NovelToon NovelToon
Aku Pergi...

Aku Pergi...

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Call Me Nunna_Re

Luna Maharani.

Nama yang sudah lama tidak ia dengar. Nama yang dulu sempat jadi alasan pertengkaran pertama mereka sebelum menikah. Mantan kekasih Bayu semasa kuliah — perempuan yang dulu katanya sudah “benar-benar dilupakan”.

Tangan Annisa gemetar. Ia tidak berniat membaca, tapi matanya terlalu cepat menangkap potongan pesan itu sebelum layar padam.

“Terima kasih udah sempat mampir kemarin. Rasanya seperti dulu lagi.”



Waktu berhenti. Suara jam dinding terasa begitu keras di telinganya.
“Mampir…?” gumamnya. Ia menatap pintu yang baru saja ditutup Bayu beberapa menit lalu. Napasnya menjadi pendek.

Ia ingin marah. Tapi lebih dari itu, ia merasa hampa. Seolah seluruh tenaganya tersedot habis hanya karena satu nama.

Luna.

Ia tahu nama itu tidak akan pernah benar-benar hilang dari hidup Bayu, tapi ia tidak menyangka akan kembali secepat ini.
Dan yang paling menyakitkan—Bayu tidak pernah bercerita.

Akankah Anisa sanggup bertahan dengan suami yang belum usai dengan masa lalu nya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Call Me Nunna_Re, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34

Sudah satu minggu berlalu sejak nama Bima Pratama tak lagi bergema di ruang rapat utama Pratama Group.

Pria yang dulu disegani karena jabatan dan kekuasaannya itu kini hanya duduk di meja kecil dekat area staf biasa tanpa ruangan pribadi, tanpa sekretaris, bahkan tanpa keistimewaan apa pun.

Seragam putihnya kini lusuh, wajahnya tak serapi dulu. Ia membawa bekal makan siang dari rumah nasi hangat dengan menu rumahan.

Beberapa karyawan berbisik-bisik sambil menahan tawa begitu Bima lewat.

“Eh, lihat deh… direktur muda yang dulu sombong banget itu sekarang makan bekal, lo.”

“Hidup itu roda, guys… kadang di atas, kadang di bawah. Tapi kalau sombong kayak dia sih pantas jatuh.”

“Iya, dulu aja ngomong sama kita kayak ngusir pengemis.”

"Keknya kena hukuman deh sama Pak Amar."

"Ya bagus sih, itu artinya pak Amar mendidik putranya agar rendah diri."

Bima menunduk dalam-dalam.

Ia tak lagi punya kekuatan untuk membalas. Setiap kata sindiran itu seperti cambuk di punggungnya. Tangannya gemetar saat membuka kotak bekal. Untuk pertama kalinya, ia merasakan apa artinya dihina oleh dunia yang dulu ia injak dengan sombong.

Saat jam istirahat tiba, Bima duduk sendiri di taman belakang kantor. Ia menatap layar ponselnya, tidak ada pesan, tidak ada panggilan.

Luna menghilang.

“Ke mana kamu, Luna?” gumamnya lirih. “Aku udah nyari ke apartemen kamu, kontrakan lamamu, bahkan ke salon langganan kamu. Tapi kamu gak ada. Kamu ke mana, sih?”

Suaranya nyaris pecah.

Yang tersisa di hatinya hanya rasa hampa dan penyesalan yang kian menyesakkan.

"Apa benar kata mama kalau kamu hanya mau harta aku saja. Disaat aku jatuh kamu malah menghilang."

Sementara itu di sore hari, Ratna tengah duduk di sebuah café mewah di kawasan elit Jakarta, bersama geng sosialitanya.

Ia tampak elegan, tapi wajahnya masih menyiratkan kemarahan setiap kali teringat ulah putranya.

“Kamu masih marah sama Bima, Rat?” tanya salah satu temannya.

“Kalau aku jadi kamu, udah kubiarkan aja. Anak zaman sekarang memang keras kepala.”

Ratna menghela napas berat. “Marah? Aku bukan cuma marah, Ran. Aku kecewa. Aku merasa gagal sebagai seorang ibu.”

Namun kalimat itu terhenti begitu pandangannya menangkap sosok yang sangat dikenalnya di sudut café.

Luna.

Gadis yang dulu mengaku sangat mencintai Bima itu sedang tertawa manja, menggandeng tangan seorang pria paruh baya yang perutnya buncit dan berjas mahal.

Mata Ratna membulat. Ia memperhatikan dari balik cangkir kopinya.

Luna menyuapi pria itu sepotong kue, lalu tersenyum genit.

“Aduh, kamu tuh ya, bikin aku ketawa terus. Nggak kayak si Bima yang kaku banget,” ucap Luna sambil tertawa renyah.

“Bima siapa, sayang?” tanya si pria tua itu.

“Mantan,” jawab Luna ringan. “Cuma cowok lugu yang bisa dimanfaatin. Aku udah dapet yang lebih matang, lebih mapan, dan jelas lebih berkelas.”

Ratna nyaris menjatuhkan cangkirnya. Tangannya gemetar menahan emosi.

Tanpa suara, ia mengeluarkan ponsel dari tas, merekam semua kejadian itu.

Setiap senyum, setiap kalimat hinaan dari mulut Luna, semua ia abadikan dalam diam.

Tak lama setelah keluar dari café, Ratna mengirimkan video itu ke nomor Bima.

Hanya disertai satu pesan pendek,

“Lihatlah siapa sebenarnya perempuan yang selama ini kau bela mati-matian. Dia tak lebih dari seorang J*lang."

Di kantornya, Bima menatap layar ponselnya dengan dahi berkerut.Ia membuka video itu… dan dunia seolah berhenti berputar.

Luna, perempuan yang ia cintai mati-matian, yang ia bela habis-habisan, yang membuatnya menampar Anisa tanpa ampun kini sedang duduk mesra dengan pria lain.

“Nggak mungkin…” suara Bima serak. “Ini pasti salah. Luna nggak mungkin kayak gini.”

Tapi rekaman itu terlalu jelas.

“Aku udah dapet yang lebih mapan,” suara Luna bergema dari speaker. “Bima cuma cowok lugu.”

Seketika Bima bangkit, membanting ponselnya ke sofa. Matanya merah, napasnya berat.

“Luna… gimana bisa kamu ngelakuin ini ke aku?” bisiknya.

“Gue ninggalin segalanya buat lo. Gue bahkan… gue bahkan nginjak harga diri gue sendiri demi lo!”

Ia meninju meja di depannya hingga suara kayu berderak.

Air mata jatuh tanpa bisa ditahan lagi.

“Dan gue… gue malah nyakitin perempuan yang nggak pernah salah…”

Ia memejamkan mata, wajah Anisa melintas di benaknya wajah dengan luka dan air mata yang pernah ia buat sendiri.

“Anisa…” suaranya hampir tenggelam. “Tuhan… apa yang udah gue lakuin…”

Beberapa jam kemudian, Bima berdiri di depan café yang sama. Ia menunggu Luna keluar. Begitu melihat gadis itu menggandeng pria yang sama, Bima menghampiri dengan langkah cepat.

“Luna!” suaranya keras, membuat beberapa orang menoleh.

Luna terkejut sejenak, tapi segera tersenyum sinis.

“Oh, Bima… lo ngapain di sini? Jangan bilang lo ngikutin gue?”

“Gue cuma mau tahu satu hal,” suara Bima bergetar. “Apa semua ini bener? Lo selingkuh sama dia?”

“Selingkuh?” Luna terkekeh. “Lucu banget lo. Kita udah selesai dari dulu, Bim. Lagian lo pikir gue masih mau hidup susah kayak lo sekarang?”

Pria paruh baya di sebelahnya menatap Bima dengan tatapan merendahkan.

“Kamu siapa, anak muda? Satpam?”

“Gue mantan cowoknya,” jawab Bima pelan tapi tegas.

Luna memutar bola matanya.

“Mantan miskin yang nggak tahu diri, maksud lo. Denger ya, Bim.. gue nggak butuh lo lagi. Lo udah nggak punya apa-apa.”

“Jadi selama ini…”

“Ya, selama ini gue cuma manfaatin lo. Simpel, kan?”

Tamparan kata itu lebih menyakitkan dari seribu pukulan.

Bima menatap Luna lama, matanya kosong.

“Lo tahu nggak, gue rela ninggalin segalanya buat lo. Gue menentang orang tua gue. Gue rela semua fasilitas gue ditarik demi lo.”

“Dan gue rela ninggalin lo demi yang lebih berharga,” jawab Luna enteng. “Win-win.”

Bima mundur selangkah.

Senyum getir muncul di wajahnya.

“Lo bener, Lun. Gue emang bodoh. Tapi lo lebih rendah dari yang pernah gue bayangin.”

Ia berbalik pergi, meninggalkan Luna yang hanya terkekeh pelan. Tapi setiap langkah terasa berat, seolah setiap langkah itu adalah penyesalan yang menumpuk selama bertahun-tahun.

“Anisa…” bisiknya lirih di antara air mata yang jatuh. “Kalau aja gue bisa muter waktu, gue nggak akan pernah biarin lo ngerasain sakit yang seharusnya ditanggung Luna.”

1
Ma Em
Ada saja saja perempuan yg akan jadi penghalang antara Jovan dgn Anisa , semangat Jovan teruslah berjuang untuk mendapatkan cintanya Anisa , semoga Jovan berjodoh dgn Anisa .
Ma Em
Bima baru sadar dan menyesal setelah tau Luna tdk sebaik yg Bima kira dan hanya memanfaatkan nya , sekarang datang meminta maaf dan mau kembali pada Anisa , siapa juga yg mau sama lelaki kejam dan penipu mati saja kamu Bima
partini
nah Udha gini Nini yg paling sempurna,,kalau ga tau si Kunti aslinya kaya gitu ttp aja cinta kan
minta balikan habis ini yahhh lagu lama
Ma Em
Anisa semangat makanya Anisa jgn lemah Anisa hrs berani lawan si Clara kalau tdk dilawan malah tambah berani dia .
Yuliana Tunru
smoga jovan selalu hqga nisa ya ..clara sikap arogan mu yg akan menghancurkan mu
partini
dan seperti itu jovan ga tau sehhhhh
Ma Em
Alhamdulillah Anisa serta Bu Asih dan anak2 panti sdh keluar dari villa pak Amar dan Bu Ratna , sekarang tinggal membereskan urusan Anisa dgn Bima agar segera bisa lepas dari nikah kontrak yg dilakukan Bima , semangat Anisa 💪💪💪
Ma Em
Clara kamu dlm bahaya dia kira perbuatannya yg menurunkan Anisa dijalan tdk akan diketahui Jovan , tapi sukur dah Jovan jadi tau kelakuan Clara , mungkin ibu2 yg ditolong sama Anisa saudaranya Anisa yg terpisahkan waktu msh kecil
Yuliana Tunru
waktu x buat nisa bangkit dan jgn lupa bos jovan 👍 siap2 jd gembel bima ambil tuh luna jalqng mu
zhelfa_alfira
keren
zhelfa_alfira
cerita nya bagus aku suka..semangat up kk
zhelfa_alfira: sama² semangat up nya cerita nya bagus
total 2 replies
Ma Em
Bagus Jovan harus melindungi Anisa dari Bima karena sdh menipunya dgn status pernikahan padahal bohong yg membuat hidup Anisa tersiksa , balas semua perbuatan Bima dan Luna buat mereka berdua hidupnya menderita .
Call Me Nunna_Re: Maksi y bun selalu mpir🙏
total 1 replies
Santi Cetta
ya ampun jd perempuan jahat amat semoga mendapatkan balasan
Ma Em
Tendang si Luna jalang jgn biarkan tinggal di apartemen biar dia jadi gembel kalau Bima membela Luna usir sekalian emang mereka serasi sampah emang hrs berpasangan dgn sampah juga .
Ma Em
Jangan sampai Anisa bisa dibawa pulang sama Bima , Bu Asih hrs bisa pertahankan Nisa agar TDK dibawa Bima Dan secepatnya pindah dari vila nya Bu Ratna juga Anisa bisa langsing gugat cerai Bima .
partini
langsung ketahuan kemana perginya Weh Weh ya percuma dong pergi 🤦
Ma Em
Bagus Anisa kamu hrs berani melawan jgn bisanya cuma nangis, Anisa punya harga diri jgn mau diinjak injak sama Bima dan Luna si manusia tdk berguna , lbh baik Anisa secepatnya keluar dari apartemen yg ditempati Bima dan Luna .
Ma Em
Anisa kamu hrs melawan jgn bisanya nangis doang jadi Luna tambah berani berbuat semaunya bahkan menampar kamu ditempat umum , Anisa berhak membela diri karena Anisa sebagai istri sah Bima sedangkan Luna cuma jalang simpanan Bima kenapa Anisa dihina dan ditampar diam saja itulah kelemahan Anisa .
Ma Em
Anisa emang yg terbaik Clara kalah telak maksudnya mau permalukan dan menjatuhkan Anisa tdk taunya Anisa malah lbh pintar dari Clara kan dia malu sendiri , semangat Anisa kamu pasti bakal jadi orang sukses , maaf Thor babnya terlalu sedikit ,🙏🙏
Ma Em
Bagus Jovan kamu hrs melindungi Anisa dari perlakuan yg kasar dari Bima dan Luna kalau perlu lbh baik Anisa bawa keluar dari tempat yg di tinggali Bima dan Luna .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!