Aya seorang gadis lugu dari desa yang bertemu seorang pria kaya, mapan dan punya jabatan tinggi di kota. Yang membuat Aya bingung saat Anwar ingin menyatakan cinta padanya. Padahal dirinya yang hanya gadis desa berniat melanjutkan.sekolahnya di kota. Dengan banyak pertimbangan dan mengingat adat istiadat di desa dan dalam kehidupannya. Aya harus berpikir keras untuk bisa menerima Anwar yang terkesan playboy. Bagaimana ceritanya.... baca disini ya !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Setelah itu Aska pun pergi tanpa menoleh. Karna takut Anwar akan curiga padanya. Sebab selama ini, dia lah yang menjadi kaki tangan budenya. Yang tak lain kakak dari kandung Anwar sendiri.
Sedangkan Anwar yang berdiri menatap kepergian Aska didepan pintu. Langsung masuk kedalam rumah. Setelah Aska hilang dari pandangannya.
" Anak itu, pasti dia yang menjadi kaki tangan kak Ani. Pasti kak Ani datang untuk bertemu dengannya. Untuk memintanya mengawasi ku," kata Anwar dalam hati. Yang sempat curiga pada Aska. Jikalau anak itu yang sudah membuatnya sekarat selama beberapa bulan lalu.
" Kak...apa tamunya sudah pulang?" tanya Aya membuyarkan lamunan Anwar.
" Oh...ya de" Anwar pun tergagap karna kaget. Sebab Aya muncul di belakangnya secara tiba tiba.
" Kok hanya sebentar kak, apa ada hal yang penting. Memang siapa dia kak?" tanya Aya ingin tahu
" Bukan siapa siapa de, dia itu karyawan kak Anwar di kantor. Dia datang kesini hanya untuk mengantar titipan seseorang. Oh ya kak Anwar mandi dulu ya," kata Anwar yang merasa gerah ingin cepat mandi
" Ya kak, biar Aya siapkan makan malam di meja. Nanti setelah sholat kita makan dulu ya kak, Karna Aya masih harus belajar lagi," kata Aya.
" Ya ..." kata Anwar tersenyum. Sembari tangannya mengusap kepala Aya. Karna ia sangat sayang pada gadis polos didepannya itu. Apalagi Aya tidak banyak bertanya dan menuntut padanya.
Anwar pun lalu masuk di kamarnya. Sedangkan Aya duduk di ruang tengah. Sembari membaca buku pelajarannya. Karna dua minggu lagi ia akan libur dan ikut Anwar pergi untuk dinas luar.
***************
Dua minggu berlalu dengan cepat. Ketika pulang sekolah setelah pembagian rapot. Aya pun sibuk menata pakaiannya dan pakaian Anwar di koper. Karna mereka akan keluar kota untuk pulang menemui keluarga Anwar yang berada di kota sebelah.
" Huh ...banyak juga, tapi ini sudah cukup. Biar nanti ngak berat membawanya," kata Aya bicara sendiri saat menata kopernya. Setelah koper Anwar selesai ia tata.
" Hmm...tidak usah banyak banyak de, disana kita bisa beli pakaian di mall jika pakaian ade kehabisan," kata Anwar yang baru saja keluar dari kamar mandi.
" Tidak apa apa kak, kan lebih irit ngak perlu beli baju. Uangnya bisa dipakai untuk beli oleh oleh pulang kesini besok," kata Aya
" Ya terserah ade, tapi kak Anwar akan lama disana. Nanti setelah liburannya habis. Ade bisa pulang duluan, agar ade ngak bosan tinggal disana" kata Anwar.
" Ya kak," angguk Aya. Yang belum tahu apa rencana Anwar membawanya kesana. Yang Aya tahu dia akan diperkenalkan Anwar pada keluarga besarnya.
**************
Disisi lain seorang wanita duduk diam sambil berpikir .Sedangkan matanya menatap taman di samping rumahnya.
" Aku harus membuat Anwar menceraikan Aya secepatnya. Bagaimana bisa dia menolak di jodohkan begitu dengan Rani. Padahal semua ini demi kebaikan perusahaan papah ," guman wanita itu seorang diri.
" Mi lagi ngapain?" tegur seorang gadis. Yang menghampiri wanita itu. Lalu duduk di kursi sebelahnya.
" Om mu akan pulang beberapa hari ini. Dan membawa istrinya yang matre itu. Pastinya dia akan banyak bertingkah disini Mami tidak senang pada wanita itu," kata wanita itu tegas.
" Mi sudahlah, kenapa sih mami selalu mengatur atur hidup om. Kita tidak berhak ikut campur Apalagi menjodohkan kan nya dengan wanita yang tidak dia sukai," kata gadis itu yang tak lain putri wanita paruh baya itu.
" Mami ini kakak kandung om mu Ris, bagaimana mungkin mami membiarkan orang asing masuk begitu saja ke keluarga kita. Apalagi menguras habis uang om mu. Karna dia satu satunya pewaris tunggal yang menjaga perusahaan kakekmu," kata wanita itu gusar, karna anak perempuannya membela sang adik.
" Ya Riska tahu itu mi, tapi bagaimana pun om Anwar berhak punya pilihan sendiri. Kenapa mami harus ribet sih. Toh selama ini , om sudah memberikan jatah mami sesuai aturannya," protes sang anak
" Diam....jangan ikut campur, kamu urus saja sekolah mu. Mami tidak mau wanita itu masuk keluarga kita selain Iren dan Rani atau....."
" Nyonya ...ada tamu datang di depan. Katanya mau bertemu nyonya," kata seorang pelayan membuat wanita itu tidak melanjutkan perkataannya. Sehingga anak gadisnya pun lega. Saat tidak jadi di omelin sang mami.
" Ya suruh masuk bi, saya ganti pakaian dulu," kata wanita itu beranjak dari kursi.
" Huh... bakal ada tragedi sadis ini, jika istri om Anwar datang," guman gadis itu. Sembari memperhatikan punggung maminya hilang dibalik pintu.
" Apa non?" kata bibi heran. Ketika nonanya itu bicara sendiri.
" Bukan apa apa bi, hanya saja bibi jangan jadi orang sadis dan jahat Jika besok istri om Anwar datang kerumah ini ya," kata gadis itu manyun.
" Astaga non, kapan bibi jadi orang jahat, perasaan bibi selalu bersabar. Apalagi saat di omelin nyonya," kata si bibi terkekeh
" Yakin....bi, Riska sih ngak yakin. Karna rumah ini akan banyak masalah seperti yang sudah sudah," kata gadis itu yang tahu . Setiap kali omnya pulang Yang dibahas hanya uang dan harta. Karna ibu dan keempat tantenya. Selalu ingin berebut perhatian dari om nya. Sedangkan maminya selalu saja emosi. Jika omnya, yang keras kepala itu menolak kemauan sang mami.
" Dih..non, kenapa ngomongnya begitu sih. Bukannya tuan muda pulang seperti biasanya. Pulang untuk mengurus masalah perusahaan yang ada disini," kata si bibi.
" Ya tapi sekalian bawa istri bi," jelas Riska
" Hah.... bawa istri, apa tuan muda sudah menikah. Lalu ....nyonya ...astaga ....kapan tuan muda menikahnya ?" kata si bibi kaget.
" Mana Riska tahu bi, yang jelas om sudah menikah diam diam. Karna tidak mau di jodohkan sama mami," kata Riska
" Waduh ....gawat ini, padahal kandidat di depan itu calon nyonya untuk tuan muda. Jika dia tahu tuan muda sudah menikah, bagaimana ?" kata si bibi sambil berpikir
" Mana Riska tahu bi, paling tidak akan ada orang yang bakal di singkirkan," kata Riska santai. Karna pastinya akan ada keributan baru di rumahnya besok. Jika om nya itu kembali. Karna om nya itu menikah tanpa membuat acara resepsi dan izin menikah pada keluarga besarnya.
" Yah ampun non, bakal runyam dong masalahnya nanti," kata si bibi.
" Kenapa runyam bi, orang om Anwar itu laki laki. Tidak perlu punya wali untuk bisa menikah. Lagi pula, dia punya kekuasaan dan uang. Itu sah miliknya. Om tidak harus minta izin mami dan adik adiknya. Orang dia bekerja sendiri dan mengurus perusahaan sendiri. Yang lain hanya bisa nyinyir ," kata Riska yang tahu om nya itu sangat baik dan royal dalam masalah keuangan. Hanya saja Anwar mulai berubah, setelah beberapa tahun ini. Lantaran maminya terlalu ikut campur dalam mengatur urusan pribadi sang om. Yang membuat Anwar berubah jadi pria dingin dan cuek pada keluarganya
" Hoalah....non....bingung bibi, ya sudah bibi masuk dulu ke dalam. Takut nanti di kira nyonya sedang bergosip," kata si bibi cepat berlalu meninggalkan Riska.
Sehingga gadis itu hanya bisa tersenyum dan mengelengkan kepalanya. Tahu jika si bibi takut kena omelin sang mami.
Serem efeknya
Moga dapat pertolongan
Jahat amat otak Tiwi
Amit amit
Aku masih penasaran siapa lelaki yang sangat mencurigakan ,sepertinya dia yang memgirim guna guna ke Aya sama Anwar
Aku siap mbantu Mak ,ikut gregetan ini tanganku Mak
Kuatkan imanmu cah ayu