NovelToon NovelToon
Panduan Tokoh Numpang Lewat

Panduan Tokoh Numpang Lewat

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa Fantasi / Sistem / Menjadi NPC / Mengubah Takdir / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Najwa Aaliyah Thoati

Su Runa hanya ingin hidup tenang, bekerja santai, dan rebahan damai di apartemen kecilnya. Tapi siapa sangka, setelah satu malam penuh deadline dan mie instan, hidupnya malah “di-upload” ke dunia kolosal sebagai… tokoh numpang lewat?!

Kini dengan nama Yun Ruona, ia mendapati dirinya bukan putri bangsawan, bukan tokoh utama, bahkan bukan penjahat kelas kakap—melainkan karakter sampingan yang kalau muncul, biasanya cuma jadi latar pemandangan.

Awalnya, hidupnya berjalan damai. Sistem hanya memberi satu misi: “Bertahan Hidup.” Tidak ada skenario aneh, tidak ada takdir tragis, tidak ada paksaan ikut alur novel. Ia tumbuh sebagai gadis biasa, menjalani kehidupan versinya sendiri—bebas dan santai.

…sampai takdir iseng mempertemukannya dengan seorang pria misterius. Sejak saat itu, hidup Yun Ruona yang tenang berubah jadi drama tak terduga, penuh salah paham kocak dan situasi yang bikin geleng-geleng kepala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Aaliyah Thoati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34: Langit yang Bisa Dimakan

Sementara salju mulai mencair, udara di Yunshan masih menyimpan dingin yang pelan tapi menusuk. Di halaman belakang kediaman keluarga Yun, percikan api tempa terdengar seperti denyut kehidupan baru.

Yun Haoran berdiri di samping seorang pandai besi dari kota bawah. Di meja kayu di depannya terbuka buku rencana milik Yun Ruona, dengan halaman berisi gambar sederhana — kotak logam dengan lubang kecil di depan, dan coretan halus bertuliskan “panas dari semua sisi.”

Di sampingnya, Yun Ruona menatap penuh perhatian. Tangannya kecil, tapi tatapannya penuh tekad. Di bawah arahan kecil dari putrinya yang hanya menunjuk sketsa di buku rencana, mereka mencoba membentuk alat baru — oven tembaga dengan jendela mika.

“Bagian ini harus rapat,” katanya pelan sambil menunjuk garis sambungan. “Kalau ada celah, panasnya kabur.”

Pandai besi itu mengangguk, walau ekspresinya antara kagum dan bingung.

“Anak sekecil ini … tahu lebih banyak dari murid tempa saya.”

Yun Haoran hanya tersenyum. “Kau tak perlu heran. Kadang langit menyimpan rahasia di tempat yang tak kita duga.”

>【Blueprint aktif: oven tembaga-mika.】

>【Durasi perakitan: 25 hari.】

>【Proses inisiasi dimulai.】

>【Efisiensi rancangan teoretis: 81%。】

>【Efek tambahan: budaya baru siap lahir.】

Proses itu panjang — dan melelahkan.

Hari pertama, logam meleleh terlalu cepat, menempel di palu dan pecah jadi serpihan.

Hari ketiga, bingkai utama retak karena panas tak merata. Hari ketujuh, batang engsel patah, membuat percikan api beterbangan hingga hampir membakar lengan baju Su Yulan yang membantu di dekat tungku. Setiap kegagalan menjadi pelajaran kecil, tapi juga luka kecil di hati mereka.

Malam itu, Su Yulan menatap tangannya yang sedikit melepuh. “Kadang aku lupa,” katanya pelan, “kalau sesuatu yang manis memang lahir dari panas.”

Yun Haoran menatapnya, lalu menunduk menambahkan kayu ke tungku. “Panas itu yang menempa — bukan menghancurkan. Asal kita tak menyerah di tengah bara.”

>【Sistem mencatat: semangat keluarga tetap stabil meski kegagalan berturut-turut.】

>【Efek tambahan: ketahanan emosional meningkat 17%。】

Percobaan keempat dimulai dengan doa.

Nana menggambar ulang bagian dalam oven dengan arang, menandai jalur aliran panas seperti pola angin di langit.

“Api juga butuh arah,” katanya lembut. “Kalau kita arahkan, dia nggak akan marah.”

Kata-katanya sederhana, tapi bahkan pandai besi yang keras kepala itu berhenti memukul untuk menatapnya lama.

Akhirnya, pada percobaan keenam, dentuman palu tak lagi pecah, tapi berubah jadi nada lembut — seperti logam yang menyerah, bukan kalah, melainkan selaras. Bingkai menyatu tanpa retak. Lapisan mika tipis dari batu yang diambil Yun Haoran di lembah menempel mulus di bagian depan, menjadi “jendela” pertama yang bening di rumah mereka.

>【Proses tempa ke-6: sukses.】

>【Material akhir: tembaga, mika, dan arang hangus.】

>【Status: oven tembaga-mika siap digunakan.】

Suara letupan terakhir di tungku terdengar seperti perayaan kecil. Yun Ruona menepuk tangan, matanya berbinar. “Lihat, Niangqin! Sekarang kita bisa lihat kuenya dari luar!”

Su Yulan tertawa, lega dan terharu sekaligus. “Ajaib. Api bisa jinak juga kalau diarahkan dengan kasih.”

Saat oven pertama itu berdiri di dapur, Yun Zhen sudah kembali dari akademi. Ia membantu menyalakan api pertama kali, dan seluruh keluarga berdiri di sekitar alat itu, menunggu hasilnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari itu udara masih dingin, tapi dapur keluarga Yun penuh cahaya. Yun Zhen yang baru kembali dari akademi ikut berdiri di samping adiknya. Ia membantu menyalakan api kecil di tungku bawah oven tembaga-mika itu.

“Api terlalu besar, adonanmu gosong,” ujar Yun Ruona sambil menunjuk catatan kecilnya.

“Kalau terlalu kecil, tidak naik.”

“Berarti kita butuh ... api yang punya hati,” seloroh Yun Zhen.

Yun Ruona mendongak, lalu tertawa. “Iya! Api yang punya hati!”

>【Efek sinkronisasi saudara meningkat 13%。】

>【Status emosi keluarga: hangat dan stabil.】

Percobaan pertama gagal.

Kue gosong di sisi kiri, mentah di tengah.

Kedua, adonan meluap hingga menetes ke batu pemanas. Ketiga, adonan pecah — terlalu banyak udara.

Malamnya, Su Yulan duduk di dapur yang mulai lengang. Di hadapannya, tumpukan adonan gagal seperti gumpalan kenangan lucu. Yun Ruona mendekat, membawa secangkir susu hangat.

“Niangqin capek, ya?”

Su Yulan tersenyum samar. “Tidak. Aku cuma heran. Kenapa untuk membuat hal manis, kita harus melewati begitu banyak gagal dulu?”

Yun Ruona memeluk lengannya dari samping. “Karena langit suka lihat manusia belajar sabar.”

>【Analisis sistem: resonansi antara kesabaran dan kasih — stabil.】

>【Efek tambahan: harmoni spiritual meningkat 10%。】

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Musim Semi, Bulan Ketiga Tahun 477 — Hari Ulang Tahun Yun Ruona.

Pagi hari keempat puluh lima, kala itu langit Yunshan jernih. Embun masih menggantung di dedaunan. Yun Ruona berdiri di depan oven, menatap api kecil yang menyala sempurna — tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil.

“Sekarang, biarkan dia bernafas,” katanya pelan.

Yun Haoran, Su Yulan, Yun Zhen, dan para pelayan berdiri di belakangnya. Tak ada yang bicara. Hanya suara detik halus dari tungku dan aroma tepung manis yang mulai memenuhi ruangan.

Perlahan, adonan di dalam oven naik — membentuk permukaan halus keemasan. Uap tipis melayang, berputar lembut di udara seperti awan kecil yang lahir dari doa.

>【Pemantauan sistem: suhu stabil.】

>【Efek lingkungan: resonansi rumah meningkat 22%。】

Saat oven dibuka, wangi manis menyebar seperti melodi. Pelayan tua menutup mulutnya. “Seperti wangi surga …”

Kue itu akhirnya keluar — berwarna keemasan lembut, permukaannya halus dan beraroma hangat.

Su Yulan menatap hasil itu dengan mata berair. “Kita … berhasil.”

Yun Haoran mengangguk pelan. “Kue ulang tahun pertama di Yunshan. Dan mungkin … di dunia ini.”

>【Proses tercatat: kelahiran inovasi.】

>【Efek temporal: garis budaya baru ditulis ke sejarah lokal.】

Su Yulan menatap hasil itu lama, sebelum menoleh ke arah putrinya. “Nana … kita harus beri hiasan, bukan?”

Yun Ruona tersenyum, menepuk tangannya pelan. “Iya. Kue ini belum selesai kalau belum punya senyum.”

Ia mengambil mangkuk kecil di meja — di dalamnya ada krim putih lembut, hasil dari alat pengaduk bambu yang mereka buat sebulan lalu.

Krim itu terbuat dari susu segar yang diputar cepat dengan sedikit madu dan garam laut, menciptakan rasa manis ringan yang seimbang.

Dengan gerakan hati-hati, Yun Ruona mengoleskannya di atas kue.

Krim putih itu mengikuti gerak tangannya seperti lapisan awan yang membungkus gunung di pagi hari.

“Krim ini kayak kabut, ya?” ujar Su Yulan pelan.

“Iya,” jawab Yun Ruona sambil tersenyum. “Kabut yang manis.”

Setelah itu, ia mengambil potongan buah musim semi: irisan plum ungu, persik kecil, dan beberapa buah beri liar yang dikumpulkan Yun Zhen pagi tadi dari taman belakang. Ia menatanya melingkar di atas krim, setiap warna tampak berpadu alami — ungu, merah, dan keemasan — seperti lukisan musim di atas kanvas lembut. Su Yulan terdiam, seolah takut merusak keindahan itu dengan napasnya sendiri.

“Cantik sekali,” bisiknya. “Kue ini seperti … langit yang bisa dimakan.”

Yun Zhen tertawa pelan. “Kalau begitu, kita tinggal menyalakan bintang di langit itu.”

Yun Haoran meletakkan sebatang lilin lebah kecil di tengah kue — lilin sederhana dengan sumbu kain tipis. Cahaya api menyala lembut, bergetar di udara yang dipenuhi aroma madu, susu, dan buah segar.

>【Proses tercatat: perpaduan bahan alami — tingkat harmoni 92%。】

>【Efek sensorik: kebahagiaan kolektif meningkat 18%。】

✨ Bersambung ✨

1
Fitri R
thor semangat upnya
Fitri R
semangat thor upnya
Fitri R
thor upnya semangat
Fitri R
semangat
Fitri R
semangat upnya thor
Fitri R
semangat thor upnya
Fitri R
lanjut
Fitri R
semangat thor upnya...
Ravenel Whitly
Ceritanya seru, menarik.

Tentang reinkarnasi jadi bayi, trus tetiba ada sistem. Tapi sistemnya bukan membantu si FL punya kehidupan lebih baik. Lebih ke sistem yang menghubungkan perasaan atau ikatan hubungan gitu. Ini sistem yang baru sih.

Dari judulnya Panduan Tokoh Numpang Lewat. sempet di sebutkan bentar di bab 1 & 4 tentang novel dan ingatan FL. Tapi masih belum di temukan. Ini sangat pas, berarti tokoh numpang lewat itu beneran lewat aja di buku tanpa ada yang kenal dan sadar akan keberadaannya.

Sepertinya dari 24 bab ini masih pembuka cerita. belum masuk ke intinya. Mungkin semakin ke tengah, akan semakin terbuka alur-alur tersembunyi lainnya.

Good job Author. Aku suka gaya pikirmu. Lanjutkan! aku dukung .... /Joyful//Determined//Applaud//Rose//Heart//Good/
Aisyah Suyuti
menarik
Fitri R
lanjut upnya thor...semangat
Fitri R
lanjut upnya thor....semangat
Fitri R
lanjut
DJSH _ Tutul
Ceritanya seru, gak bosen, ringan, tapi misterius.

bikin nagih deh. ditunggu bab berikutnya, ya!

/Good/
Kinara Wening
Sebagai penulis novel ini, cukup menguras otak. kadang sampai begadang buat mikir outline dan istilah lainnya. padahal belum nulis satu bab pun. perjuangan awal nulis cerita ini gak mudah. aku ingin cerita ini tidak hanya menghibur, tapi membekas dihati kalian.

dengan berkat dukungan dan cinta kalian, aku bisa tetap ada di sini dan tetap melanjutkan kisah ini, meski gak mudah.

makasih semuanya! love U All ....
/Rose//Heart//Pray/
Yourali
Karya yang bagus. ada lucunya, ada seriusnya, ada tema keluarganya, ada sistemnya. Belum tahu gimana romansa cerita ini karena masih kecil FL-nya.

Kutunggu dewasamu, Nana!

alurnya mulus bgt. gak kerasa kepaksa alurnya, kayak lagi naik rollercoaster!

pokok sukak bgt!!!!
semangat mamathor!
/Drool//Angry//Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!