Kesalahan fatal yang Zea lakukan untuk kabur dari bodyguard telah merubah seluruh hidup nya , karena ingin bersembunyi membuat Zea tanpa sadar masuk kedalam kamar seorang Mafia yang tengah mabuk .
Malam itu telah merubah segalanya hingga Zea harus menikah dengan Axel karena meraka telah melewatkan satu malam bersama .
" Mau kemana Girls?" pertanyaan Axel menatap noda diatas ranjang dengan tatapan sayu.
" Mau pulang " tangis Zea duduk memeluk lututnya, menangis sejadi-jadinya.
Axel menatap ke arah pintu yang terdengar ramai sekali orang diluar bahkan sudah terdengar baku hantam yang tak terelakkan.
yuk baca🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Keesokan paginya Zea benar-benar tidak bisa berjalan karena ulah Axel yang meniduri nya semalaman.
" Zea maafkan aku, janganlah marah " kata Axel mengulum senyum menatap Zea yang duduk disofa dengan cemberut setelah mereka selesai mandi .
" Sekarang aku nggak bisa jalan , gara-gara Baba , aku sudah katakan kalau ," Axel menutup bibir Zea agar berhenti bicara .
" Baiklah Zea aku akan merawatmu seharian ini dan tidak akan masuk kekantor " ucap Axel segera menghubungi asisten nya .
Axel mengambil salaf lalu mengolesi nya di leher Zea
Memerah karena perbuatan nya .
" Tuan apa bisa selama kita melakukan ini tinggal ditempat yang berbeda " pinta Zea pada Axel .
" Zea mulai sekarang panggil aku Daddy , kamu terlalu canggung memanggil aku Baba " ucap Axel masih terus mengoles salaf.
" Daddy Axel " ulang Zea mengucapkan nya namun Axel langsung meremas tangan Zea mendengar kata-kata itu .
" Kenapa?" tanya Zea karena Axel meremas tangan nya .
" Ya, iya , Zea panggil aku Daddy " kata Axel .
" Kenapa kamu tidak ingin tinggal di rumah ini dan memilih tempat lain ?" pertanyaan Axel berpikir beberapa saat.
" Daddy seminggu ini saja " kata Zea memegang tangan Axel .
" Kamu ingin kita tinggal ditempat yang hanya ada kita berdua?" pertanyaan Axel yang diangguki Zea.
" Ohhhh sepertinya kamu ingin menikmati berdua saja dengan ku dan bercinta le," Zea menutup bibir Axel dengan telunjuk nya agar berhenti bicara .
" Daddy bukan seperti itu, aku hanya malu dengan orang-orang jika seperti ini tapi jika tinggal berdua saja aku bisa lebih leluasa " kata Zea yang diangguki Axel karena dia paham .
" Ada benarnya juga " senyum simpul Axel merasa saran Zea sangat menguntungkan bagi.
Jika tinggal berdua saja waktu mereka akan lebih banyak dan Axel bisa meniduri Zea di manapun dia mau tanpa terganggu oleh siapapun.
" Zea aku akan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dan kamu harus jatuh cinta padaku setiap kali aku menyentuh mu " batin Axel menatap Zea .
" Tapi ingat Axel tidak boleh brutal lagi " batin Axel merutuki dirinya sendiri yang tidak bisa menahan hasrat hingga membuat Zea sampai tidak bisa berjalan karena ulah nya .
" Pokoknya setelah ini aku harus berlaku lembut dan membuat Zea jatuh cinta dalam setiap sentuhan ku " Axel mencoba memikirkan beberapa cara .
" Daddy , kenapa melamun ?" tanya Zea menatap Axel.
" Ehhhh, tidak. Kamu lapar ayo kita sarapan " Axel segera membuka pintu dan mengambil nampan makanan yang diantarkan oleh pelayan nya .
Selesai makan Axel menggendong Zea dan membawanya masuk kedalam mobil untuk menuju apartemen yang akan mereka tinggali selama seminggu ini .
...........
2 hari kemudian.
" Tuan apa ada lagi yang ingin anda beli ?" pertanyaan Rich yang sedari tadi menemani Axel berbelanja pakaian dan kebutuhan pribadi nya .
" Rich apa model potongan rambut terbaru yang cocok untukku ?" tanya Axel yang masih sibuk memilih kemeja yang bagus untuk nya .
Semua bodyguard Axel saling tatap merasa aneh , heran dan tidak biasanya Axel sepeduli ini dengan penampilan nya bahkan sampai belanja sendiri padahal dirumahnya dia punya desainer pakaian khusus .
" kalau soal itu lebih baik kita tanya aja langsung ke pihak barbershop tuan , mereka lebih ahli dibidang itu " saran Rich yang tidak mau melakukan kesalahan fatal jika salah memberi saran.
" Iya , ayo kita kesana aku dengar di mall ini ada barbershop terbaik kelas internasional" kata Axel segera berjalan lagi .
" Tapi dirumah tuan punya barbershop sendiri lalu kenapa,"
" Rich aku tidak punya waktu lebih lama lagi jadi disini saja " kata Axel .
" Baik tuan " kata rich segera mengatur semua nya .
" Aku benar-benar bersyukur Nona Zea hadir kedalam kehidupan tuan Axel " ucap salah seorang bodyguard yang duduk menunggu Axel yang sedang potong rambut.
" Kenapa?" pertanyaan Rich dengan spontan.
" Lihatlah, tuan Axel menjadi pribadi yang jauh lebih tenang dan baik sejak ada nona Zea dalam hidup nya bahkan dia sudah mulai punya rasa belas kasih " ucap nya yang diangguki mereka semua .
" Aku tidak bisa membayangkan jika nona Zea pergi dari hidup nya mungkin ,"
" Diam, jangan kau katakan itu " ucap Rich yang bahkan tidak bisa membayangkan nya .
...........
Sore harinya Axel pulang ke apartemen dan menyuruh bodyguard nya menaruh semua belanjaan kedalam apartemen.
" Zea " panggil Axel yang begitu pulang langsung mencari Zea yang ternyata tidak ada di kamar .
" Tuan sepertinya Nona Zea sedang memasak " kata Rich tersenyum karena menghirup aroma masakan dari arah dapur .
" Mmmh, kalian boleh pergi " ucap Axel pada mereka.
" Baik , permisi tuan " kata Rich dan beberapa bodyguard yang lain .
" Tunggu" Axel mengeluarkan dompetnya.
" Karena kalian sudah menemani aku , ini untuk kalian beli makan " ucap Axel memberikan sejumlah uang pada mereka.
" Terimakasih tuan" kata mereka menerima dengan senang hati lalu segera keluar .
..........
" Zea " Axel menghampiri Zea yang sedang memasak didapur .
" Daddy sudah pulang " kata Zea berbalik begitu mendengar suara Axel .
" Ehhh, Zea nanti tumisan nya gosong " Axel dengan cepat mengaduk masakan didalam teflon ketika Zea terdiam menatapnya seolah lupa sedang memasak.
" Ehhhh, iya" kata Zea kembali mengambil alih spatula ditangan Axel .
Zea melanjutkan memasak sementara Axel berdiri bersandar kemeja memperhatikan Zea yang tengah memasak.
" Daddy duduklah kenapa terus memperhatikan aku seperti itu?" kata Zea curi-curi pandang menatap Axel yang demi tuhan tampan sekali hari ini .
" Disini saja aku akan menemanimu" kata Axel melepas dasinya dan membuka beberapa kancing kemeja bagian atas nya .
" Kamu sedang masak apa?" tanya Axel menatap beberapa masakan yang sudah selesai diatas meja makan .
" Hanya tinggal tumisan sayur " kata Zea mencoba rasa tumisan dengan mengambil sedikit kuah nya menggunakan telunjuk tadi spatula untuk koreksi rasa .
" Zea aku juga ingin mencoba nya " kata Axel .
" Ini " kata Zea memberikan spatula pada Axel .
" Kamu menyuruh aku mencicipi dari spatula?" pertanyaan Axel mengangkat sebelah alisnya.
" Tidak, Daddy bisa menggunakan telunjuk untuk mengambil sedikit dan mencicipi nya " kata Zea menatap Axel.
" Lalu kenapa kamu berikan spatula padaku ?" tanya Axel lagi .
Zea menarik nafas panjang dan akhirnya mengambil dengan telunjuk nya lalu memberikan pada Axel percuma saja memberikan isyarat pada orang yang tidak paham .
Axel memegang sebelah tangan Zea lalu memasukkan telunjuk Zea kedalam mulutnya.
" Ini enak Zea , sangat nikmat" ucap Axel sementara Zea merasakan sesuatu yang aneh ketika telunjuknya masuk kedalam mulut Axel itu mengingatkan Zea pada kejadian semalam .
" Ini sudah selesai duduk dan tunggu lah dimeja makan , aku akan menyiapkan semuanya" kata Zea yang diangguki Axel yang segera duduk dimeja makan .
" Kenapa?" tanya Zea menatap Axel yang menggaruk punggung nya .
" Aku baru selesai potong rambut, sepertinya beberapa potongan rambut masuk kedalam baju . Zea tolong aku mengeluarkan nya " pinta Axel .
ditunggu yaa author udah nggak sabar nii gimana kelanjutannya😁
ditunggu yaa author udah nggak sabar nii sama kelanjutannya