Wanita Bercadar Itu Istri-ku

Beberapa bulan kemudian

Tutt tutt

"Hallo bos," Ucap seseorang di sebrang sana.

"Iya ada apa Vier,?," Tanya Devano.

"Itu bos pembangunan mall Sudah jadi,"

"Okh kalau begitu Nanti gue ke markas,"

"Oke,"

Ya yang menghubungi Devano adalah Xavier beberapa hari yang lalu Devano sudah meminta maaf pada anggota Black Davil, karena kesalahan dan kebodohannya Nafisha pergi meninggalkannya Namun dia juga sudah menyesalinya, begitupun juga Dengan anggota Black Davil yang sudah memaafkannya toh Devano juga sudah berubah namun itu dengan syarat jika Nafisha kembali Devano tak boleh menyakitinya kembali, jika hal itu yang terjadi maka Anggota Black Davil akan membawanya pergi jauh dari kehidupannya.

Kalian masih ingat waktu itu Devano ingin membangun mall nah dan saat ini mallnya sudah jadi di bangun, bahkan sudah siap untuk launcing.

Entah kenapa Devano malah ingin membuat mall padahal tadinya Devano tidak suka dengan hal begituan mungkin efek ngidam kali ya, Devano juga sekarang sudah terbiasa hidup sederhana dan dia juga tetap bekerja di Restoran, terkadang gaji dari Restoran itu Devano Transferkan semua kedalam Rekening Nafisha, Dia akan slalu mentransfer uang nya meski pun sedikit uang yang dia transferkan.

Sedangkan untuk makan sehari hari Devano sekarang bekerja sampingan menjadi tukang ojek online.

Semenjak kebenaran terungkap dan pergi nya Nafisha Devano menjadi sadar kalau ternyata bahagia itu sederhana, cukup kita syukuri nikmat yang telah diberikan untuknya.

Devano juga sekarang telah berubah yang tadinya anak brandalan sedikit demi sedikit merubah gaya hidupnya menjadi sederhana dan juga sifatnya yang tadi nya Arogan dan ingin menang sendiri sekarang telah berubah menjadi laki laki yang baik, apalagi Di setiap hari jumat Devano dan temannya sekarang slalu pergi ke pesantren untuk mengikuti kajian di sore hari.

"Masya allah ternyata Mallnya sudah jadi, Aku harus ke bascam untuk meminta bantuan semua kawanku,"Ucap Devano Dengan senyum berseri seri.

Setelah menerima panggilan itu Langsung saja Devano pergi ke bascam Black Davil tak lupa dia juga mengajak temannya untuk menemaninya.

Brum

brum

brum

Ckit

Devano turun dari motornya diikuti temannya Aldino dan juga Devan sedangkan Arjuna dan Deren mereka sedang sibuk dengan tugas kuliahnya.

Brak

Devano membuka pintu markas Black Davil.

"Assalamualaikum," Ucap ketiga orang tersebut.

"Waalaikum salam,"

"Kalian sudah datang, mari duduk di sini," Ucap Xavier.

"Terima kasih," Jawabnya.

Setelah di pastikan semuanya duduk Dengan Rapi baru Devano membuka percakapan.

"Berhubung pembangunan mall Sudah jadi, Aku berencana akan mengadakan syukuran untuk menyambut launcing mall tersebut," Ucap Devano.

"Trus siapa saja yang akan kamu undang Dev," Tanya Bara Dengan serius,.

"Maunya sih mengadakan pengajian yang sederhana saja bersama anak yatim piatu panti asuhan kasih bunda," Devano mengucapkan semua pendapatnya.

"Oke baiklah kalau begitu kapan acaranya,???" Tanya Aldino yang sedari tadi hanya diam saja.

"Maunya sih minggu Depan,"

"Oke kita setuju, toh kita juga harus menyiapkan semuanya dengan matang," Bagas menyetujui Rencana Devano.

"Dev aku mau kerja di mall kamu Akh boleh???" Ucap Xavier.

"Boleh, toh aku juga belum merekrut karyawan, tapi jika kalian ingin ikut juga aku nggak masalah kok," Ucap Devano dengan Tenang.

"Kamu serius Dev???" Tanya Aldino.

"Iya, aku serius, tapi mungkin aku akan tetap merekrut karyawan kan kita masih sekolah, paling kita bekerja Pas pulang sekolah,"

"Okh iya kenapa aku bisa lupa sih," Ucap Xavier debgan menepuk jidatnya.

"Kalau begitu minggu depan kita adakan pengajian dan setelah itu besoknya kita launcing,"

"Trus kamu sudah memikirkan nama mall itu Dev,???" Tanya Alvin yang sedari tadi diam saja.

"Namanya Devasha," Ucap Devano...

"Devasha,?‽"

"Devano Nafisha, Aldino," Jawab Alvin kepada Aldino yang kebingungan Dengan nama itu.

"Owhhh,"

Setelah dari bascam Black Davil Devano berencana untuk pulang ke mansion Alexander karena semenjak saat itu Devano sudah tidak lagi menginjakan kakinya di mansion Alexander saking sibuk nya Devano bekerja dan mempersiapkan pembangunan mall.

Sesampainya Di mansion Alexander Devano langsung Membuka pintu.

Brak

"Assalamualaikum," Ucap Devano.

"Waalaikum salam," Jawab semua orang yang kebetulan sedang berkumpul di sana.

Devano langsung melangkahkan kaki menuju ruang keluarga yang si sana terdapat anggota keluarganya yang lengkap termasuk Devano yang baru saja Datang, Devano langsung saja mencium tangan satu persatu keluarganya di mulai dari ayahnya hingga pada Arjuna kakak nya.

Sedangkan Semua orang di sana hanya diam menatap Devano Dengan pandangan sulit di artikan, mungkin mereka spesies dengan sikap Devano yang telah berubah 380°.

"Pa ini beneran Devano anak kita,???" Tanya mama Arini yang belum percaya datangnya Devano.

"Entahlah Papa juga nggak tahu,"

"Dev lo kenapa baru pulang??? Nggak inget keluarga lo," Ucap Arjuna Kepada Adiknya, Arjuna tidak kaget seperti kedua orang tuanya Karena dia tahu Dari anak Arion lainnya kalau Devano sudah berubah.

"Hehehe, Maaf bang," Ucap Devano sambil memamerkan gigi putihnya yang berjejer Rapi.

"Devano anak ku, "Teriak mama Pada anak nya.

"Kamu bener bener ya Dev, menghilang tanpa kabar dan datang tanpa pemberitahuan," Ucap Mama Arini sambil menjewer telinganya Devano.

"Ampun ma ampun, sakit ma," Ucap Devano.

Mama Arini yang melihat telinga anaknya sudah merah pun langsung melepaskan tangannya.

"Aww sakit ma," Ucapnya lagi.

"Jangan bercanda kamu Dev, mama udah melepaskan jewerannya,"

"Aww sakit ma," Ucap Devano sambil berjongkok memegangi perutnya yang entah kenapa tiba tiba terasa sakit sekali bahkan semua punggung nya pun terasa panas

"Sakit ma panas," Ucap Devano yang tak karuan.bahkan Devano sudah berguling di lantai membuat semua keluarganya menjadi panik.

"Dev bicara pelan pelan, mana yang sakit dan panas Dev,???" Tanya mama Arini.

"Perutku sakit ma, dan tulang punggungku merasa sangatlah panas rasanya aku ingin mati saja ma," Ucap Devano dengan pelan.

"Apa,???"

"Arjuna cepat kamu hubungi Nafisha nak,"

"Ma kok Nafisha sih, bukannya membawa Devano ke rumah sakit malah mama nyuruh aku menghubungi Nafisha." Ucap Arjuna yang tak habis fikir dengan jalan fikiran mama nya.

" Iya mama tahu, tapi masalah nya Nafisha itu sedang hamil Arjuna,"

"Apa ???maksud mama,"

"Cepetan Arjuna,"

"Iya ma iya," Arjuna langsung saja menghubungi Nafisha.

tuttt tuttt tuttt

"Hallo,"

"Hallo iya kak ada apa,???" Tanya Nafisha.

Mama Arini yang tak tahan dengan anak nya yang begitu Alot pun langsung saja merebut Handphone Arjuna.

"Fisha cepat kamu periksa kandungan kamu pada Olivia,"

"Loh aku baik baik saja kok ma, cuman menunggu lahiran saja HPL nya 1 minggu lagi," Ucap Nafisha dengan santai karena Nafisha tidak merasakan kontraksi apapun.

"Iya mama tahu Nafisha tapi Devano saat ini merasakan Kontraksina Nafisha makanya mama menyuruh kamu untuk di periksa oleh Olivia,"

"APA???? Aaaa air," Teriak Nafisha di sebrang sana.

Tutt tutt tutt

Sambungan telpon terputus

"Nafisha,"