kehidupan seorang wanita berubah drastis ketika mempunyai ke tiga anak yang genius .
Shila sangat syok ketika tahu diri nya hamil
dan tidak tahu siapa yang telah menghamili nya . Bahkan ayah nya sendiri mengusir nya karena Shila sudah membuat malu keluarga karena kehamilan nya .
Saat itu hidup Shila sangat hancur
Tapi setelah melahirkan ketiga anak nya hidup Shila berubah drastis .
Shila melahirkan ketiga anak yang genius masing memiliki IQ dan EQ yang tinggi .
ketiga nya memiliki bakat masing masing
menguasai bidang seni, musik , bela diri , belajar dan hacker .
Bahkan di usia yang sangat muda di usia nya yang baru berumur 5 tahun ketiga anak nya sudah bisa membantu nya mencari uang dalam bakat nya selain penghargaan juga mendapat hadiah uang jutaan rupiah itu sangat di luar dugaan di usia 5 tahun anak Shila memiliki bakat hebat luar biasa membuat shila bangga.
Akankah ketiga anak nya membantu mencari ayah kandung ketiga anak nya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini ratna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Keesokan pagi nya seperti biasa sebelum pergi bekerja dan mengantar sekolah ketiga anak nya Shila dan keluarga sarapan bersama.
"Sayang nanti sekolah di antar Bibi nya ? mami gak bisa antar kalian karena mami harus berangkat sekarang ." Ucap Shila yang tergesa-gesa menghabiskan sarapannya.
"Iya mami ."Jawab JJJ kompak .
"Ingat ! pulang sekolah nanti jangan kemana - mana ,pulang nanti Bibi yang jemput , kalian dengar ?." ucap Shila menegaskan .
"Iya mami ." jawab ketiga anak Shila yang tidak terlalu mendengarkan perkataan Shila .
Sedangkan di tempat lain Vero sedang bersiap - siap untuk berangkat ke kantor , Vero sedang menatap dirinya di pantulan cermin yang sedang di pakaikan dasi oleh pelayannya karena Vero paling anti dan tidak bisa memakai dasi sendiri.
Tok..tok..tok..
Seseorang mengetuk pintu kamar Vero dari luar , setelah itu masuklah seorang pria ke dalam kamar Vero ." Selamat pagi Tuan Muda ." ucap orang itu siapa lagi kalau bukan Alvin asisten pribadinya .
Saat Alvin masuk pelayan yang memakaikan dasi untuk Vero pun keluar dari kamar .
"Bagaimana Alvin sudah kamu kerjakan tugas dari saya ." ucap Vero sambil memakai jas ya.
" Sudah Tuan Muda , dan acara nya nanti malam di hotel maxon , apa saya perlu menyiapkan pakaian untuk nanti malam Tuan ? " tanya Alvin yang berdiri tegak di belakang Vero .
"Menurut mu saya benar - benar akan datang ? ." ucap Vero yang membuat Alvin bingung .
" Kalau Tuan tidak akan datang, lalu untuk apa Tuan Muda mengirim undangan makan malam untuk nya." ucap Alvin terheran - heran .
"Saya hanya ingin bermain - main saja lagi pula untuk apa saya membuang - buang waktu untuk hal yang tak penting untuk orang macam dia ." ucap Vero datar yang kini sudah membalikan badan nya menghadap Alvin.
" Lalu apa yang anda rencanakan Tuan Muda ." tanya Alvin penasaran .
"Saya kan sudah bilang hanya ingin bermain - main saja , karena ini menyenangkan ." ucap Vero menarik senyum di ujung bibir nya .
"Sudahlah Alvin untuk apa kita bahas itu tidak penting ." ucap Vero dingin lalu melangkahkan kaki nya untuk keluar kamar .
"Ahh.. " ucap Vero yang menghentikan langkahnya karena merasa sakit di kepalanya Alvin yang melihat itu pun langsung menghampiri Vero
"Tuan Muda , apa kepalanya nya sakit lagi ? " tanya Alvin cemas yang melihat Vero memegang kepalanya dengan bibir yang di gigit untuk menahan rasa sakit nya.
Alvin pun memapah Vero untuk duduk di atas ranjang tidurnya dan Vero masih memegang kepalanya .
"Tuan , lebih baik Tuan Muda istirahat saja biar saya panggilkan dokter ." ucap Alvin yang terhenti karena di sanggah Vero .
" Aku tidak apa- apa hanya pusing sedikit ." ucap Vero yang membuat Alvin mengurungkan niat nya untuk memanggil dokter .
"Alvin saya ingin tanya sesuatu ." ucap Vero .
"Apa Tuan ? " tanya Alvin.
"Apa yang terjadi pada ku , 6 tahun lalu ? apa terjadi sesuatu sebelum aku kecelakaan ? " tanya Vero menatap Alvin .
"Kamu tahu , setiap kali kepala saya sakit saya selalu teringat seorang wanita ,tapi saya tidak tahu siapa wanita itu karena wajah nya tidak terlalu jelas setiap kali saya ingin mengingatnya kepala saya semakin sakit ." ucap Vero .
Alvin yang mendengar itu pun hanya terdiam.
"Alvin bukankah kamu pernah bilang ada sesuatu terjadi di 6 tahun lalu apa itu aku ingin tahu ? apa ada kaitannya dengan wanita dalam ingatan ku ?" tanya Vero yang menatap Alvin .
"Alvin , kenapa diam ." pekik Vero yang tak kunjung mendapat jawaban dari Alvin.
Alvin menghela nafas panjang lalu Alvin menceritakan semua kejadian 6 tahun lalu .
flasbak on
Saat itu Vero di jebak oleh teman bisnis nya , awalnya mereka hanya makan malam biasa di hotel maxon tapi Vero tidak menyadari di saat itu teman bisnis Vero mencampurkan obat perangsang ke dalam minuman Vero membuat kepala Vero pusing karena dosis obat yang lebih .
Lalu temannya menawarkan Vero untuk menginap di kamar nya yang telah ia pesan untuk beristirahat . 206 itulah nomor kamarnya , di dalam sana sudah ada seorang wanita yang tertidur di atas ranjang tidur teman Vero pun menidurkan Vero di samping wanita itu karena dia pikir wanita itu adalah wanita yang ia sewa untuk menjebak Vero lalu , pria itu mengambil beberapa gambar mereka berdua untuk memeras Vero . Setelah itu pria itu pun mematikan lampu kamar dan berlalu pergi .
" Selamat bersenang - senang ." ucap pria itu yang menarik senyum di ujung bibirnya.
Tiba - tiba pria itu mendapat telepon dari seseorang .
" Halo Tuan maaf saya tidak bisa datang malam ini , uang yang tuan berikan sudah saya transfer kembali . " ucap seorang wanita di ujung sana lalu mematikan telpon nya sepihak.
" Kalau bukan dia , wanita yang di kamar itu siapa ?" tanya pria itu yang terheran - heran lalu kembali lagi ke kamar 206 untuk memastikan apa benar itu kamar yang ia pesan dan benar itu nomor kamar yang di pesannya tapi kenapa ada orang lain di dalam kamar itu , pria itu tidak terlalu mempedulikan yang penting rencana nya tetap berhasil .
Keesokan pagi nya Alvin datang ke hotel itu untuk mencari Vero karena semalam tidak pulang , Alvin mengetahui keberadaan Vero dari GPS handphone nya . Alvin pun melewati lorong untuk menuju kamar 206 seketika langkah ya terhenti ketika melihat seorang wanita keluar dari kamar itu dengan terburu - buru tapi sayang nya Alvin tidak melihat jelas wanita itu karena membelakanginya. Alvin pun tidak terlalu memperdulikannya Alvin masuk kedalam kamar itu dan terkejut mendapatkan Vero yang tertidur Alvin juga mencium bau minuman dari mulut Vero Alvin segera membawa Vero keluar dari hotel itu .
"Tidak mungkin Tuan Muda tidur dengan wanita itu ? saya tahu betul Tuan Muda pasti ada seseorang yang menjebak Tuan Muda ." itu yang di pikirkan Alvin saat ini . Dan benar saja keesokan hari nya Vero mendapat ancaman dari temannya itu akan menyebarkan foto dirinya dengan wanita itu Vero pun tidak terima.
Vero dan Alvin pun mencari temannya itu untuk mengambil foto itu sampai mereka saling mengejar karena teman nya itu kabur . Vero tidak akan melepaskannya begitu saja Vero mengejar temannya itu dengan mobilnya , mobil mereka pun saling mengejar membelah jalanan ibu kota. Saat itu Vero tersulut emosi mata nya tetap fokus pada mobil kejarannya itu tanpa memperdulikan keselamatan dirinya sampai di pertigaan ada mobil container yang melintas tepat di depan mobilnya dan ..
Dugh..
Kecelakaanpun tidak bisa terhindari mobil yang di kendarai Vero menabrak truk container itu hingga mobilnya hancur dan pada akhirnya temannya itu lolos dari kejaran Vero .
flasback off.
"Begitulah Tuan Muda , dan sampai saat ini saya belum bisa menemukan si brengsek itu dia menghilang tanpa jejak ." ucap Alvin setelah menceritakan semua itu .
"Apa kamu sudah menemukan wanita itu ? ." tanya Vero
"Belum Tuan Muda , cukup sulit mencari tahu siapa wanita itu karena saya tidak melihat wajahnya ." ucap Alvin yang menyesal karena tidak bisa menemukan wanita yang di temui di hotel saat itu.
"Apa mungkin wanita itu hamil , dan sekarang dia balas dendam pada ku ? ." ucap Vero mengingat berita beberapa bulan yang lalu atas foto anak kecil yang mirip dengannya.
"Saya akan cari tahu lagi Tuan Muda ." ucap Alvin .
" Tidak usah Alvin , mungkin saja dia wanita yang biasa di sewa dan kalau dia hamil belum tentu itu anak saya ." ucap Vero yang menyangkal dan berpikir bahwa wanita itu pasti wanita bayaran.
"Ah , sudahlah jangan bahas itu lagi kita ke kantor sekarang ."ucap Vero yamg bangun dari duduk nya .
" Apa Tuan Muda sudah merasa baikan ? ." tanya Alvin yang juga ikut berdiri .
"Hm.." ucap Vero dingin ,lalu melangkah keluar dari kamarnya yang juga di ikuti Alvin dari belakang .
Tanpa mereka ketahui ternyata pembicaraan itu terdengar oleh Delia ibu nya Vero .