NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Pria Desa Kabut Surem

Misteri Kematian Pria Desa Kabut Surem

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Dendam Kesumat / Tumbal
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Juniar Yasir

“Arghhhhkkkk mayaaaat!!!’’


Tumini yang sedang mencari rumput untuk makanan ternaknya, tiba-tiba saja mencium aroma busuk dari sekitarannya. Dia yang penasaran meski takut juga memberanikan diri masuk ke kebun lebih dalam.

Saat asik mencari sumber bau busuk, Tumini di buat shock berat karena melihat mayat yang menggantung di pohon cengkeh.

Bagian dada kiri terdapat luka bolong lumayan besar, bagian kaki terus mengucurkan darah, mayatnya juga sudah tidak di kenali.



Apa yang terjadi di kampung Kabut Surem? akankah kematian misterius bisa terpecahkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Parjo

Melihat keluarga Darma yang keluar rumah, seorang pria menyelinap di belakang rumah Eyang Gayatri. Orang itu mengendap-endap, lalu Dia membuka pintu belakang rumah. Dengan mudahnya pintu langsung terbuka karena memang pri ini punya kunci nya. Di tangannya memegang sesuatu yang terbungkus kain putih.

Pria ini naik lantai dua, saat akan membuka pintu yang ada nama Ambar Ia langsung memegang gagang pintu mau masuk tapi tidak bisa.

“Arggghkkk.. Bangsat! kenapa panas begini gagang pintunya?!’’ pekik tertahan pria itu.

Pria ini tentu heran, karena rumah ini aura mistisnya kuat sekali. Karena memang Eyang Gayatri punya ilmu ketika hidup, tapi tidak pernah menyakiti orang lain. Tapi di kamar ini aura nya bagus sekali memang. Setelah di perhatikan oleh pria asing ini, kamar Ambar sendiri yang auranya baik. Yang lain nya suram dan horor. Karena gagal masuk kamar yang ini, si pria berjalan ke kamar ke tiga. sebelumnya melewati cermin, tampak di atas cermin ada lukisan buaya yang menatap tajam. Tapi pria ini tidak takut sama sekali, Dia melewati santai cermin itu lalu masuk ke kamar Dimas dan Denis. Dengan mudahnya Dia bisa langsung masuk. Ia mengeluarkan sesuatu yang terbungkus kain putih. Tampak telur busuk, sehelai rambut dan boneka yang di tusuk paku serta puluhan jarum. Lalu kembali menutupnya dan di masukkan di bawah kolong. Kebetulan sekali ada kardus, lalu di masuk bawah kardus. Jadi tidak ada yang menyangka benda haram itu ada di kamar ini.

“Ckckkk!!! Darma, kita lihat saja nanti, siapa yang tidur di sini, maka Dia yang kena.’’ ucapnya tersenyum smirk.

“Aku sudah tidak sabar melihat kehancuran keluarga mu!’’ lanjutnya, lalu beranjak dan meninggalkan kamar Dimas.

Pria ini menuruni tangga, tapi di hadang oleh hantu wanita.

“Aku tidak mau di rumah ini! Aku hanya mau makan jantung para pria!’’ pekiknya memekakkan telinga, lalu menyeringai. Mulutnya mengulurkan darah terus-menerus, dada nya koyak, terlihat ada bolongan di bagian tengah dan dada kiri.

“Lakukan saja pekerjaan mu, Jika tidak kau akan ku kembalikan ke tempat asalmu!’’ balas pria itu menatap tajam hantu wanita, Dia mengeluarkan garam dan bawang putih. Membuat hantu wanita mundur dan terbang masuk ke kamar Dimas. Pria itu pun meninggalkan rumah Eyang Gayatri.

Bude Surti yang kebetulan dari warung tak sengaja melihat sekelebat orang jalan terburu-buru dari halaman belakang rumah Eyang Gayatri.

“Siapa ya?!’’ tanya nya heran lalu mengedikkan bahu acuh.

“Bude, dari belanja?’’ tanya Inah yang pulang dari memetik teh.

“Iya mah, tadinya mau goreng ikan hasil tangkapan Doni mancing kemarin, eh rupanya minyak goreng Ndak ada. Kamu baru pulang kebun ya?’’ tanya na balik bude Surti.

“Iy Mbak yu. Yo wes, aku pulang dulu’’ Inah langsung pulang, begitu pun Bude Surti.

.

Tiba di rumahnya Bu Surti langsung mengeluarkan ayam dari kulkas lalu menggorengnya. Doni yang baru pulang dari kebun menuju ke meja makan.

“Buk, jika ada lebihnya nanti siapkan ya. Mau di bawa ke rumah om Darma, aku rencananya mau ajak dia mancing’’ ucap pria itu.

“Mau mancing ikan atau mancing anaknya Darma, Hem?!’’ ledek bude Surti.

“Ibuk Iki, ada-ada saja. Kan ibu tau sendiri om Darma sebelum pindah ke Jakarta dulu selalu mancing sama bapak.’’ balas Doni cemberut.

“Alah kamu toh le le. Ibuk mu Iki pernah muda to, jadi ibuk tau apa yang kamu rasakan pada cucu Eyang Gayatri itu.’’ Bude Surti masih meledek anaknya.

“Uwes to buk, aku mau mandi dulu.’’ Doni langsung masuk kamar mandi.

.

👽👽👽👽

.

Malam harinya

.

Parjo hari ini kerja sampai malam, karena temannya izin libur, karena menjenguk anaknya yang melahirkan. Jadilah pekerjaan Yudi diambil alih oleh Parjo. Yudi Baisa bekerja bagian memasukkan sawit ke dam truk, sedangkan Parjo biasanya ikut keliling membeli sawit menggunakan L300. Biasanya Dia akan pulang pukul 5 atau lepas magrib, tapi malam ini pukul 11 malam baru bisa pulang.

“Huft! ternyata lelah juga kerja seharian, seperti mau roboh rasanya seluruh tubuh ku. Tapi hasilnya lumayan ini. Kapan lagi bisa dapat 500 ribu perhari. Terus aja Yudi libur juga Ndak apa-apa.’’ ucap Parjo senang sekali. Karena biasanya sehari akan dapat paling banyak 200 ribu.

Di jalanan sepi, terlihat ada mobil di tikungan menutupi jalan sehingga motor Parjo tidak bisa lewat. Parjo yang sudah lelah sekali tidak merasa curiga sama sekali. Dia mengira mungkin saja pengemudi sedang kantuk, jadi tertidur. Di sekitar juga tidak ada tempat yang bisa memarkirkan mobil.

Parjo turun dari motornya lalu menuju mobil. Dia menghentikan ke dalam, tapi tidak ada orang didalam.

“Loh kemana orangnya? Apa kehabisan bensin atau mogok?’’ gumamnya sendirian.

Dari arah belakang, Parjo tak menyadari seseorang mendekatinya.

Bugh!!!

Parjo pingsan. Seorang pria berjubah muncul, Dia langsung menyeret Parjo ke semak.

.

.

Tak lama Parjo tersadar dari pingsannya. Dia begitu terkejut karena sadar dalam kondisi kaki ke atas, kepala di bawah karena di gantung. Pria ini mau teriak tidak bisa, karena mulutnya di sumpal dengan kain, tangan juga di ikat.

“Toooong....

“Tooong....

Dia mencoba berteriak, tapi mustahil. Jangankan berteriak kuat, ucapannya saja tak jelas karena mulut yang tersumpal. Pria ini dalam ketakutan, tiba-tiba saja teman nya di RW sebelah meninggal tragis dengan posisi tergantung.

Tiba-tiba angin begitu dingin berhembus, tercium bau yang begitu busuk bercampur baur pandan. Bulu kuduk Parjo langsung berdiri, saat ini Dia begitu ketakutan hingga mengompol dalam celana.

“Apa yang kau pikirkan sebentar lagi akan terwujud!’’ ujar suara perempuan sambil menyeringai. Gigi tajam dan darah yang terus mengalir membuat manusia biasa pasti tak akan tahan karena seram sekali.

“K-kau? pergi kau makhluk terkutuk! Jangan ganggu aku’’ ucap Parjo terbata-bata.

“Hahaha,,, kenapa aku harus pergi? Aku disini ingin menuntut balas atas kejahatanmu dahulu!’’ balas hantu wanita itu.

"Kau harus merasakan apa yang adik ku rasakan! Setidaknya setelah kau mati organ dalam mu itu berguna sekali untuk ku dan adikku! hahahaha’’ pria jubah hitam tertawa iblis.

“K-kau?! Jadi jadi kau adik kakak? Ku mohon maafkan aku. aku janji aku akan membiayai orang tua mu!'’ Parjo memohon ampun pada kakak beradik ini. Rasa takut tidak bisa di jelaskan lagi. Takut bernasib sama dengan temannya Kardi.

Jubah hitam mengeluarkan pisaunya. Lalu menusuk pelan ke pinggang kiri Parjo.

“Arghhhkk!! Sa-sakit.. Aku mohon ampuni aku! Hahhhh’’ Parjo menggeliat karena sakit sekali.

.

Jangan lupa like subscribe vote dan komentarnya🙏🙏🙏

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!