NovelToon NovelToon
Rain : Losing Us 2

Rain : Losing Us 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / CEO / One Night Stand / Enemy to Lovers / Barat
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Novianti

Angelo, yang selalu menyangkal kehamilannya, melarikan diri setelah mengetahui bahwa ia mengandung anak Maximilliam, hasil hubungan semalam mereka. Ia mencari tempat persembunyian terpencil, berharap dapat menghilang dan menghindari konsekuensi dari tindakannya. Kehamilan yang tak diinginkan ini menjadi titik balik dalam hidupnya, memaksanya untuk menghadapi kenyataan pahit dan melarikan diri dari masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Go to Jacob's wedding, or continue the vacation?

Mentari sore menyinari wajah Angelo yang tampak lelah, namun senyum tipis mengembang di bibirnya saat ia mengakhiri panggilan telepon dengan Jacob. Persiapan pernikahan sepupunya itu sudah rampung, dan Jacob akan menikah beberapa hari lagi.

[“Jika kau tak bisa datang, tidak masalah. Ada Kakek Xavier dan yang lainnya yang akan mendampingi ku,”] kata Jacob di seberang sana, suaranya terdengar sedikit sendu, namun tetap hangat. Aroma kopi dingin di cangkirnya terasa pahit, menggambarkan perasaan bersalah Angelo karena jarang menghubungi keluarga.

"Aku tentu saja akan datang, tak mungkin aku tak menyaksikan pernikahan Paman ku tercinta," jawab Angelo, suaranya lembut namun tegas. Ia berusaha menyingkirkan kepala Maximilliam, yang tengah bersandar nyaman di pahanya, rambut hitam gelapnya sedikit berantakan. Wajah tampan Maximilliam terlihat tenang dalam tidurnya.

[“Kapan kau kembali?”] tanya Jacob, suaranya terdengar lebih antusias.

Angelo tersenyum kecil, jari-jarinya memainkan surai hitam Maximilliam. "Aku tidak tahu pasti, tapi aku pasti akan datang. Tunggu saja," jawabnya, berusaha meyakinkan sepupunya.

Setelah percakapan singkat yang diselingi tawa dan canda, Angelo memutuskan panggilan. Ia menatap Maximilliam yang tertidur pulas di pangkuannya, napasnya teratur dan tenang. Bau parfum Maximilliam yang khas, aroma kayu manis dan cedar, memenuhi indranya. Angelo mengusap lembut pipi Maximilliam, merasakan kehangatan tubuh pria itu di antara jemarinya. Perasaan hangat dan nyaman memenuhi hatinya.

"Max..." bisikan Angelo terhenti, ia tak tega membangunkan pria itu. Senyumnya kembali mengembang, kali ini lebih hangat dan penuh kasih sayang. Aroma kopi dingin di cangkirnya kini terasa lebih ringan, tergantikan oleh aroma manis kasih sayang dan kebersamaan.

. . .

"Tidak bisakah kita tak perlu kembali? Jacob pun akan mengerti jika kita tidak menghadiri pernikahannya," rengek Maximilliam, matanya masih terpaku pada Angelo, enggan beranjak dari pelukan hangat wanita itu. Cahaya matahari sore menerobos jendela, menyorot debu-debu kecil yang beterbangan di udara, menciptakan suasana syahdu di kamar yang dipenuhi aroma parfum Angelo dan aroma khas kayu manis dari lilin aromaterapi.

Angelo melemparkan sebuah kemeja sutra berwarna biru tua ke arah Maximilliam, "Hey, yang menikah dengan pamanku itu adikmu! Apakah kau tidak akan merasa kasihan jika di hari bahagianya, kakak satu-satunya tidak menghadirinya?" suara Angelo terdengar sedikit kesal, namun ada sentuhan lembut di baliknya. Ia sedang memasukkan pakaian ke dalam koper besar, bersiap untuk kembali ke New York.

Maximilliam merengut manja, menarik Angelo ke dalam pelukannya yang hangat. "Tapi aku belum puas berduaan denganmu, aku masih ingin bersamamu lebih lama," bisiknya, suaranya berat dan penuh kelembutan. Tangannya terulur, mengusap lembut perut buncit Angelo yang semakin membesar.

Angelo menghela napas, menghentikan kegiatannya. Ia menyentuh tangan Maximilliam yang melingkar di perutnya, merasakan debaran jantung mereka yang berdetak selaras. "Kita bisa pergi lagi nanti. Saat ini, aku ingin menghadiri pernikahan Jacob," jawab Angelo, suaranya lembut namun tegas.

Senyum Maximilliam langsung merekah, seindah senyum matahari pagi. "Benarkah?" serunya dengan semangat, mata birunya berbinar-binar.

Angelo mengangguk, kembali melanjutkan persiapannya. Maximilliam terus mengelus perut buncit Angelo, merasakan desiran halus dari si jabang bayi. Pria itu semakin yakin, Angelo sudah semakin dekat dan bergantung padanya. Dan saat itulah, Maximilliam semakin mantap untuk segera melamar wanita yang dicintainya itu. Bayangan pernikahan mereka, seindah senja yang mereka saksikan bersama, terlukis jelas di benaknya.

Di New York, sementara pernikahan Jacob dan Janet masih beberapa hari lagi, Jacob memilih untuk tinggal di kediaman megah Kakek Xavier. Awalnya, ia tinggal di apartemennya sendiri, namun Kakek Xavier dengan hangat memintanya untuk tinggal bersama di rumah besar bergaya klasik itu, dipenuhi dengan aroma kayu jati dan perapian yang selalu menyala di ruang keluarga.

"Apakah hubungan Angelo dan Maximilliam memiliki harapan?" tanya Bibi Emma, suaranya lembut namun penuh penasaran. Mereka berkumpul di ruang keluarga yang hangat, dihiasi dengan lukisan-lukisan klasik dan aroma kopi yang harum, mendiskusikan persiapan pernikahan Jacob.

"Tentu saja, kurasa Angelo sudah bisa menerima Maximilliam. Dia, jika tengah jatuh cinta, selalu melupakan kita," sahut Cyne, sambil menikmati sepotong kue cokelat. Perutnya yang membuncit terlihat jelas di balik gaun longgar yang dikenakannya, lebih besar daripada perut Angelo.

"Sepertinya memang begitu, dan itu lebih baik," timpal Kakek Xavier, senyum bijak terukir di wajahnya yang keriput. Cahaya api di perapian menari-nari, menciptakan suasana hangat dan nyaman.

"Lalu bagaimana denganmu, Jacob? Jika seandainya Angelo menikah dengan Maximilliam?" tanya Kakek Xavier, tatapannya tertuju pada Jacob yang terlihat termenung, mengamati api yang berkobar di perapian.

Jacob terdiam sejenak, menatap foto keluarga yang terpajang di dinding. Namun, saat ia mendengar suara Angelo yang terdengar dari telepon genggamnya tadi, suara yang lebih ceria dan lebih tenang dari biasanya, ia menjawab, "Jika dia memang bahagia dan mulai membuka hati untuk Maximilliam, aku bisa apa?" jawabnya dengan senyum kecil, suara penuh kelembutan.

Kakek Xavier terkekeh, "Takdir memang lucu ya, mungkin Tuhan tahu, kau selalu ingin menjaga Angelo dan tak ingin ada pria yang melukainya, hingga Tuhan menakdirkanmu bersama dengan Janet."

Jacob ikut terkekeh, mengangguk setuju. Ia juga tak menyangka akan berakhir bersama Janet. Meskipun belum merasakan cinta yang mendalam untuk Janet, ia bertekad untuk membahagiakannya, mencintainya dengan sepenuh hati. Itu adalah caranya untuk memastikan Angelo juga akan diperlakukan dengan baik oleh pasangannya kelak, siapa pun itu nantinya. Ia percaya, takdir akan selalu memiliki rencana yang indah.

. . .

Setelah menyelesaikan persiapan keberangkatan, Angelo meminta Maximilliam untuk mampir ke kediamannya sebelum terbang ke New York dengan pesawat pribadi. Mobil mewah hitam mengilap melaju meninggalkan Danau Baikal, membelah hiruk pikuk kota. Di dalam mobil, Angelo dan Maximilliam duduk berdampingan, tetapi aura dingin Maximilliam terasa mencolok.

"Apakah Nick dan yang lainnya sudah berangkat ke New York?" tanya Angelo pada sopirnya, seorang pria tegap dan berwajah ramah yang selalu setia mengantarnya. Sinar matahari sore menerobos kaca mobil, menciptakan pantulan cahaya yang lembut di wajah Angelo.

Sopir itu mengangguk, "Mereka sudah pergi kemarin, Nona. Tuan Jacob meminta mereka untuk datang lebih awal."

Suasana kembali hening. Maximilliam kembali pada sikap dinginnya yang biasa ia tunjukkan di depan orang lain, seolah membangun tembok tak terlihat di antara dirinya dan Angelo. Angelo hanya mengangkat bahu, sedikit lega karena Maximilliam tidak terus memeluknya sepanjang perjalanan, memberinya sedikit ruang untuk bernapas.

Setelah perjalanan yang cukup panjang, mobil mewah itu akhirnya sampai di kediaman megah Angelo. Bangunan bergaya klasik itu berdiri kokoh, dikelilingi taman yang terawat rapi. Begitu Angelo dan Maximilliam turun dari mobil, para pelayan dan pengawal menyambut mereka dengan hormat, membungkuk sopan.

"Selamat datang di kediaman, Nona," sapa mereka serempak, suara mereka merdu dan serasi.

Angelo mengangguk, menunjukkan senyum tipis yang ramah, walaupun raut wajahnya tetap terlihat tenang dan terkendali. Sebaliknya, Maximilliam hanya diam, ekspresinya datar dan dingin seperti patung marmer.

"Aku akan berada di sini selama dua hari sebelum kembali ke New York," ucap Angelo pada Butler, seorang pria paruh baya yang selalu setia mengurus kediamannya.

Butler mengangguk hormat. Begitu Angelo dan Maximilliam memasuki rumah, Butler langsung memberikan instruksi pada para pelayan dan koki untuk mempersiapkan segala keperluan Angelo dan Maximilliam, termasuk menyiapkan hidangan istimewa untuk menyambut kepulangan Nona mereka dan Tuan Muda McKlaine. Aroma masakan lezat mulai tercium dari dapur, menambah kehangatan suasana di kediaman mewah tersebut.

1
Reka Cantika
luar biasa
Reka Cantika
lagi dong Thor
Noey Aprilia
Bguslh kl max yg yg mnglaminya,biar bumil sntai aja....lgian kn udh bwa baby kmn mna,mualnya buat bpknya baby....
Noey Aprilia
Mnjauh smntra,mngkn lbih baik buat angelo....apa lg ada ssrorng yg sllu ada d smpingnya....biarlh orng yg udh bkin dia sdih,mnrima hkumannya.....
Noey Aprilia
Wjar sih kl angelo jd stress,scra mntalnya pst trgnggu krna kta2 mreka....
tmbh lg trauma msa lalu,pst bkin dia mkin down....mga aja max bsa bkin dia lbh smngt.....
Reka Cantika
lanjut lagi
Noey Aprilia
Pntsn angelo mrah,dia trauma trnyta.....
lgian,udh ada ank sndri knp mlah adopsi????sukur2 kl ga iri pas udh dwsa,kl iri kn mlah bhya....
Reka Cantika
lanjutkan
Noey Aprilia
Yg d perut aja blm kluar,mlah mau ngadopsi ank orng...urus ankmu dlu lh...
Reka Cantika
lanjut lagi Thor
Noey Aprilia
Abs tu siap2 kna gmpar angelo,trs gas bleh dkt2 lg apa kg bbo bareng....spa sruh pke mbuk sgla.....
Noey Aprilia
Angelo sllu pnuh kjtan....
jgn blng kl goerge d jbak skretarisnya pke ssuatu,trs dia tau dn nyri istrinya????
tp mmdingn gt sih,drpd jd skandal....
Reka Cantika
lanjutkan lagi
Noey Aprilia
Jd gmna pnggilan buat mreka y????
kl angelo nkah sm max,brrti janet jd adik ipar....tp kn janet bkln nkah sm jacob,pdhl jacob pmannya angelo....
🤔🤔🤔
SamdalRi: Dipikir², aku tidak kepikiran /Facepalm/
total 1 replies
Reka Cantika
lagi dong Thor
Noey Aprilia
Bagooossss......
ppet trs smp angelo brsdia buat nkah sm max.....
Reka Cantika
lanjutkan lagi
Noey Aprilia
Kaaaannnn....bnr....
janet bbo bareng sm jacob...enth bgaimna smp mreka bs brsma,mngkn krna trbwa suasana....
Reka Cantika
lanjutkan
Noey Aprilia
Alamakkkk....
jgn2 janet bno bareng sm jacob?????
SamdalRi: /Sly/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!