NovelToon NovelToon
100 Hari Mengejar Cinta Suami

100 Hari Mengejar Cinta Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nopani Dwi Ari

Zahira terpaksa menerima permintaan pernikahan yang diadakan oleh majikannya. Karena calon mempelai wanitanya kabur di saat pesta digelar, sehingga Zahira harus menggantikan posisinya.

Setelah resepsi, Neil menyerahkan surat perjanjian yang menyatakan bahwa mereka akan menjadi suami istri selama 100 hari.

Selama itu, Zahira harus berpikir bagaimana caranya agar Neil jatuh cinta padanya, karena dia mengetahui rencana jahat mantan kekasih Neil untuk mendekati Neil.

Zahira melakukan berbagai cara untuk membuat Neil jatuh cinta, tetapi tampaknya semua usahanya berakhir sia-sia.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Ikuti terus cerita "100 Hari Mengejar Cinta Suami" tentang Zahira dan Neil, putra kedua dari Melinda dan Axel Johnson.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopani Dwi Ari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.11

Ketegangan antara Neil dan Axel terjadi sampai pagi, dan terbawa sampai di meja makan bahkan disaat seluruh keluarga berkumpul. Mereka pun bisa merasakan hal tersebut, Zahira pun sangat merasa bersalah karena dirinya ayah dan anak jadi berselisih.

"Kalian, kenapa sih?" tanya Freya menatap Axel dan Neil bergantian, Freya tak tahu permasalahan yang terjadi.

"Tidak ada apa-apa, kakak ipar. Aku hanya sedang lelah dengan pekerjaan," jawab Axel.

"Apa butuh bantuan? Kalvin, siap membantu." Rakai menatap adiknya.

"Tidak, Nathan bisa mengatasinya. Aku lebih percaya padanya." Balas Axel, bukan dia tak percaya pada Kalvin. Tapi, anaknya masih mampu.

Rakai hanya mengangguk menanggapi ucapan Axel dan tak tersinggung sama sekali atas ucapan adiknya tersebut, mereka memulai sarapan setelah Axel mempersilahkan makan.

Zahira sesekali melirik ke arah Neil, yang membuang muka. Setelah selesai sarapan,  Rakai dan Freya memutuskan untuk pulang hanya ada Ibel dan Christ suami Ibel yang masih betah di rumah Axel. 

Bersama Azriel dan Ameera. Dia ingin memberikan hadiah pernikahan untuk Zahira dan Neil, dan disinilah mereka sekarang di ruang tamu.

"Apa itu?" tanya Neil.

"Tiket bulan madu, aku, Rakai dan Alsaki sepakat untuk memberikan perjalanan ke Swiss." Jelas Azriel, pada sang keponakan. Azriel pun memberikan sedikit bekal untuk Zahira.

"Aku tidak perlu bulan madu, uncle. Terima kasih." Tolak Neil, membuat Melinda menatapnya dengan tajam.

"Setidaknya berikan kenang-kenangan yang manis, untuk Zahira. Sebelum kalian berpisah," celetuk Ameera yang sangat kesal pada Neil.

"Ameera," tegur Melinda, mengapa Ameera berbicara seperti itu? Melinda melirik ekspresi Zahira yang biasa saja.

"Memang betulkan? Mereka akan bercerai, apalagi yang aku tahu. Livia sedang hamil," tutur Ameera.

"Dari mana Tante, tau?" tanya Neil.

"Kamu lupa, suamiku punya banyak uang. Bukan hal sulit untuk mencari tahu," sombong Ameera.

"Ameera sudah cukup," sela Melinda, saat Neil akan angkat suara.

"Neil, terima hadiah ini. Mommy dan Daddy sudah mempersiapkan semuanya," ujar Melinda.

"Tapi Mommy." Neil ingin menolak, karena dia berat dengan Livia.

"Tidak ada tapi-tapi, Neil." Tegas Melinda.

"Huh! Baiklah, aku akan pergi setelah semua pekerjaanku selesai." Kata Neil.

"Pekerjaan dan cafe, akan dikerjakan oleh Aiyla dan Ana." Sahut Axel.

Membuat kedua gadis yang duduk bersisian, berteriak histeris. Mereka belum siap, jika harus mencari uang tapi ... Untuk menghabiskan uang, mereka nomor satu.

"Daddy aku gak mau," tolak Ana.

"Aku juga uncle," sahut Aiyla dengan cepat.

"Kamu harus belajar Ai, biar kamu ada pengalaman meneruskan usaha Ayah." Kata Azriel, membuat Aiyla cemberut.

"Ahh ... Terserahlah," jawabnya kemudian.

"Mereka mana bisa Dad, pasti semua berantakan." Ujar Neil.

"Kamu tenang saja, Erik akan membimbing mereka." Jawab Axel.

Neil pun pasrah akan semua keputusan yang diberikan oleh Axel, sore ini dia akan pergi ke Swiss.

Tak terasa sore pun tiba, dua koper sudah siap di dalam bagasi mobil. Axel, Melinda, Ana dan Aiyla akan mengantar ke bandara. 

"Beri aku kabar baik, sepupu." Ujar Ibel, memeluk Zahira sekaligus berpamitan karena akan pulang.

Ameera dan Azriel pun sama berpamitan sekalian akan pulang, dan mendoakan kebahagian selalu untuk Zahira dan Neil.

"Jika bosan, kalian bisa berkunjung ke villa pribadi milik Nenekmu, Velia." Kata Azriel, sebab Velia dan Ello berada di Swiss menghabiskan masa tua bersama.

"Iya uncle, terima kasih banyak." Jawab Zahira.

Sementara Neil hanya menatap interaksi, Zahira dan seluruh keluarganya. Livia mana pernah, mau dekat dengan semuanya. Bahkan dengan Ana sang adik, mereka selalu bertengkar layaknya tikus dan kucing.

Tapi, Zahira. Gadis dari kalangan biasa, tidak memiliki latar belakang keluarga yang jelas dia bisa diterima oleh seluruh anggota keluarganya. Ana dan Aiyla pun, terlihat sangat menyayangi Zahira.

"Ayo berangkat," ajak Axel, membuyarkan lamunan Neil.

"Kami pergi dulu," pamit Zahira pada yang lain.

"Hati-Hati, Zahira." Pekik Rindu hanya dia yang pada akhirnya bisa menerima, pernikahan Zahira dan Neil.

"Dih! Enak banget ya dia," cibir rekan Rindu, Naima namanya.

"Wajarlah, diakan istrinya Tuan Neil. Dan beruntung bisa menikah dengan Tuan Neil," balas Rindu.

"Hanya keberuntungan, jika Nona Livia kembali. Gue yakin, dia bakal jadi babu lagi!" sarkas Sisi, di angguki oleh Naima.

Sebelum Rindu bicara, Modi datang dari arah samping. Karena ketiga gadis tersebut, tak kembali lagi ke dalam.

"Heh! Kalian ini, kenapa malah disini? Cepat kerja kembali!" titah Modi.

"Ba-baik, Modi." Jawab mereka kompak, mereka pun berjalan cepat masuk kedalam rumah.

*****

Sementara itu mobil yang membawa Zahira dan Neil, berjalan lancar tanpa hambatan. Seolah semesta memberikan restu, pada mereka berdua.

Neil terus saja membuang muka, memperhatikan jalan raya. Dia sangat khawatir meninggalkan Livia sendiri, bahkan untuk waktu yang lumayan lama. Kurang lebih dua minggu, berbanding terbalik dengan Neil. Zahira justru merasakan bahagia.

Pada akhirnya dia bisa memiliki waktu, berdua dengan Neil. Di Sana dia akan membuat Neil jatuh cinta, menggunakan waktu sebaik mungkin.

Beberapa jam kemudian, mobil sudah sampai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. 

"Hati-hati, di sana yah! Kalo ada apa-apa. Hubungi Mommy atau Ana," kata Melinda, memeluk Zahira ada perasaan berat melepas mereka pergi jauh.

"Baik, mom. Terima kasih," balas Zahira, memeluk Melinda dan mengusap punggung mertuanya tersebut.

Melinda pun melakukan hal yang sama pada Neil. Namun, dia tak mengatakan apapun membuat Neil sedikit bingung.

"Kalo kuliah libur, aku mau ikut loh kak!" oceh Ana dan Aiyla, mereka bagaikan anak kecil yang tak ada lelahnya.

"Kapan-kapan, kita agendakan pergi bersama oke!"

Ana dan Aiyla berteriak senang, memang ini yang mereka inginkan. Ada yang mendukung, untuk bepergian keluar Negeri.

"Ana, Aiyla. Kalian ini jangan buat keributan." Tegur Axel.

"Maaf," jawab mereka kompak.

Axel pun menepuk pundak Neil, lalu mengusap puncak kepala Zahira tanpa kata. Setelah itu, Zahira dan Neil pun berpamitan pada Axel dan Melinda.

"Aku berharap, semoga mereka saling mencintai saat kembali nanti." Doa Melinda, untuk anak dan menantunya.

"Semoga saja, Tuhan maha membolak-balikkan hati manusia." Kata Axel.

"Ayo kita pulang," ajak Axel, dijawab anggukan Melinda.

*****

Apartemen Livia.

Di Dalam apartemen Livia mondar-mandir, menanti kabar dari Neil. Namun, sayang sang kekasih tak kunjung juga menghubungi atau memberikannya kabar.

"Neil, dimana kamu? Apa kamu baik-baik saja, hem?"

Livia bingung di satu sisi, dia ingin keluar dari apartemen disisi lain. Dia pun takut ketahuan oleh anak buahnya Miller.

"Astaga, apa yang harus aku lakukan?" teriak Livia dalam hati.

Setelah lama berpikir, Livia memutuskan untuk pergi ke kediaman orang tua Neil. 

"Aku akan cari tahu sendiri."

Dengan dress ibu hamil dan sweater berwarna coklat, Livia berjalan menuju halte untuk mencegat taxi. 

"Tuan, kami menemukannya." Ujar lelaki, yang sejak tadi memperhatikan Livia.

Entah perbuatan baik apa dimasa lalu yang dia lakukan, setelah beberapa hari mencari akhirnya lelaki tersebut menemukan buruan sang tuan.

"Bawa dia kemari, aku tak peduli apapun kondisinya. Jangan sakiti anakku!"

"Baik tuan." Jawab Egi, ya dia adalah Egi. Kaki tangan Miller yang sudah beberapa hari ini, berkeliaran sekitaran apartemen Livia dan pencariannya membuahkan hasil. 

“Akhirnya.” Egi tersenyum menyeringai menatap Livia.

Bersambung...

Maaf typo

1
yumi chan
thor wlupyn nanti niel udh tau kbusukn livia tlng jngn ktmukn niel sm zahira thor...biarkn niel jd gmbl dn bt zahira bhgia di tmpt yg bru dn punya kerja tg sukses
partini
ya mau bagaimana lagi kalau dah cinta di sakiti sampai darah darah jg balikan lagi ga bisa move on
Ilyas Ari
lanjut Thor
Epi Widayanti
lanjut /Heart//Heart/
yumi chan
goood jod thor bt niel jd gembl thorr..biar kpok livia...dn jngn ktmukn kluarga niel sm zahira thor.
yumi chan
thor jgn ktmukn zahra dgn kluarga nil thor...niarkn zara bersmbuyi smpk anknya lhir dn bsr ..biar niel mnderita ..dn mnusal tjor dn kbusuk livia terbokar thor..
Yeyen Yeyen
ah jadi males baca novel ini baru juga episod berapa udah bersambung aja mles
AriNovani: Yang udah tamat banyak kak, Ada Istri Rahasia Tuan Bara, Bukan Pengantin Pengganti, Twins
total 1 replies
Ilyas Ari
lanjut Thor
Ilyas Ari
rasakan Niel
emang enak
partini
lanjut
yumi chan
thor jgm tmukn zairah sm kluarga niel thor..smpk nanti ank zshira besar..dn bt niel mnysl thor dlm hdpnya..dn bt xahira jd wanita kuat jgn mdh di rsyu sam kluarga niel nantinya..
AriNovani
❤️❤️❤️
Mochi 🐣
Zahira beruntung punya mertua baik 🤗
Epi Widayanti
/Heart//Heart//Heart/
Mochi 🐣
/Heart//Heart//Heart//Heart/
Apis
Hai thor dah mampir nich
AriNovani: makasih kak
total 1 replies
Epi Widayanti
kalo kurang minta lagi 😂
Aksara_Kata
Bagus /Heart//Heart//Heart//Kiss/
Mochi 🐣
keren lanjut 🤗🤗🤗
Epi Widayanti
Bagus ❤️❤️❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!