Warring!!! 21+++
Ajeng Maisya adalah seorang gadis yatim piatu yang diusir oleh ibu tirinya dari rumahnya sendiri.
Dia harus berjuang keras untuk menyambung hidup. Hingga kejadian naas itu pun terjadi. kesuciannya harus direnggut secara paksa oleh CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Dia pun pergi menjauh untuk melupakan kejadian naas itu. tanpa disadarinya dirinya telah mengandung anak dari CEO tersebut.
Ajeng sangat menyayangi putranya, dan dia tidak ingin CEO itu tahu. Putranya sangat tampan sejak lahir. Dan dia memiliki kecerdasan diatas rata-rata untuk usianya yang 3 tahun.
Namanya Mr.Zero, Dia adalah hacker handal dan pencipta alat-alat canggih yang sering digunakan oleh agen rahasia. Alat ciptaannya sudah mendunia.Sehingga pundi-pundi uang terus mengalir. Siapakah Dia?
Ikuti terus ceritanya gengks...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rima Andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PAMZ 35
Mobil Alex sampai di pelataran mansion Jonathan. Dari dalam mobil dia sudah melihat Jonathan dan Ajeng sudah menunggunya di depan mansion tersebut. Dia sudah menebak dirinya pasti akan terkena amarah dan semprotan dari pasangan itu mengingat saat ini sudah hampir tengah malam.
Alex pun menatap Ars,namun Ars sudah duluan turun dari mobilnya membuatnya menghembuskan nafas panjang. Alex pun ikut turun menyusul Ars.
"Kemana saja kau membawa Putraku pergi!," ucap Jonathan dingin.
"Ya lex,kau bilang tadi hanya mengajaknya sebentar. Sebenarnya hadiah apa yang kau beli untuk Nani sehingga memakan waktu selarut ini?!," tanya Ajeng menimpali.
Alex begidik ngeri menatap pasangan itu sama-sama menatapnya tajam. Alex menatap Ars berharap Ars dapat menolongnya, namun Ars hanya terkekeh menatapnya.
"Maafkan saya Tuan, Nona, tadi ada sedikit masalah dalam memilih hadiah kejutan untuk Nona Nani, jadi kami terlambat sampai ke rumah," Ucap Alex asal.
"Masalah apa?!,dan kenapa ponselmu seharian ini tidak aktif?!," Ajeng semakin menyudutkan Alex.
"Itu karena saya lupa membawanya Nona," kilah Alex.
"Kalau begitu mana hadiah yang akan kau berikan pada Nani?,sini aku mau lihat?!," ucap Ajeng.
Alex menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia menatap Ars berharap Ars dapat membantunya.
"Itu hadiahnya sebenarnya..."
"Mami, Papi jangan menyudutkan Paman Alex terus, hadiahnya ada pada Ars Mam," ucap Ars membuat Alex bernafas lega.
"Kau juga Ars kenapa ponselmu kau tinggalkan di kamarmu, kau membuat Mami dan Papi jadi khawatir," ucap Ajeng.
"Maaf Mam," ucap Ars menunduk.
"lalu mana hadiahnya Mami mau lihat?!," ucap Ajeng.
Ars mengambil sesuatu dari sakunya, dia mengeluarkan kotak kecil hitam dari sakunya.
Ars pun membuka kotak kecil itu. Sebuah cincin berlian terlihat indah disana.
"Paman Alex ingin langsung melamar aunty Nani Mam," ucap Ars, membuat Alex membelalakkan matanya.
"Apa?,benarkah?, secepat itu kau mau melamar Nani Lex?," ucap Ajeng berbinar. Dia merasa bahagia Alex akan melamar sahabatnya.
Alex terbengong,ucapan Ars membuatnya gugup. bagaimana mungkin dia akan melamar Nani, dirinya saja tidak pernah mengenal perempuan, apalagi saat ini dia tiba-tiba harus melamar Nani. Sungguh ucapan Ars membuatnya semakin tersudut. Mau mengatakan tidak, takut terkena amukan pasangan di depannya itu. Kalau dia mengiyakan, nanti pasti akan menjadi runyam.
Alex benar-benar dibuat pusing dengan ulah Ars kali ini. "i..iya Nona, saya berencana akan melamar Nona Nani," ucap Alex akhirnya.
"Kau membuat ku dalam masalah Ars," batin Alex.
"Waaah...so sweet, kalau begitu aku akan sangat mendukungmu," Ajeng kegirangan mendengarnya. "Akhirnya akan ada seorang pria yang bisa melindungi sahabat ku itu, selamat ya Lex, aku akan membantumu," ucapnya kemudian.
"Sudah-sudah, kau pulanglah!, jangan pernah mengajak Putraku lagi!." ucap Jonathan.
"Sayang, jangan seperti itu.Alex pulanglah sudah larut, besok kau kan harus melamar Nani," ucap Ajeng.
Tanpa berkata-kata Alex pun menganggukkan kepalanya dengan tersenyum yang dipaksakan. Lalu dia pun pulang ke rumahnya dengan perasaan kesal terhadap Ars.
Ars semakin terkekeh melihat kekesalan Alex. "Maafkan Ars Paman, tapi aku ingin Paman bisa menjadi pelindung untuk Aunty Nani nantinya," ucap Ars dalam hati. Ars memang sudah merencanakan ini sejak lama.
"Yasudah kita masuk,ini sudah terlalu larut," ucap Ajeng diangguki oleh suaminya.Jonathan pun menggendong sang putra kedalam mansionnya.
*********
Keesokan harinya
Setelah sarapan pagi, Jonathan pun berangkat ke kantornya. Sedangkan Ajeng mengajak putranya mempersiapkan kejutan untuk Nani.
Hari ini Ajeng menyuruh Nani untuk ke restoran miliknya,karena restorannya lusa akan diresmikan.Jadi sekalian Ajeng memberikan kejutan untuk Nani di restorannya.
Ajeng juga menyuruh Alex untuk datang kesana. Dengan berat hati Alex pun datang kesana.
"Haih kenapa aku berada diposisi sesulit ini, apa aku harus menikah?, aku lebih senang hidup sendiri seperti sekarang ini," ucap Alex pada dirinya sendiri.
Diapun segera berangkat menuju restoran Ajeng. Alex sebenarnya bisa saja menolak apa yang Ars inginkan.Namun dirinya telah berjanji pada dirinya sendiri akan berusaha melakukan apapun keinginan Ars.Alex merasa sangat berhutang budi kepada Ars karena telah menyelamatkan adiknya.Hidupnya akan ia abdikan untuk Ars selama dirinya masih bernafas.Toh juga dirinya tidak memiliki kekasih.
Mobil Alex kini telah sampai di depan restoran Ajeng.Alex melangkahkan kakinya kedalam restoran tersebut.
"Paman Alex, kau sudah datang," teriak Ars yang melihat Alex memasuki restoran Maminya.
Alex berjalan mendekati Ars."Apa yang kau rencanakan sebenarnya Ars?,"tanyanya seraya menggosok pelipisnya.
Ars tersenyum menampilkan giginya."Ars ingin Paman menikah dengan aunty Nani. Dia sudah seperti Mama kedua Ars Paman.Dan Ars ingin ada seseorang yang bisa melindunginya," ucap Ars.
"Tapi Ars, Paman tidak berniat ingin menikah. Dan lagi, apa Nona Nani mau menikah denganku?."
"Aunty pasti menerima Paman. Wajah Paman ini tampan, siapa yang tidak ingin menikah dengan Paman," ucap Ars begitu yakin. Ya, Alex memang memiliki wajah yang tampan, tubuh atletis,karena dia mantan tentara. Namun dirinya tidak pernah memikirkan seorang wanita, apalagi berfikir untuk menikah.
"Cih,kau ini, ada maunya saja memuji-mujiku seperti ini.Baiklah, aku akan melamar Nona Nani, tapi ini semata-mata hanya untuk melindunginya saja," ucap Alex.
"Tidak apa-apa Paman, lagipula Ars yakin lama-lama Paman akan jatuh hati dengan aunty Nani," yakin Ars.
"Terserah padamu saja Ars!," pasrah Alex.
Ars pun tersenyum penuh kemenangan.
"Hai Lex, kau sudah datang?, kau tenang saja,Nani sedang dalam perjalanan kemari," ucap Ajeng yang baru datang dari arah dapur restoran.
"I..iya Nona."
Tak berapa lama kemudian Nani pun tiba di restoran Ajeng. Dia datang dengan diantar oleh Andrew.
"Hai Je ada apa kau memintaku kemari?, kangen banget nih," ucap Nani memeluk sahabatnya.
"Sama, aku juga kangen banget sama kamu. Bagaimana kabar anak-anak?."
"Mereka baik, sudah mulai bersekolah. Dan sedikit mengurangi rasa kangen ku sama Ars. Oh ya, mana Ars?."
"Dia disana itu bersama Alex," ucap Ajeng dengan menunjuk kearah dimana Ars dan Alex duduk.
"Na, ada yang ingin Alex sampaikan padamu, bersiaplah," ucap Ajeng Kemudian.
"Hai Je?," sapa Andrew yang menghampiri kedua sahabat itu.
"Hai mas Andrew, gimana kabarnya?," sapa Ajeng kembali.
"Aku baik. Wah kau hebat Je, sekarang kau mempunyai restoran sendiri," puji Andrew tulus. Andrew sudah mengikhlaskan Ajeng sekarang.
"Ini tidak sebanding dengan restoran mas Andrew."
"Aku yakin nanti pasti restoran mu akan lebih unggul dari restoran ku, kau adalah koki yang handal," pujinya.
"Mas Andrew bisa saja."
"Nona Nani!," panggil Alex yang kini telah berdiri di belakang Nani dan Andrew.
Seketika semuanya pun menoleh kearahnya.
"Jangan mengecewakan Alex," bisik Ajeng kepada Nani.Nani mengerutkan keningnya bingung dengan ucapan Ajeng.
"Ya Alex, ada apa?," tanya Nani.
Alex berjalan mendekat dan berdiri tepat di hadapan Nani. Tiba-tiba Alex berlut dengan menumpukan satu kakinya. Dia mengeluarkan kotak kecil dari dalam sakunya dan membukanya. Hingga terlihatlah cincin berlian yang indah disana.
"Maukah kau menikah denganku?," ucap Alex membuat Nani terkejut dan menutup mulutnya dengan tangannya.
Bersambung....
*******
cuma karena mau ars nikah, dengan alasan pesan terakhir, tapi gak mikirin perasaan lexa...