Istri Simpanan Sang Casanova

Sebelum membaca, budayakan Follow dulu. Terus jangan lupa tekan like. komen lebih afdal.. biar penulis semangat nulisnya...

...🌈🌈Instagram Author : Srt_tika92🌈🌈...

Selamat membaca......

🍁🍁🍁

Seperti dugaan Lisa. Esok harinya ada dua orang pria asing bertamu di rumah Dona. Mereka ingin menjemput Lisa atas perintah tuannya, siapa lagi kalau bukan Arsenino. Dona dan Irwan sempat curiga dan bertanya pada Lisa tentang siapa mereka. Dona takut jika bantuan yang di berikan kakaknya itu berasal dari sebuah masalah. Tentu Dona tak ingin Lisa terlibat masalah karena menolong dirinya. Tapi Lisa menyakinkan semua akan baik - baik saja dan bantuannya berasal dari seorang teman yang dermawan.

" Tapi kak, kok mereka serem banget. " ucap Dona yang masih ragu dengan pengakuan Lisa. " Kakak gak terlibat sama rentenir kan, demi nolongin aku. " Dona curiga pada Lisa, dapat darimana uang sebanyak itu? mana ada orang yang memberikannya dengan cuma-cuma.

Lisa terkekeh. " Gak dek, beneran sumpah! kakak gak terlibat kok sama rentenir. " jawab Lisa meyakinkan. " Tapi terlibat ama pria berotak selangkah*ngan! "

" Tapi kenapa perasaan Dona gak tenang ya. Dona takut, kakak kenapa napa. " Dona enggan melepas kepergian Lisa bersama kedua pria yang berpenampilan menyeramkan.

" Tenang dek. Kakak gak akan di apa apain kok sama mereka. Mereka cuma orang suruhan temen kakak. " jelas Lisa.

" Oh.. " Dona mengangguk. " Nanti pas nyampe, kakak langsung telfon aku ya? buat mastiin. "

" Iya, ntar kakak langsung telfon kamu. Gak usah khawatir gitu, kakak bisa jaga diri baik-baik. "

" Iya kak, aku tunggu telfon dari kakak. "

" Irwan. " panggil Lisa pada adik iparnya. " Titip Dona, jagain dia baik-baik. Dona segalanya bagi ku. Jangan pernah sakiti dia. Sayangi dia dengan setulus hati. " nasihat Lisa sebelum pergi.

" Iya mbak. Aku pasti jagain Dona dengan sangat baik. " Irwan berjanji pada Lisa. " Dan Terima kasih untuk semua bantuan dari mbak. " Irwan tidak lupa berterimakasih, meski sudah sekian kalinya ia mengatakan itu.

" Iya. Kalian baik - baik ya. Kakak pergi dulu. " Lisa pamit.

***

Arsen berjalan mondar mandir tak tenang di apartemen, menunggu kedatangan seseorang. Malam hari saat dia baru pulang bertemu dengan Sofie, Arsen mendapatkan kabar dari Doni. Kabar yang membuat pria itu bahagia bukan main. Keberadaan Lisa telah di temukan.

Sebenarnya Doni tahu keberadaan Lisa sejak sore, dimana Lisa melakukan transaksi menggunakan kartu pemberian Arsen. Tapi Doni mengurungkan niatnya untuk memberitahu Arsen, karena Doni baru tahu di kota mana Lisa berada. Doni mencari informasi lebih lanjut dan akurat alamat tempat tinggal Lisa. Setelah mendapatkan info yang lengkap dan benar, Doni memberitahukan pada Arsen.

Awalnya Arsen ingin menjemputnya sendiri, ke tempat dimana Lisa berada. Tapi ia urungkan. Arsen tidak mau Lisa tahu, jika dirinya sangat peduli pada Lisa. Alhasil ia menyuruh bawahannya untuk menjemput Lisa.

Perjalanan kurang lebih satu jam. Lisa kini sudah tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Lisa menghela nafasnya panjang, seraya bersiap untuk kembali menguatkan hati. Kali ini Lisa harus lebih kuat.

Sebuah mobil berwarna hitam berlogo bintang sudah siap menjemput nya. Kedua bawahan Arsen menyuruhnya untuk segera masuk. Di dalam mobil sudah ada supir yang akan membawanya bertemu dengan Arsen.

" Selamat pagi menjelang siang nona Lisa. " sapa pria yang sudah mulai melajukan kendaraan nya.

" Aku bukan nona, panggil aja Lisa. " ketus Lisa.

" Baik. "

" Siapa nama kamu? " tanya Lisa penasaran, pasalnya pria yang kini tengah mengemudi tidak terlihat seperti seorang supir. Penampilan nya rapih, dan pakaian yang di kenakkan pun cukup bermerk.

" Saya Doni. Asisten pribadi Bos. "

" Oh.. " mendengar nama Doni, Lisa teringat dengan adik laki-laki nya yang juga bernama Doni.

" Doni, berhenti sebentar di cafe itu, aku laper. Belum sarapan. " ujar Lisa.

" Tapi nanti bos marah. Dia udah nunggu kedatangan anda. " ucap Doni dengan sopan.

" Cih! biasa aja, gak usah sok hormat gitu. Aku bukan siapa-siapa. "

Doni diam mendengar jawaban Lisa. Pria itu membandingkan sikap antara Sofie dan Lisa. Sangat jauh berbeda. Namun belum bisa menilai lebih jauh, mengingat baru pertama kalinya bertemu dengan Lisa, istri dari bosnya.

Lisa masuk ke dalam cafe. Sedangkan Doni menunggunya di mobil, menolak ajakan Lisa.

Lisa memesan beberapa menu makanan, perutnya terasa lapar sekali. Tidak bisa menahan lebih lama lagi. Dia harus menyiapkan tenaga eksta untuk menghadapi suaminya yang sebentar lagi akan ia temui.

Masih menunggu pesanan datang, Lisa di kejutkan dengan seseorang yang menarik lengannya. Membawanya ke tempat sepi di dekat toilet.

" Lepasin! elu siapa? " Lisa tidak mengenal orang yang menariknya dengan kasar. Pasalnya wajahnya tertutup oleh masker, tidak lupa juga dengan penutup kepalanya. Membuat Lisa tidak mengenali orang itu.

" Dasar lacurr! " orang itu mendorong Lisa hingga membentur dinding. " Brengssek lu! di belakang gue elu embat calon laki gue! " ucapnya di ikuti sebuah tamparan mendarat di pipi kiri Lisa.

Lisa tidak bisa menghindar, gerakannya sangat cepat.

" Ngapain elu balik lagi kesini! "

" Apaan sih! elu siapa! " seru Lisa sembari mendorong orang yang memakai hoodie.

" Jauhi Arsen! tinggalin dia! " teriaknya.

Lisa membulatkan matanya, menyadari jika yang ada di depannya adalah Sofie. " Sofie... " lirih Lisa.

" Iya, ini gue! brengssek lu! nusuk gue, dasar lacurr! " Sofie mendorong tubuh Lisa yang masih mematung, terlalu terkejut mendengar Sofie telah mengetahui hubungannya dengan Arsen.

" Denger ya! " Sofie menujuk wajah Lisa. " Gue pastiin! Arsen bakal ninggalin elu! " Sofie mendorong tubuh Lisa hingga jatuh terduduk. Kemudian pergi meninggalkan Lisa.

Lisa menatap sinis kepergian Sofie. Tidak ada air mata yang keluar, Lisa berusaha tegar, harus lebih kuat dari sebelumnya. " Liat aja, siapa yang bakal Arsen tinggalin. Elu apa gue! " Mengingat kelakuan Sofie yang semena-mena terhadap nya saat bekerja dulu, membuat Lisa ingin sekali membalas perbuatan Sofie. Lisa tidak mau di rendahkan lagi oleh Sofie. Apalagi Sofie hanya sekedar calon tunangan, sedangkan dirinya adalah istri sah dari Arsen.

Di sepanjang perjalan menuju apartemen Arsen, Lisa sudah memikirkan apa yang harus ia perbuat. Rencana nya harus berhasil. Jika Arsen memanfaatkan tubuhnya sebagai pemuass birahinya. Maka Lisa akan memanfaatkan kekuasaan yang Arsen miliki.

- TBC -

...Yang mau liat visual Arsen, Lisa bisa follow IG author Srt_tika92...

...Bye.. bye.....