ini novel pertama yang saya tulis, tentang seorang gadis yang memperoleh Sistem Dewi yang merubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiindy ArAs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal perkenalan
Seorang wanita cantik tapi tak secantik Alyssa dan Enzy, wanita itu berusia 21 tahun, Dengan Gaun yang menampakkan lekukan tubuhnya, dan juga makeup tebal menghiasi wajahnya. Dia salah satu generasi kedua orang kaya di Kota M.
Dia menatap seorang pria yang sangat tampan dengan Doni yang juga tak kalah tampan bediri di sampingnya. Ya pria misterius itu.
Wanita itu tahu siapa pria itu, dia kemudian mengambil Wine dan berjalan berlenggok menghampirinya.
"Hai, boleh saya bersulang denganmu. Namaku Bianca, boleh saya tahu siapamu nama tuan?" Ucap Bianca berpura-pura tidak tahu siapa pria itu.
Pria itu melirik nya sebentar lalu dia melirik Doni, Doni melihat itu paham. Dia lalu menghampiri Bianca.
"Maaf Nona, tuan saya sedang tidak ingin diganggu" ucap Doni
Bianca merasa kesal dan malu, dia tak terima di tolak oleh seorang pria, baginya semua pria harus bertekuk lutut di hadapannya.
Dia merasa dirinya cantik juga sexy, jadi tak ada alasan seseorang berani untuk menolak dia. Namun dia menahan rasa kesalnya dia berusaha memaksa senyumannya.
Pria itu melangkah pergi menghampiri seorang gadis yang sedang memakan sebuah dessert sendirian. Ya itu adalah Alyssa
"Kita bertemu lagi" ucap pria itu
Alyssa menegang mendengar suara berat nan sexy itu, dia ingat suara itu. Alyssa kemudian menoleh dan melihat pria itu
Dag-Dig-Dug suara jantungnya yang berdetak cepat. Saat tatapan mata mereka bertemu.
Bukan hanya Alyssa namun pria itu juga merasakan detak jantungnya yang terpacu dengan cepatnya.
"Pria Galak" Ucap Alyssa setengah sadar
"A.. apa kamu bilang?" Pria itu terkejut saat kata itu terlontar dari mulut sexy Alyssa
"Aaahhh, maksudku ya, Halo, kita bertemu lagi" Ucap Alyssa menahan rasa gugupnya
"Alvin, kamu bisa memanggilku Alvin, bukan pria galak" Ucap pria yang bernama Alvin itu mengulurkan tangannya
"aah maaf, aku Alyssa" ucap Alyssa merasa tidak enak, menyambut uluran tangan Alvin.
"Alyssa, aku kemari mau-mau.. itu apa namanya aduh,aku mau ucapin terimakasih" ucap Alvin sedikit gugup.
Alyssa yang mendengarnya terkekeh, Alvin yang melihat Alyssa tertawa kecil, dia terperangah "Cantik" Gumamnya namun Alyssa masih bisa mendengarnya.
Wajah Alyssa memerah karenanya. Alvin yang masih terus memandangnya membuat Alyssa salah tingkah, dia tidak tau kenapa dia seperti ini, dia belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.
Alvin menyodorkan kotak kecil pada Alyssa. Alyssa mengerutkan dahinya.
"Apa ini?" tanya Alyssa
"Untukmu, terimalah. Dan terimakasih sudah menyelamatkanku waktu itu" ucap Alvin
Alyssa menerimanya, dan membukanya. Itu sebuah Gelang indah dan ada ukiran huruf A di dalamnya. Alyssa dengan perasaan senang menerimanya.
"Boleh aku minta Nomer Whatsapp mu?" tanya Alvin, sebenarnya dia sudah tahu, tapi dia fikir lebih baik memintanya secara langsung.
"Boleh" jawab Alyssa tersenyum manis.
Alvin melihat senyum itu hatinya bergetar, jantungnya terus berdetak sangat cepat "Kenapa Jantungku akhir-akhir ini sering berdetak lebih cepat, Apa aku sakit? lebih baik setelah ini aku cek up" ucap Alvin dalam hati
Mereka saling bertukar nomer Handphone, setelahnya mereka berdua berbincang dengan akrab.
Dari kejauhan Bianca melihat itu mengepalkan tangannya erat. Dia tidak terima pria incarannya tidak meliriknya tapi malah mendekati wanita lain.
Dia mengakui jika Wanita yang sedang diajak bicara Alvin lebih cantik darinya, tapi dia tidak rela, pria sepotensial Alvin hanya untuknya.
"Dasar ******, beraninya kau mendekati priaku, lihat saja nanti, aku akan memberikan kamu pelajaran yang tak akan terlupakan. Dan kau Alvin sayang, kamu hanya untukku, milikku. Akan ku buat kau bertekuk lutut padaku" kata Bianca dalam hati, lalu pergi meninggalkan pesta.
"Nona, pesta sudah usai, apa nona mau pulang sekarang, atau menginap di sini?" Ucap Enzy sopan
"Iniii..." kata Alvin, Alvin melihat Enzy setengah menyipitkan matanya.
Alvin merasakan aura yang tak biasa dari Enzy. Dia melihat dari sorot mata Enzy seperti orang yang sudah terbiasa dengan darah. Namun melihat bagaimana sosok Enzy, dia sedikit ragu.
Begitupun Enzy, dia merasakan hal yang sama. Dia melihat Alvin ada sesuatu kekuatan besar yang menekannya, Dia tahu kekuatan Alvin ada diatasnya.
"Oh iya, Enzy kenalin ini Alvin. Alvin kenalin ini Asisten ku, Enzy" ucap Alyssa
Enzy dan Alvin hanya saling mengangguk.
"Alvin, maaf aku harus pulang, senang bertemu denganmu" ucap Alyssa.
"Bolehkah aku mengantarmu pulang, ini sudah malam, tak aman di jalan" ucap Alvin, Alyssa sedikit terkejut namun hatinya entah mengapa merasa senang, dia lalu mengangguk setuju.
"Kamu kembalilah ke kamarmu, Aku akan pulang dengan Alvin" ucap Alyssa pada Enzy
"Baik, Nona" ucap Enzy, sebenarnya dia ragu dan khawatir membiarkan Alvin mengantar Alyssa. Enzy takut, Alvin membahayakan Alyssa. Namun karena Alyssa sudah mengatakannya untuk kembali ke kamar, dia tak berani untuk membantah Nonanya itu.
"Kamu juga kembali ke kamarmu, berikan kunci Mobilnya, biar aku sendiri yang membawanya" ucap Alvin pada Doni
"Baik Tuan muda" ucap Doni
Mereka berdua pun masuk ke mobil Land Rover milik Alvin, lalu melaju pelan ke arah Luxury Residence.
Baik Alyssa dan Alvin tak ada yang bersuara, keduanya bingung harus memulai dari mana, karena mereka tak punya arah kemana mereka memulai obrolannya.
Setelah hampir sampai di Apartement Alyssa, Alvin memberanikan diri membuka suara.
"Apakah besok kamu sibuk?" ucap Alvin
"Besok sekolah libur, dan aku tak ada acara kemana-mana, kenapa?" tanya Alyssa
"Bisakah besok sore kamu menemaniku kesuatu tempat dan makan makan malam?" tanya Alvin gugup
"Okeh" ucap Alyssa
"Bagus kalau begitu, aku akan menjemputmu jam 3 sore" Ucap Alvin bersemangat
"Baiklah, apa aku harus memakai pakaian tertentu?" tanya Alyssa
"Ah tidak perlu, pakai saja yang membuat kamu nyaman" ucap Alvin lagi
Mobil sudah sudah sampai luxury Residence
"Makasih sudah antar aku pulang" ucap Alyssa
"Sama-sama" ucap Alvin
"Kau hati-hati di jalan" Alvin mengangguk
Setelah Alyssa turun, mobil itu langsung melaju keluar dari area drop off.
Alyssa masuk kedalaman apartement nya, lampu di ruang tamu sudah mati. Alyssa melirik jam dinding sudah menunjukkan jam setengah 1 pagi, jadi sudah pasti Hanin sudah tidur.
Alyssa kemudian masuk ke dalam kamarnya. Dia langsung mandi dengan air hangat, dia tidak suka tidur dalam keadaan badan kotor dan makeup masih menempel.
Alyssa merebahkan badannya di kasur empuk miliknya. Dia tersenyum mengingat Alvin, dia memegang dadanya. Jantung itu berdetak kencang lagi.
TING!!!
1 pesan Whatsapp masuk.
["Apa kamu sudah tidur? aku sudah sampai Hotel, Selamat malam dan selamat tidur"]
Pesan itu dari Alvin
Alyssa membuka pesan itu, wajahnya memerah
["Selamat malam dan selamat tidur juga"]
balas Alyssa
Setelah membalas pesan, Alyssa lekas tidur dengan nyenyaknya
¤
Di satu sisi
Alvin begitu sampai dia mengirim pesan pada Alyssa, lalu bergegas mandi.
Setelah selesai mandi dia melihat HP nya, sebuah pesan whatsapp masuk, membuat senyuman terbit di wajah tampannya.
Ada rasa aneh dihatinya dan spontan Bibirnya melengkung membentuk sebuah senyuman.
Dia kemudian merebahkan badannya.
"Sampai jumpa besok Alyssa" Ucap Alvin kemudian terlelap tidur