NovelToon NovelToon
Istri Warisan Adik

Istri Warisan Adik

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa / 续弦
Popularitas:283.7k
Nilai: 5
Nama Author: Noor Hidayati

Seorang kakak yang terpaksa menerima warisan istri dan juga anak yang ada dalam kandungan demi memenuhi permintaan terakhir sang Adik.

Akankah Amar Javin Asadel mampu menjalankan wasiat terakhir sang Adik dengan baik, atau justru Amar akan memperlakukan istri mendiang Adiknya dengan buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertengkaran

"Eummhhhhh..." Mahira semakin melenguh panjang ketika merasa berat yang ia rasakan semakin nyata. Akan tetapi rasa berat untuk membuka mata membuat Mahira kembali mencoba untuk tidur. Namun seketika itu juga Mahira membuka mata lebar-lebar karena menyadari ada seseorang diatas tubuhnya.

"Aaaaaaa....!!!" melihat Amar tidur di area khusus baby Emir, Mahira berteriak sehingga Amar langsung bangkit dari atas tubuhnya.

"Kak Amar..."

"M-mahira!" seolah baru mengetahui apa yang terjadi, Amar berpura-pura memasang wajah yang tak kalah kagetnya.

"Mahira kenapa kamu di kamarku!?"

Mendengar pertanyaan Amar, Mahira melihat ke sekelilingnya dan menyadari memang benar dirinya berada di kamar Amar.

"Tapi bagaimana bisa?" tanya Mahira dalam hati.

Melihat kebingungan Mahira, Amar mengukir senyum tipisnya karena berhasil lolos dari pertanyaan yang mungkin akan membuatnya bingung dengan jawabannya.

"Bagaimana bisa aku tidur di kamar mu?" akhirnya pertanyaan itu dilontarkan pada Amar.

"Itu yang sedang ku tanyakan, kenapa bisa kamu tidur di kamar ku?"

Mendengar pertanyaan yang sama dari Amar, Mahira kembali kebingungan, menggaruk-garuk kepalanya dan mengingat bagaimana Ia sampai tidur satu ranjang dengan Amar.

Cukup lama Mahira mencoba mengingatnya sampai akhirnya Ia mengingat kejadian di restoran.

"Aku ingat!"

Mendengar Mahira mengingatnya kini giliran Amar yang merasa panik jikalau Mahira akan menuduh dirinya lah yang membuat Mahira tidur bersamanya.

"Ya, Aku ingat... terakhir aku minum minuman yang pelayan berikan, hagh apa jangan-jangan?"

"Ya kamu benar, apa jangan-jangan minuman itu mengandung alkohol?" tanya Amar yang turut berpura-pura tidak tau.

Berbeda dengan Mahira yang mabuk berat dan tak mengingat apa-apa Amar yang hanya menenggak satu gelas hampir mengingat segalanya. Namun rasa kantuknya yang sudah tak tertahankan membuat Amar tak kuasa bangkit sehingga tertidur di atas tubuh Mahira.

Mendengar apa yang Amar katakan Mahira menatap Amar dengan penuh curiga.

"Kenapa kamu menatap ku seperti itu?" tanya Amar yang cukup dibuat gugup oleh sorotan tajam mata Mahira.

"Kalau kak Amar mabuk bagaimana kita bisa sampai dirumah, siapa yang menyetir mobilnya?"

Mendapat pertanyaan seperti itu Amar tergugup tak tahu harus bicara jujur atau berbohong demi menutupi rasa gengsinya.

"E-aku memang sedikit mabuk tapi aku masih bisa menyetir mobil dengan aman, tidak seperti mu yang langsung tidur sampai tak ingat apapun."

"Itulah yang ku katakan, aku sama sekali tidak mengingat apapun, jadi kalau sampai aku bisa tidur di sini berarti..." Mahira menghentikan ucapannya sambil menatap Amar penuh curiga.

Mendapat tatapan penuh tuduhan seperti itu, Amar tidak bisa mengelak lagi sehingga untuk menutupi rasa gengsinya yang setinggi langit Amar kembali memarahi Mahira. "Sudah ku katakan aku sedikit mabuk. lagipula apa salahnya jika kita tidur bersama, bukankah kita sudah menikah!"

Setelah mengatakan itu Amar langsung pergi ke kamar mandi untuk menghindari perdebatannya dengan Mahira.

Didalam kamar mandi, Amar berdiri di depan cermin dengan nafas yang naik turun karena kembali tak bisa mengontrol emosi karena egonya. Setelah terdiam cukup lama Amar terdiam dan kembali mengingat apa yang baru saja ia katakan pada Mahira.

"Apa yang sudah ku katakan barusan," ucap Amar mengusap wajah dengan keduanya tangannya dengan kasar.

Sementara Mahira yang masih duduk di atas ranjang menghelai nafas panjang, menyangga kepalanya yang masih terasa berat dengan kedua tangannya.

"Kalau memang tidak ada salahnya, lalu kenapa kamu mengusirku di malam pertama kita?" gumam Mahira mengingat malam itu.

Bersambung...

1
SR.Yuni
dahlah skip maaf 🙏🏻🙏🏻
AZTI
keren 😍😍😍
Lilik Juhariah
makasih thor
cucu rosmalia
mahira mahira gampangan banget,, ga dianggap ga dihargai tapi enjoy ajaah.. ada cwe kaya gitui
cucu rosmalia
aku kecewa sama mahira.. jadi terlihat gampangan.. krn mudah luluh dan terkesan ga tegas.. jangan salahin amar kalo memperlakukanmu seenaknya.. krn emang mahira ga bisa mengambil sikap
cucu rosmalia
bukan hak kalii..kewajiban thor kalo mengurus suami termasuk menggantikan bajunyaa
cucu rosmalia
Luar biasa
cucu rosmalia
kan aku bilang apa.. amar manusia kufur nikmat.. uda dikasih istri baik anak juga tapi ga bersyukur jangan kasih bahagia sblm sadar thor
cucu rosmalia
itulah org yang kufur nikmat,, ga bersyukur makanya hidupnya gapernah bahagia kesepian dan penuh dg kekhawatiran..
Endah Lestary
Luar biasa
Juna Dong
luar; biassa
Shanty Yuniawati
Luar biasa
Irma kadjar
mau lanjut baca thor
Ruthvivi Malau
Luar biasa
Non Novia
keren
Nurhayati Nia
mampir thorr
Fajar Ayu Kurniawati
.
sry rahayu
mana mau amar dgn Weni..pasti dia punya rencana
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 1 replies
sry rahayu
smg amar datang...
sry rahayu
ngamuk.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!