NovelToon NovelToon
Di Ujung Kesabaran (Cinta Yang Utuh)

Di Ujung Kesabaran (Cinta Yang Utuh)

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Duda / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:27.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

🍁Ketika kesetiaan diragukan, nasib rumah tangga pun mulai dipertaruhkan.

-
-

Bukan pernikahan impian melainkan sebuah perjodohan. Aini harus menikah dengan anak dari sahabat lama Ayahnya atas permintaan sang Ayah yang tengah terbaring lemah dirumah sakit.

Berbeda dengan Aini yang berusaha menerima, Daffa justru sebaliknya. Dinginnya sikap Daffa sudah ditunjukkan sejak awal pernikahan. Meskipun begitu Aini tetap mencoba untuk bertahan, dengan harapan mereka bisa menjadi keluarga yang samawa dan dapat menggapai surga bersama.

Dan ketika cinta itu mulai hadir, masa lalu datang sebagai penghalang. Keutuhan cinta pun mulai dipertanyakan. Mampukah Aini bertahan ditengah cobaan yang terus menguji kesabaran serta mempertahankan keutuhan rumah tangganya?



📝___ Dilarang boom like, menumpuk bab apalagi sampai kasih rating jelek tanpa alasan yang jelas. Silahkan membaca dan mohon tinggalkan jejak. Terimakasih 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 : Aku lebih pantas.

"Bagaimana rasanya saat melihat video ciumanku dengan suamimu, Aini?"

Suara itu mampu menghentikan langkah kaki Aini yang kini sudah berada di halaman gedung kantor suaminya. Dibelakangnya, Celine yang juga baru datang segera datang mendekat. Dengan melipatkan kedua tangannya di depan dada, dia berdiri di depan Aini dan menatapnya dengan tatapan meremehkan.

Tatapannya kini beralih pada rantang susun yang dipegang oleh Aini, sepertinya ancamannya kemarin tidak membuat hubungan mereka menjadi renggang.

"Kamu sudah lihat sendiri kan, kalau Daffa masih memiliki perasaan untukku. Jika tidak mana mungkin dia menolak ciumanku malam itu."

Celine berjalan pelan mengitari Aini, satu tangannya terangkat dan meletakkan jari telunjuknya di bibirnya, memainkannya disana, "Daffa paling suka menciumku dibibir... lalu di leher... dan..." Langkahnya terhenti tepat di depan Aini kembali, tubuhnya sengaja dia condongkan sedikit kedepan, bibirnya hampir menempel ditelinga Aini yang tertutup hijab segiempat berwarna merah maron, "Dan yang paling sangat-sangat dia suka adalah... saat mendengar suaraku yang sedang men-de-sah..."

Aini hanya berdiri dengan tenang, sama sekali tidak terlihat marah ataupun seperti sedang cemburu. Meskipun tak bisa bohong jika saat ini hatinya tengah terbakar, seperti bom atom yang siap meledak. Namun dia tidak ingin menurunkan harga dirinya hanya untuk menanggapi ocehan Celine yang dia ketahui memang sedang sengaja memancing emosinya untuk keluar.

"Mas Daffa yang masih memiliki perasaan padamu, atau kamu yang seperti wanita murahan mengejar-ngejar suami orang," suaranya datar, namun seperti belati yang menusuk tajam, dan jelas itu mampu membuat Celine mulai meradang.

"Kamu!" Reflek dia menurunkan tangannya cepat, rahangnya mengeras dan matanya menyipit tajam.

Ujung bibirnya terangkat sedikit, sekuat mungkin dia berusaha untuk tetap mengendalikan diri supaya emosinya tidak meledak keluar, "Yang aku lihat di video itu justru kamu yang seperti kegilaan pada suamiku. Apa kamu tidak punya harga diri, Celine?" Ungkapnya secara terang-terangan.

Kedua tangan Celine mengepal, kuku-kuku panjangnya menekan kuat kulit telapak tangannya sendiri, seperti siap untuk mencakar-cakar musuhnya.

"Jika mas Daffa mau dia sudah kembali padamu sejak awal kamu datang, tapi nyatanya tidak kan. Dia tetap bertahan disisiku, bukankah ini cukup untuk membuktikan bahwa aku lebih pantas untuk ada disisinya sekarang. Jadi tolong sadar diri, jangan rendahkan dirimu seperti seorang pelacur!"

Setelah meluapkan semua isi hatinya, Aini melangkah mantap. Air mata yang mulai menggenang dia biarkan tertahan demi tidak ingin menjadi pusat perhatian para karyawan yang bekerja di kantor suaminya.

Sementara Celine begitu geram, ingin sekali dia mengejar, mencakar dan merobek mulut Aini yang telah menghinanya. Tapi dia tidak boleh gegabah, dia tidak boleh membuat keributan disana yang akan menyebabkan mengundang perhatian banyak orang. Dengan kekesalan yang menguasai diri akhirnya dia pun memilih pergi dengan menaiki mobilnya kembali, mengurungkan niatnya untuk menemui Daffa.

Mereka yang melihat langsung menegur sopan karena sebelumnya Sinta sudah mengumumkan tentang status Aini yang adalah istri dari bos mereka, hingga jika Aini datang mereka disuruh untuk memberikan sambutan dan bersikap sopan.

Begitu dia masuk ke dalam lift dan pintu lift kembali tertutup dengan rapat, Aini menjatuhkan punggungnya pada dinding lift, tubuhnya lemas, tenaganya seakan terkuras. Nafasnya terasa berat dan mulai tidak teratur, emosi yang sedari dia tahan kini mulai bergejolak dan siap untuk meledak kapan saja.

"Astaghfirullah hal'adzim," satu tangannya memegangi dadanya, matanya terpejam sesaat saat air matanya menerobos keluar, tapi buru-buru dia seka karena takut ada yang melihat.

Dadanya begitu sakit, apalagi saat mendengar kata-kata Celine tadi. Tapi sekali lagi dia tidak boleh sampai terpengaruh, semua demi tetap menjaga keutuhan rumah tangganya, hingga dia harus bisa berfikir dengan jernih dan tidak boleh mengedepankan emosi.

Nafasnya masih tersenggal, emosinya belum juga sepenuhnya reda, tapi pintu lift sudah keburu terbuka. Dan yang lebih mengejutkan lagi saat tatapannya bertemu dengan mata suaminya yang kini sudah berdiri di depan lift.

Sebelumnya pihak resepsionis sudah memberitahukan Sinta jika Aini sudah datang dan sedang menuju ke lantai atas, dengan segera Sinta memberitahu bosnya dan Daffa pun sengaja menunggu didepan lift.

"Ai, kamu kenapa?" Wajahnya nampak khawatir, Daffa memegang tangan Aini dan membimbingnya keluar dari dalam lift. ditangkupnya wajah sang istri, dimata itu dia bisa melihat ada kesedihan dan kekecewaan yang begitu dalam, "Kamu baik-baik saja? Ada yang terluka atau sakit? Apa ada yang menyakitimu sebelum kamu datang kesini?"

Aini menggeleng pelan, diturunkannya tangan Daffa dari wajahnya dan digenggamnya erat, "Jangan ngobrol disini Mas, nggak enak dilihatin banyak orang,"

Daffa mengangguk mengerti, dia pun membawa Aini ke ruangannya dan memintanya untuk duduk di sofa.

"Ini minumlah dulu," ucapnya seraya menyodorkan segelas air putih ditangannya, lalu dia pun ikut duduk di samping Aini.

Perasaannya sedikit lega setelah meneguk minuman yang diberikan oleh suaminya, tapi tetap saja masih ada yang mengganjal di hatinya. Juga dia penasaran sebenarnya kenapa tadi Celine bisa ada dibawah, sepertinya wanita itu tidak kapok dan terus berusaha untuk mendekati suaminya.

Daffa mengambil alih gelas yang ada ditangan Aini dan meletakkannya di atas meja, "Kenapa tidak menelfon Mas kalau sudah mau kesini, hem? Lain kali biar Mas saja yang jemput kamu, jangan kamu datang sendiri seperti ini, Ai. Mas khawatir,"

Aini menoleh, menatap mata suaminya yang kini juga sedang menatapnya. Bibirnya sedikit terbuka, hendak mengeluarkan suara tapi dia masih nampak ragu untuk memulai.

"Mass..." bibirnya bergetar, air matanya menggenang, kedua tangannya meremas kuat kain gamis yang dipakainya untuk mengumpulkan keberanian. Kata-kata Celine saat dibawah tadi kembali terngiang dan terus berputar di isi kepalanya. Bahkan bayangan-bayangan saat suaminya sedang menyentuh wanita lain kini mulai bermunculan sendiri dipikirannya tanpa diminta.

Jelas dia semakin khawatir, tangannya menyentuh wajah Aini dan langsung menyeka air mata yang tiba-tiba terjatuh di pipi istrinya dengan jari jempolnya.

"Ada hal penting yang ingin aku katakan, Mas." ucapnya tertahan, ditatapnya lekat manik mata yang sedang menatapnya dengan penuh keteduhan, namun tetap tidak bisa membuat hatinya merasa lebih tenang.

"Katakan..."

Aini menarik nafas pelan sebelum lanjut berbicara, "Sebenarnya aku sudah melihat semuanya, melihat foto dan video ciuman kamu dengan mantan istri kamu, Mas."

Deg...

...💧💧💧...

1
〈⎳ FT. Zira
gak jadi belati atau gimamannan iniii😳😳😳 siapa yg di tampar?? siapa yg nampar??
〈⎳ FT. Zira
salahmu sndiri.. dah tau wajahmu srkarang jadi pasaran, pakai acara buka gaza amal di pasar, ya tambah rame lahh🤧
〈⎳ FT. Zira
celine eamng dah gak ganggu ya.. secara dia lagi repot sendiri ngurusin media . tapi imbasnya masih berlanjut ini woiii.../Curse//Curse//Curse//Curse/
Zhu Yun💫: Mana yang dia kirim begonoan semua, jadi sulit untuk percaya lagi 🤧🤧🤧🤧
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
wajar sih kalo ibu sampe begini.. dia kan gak terima anak gadisnya dipermainkan..
Zhu Yun💫: Apalagi orang tua biasanya hanya melihat, yang tahu luar dalamnya kan yang sedang menjalani, jadi si ibu tahunya ya putrinya hidup dalam bayang-bayang masa lalu suaminya /Proud/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
coba deh daf.. suapin gitu.. suapin pakai bibir.. jamin, kamu bakal di hujat massa/Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful/
Zhu Yun💫: Ujung-ujungnya minta yg lain nanti kalau begitu /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
Bunda HB
itu pasti ibu nya daffa....
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
noh minta othornya buat ganti rugi/Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
OMG /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
jangan cm janji saja. buktikan dong
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: aduh, ngilu, ngilu dah sono. gk kebayang kalo gk punya emprit/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Potong aja burung empritnya kalau cuma janji doang /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
mak jleb pora?
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
kamu tenang justru bikin uler keket blingsatan
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
innalilahi wa inna ilaihi Raji'un
〈⎳ FT. Zira
iya sih.. Daffa tetep salh karena di awal dia kurang tegas.. bisa dipahmi kalo dia pasti masih punya rasa buat mantan istrinya.. tapi pikirkan Ai nya juga lah, dia lagi ngandung lho, butuh suami yg selalu ada🥺🥺


gak bisa lanjut komen.. author sedang repisi katanya🤧🤧🤧🤧
〈⎳ FT. Zira: huum... sampe oleng lagi, bakal kena santet onine/Left Bah!/
Zhu Yun💫: Udah mau punya anak kalau Daffa masih oleng ya minta digetok berarti /Joyful//Joyful//Joyful/
total 4 replies
〈⎳ FT. Zira
sudah jatuh, tertimpa tangga pula.. definisi yg di alami Cel cel🤧🤧
〈⎳ FT. Zira: keduanya kyknya kak/Joyful//Joyful/
Zhu Yun💫: Apes apa karma ini /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
para buibu langsung ambil langkah seribu/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: jangan biarkan dia lolos dulu.. minimal buat dia stres lah, terus lupa ma mantan.. ehh kok aku jadi kejem sih/Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Celine mau kemana-mana udah nggak aman,,, sekarang sibuk nyari keamanan buat diri sendiri dia, nggak bisa ngerecokin hidup orang lagi /Facepalm//Facepalm/
total 4 replies
〈⎳ FT. Zira
itu kan karena kesalaanmu sendiri.. gak tega sih ,tapi cel cel bandelnya gak ketulungan🤧
〈⎳ FT. Zira: mau dendam lagi pun gak bakal sempet

sekali nongol di depan umum aja sayuran melayang/Facepalm/
Zhu Yun💫: Ya kalau nggak gitu dia nggak bakal berhenti gangguin Aini,,, kalau gini kan dia jadi punya kesibukan sendiri dan nggak ngerecokin hidup orang /Joyful//Joyful/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
yg di takuitn ternyata kalo suaminya tergiur sampe ngiler pas liatnya..🤭🤭🤭
〈⎳ FT. Zira: memgulang yg anuu/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
Zhu Yun💫: Nanti malah minta ngulang sejarah kalau sampai lihat /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
hooh.. Suamimu yg lakuin.. soalnya si mantan sudah terlalu rusuh🤧🤧
〈⎳ FT. Zira
skip skip.. padahal yg baca nunggu/Proud//Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira: betullll/Joyful//Joyful//Joyful/
Zhu Yun💫: Kebanyakan nulis pengadonan nanti nggak fokus alur,,, sesuai kebutuhan aja nulis pengadonannya /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
sekaligus balapan membuat otak orang treveling ya Daf/Determined//Determined//Determined//Determined/
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Huuu haaaa /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!