NovelToon NovelToon
Ketika Takdir Memilihku

Ketika Takdir Memilihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: MauraKim

Aditya Kalandra wiratmaja tidak pernah menyangka bahwa kekasihnya, Nathasya Aurrelia pergi meninggalkannya tepat di hari pernikahannya. Dalam keadaan yang kalut ia dipaksa harus menerima pengantin pengganti yang tidak lain adalah adik dari sahabatnya.

Sementara itu, Nayra Anindhira Aditama juga terpaksa harus menuruti permintaan sang kakak, Nathan Wisnu Aditama untuk menjadi pengantin pengganti bagi Aditya atas dasar balas budi.

Apakah Nayra sanggup menjalani kehidupan barunya, dan mampukah dia menakhlukkan hati Aditya.

Ataukah sebaliknya, apa Nayra akan menyerah dan pergi meninggalkan Aditya saat masalalu pria itu kembali dan mengusik kehidupan rumah tangga mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MauraKim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Buat dia Menjadi Milikmu

Aditya melangkahkan kakinya menuju gèdung Perusahaan milik Nathan. Jam di pergelangan tangannya menunjukkan pukul enam petang, masih ada satu jam tersisa sebelum acara Reyhan di mulai.

Aditya mengetuk pintu ruangan milik Nathan. Setelah itu, ia langsung masuk ke dalam ruangan setelah mendengar sahutan dari Nathan yang memintanya untuk masuk.

"Kau sudah datang, ini lebih awal lima belas menit dari janji temu kita." ucap Nathan setelah melihat Aditya duduk di hadapannya.

"Hmm,, setelah sholat magrib aku langsung kesini. Ada yang ingin aku bicarakan selain masalah pekerjaan. Karena itulah aku datang lebih awal." jawab Aditya sembari mengeluarkan beberapa berkas dari dalam tasnya.

"Oke, kita bicarakan soal pekerjaan dulu. Setelah itu kita bisa bicara masalah lain sebelum datang ke acara Reyhan." Nathan pun membuka laptop miliknya untuk memulai berdiskusi masalah pekerjaan bersama Aditya.

Setelah cukup lama bergelut masalah pekerjaan, Aditya dan Nathan akhirnya menyelesaikan diskusi mereka dengan keputusan yang di sepakati bersama.

Nathan menyandarkan punggungnya ke kursi, melepaskan napas panjang seolah mengurangi beban yang sempat menekan dadanya.

“Kurasa itu solusi paling masuk akal untuk saat ini,” ucapnya, menatap Aditya dengan serius namun lega.

Aditya mengangguk pelan. “Ya. Setidaknya kita bisa menjaga stabilitas perusahaan sampai kuartal depan. Sisanya, kita evaluasi ulang nanti.”

Sejenak keheningan mengisi ruangan. Hanya suara jarum jam di dinding yang terdengar mengisi celah waktu.

Nathan melirik arlojinya. “Masih ada waktu sebelum kita berangkat ke acara Reyhan. Mau minum dulu? Kopi atau teh?”

Aditya tersenyum tipis. “Teh saja. Aku butuh yang menenangkan, bukan yang bikin deg-degan.”

Nathan terkekeh kecil lalu menekan tombol interkom, memanggil asisten untuk membawakan minuman.

Beberapa saat kemudian asisten Nathan datang dengan membawa dua cangkir teh. Aditya perlahan menyeruput teh hangat miliknya. Sementara Nathan, diam-diam memperhatikan sahabat yang kini berubah menjadi adik iparnya itu.

Seperti ada sesuatu yang menganggu pikiran sahabatnya itu, Aditya terlihat sedikit murung dari biasanya. Bahkan saat berdiskusi tentang pekerjaan tadi, Aditya terlihat kurang focus.

"Apa yang ingin kau bicarakan padaku, Aditya. Apa ada masalah tentang Nayra?" tanya Nathan setelah melihat Aditya meletakkan cangkir teh yang ia bawa di atas meja.

Aditya mengangguk, "Hmm,, ini masalah Nayra." jawabnya.

Mendengar nama Nayra disebut, Nathan segera menegakkan punggungnya. "Memangnya ada apa, bukankah tempo hari kau bilang hubungan kalian sudah lebih baik dari sebelumnya? Ada apa lagi sekarang, apa Nayra membuat masalah?" Nathan menodong Aditya dengan banyak pertanyaan karena khawatir Nayra membuat masalah.

"Tidak, hanya saja ada yang sedikit menganggu pikiranku. Jadi begini, kemarin siang aku menemukan dua lembar foto dalam buku referensii desain milik Nayra di butik. Dalam foto itu Nayra bersama seorang pria, tapi aku tidak pernah melihat pria itu sebelumnya. Apa kau tahu siapa dia?" tanya Aditya to the point.

Aditya mengelengkan kepalanya sembari tersenyum. "Hanya ini yang ingin kau tanyakan padaku? Hey Aditya, mana aku tahu siapa pria itu. Aku saja tidak melihat fotonya, dari mana aku tahu siapa dia. Apa kau punya fotonya, maksudku apa kau membawa foto itu? Siapa tau setelah melihat fotonya aku jadi tahu siapa pria itu." ucap Nathan sembari menengadahkan tangannya pada Aditya bermaksud meminta foto yang di maksud Aditya.

"Aku sudah membuang foto itu di tempat sampah." jawab Aditya kesal karena Nathan menertawakannya.

Mendengar jawaban Aditya, Nathan semakin terpingkal. Aditya terlihat kesal, apa Aditya merasa cemburu?

"Kenapa kau terlihat kesal begitu, apa kau cemburu?" goda Nathan sembari menaik-turunkan alisnya. "Apa kau tahu Aditya, aku akan sangat senang jika kau memang merasa cemburu karena melihat foto Nayra bersama pria lain. Itu artinya kau sudah mulai membuka hatimu untuknya. Tidak ada sesuatu hal yang bisa membuatku lega selain ini, Dit."

Aditya menyandarkan punggungnya di sandaran sofa. Sejenak, ia menghela nafas. "Entahlah, aku sendiri tidak tahu. Aku bahkan tidak pernah merasa sekesal ini saat melihat Natasha bersama pria lain. Tapi hanya dengan melihat Nayra berfoto dengan pria lain, rasa-rasanya aku ingin mengamuk. Kau tahu apa yang paling membuatku kesal?" tanya Aditya sembari menatap wajah Nathan dengan serius.

"Apa, Dit?" sahut Nathan dengan mengajukan pertanyaan untuk menghilangkan rasa penasarannya.

"Pria itu meminta Nayra untuk menunggunya, dia juga menulis di kertas foto itu jika akan memantaskan diri agar bisa menjadi imam yang baik untuk Nayra. SIALL, rasa-rasanya aku ingin menemuinya dan menghajarnya." kekesalan Aditya seketika muncul saat mengingat pesan yang tertulis di balik foto itu.

Nathan sejenak berfikir, mencoba mengingat-ingat siapa kiranya oria yang pernah dekat dengan Nayra. Tiba-tiba ia menegang saat satu nama terlintas di benaknya.

"Apa kau tidak menemukan petunjuk lain, misal nama penulisnya. Atau kalau tidak, coba ceritakan padaku bagaimana ciri-ciri pria itu?" tanya Nathan berharap dugaannya salah.

Aditya sejenak terdiam, "Ahh, aku baru ingat. Di sana tertulis nama pria itu, kalau tidak salah namanya Rafael. Ya aku benar namanya, Rafael."

Mendengar nama itu, Nathan menghembuskan nafasnya berat. Ternyata benar dugaannya, "Hhhhhh,, Aku tahu sekarang. Pria itu adalah mantan kekasih Nayra. Apa kau ingat beberapa tahun lalu, aku menceritakan padamu telah menghancurkan kebahagiaan Nayra karena memisahkan dia dengan kekasihnya?"

Aditya mengangguk menanggapi pertanyaan Nathan, "Apa pria itu adalah kekasih Nayra yang kau maksud tadi?" tanya Aditya mencoba menerka maksud Nathan.

Nathan Mengangguk, "Ya, pria itu adalah mantan kekasihnya." jawab Nathan lemah.

Aditya menghembuskan nafasnya berat, entah mengapa tiba-tiba dadanya terasa sedikit sesak. Dugaannya kemarin ternyata benar.

"Apa mereka selama ini masih berhubungan sebelum menikah denganku? Atau jangan-jangan sampai saat ini mereka masih berhunungan?" tanya Aditya gusar.

Nathan mengeleng, "Entahlah, aku juga tidak tahu. Tapi Nayra sempat mengatakan jika dia sudah berpisah secara baik-baik dengan mantannya itu. Aku bahkan baru tahu jika pria itu meminta Nayra menunggunya." Nathan merasa frustasi dengan kenyataan yang baru saja ia ketahui.

"Lalu apa yang harus aku lakukan? Bagaimana jika mereka benar-benar masih berhubungan?" tanya Aditya binggung.

Nathan terdiam mendengar pertanyaan Aditya. Namun setelah itu muncul sebuah ide di kepalanya.

"Aditya, kalau kau memang benar-benar serius dengan perasaanmu pada Nayra, buat dia menjadi milikmu dan buat dia terikat denganmu." ucap Nathan santai, namun membuat Aditya binggung.

"Apa maksudmu, Nathan?"

Nathan memajukan badanya semakin dekat dengan Aditya, " Nayra memang sekarang sudah menjadi istrimu, tapi aku dengan jelas tahu hubungan kalian belum sejauh itu. Melihat latar belakang pernikahan kalian, aku yakin kau pasti belum melakukan itu dengannya. Apalagi kau sempat mengatakan jika hubungan kalian baru membaik belakangan ini." sejenak Nathan menghentikan ucapannya.

"Kalau kau sudah yakin dengan perasaanmu, buat Nayra benar-benar menjadi milikmu, Aditya. Yakinkah dulu apa kau memang mencintai dia atau tidak."

1
AstutieEcc
lanjut kak
AstutieEcc
bagus banget gess /Drool//Drool//Drool/
AstutieEcc
lanjut thor /Drool//Drool//Drool//Drool/
Sunaryati
Semoga dugaan Nadira benar Reyhan punya perasaan suka sama Arsylla, dan nanti tidak bertepuk sebelah tangan
Sunaryati
Ikut lega ternyata Reyhan tidak memiliki rasa cinta pada Nayra sebagai kekasih, tapi sayang sebagai teman.
Sunaryati
Nah Dit kamu telah menunjukkan rasa secara langsung di depan Nayra, muah- mudahan setelah dari acara ini, kau menjadikan istrimu Naura menjadi istrimu seutuhnya.
Sunaryati
Benar kata ipsrmu jika kau sudah belajar- benar yakin akan isi hatimu, Dit
Sunaryati
Kenapa kesal Aditya, Nayra sudah jadi istrimu apa yang kau risaukan
Sunaryati
Jangan emosi dulu, bertanya saja
Sunaryati
Jadi kamu belum sadar Dit jika selama ini Natasya hanya manfaatkan kamu
Sunaryati
Masa ibaratnya Natasya sudah membuangmu kok masih mengharapkan.
Sunaryati
Harus sunggu- sungguh dari hati Aditya, bagaimana jika mantanmu minta balikan, kan kau sangat mencintainya
Sunaryati
Aditya mulai kawatir nih istrinya ada yang mengaguminya
Sunaryati
Reyhan ada perasaan sama Naysila tapi belum menyadari, atau sudah menganggap adiknya.
Sunaryati
Mudah-mudahan Aditya memang sudah mencintai kamu Naura, dan jika mantannya muncul sudah tidak terpengaruh, bahkan cintanya makin besar ke kamu
Hiang Ardiati
bagus saya suka
JAM
luar biasa
MauraKim: Terima kasih sudah mau membaca novel saya🙏
total 1 replies
November
lanjut
MauraKim: terima kasih sudah mau membaca novel saya🙏
total 1 replies
Farldetenc
Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!