NovelToon NovelToon
Legenda Pedang Chen Li (Dewa Ilusi)

Legenda Pedang Chen Li (Dewa Ilusi)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Spiritual / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Tiga Roh Penjaga datang dengan membawa sejumlah misteri. Dari medali, koin, lonceng misterius, sampai lukisan dirinya dengan mata ungu menyala, semuanya memiliki rahasia yang mengungkap kejadian masa lalu dan masa depan. Yang lebih penting, panggilan dari Kaisar Naga yang mengharuskan Chen Li menjalankan misi yang berkaitan dengan pengorbanan nyawa, sekaligus memperkenalkan peluang rumit tentang kondisi Mata Dewanya.

Dengan ditemani dua murid, mampukah Chen Li memecahkan misteri tersebut, sekaligus menyelesaikan misi dari Kaisar Naga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 24 ~ Dimensi Antara

Chen Li membuka mata secara perlahan. Udara di sekelilingnya masih bergetar oleh sisa-sisa energi dari latihan intensifnya di Alam Jiwa. Namun, yang lebih penting dari itu adalah kejernihan yang kini memenuhi pikirannya. Bagai kabut yang tersibak, akhirnya dia bisa melihat pola-pola yang selama ini tersembunyi. Dan semua pola itu mengarah pada satu tempa, Ruang Tak Terjamah.

Dengan langkah tenang namun penuh keyakinan, dia meninggalkan kamarnya dan menyusuri koridor-koridor Istana Naga Langit yang sepi. Batu marmer yang dingin di bawah kakinya seakan menghantarkan getaran-getaran samar dari masa lalu, dari pertempuran-pertempuran yang pernah terjadi, dari rahasia-rahasia yang masih tersimpan.

Saat dia sampai di depan pintu besar Ruang Tak Terjamah, dadanya terasa berdebar bukan karena takut, melainkan karena antisipasi. Dia tahu, jawaban dari semua teka-teki berada di balik pintu ini.

Pintu itu terbuka dengan bunyi gemeretak rendah, seolah menyambut kedatangannya lagi. Dan pemandangan yang menyambutnya membuat nafasnya sesaat tertahan.

Ruangan itu... telah berubah total.

Kekacauan akibat pertempuran sengitnya dengan Long Yi telah lenyap tanpa bekas. Dinding-dinding yang dulu penuh retakan dan lubang akibat hantaman energi kini mulus sempurna, bagai never tersentuh kerusakan. Namun, perubahan yang paling mencolok adalah pada empat pilar naga yang dulu menjadi jantung ruangan ini.

Keempat pilar itu telah berdiri kembali dalam keagungannya, namun bukan dalam wujud yang sama. Patung naga yang menggenggam bola kristal kini memancarkan cahaya redup, dan bola-bola kristal itu menunjukkan gambaran-gambaran baru, gambaran yang lebih jelas dan terang dari sebelumnya.

Tapi yang paling menarik perhatian Chen Li adalah simbol aneh yang kini terpampang jelas di lantai marmer, tepat di tengah-tengah formasi keempat pilar. Simbol itu tidak terbuat dari material fisik, melainkan dari energi murni yang berwarna perak keemasan, berdenyut-denyut dengan irama yang familiar.

Dia mendekat dengan hati-hati, setiap langkahnya diukur. Saat dia berada tepat di atas simbol tersebut, energinya menyambut kehadirannya. Cahaya simbol itu semakin terang, memancarkan tiga jenis energi yang berbeda namun saling terkait.

Dia berlutut, menjulurkan tangan kanannya untuk menyentuh simbol tersebut. Saat ujung jarinya menyentuh permukaannya yang berenergi, seluruh tubuhnya bergetar hebat.

Gambar-gambar yang dulu dilihatnya di bola kristal, Xiao Lan kecil yang ketakutan di tengah aura merah gelap, Naga Tua yang rohnya terlepas dari raga dalam pertapaan, pertempuran besar antara pasukan cahaya dan kegelapan, pedang misterius dengan bilah perak dan hulu emas—semuanya berkelebat dalam pikirannya dengan kejelasan yang menakjubkan.

Tapi kali ini, dia tidak hanya melihat gambar-gambar itu. Dia memahami maknanya.

Dalam kilasan pemahaman yang mendalam, pikiran menyambungkan semua titik yang terpisah. Long Yi bukan sekadar dikendalikan, jiwanya terperangkap di dimensi antara, terjebak dalam ruang hampa yang memisahkan kesadaran dari kegelapan. Raja Iblis yang dia temui di domain itu hanyalah proyeksi, perwujudan dari kekuatan yang lebih besar, Kaisar Iblis.

Xiao Lan kecil dalam visi pertama—dia memegang kunci yang tak terduga dalam pertempuran ini. Masa lalunya yang gelap terkait erat dengan konspirasi yang sedang berlangsung. Dan pertempuran besar yang dilihatnya di visi ketiga—itu bukan kenangan masa lalu, melainkan peringatan tentang masa depan yang akan segera terjadi, masa depan yang mungkin dia ubah.

Dia berdiri, wajahnya menunjukkan tekad yang tak tergoyahkan. Sekarang dia mengerti sepenuhnya apa yang harus dilakukan. Dia harus memasuki dimensi antara, menghadapi proyeksi Raja Iblis dan mungkin Kaisar Iblis sendiri dalam pertempuran terakhir, menyelamatkan Long Yi sebelum semuanya terlambat.

Chen Li mengangkat kedua tangannya, mengumpulkan energi dari dalam dirinya dan dari sekelilingnya. Ilusi Seribu Cermin yang telah dia kuasai bergabung dengan pemahaman barunya tentang esensi energi, menciptakan pusaran cahaya yang semakin membesar di atas simbol tersebut. Udara bergetar, dinding ruangan beresonansi dengan energi yang dilepaskannya.

Portal mulai terbentuk, bergemuruh rendah seolah memprotes gangguan terhadap keseimbangan dimensi. Cahaya dari portal itu menerangi seluruh ruangan, memantulkan bayangannya yang terdistorsi di dinding-dinding batu.

Dia mengambil napas dalam-dalam, matanya tertuju pada pusaran energi yang kini telah membuka jalan ke dimensi antara. Di balik portal itu, dia bisa merasakan kehadiran Long Yi—lemah tapi masih bertahan. Dia juga bisa merasakan kegelapan Kaisar Iblis yang mengintai, menunggu.

1
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Hadir
AR
suka sekali dengan ceritanya. tiap bagian dari perjalanan Chen Li adalah Isi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!