tidur di kamar mu?" akhirnya pertanyaan itu dilontarkan pada Amar.

"Itu yang sedang ku tanyakan, kenapa bisa kamu tidur di kamar ku?"

Mendengar pertanyaan yang sama dari Amar, Mahira kembali kebingungan, menggaruk-garuk kepalanya dan mengingat bagaimana Ia sampai tidur satu ranjang dengan Amar.

Cukup lama Mahira mencoba mengingatnya sampai akhirnya Ia mengingat kejadian di restoran.

"Aku ingat!"

Mendengar Mahira mengingatnya kini giliran Amar yang merasa panik jikalau Mahira akan menuduh dirinya lah yang membuat Mahira tidur bersamanya.

"Ya, Aku ingat... terakhir aku minum minuman yang pelayan berikan, hagh apa jangan-jangan?"

"Ya kamu benar, apa jangan-jangan minuman itu mengandung alkohol?" tanya Amar yang turut berpura-pura tidak tau.

Berbeda dengan Mahira yang mabuk berat dan tak mengingat apa-apa Amar yang hanya menenggak satu gelas hampir mengingat segalanya. Namun rasa kantuknya yang sudah tak tertahankan membuat Amar tak kuasa bangkit sehingga tertidur di atas tubuh Mahira.

Mendengar apa yang Amar katakan Mahira menatap Amar dengan penuh curiga.

"Kenapa kamu menatap ku seperti itu?" tanya Amar yang cukup dibuat gugup oleh sorotan tajam mata Mahira.

"Kalau kak Amar mabuk bagaimana kita bisa sampai dirumah, siapa yang menyetir mobilnya?"

Mendapat pertanyaan seperti itu Amar tergugup tak tahu harus bicara jujur atau berbohong demi menutupi rasa gengsinya.

"E-aku memang sedikit mabuk tapi aku masih bisa menyetir mobil dengan aman, tidak seperti mu yang langsung tidur sampai tak ingat apapun."

"Itulah yang ku katakan, aku sama sekali tidak mengingat apapun, jadi kalau sampai aku bisa tidur di sini berarti..." Mahira menghentikan ucapannya sambil menatap Amar penuh curiga.

Mendapat tatapan penuh tuduhan seperti itu, Amar tidak bisa mengelak lagi sehingga untuk menutupi rasa gengsinya yang setinggi langit Amar kembali memarahi Mahira. "Sudah ku katakan aku sedikit mabuk. lagipula apa salahnya jika kita tidur bersama, bukankah kita sudah menikah!"

Setelah mengatakan itu Amar langsung pergi ke kamar mandi untuk menghindari perdebatannya dengan Mahira.

Didalam kamar mandi, Amar berdiri di depan cermin dengan nafas yang naik turun karena kembali tak bisa mengontrol emosi karena egonya. Setelah terdiam cukup lama Amar terdiam dan kembali mengingat apa yang baru saja ia katakan pada Mahira.

"Apa yang sudah ku katakan barusan," ucap Amar mengusap wajah dengan keduanya tangannya dengan kasar.

Sementara Mahira yang masih duduk di atas ranjang menghelai nafas panjang, menyangga kepalanya yang masih terasa berat dengan kedua tangannya.

"Kalau memang tidak ada salahnya, lalu kenapa kamu mengusirku di malam pertama kita?" gumam Mahira mengingat malam itu.

Bersambung...

1
yuning
akhirnya dilanjut
yuning: ceritanya dan ceritanya tentunya 😁
Itsmenoor (Author Gragas): dilanjut apanya nih? 😁
total 2 replies
Sutarwi Ah
smg witing tresno jalaran soko kulino. tumbuhnya cinta karna biasa.
Sutarwi Ah
dari zaman baholak lambe turah pasti tukang nyinyir.
Sutarwi Ah
yg namanya wasiat wajib hukumnya tuk dilaksanakan.
TS
ini Amarnya yg bodoh ap gimana ya
Airin Mukherjee
sabar ya amar tahan dulu sampe mules🤣🤣🤣
Fera Damayanti
Luar biasa
Sutarwi Ah
baru 1episod kok banyak banget bawang merahnya.
Heryta Herman
waaahh...klo melihat kondisi tuan Rustam..yg kurang sehat....dpt di pastikan si nyonya Rustam rupanya jadi tante girang...Rian jadi piaraan nyonya Rustam nih...
Rian diam diam menghanyutkan...istri orang mau di embat juga...
yg jadi musuhndlm selimut di rmh Amar,mungkin baby sitter Lia..
Heryta Herman
baca parti ni di siang hari yg panas...eeehhh semakin panasa sekujur tubuh ku thor..
harreeeuudaang.../Facepalm/
Itsmenoor (Author Gragas): hahaha... coba dini hari bacanya 😆
total 1 replies
Heryta Herman
hahaha...Amar amar...akhirnya merasakan surga dunia,sdh di rasa sekali mau lagi dan lagi...bikin nagih yaaa...
Airin Mukherjee: amar malah ketagihan 🤣🤣
total 1 replies
Heryta Herman
akhirnya...apa yg harus teradi sejak lama,terlaksana...aaaa...ikutan panas dingin bacanya thor../Chuckle/
Airin Mukherjee: akhirnya amar unboxing juga🤣🤣🤣😝
total 1 replies
Heryta Herman
hihihi...bener thor..malu" tapi mau.. ga cinta tapi nyosor terooos...
Airin Mukherjee: alaahhhh mar mar bilang aja mau
total 1 replies
Heryta Herman
harus ada kejadian yg tdk menyenangkan sprti ini, barulah kamu menyadari betapa berharganya istrimu,Amar...
Heryta Herman
sungguh miris nasibmu Mahira..rmh yg harusnya tmpt ternyaman untuk tinggal malah menimbulkan trauma...
Heryta Herman
beri pelajaran pada Amar..abaikan keberadaan nya di sekitarmu..egois banget jadi laki"...
klo sllu bertengkar hanya krna mslh yg sengaja di caei" sama Amar..untuk apa menikah?mau di bawa sampai kemana peenikahan ga sehat itu yg akhirnya hanya menyakiti kalian berdua...
Airin Mukherjee: enaknya tinggalin aja dulu si amar biar mampus to kesepian baru nyaho
total 1 replies
Heryta Herman
Kau sendiri yg mengajak istrimu ke pesta,kau sendiri yg cari masalah,sdhnya kau salahkan istrimu krna trauma mu...maumu apa Amar..klo tdk bisa menjalani pernikahan itu krna trauma mu,jngn paksakan dirimu...bebaskan Mahira..biarkan dia bahagia dgn caranya...
Airin Mukherjee: makanya amar punya istri itu di perhatiin bukan di cuekin
total 1 replies
Heryta Herman
karena trauma masa lalu??klo begitu...jngn ksh harapan yg tak pasti pada Mahira.. lepaskan mahira...biar mahira bahagia bersama emir si buah hati...
Heryta Herman
Mahira cuma mimpi...mimpi mengharap yg tak pasti...
Heryta Herman
hadduuuh si author...bikin gemes bacanya...kita teebawa suasana yg di ciptakan author nih.../Curse/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!