apa itu ibadah terpanjang?
yaa,, pernikahan ,, bersatunya 2 insan manusia yang berbeda jenis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wewend, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
Untuk sesaat suasana hening, dengan Reni yang masih cengo dan Adam yang semakin menunduk, hanya harum yang tenang seolah apa yang tadi dia lontarkan hanya kalimat candaan.
setelah beberapa menit diam karena ucapan harum akhirnya Reni bersuara lagi "ya ngga gitu juga dong Bu, walaupu bagi saya itu hal lumrah, tapi mas Adam begitu menikmatinya dan saya tidak boleh melakukan ciuman panas dengan cowok lain, yang artinya mas Adam mengklaim diri saya miliknya jadi ibu harus rela berbagi denga saya, orang mas Adam juga nyaman ko" sekarang gantian harum yang menganga tidak di sangka kalimat kalimat menjijikan itu keluar dari seorang pelajar SMA yang seharusnya sedang mengejar target belajar dan menggapai cita cita. Berkali kali harum istighfar dalam hati, 'ternyata cobaanku lewat anak bau kencur ini, yang belum pernah merasakan pahit manisnya menemani orang berusaha dari 0, baik mari kita lihat semurahan apa wanita ini' batin harum bergema, pikirannya berisik sekali menilai, memahami dan apa yang akan dilakukan nanti.
Sedang Adam mendongak menatap Reni Tajam, dia ngga nyangka Reni akan berbicara sefulgar itu, ga sadar yang dihadapi itu seorang istri sah, walaupun benar Adam menikmati tapi ngga usah diucapkan juga bodohhhhh! Begitu kira kira arti tatapan Adam ke Reni.
"kamu jangan ngomong sembarangan ya, kamu ngga nyadar apa yang godain saya siapa? Kamu!! Kamu mancing mancing saya duluan ingat itu" geram Adam
"yang penting mas Adam menikmatinya dan menjanjikan saya untuk dijadikan istri kedua setelah nanti saya lulus sekolah".jelas Reni tak kalah menggebu gebu
'astaghfirullah ya Alloh sudah sejauh itu pemikiran mas Adam, apa yang harus saya lakukan ya Allah, beri hamba petunjuk untuk mengambil keputusan yang benar' batin harum menangis sangat terluka dan kecewa seorang suami yang terlihat begitu mencintai dan menyayangi ternyata mampu berbuat demikian.
"kamu diam aja deh ren, bicaramu lama lama ngawur"! Geram Adam
"terus mau kamu bagaimana nona? Apa suami saya harus menikahimu sedangkan kamu masih sekolah, tapi jika tidak menikah sekarang kamu kalian pasti akan melakukan dosa lagi saya jamin itu". Tegas harum
"saya maunya mas Adam tetap berhubungan sama saya Bu, saya sudah cinta banget sama dia" kata Reni dengan mantap
"tapi saya ngga mau lagi sama kamu ren itu semua kesalahan saya khilaf dan sekarang saya sadar sepenuhnya" kata Adam lirih tanpa menatap Reni
"ngga bisa gitu dong mas, kamu sudah janjiin aku untuk selalu bersama, kamu juga udah sentuh aku, aku ngga mau kamu tinggalin gitu aja kaya barang bekas ya mas". Kata Reni dengan mata berkaca kaca takut Adam menjauhinya, apapun yang terjadi dia akan mempertahankan Adam disisi nya, selain untuk menopang hidupnya dia juga benar benar cinta Adam.
"aku ngga mau lagi mengkhianati istriku ren tolong kamu ngerti itu, suatu saat kamu akan ketemu sama laki laki yang benar benar cinta sama kamu, saya mohon sekarang lepaskan saya" kata Adam memohon kepada Reni, tanpa dia tau Reni adalah orang keras kepala egois dan ambisius apapun yang dia mau harus dia dapat.
"ngga akan ya mas, Bu harum saya mohon Bu, ijinkan kami menjalin kasih bu berbagilah Bu aku hanya mau mas Adam tetap disisi ku, aku janji ngga akan menghalangi mas Adam untuk tetap bersama ibu, aku hanya minta sedikit saja bagian dari mas Adam aku mohon Bu".
ucap Reni kini bersimpuh di hadapan harum yang membeku. Tidak menyangka akan ada adegan gila seperti ini
"kamu gila" kecam harum
"ya saya memang gila Bu dan itu semua karena laki laki yang ibu sebut suami, dia yang awalnya menarik saya ke hubungan rumit ini Bu, saya tidak pernah menggoda, dia yang pertama menjamah bibir saya, dia juga orang yang saya cintai, saya mohon Bu"pinta Reni masih bersimpuh di bawah harum.
Harum mendongakkan kepalanya menghalau air matanya yang berlomba-lomba keluar setelah kalimat demi kalimat yang Reni lontarkan seperti anak panah yang tajam menusuk tepat di jantungnya.
"silahkan mas kamu ambil keputusan, aku pusing aku lelah, silahkan kamu yang memulai kamu juga harus mengakhiri semua ini, terserah mau kaya gimana kalian nanti, tapi saya mohon hargai saya sebagai manusia yang punya hati dan sama sama perempuan kaya kamu!! Saya yang nemenin dia dari 0 kamu tau, saat dia terpuruk di tinggal orang yang katanya belahan jiwa, saya yang nemenin dia merintis usaha ini, saya juga yang mengobati setiap luka yang dia punya, dan sekarang kamu anak kemarin sore memohon mohon sama saya buat berbagi suami?? Dimana otak kamu dimana? kamu masih kecil SMA aja belum kelar mau gimana kamu nantinya, hidup disini itu keras ngga modal tampang gaet pria mapan buat memenuhi kebutuhan kamu, ada kalanya mereka para buaya akan bosan dan buang kamu, apa yang akan kamu lakukan setelah semua terjadi?? Hanya kesusahan yang kaju dapat ingat itu. Kamu di janjikan sama dia mau dinikahi? Silahkan saya tidak melarang.....asal semua yang dia dapat bersama saya dia tinggalkan, silahkan kamu temani dia dari 0 seperti apa yang saya lakukan, sanggup?" jelas Hanum panjang lebar mengungkapan isi hatinya tidak menggebu gebu seperti istri sah yang disakiti hanya dengan suara lirih saja sudah bisa membuat wajah mereka berdua pias