Ku langkah kan kaki yang lemah ini, rasanya badan ini tak kuat menopang sakit hati yang begitu hebatnya, enam tahun pernikahan hanya karna fisik ku yang berubah lantas dengan semena mena ia memperlakukan ku, mencaci maki, bahkan saat menalak ku pun masih sempat mencaci tubuh ini.
Tunggu mas, ku buat kau menyesal karna tindakan mu, awas kau mas. Kau akan merasakan karma nya, hukum tabur tuai masih berlaku di dunia yang kau pijak ini.
...
mampukah Asih mengubah takdirnya.
membuat pria yang dulu menikahinya menyesal telah melepasnya pergi.
ataukah dirinya mengalami keterpurukan dan membuatnya semakin terpuruk.
bagaimana Asih berusaha mengubah takdirnya.
ayo berjuang bersama Asih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kartikasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ratna kontraksi.
keluarga tanpa kebahagiaan, dan keluarga tanpa kesedihan.
keluarga hiller, keluarga yang kekayaannya tak pernah padam.
namun tak pernah aman.
🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱
" hallo, mbak beneran mau lahiran ini? " teriak Asih jauh di seberang telpon.
" iya sih... perut mbak rasanya mau meledak sih. sakit banget... " keluh Ratna sembari memegang perutnya.
" mbak dimana sekarang? " dari suaranya, Asih mulai terlihat panik
jika saja saat ini Ratna tidak dalam keadaan yang sangat menyiksa, dirinya pasti tertawa mendengar nada bicara Asih yang terlewat panik.
" mbak di rumah sakit kemarin sih, mbak gak semenakutkan yang kamu pikirin. haha. lahiran doang ini mah, " jawab Ratna santai.
" mbak, masih bisa ngelawak lagi. aduh... sekarang Asih kesana. " putus Asih pada akhirnya.
Asih mengajak tiara, yang sudah bisa berjalan seperti biasa.
" ayo nak kita liat adek bayi. " ajak Asih yang sedang memakaikan pakaian tiara.
" adek bayi? " tanya tiara dengan mata berbinar.
" iya ayo.. kita lihat adik bayi. " Asih menggandeng tiara keluar rumah.
sudah beberapa bulan berlalu, Ratna telah kembali ke kediaman mertuanya. Dirinya benar benar di jaga ketat baik oleh mertua maupun orang tua kandung nya.
setiap hari senin, orang tua Ratna dan mertuanya bergilir mengajak calon ibu itu kontrol kehamilan.
tiba saat nya hari ini, perut yang sedari tadi terasa tidak nyaman. Terasa berputar putar, seperti ingin buang air besar. Namun tak ada sesuatu yang keluar saat dirinya berjongkok di toilet.
sungguh menyiksa.
hingga rasa sakit itu mengharuskan nya melapor kepada mama mertua nya.
Ratna tau jika ia melapor dirinya sakit, barang kali sedikit saja. maka seisi rumah seperti pasar, sibuk, dan panik. karena itu selagi dirinya masih kuat menahan rasa sakit, lebih baik di pendam nya sendiri.
Tapi rasa sakit ini sungguh menyiksa, membuatnya berputar kesegala arah.
" ma.. kenapa perut Ratna sakit banget ya. kayak mau bab gitu, tapi gak ada yang keluar. " bisik Ratna sesantai mungkin.
mama mertuanya yang sedang mengupas kulit mangga, terkejut hingga buah mangga itu terlempar jauh mengenai kepala papa mertuanya.
" mama... apa apan sih, ini kepala loh, " Ratna tertawa mendengar protes papa mertuanya.
mama mertua Ratna membulatkan matanya " PAPA MENANTU KITA MAU LAHIRAN, " teriaknya sekencang mungkin.
papa mertua Ratna menyemburkan kopi yang sedang di seruputnya. " LAHIRAN, " teriaknya tak kalah kencang.
Ratna menepuk jidatnya, lihat seperti inilah jika ia mengadukan dirinya sakit.
kedua mertua Ratna sibuk kesana kemari, mama mertua Ratna berlari ke dalam kamar. Mengambil handphone, berusaha menghubungi rayen.
sedangkan papa mertuanya sibuk menelpon semua kerabatnya, dan besan nya.
apa kabar Ratna yang mengadukan sakitnya. huhf..
seketika mereka berdua tersadar, lantas keduanya berhamburan berlari ke dapur tempat dimana mereka meninggalkan Ratna sendirian.
" nak, perut mu beneran sakit? " tanya mertua ratna bersamaan.
" iya ma, pa. perut Ratna sakit gitu. kayak mules tapi gak ada yang bisa di keluarin." keluh nya lagi.
kedua mertuanya kompak memandang satu sama lain. " nak... kamu beneran mau lahiran ini. sejak kapan sakit nya? " seperti melamar kerja, Ratna terus di beri pertanyaan.
" sejak siang tadi ma, eh pagi kayak ny. tapi gak sesakit sekarang. sekarang melilit banget, Ratna gak tahan lagi. " seru Ratna masih dengan wajah santai.
sedangkan kedua mertuanya kalang kabut mendengar penuturan Ratna jika sudah sejak pagi dirinya menahan rasa sakit kontraksi.
" nak, itu nama nya kontraksi. kenapa kamu gak kasih tau mama sih. " antara kesal, gemas, dan kasian mama mertua Ratna memberi tau menantunya itu.
" Ratna gak mau bikin repot, Ratna pikir sakit perut karna lapar, tapi sudah makan masih sakit. " jawab Ratna polos.
" sudah sudah, kita kerumah sakit sekarang. "
" tapi rayen pa, " bisik Ratna karena suaminya belum sampai rumah.
" rayen bisa nyusul. kita duluan aja. papa gak tenang kalo di rumah. lebih baik kita menunggu di rumah sakit. lebih aman, ada dokter yang akan menolong mu kalo ada apa apa. sudah, ayo siap siap. keperluan lainnya nanti nyusul aja. " jelas papa mertua Ratna.
papa mertuanya segera mengambil kunci mobil, tanpa menunggu sang putra pulang. kedua orang tua rayen membawa menantu kesayangan mereka ke rumah sakit.
❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄
up
up
up
berlanjut ya hehehe.....
jangan lupa meninggalkan jejak kk semua 😁😁🙏🏻
terimakasih 😘
masih ada sambungan nya tenang aja. 😂