kawasan 18+, bijaklah dalam membaca.
Axel Brian pemuda miskin yang mepunyai cita - cita menjadi seorang milyarder
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
...makasih yang sudah dukung...
......jangan lupa like komen dan vote nya ......
...😁😁😁...
...****************...
ke esokan harinya acara peresmian Axel Corporation akan di lakukan.
di lobi sudah di sediakan tempat konferesi pers, karpet merah sengaja di gelar di depan pintu masuk perusahaan untuk menyambut Brian.
sementara di pinggiran karpet sudah banyak karyawan dan wartawan berkumpul untuk melihat Bos besar Axel Corporation secara langsung, pasalnya hari ini mereka di suruh bekerja setelah pemotongan pita merah yang ada di depan pintu.
jadi mereka berinisiatif ,menggunakan kesempatan itu untuk melihat sendiri seperti apa bos besarnya.
" kata OB bos besar masih sangat muda !"
" ya kamu benar , orangnya juga ramah kata mereka !"
" wah.. jika itu benar berarti dia pria yang perfeck !"
" benar - benar.. ramah,kaya ,masih muda dan ganteng ..duh.. idaman banget.
para karyawan sibuk dengan imajinasinya masing - masing, terutama para wanita yang mendengar langsung cerita itu Dari Karin yang sudah berpapasan dan berbincang langsung dengan bos besarnya.
tentu saja mereka jadi semakin penasaran.
tak berselang lama Brian Datang dengan Rolls Royce phantom, dia sengaja di jemput oleh Denis menggunakan Mobil Mewah.
Security yang berjaga - jaga berinisiatif membuka pintu mobil, Keluar Brian dengan setelan Tuxedo abu - abu yang membuat dia semakin terlihat elegan dan berwibawa.
di belakang Denis dan Anisa mengikutinya, Anisa dengan jas hitam dengan Rok selutut , membuatnya terlihat seperti wanita karir yang dewasa tetapi tetap Anggun.
Mereka berjalan membuntuti Brian , wartawan langsung menjepretkan kamera mereka untuk mengambil gambar Brian dari sudut pandang yang terbaik.
" astaga.. astaga.. seperti rumor dia benar - benar masih muda !"
" kamu benar ,dia begitu tampan !"
" ah.. aku rela menjadi selirnya !"
" ngaca kamu udah tua, bos mana mau menjadikan kamu selir !"
para karyawan heboh sendiri - sendiri , mereka benar - benar takjub dengan bos besarnya yang masih begitu muda, pasalnya mereka hanya mendengar Rumor, setelah melihat yang asli ternyata melebihi expetasi dari rumor tersebut.
Asisten Denis ,gatot sudah berdiri di depan pintu ,dia membawa gunting yang di taruh dalam kotak beralaskan kain merah.
saat Brian sampai di depan gatot, Brian mengambil gunting tersebut , sebelum memotongnya Brian berkata " Hari ini saya Axel Brian menyatakan Axel Corporation telah resmi di buka !!"
bersamaan dengan itu gunting yang di pegang Brian memotong pita merah menjadi dua.
para karyawan bertepuk tangan, wartawan terus memotret Brian ,mereka tidak ingin kehilangan momen sedikitpun.
setelah acara pemotongan pita selasai, Denis membubarkan karyawan untuk bekerja lagi, sementara para wartawan memasuki Lobi untuk mewawancarai Brian .
Brian duduk di tempat yang sudah di siapkan, Denis duduk sebelah kanan , sementara Anisa di sebelah kiri Brian, asisten Denis ,gatot berdiri di belakang Denis.
Seorang wartawan mulai bertanya " Tuan Axel.. bagaimana visi misi Axel Corporation kedepannya ?"
Brian menjawab dengan acuh " seperti Axel Capital, Axel Corporation juga akan mengikuti visi misinya !, Kami fokus untuk melahap semua pasar modal di negeri ini !"
" Tuan Axel.. bukankah jika anda ingin menguasai pasar modal Di indonesia ,anda akan menyinggung perusahaan besar yang berkecimpung di bidang yang sama dengan Axel Capital ?" Wartawan bertanya tentang kemungkinan saling bentroknya perusahaan besar.
Brian tersenyum " di dunia bisnis pasti akan ada kejadian seperti itu, bukankah itu hal yang wajar, tetapi kami berusaha sebaik mungkin agar tidak menyinggung satu sama lain ."
Wartawan kembali bertanya " Tuan Axel.. beberapa nara sumber kami, katanya Anda mulai memperlebar jangkauan perusahaan, ke luar negeri ,apakah itu benar ?"
Brian terkejut saat wartawan menanyakan hal itu, pasalnya yang mengetahui proyek itu hanya Martin ,graham dan dirinya.
Brian menggelengkan kepalanya, dan menatap wartawan yang bertanya " padahal saya ingin merahasiakan ini dulu, tetapi penciuman kalian memang sungguh tajam."
" jadi itu benar Tuan Axel ?" Wartawan ingin memastikan berita tersebut.
Brian diam sebentar kemudian berkata " bisa di bilang itu benar, untuk detailnya saya tidak bisa menjelaskan, tetapi saya bisa meyakinkan jika Axel Capital secepatnya akan Go international !"
setelah mengatakan itu Brian mengakhiri sesi wawancara, dia menyerahkan sisanya pada Denis dan Anisa.
Brian bergegas meninggalkan Axel Corporation, karena dia berencana untuk kembali ke jawa hari ini.
Denis dan Anisa sudah di beri tahu kalau dia akan meninggalkan Kalimantan, saat Anisa ingin mengantar Brian, dia menolaknya dengan tegas, Brian tidak mau Anisa semakin dekat dengan dirinya.
......................
waktu terus berlalu Brian sudah ada di dalam pesawat ,sebentar lagi dia akan lepas landas meninggalkan kalimantan.
Brian menatap ke jendela dan bermonolog sendiri " aku percayakan semuanya pada kalian berdua, aku yakin kalian bisa mengurus semuanya !"
setelah enam jam penerbangan berlalu ,Brian sudah turun dari pesawat di bandara Soekarno hatta.
Brian naik Taksi online untuk sampai di brebes, dia butuh tujuh jam perjalanan untuk sampai di kota tersebut, dia sengaja tidak memberitahu siapapun saat kembali.
Brian bukan tipe orang kaya yang suka pamer, dia kemana - mana dengan taksi online, karena menurut dia mengendarai mobil sendiri itu sangat melelahkan, berbeda dengan anak - anak yang terlahir dari orang kaya, mereka pasti cenderung membeli sesuatu yang mewah agar bisa mendapatkan perhatian dari orang - orang.
detik demi detik berganti menit, menit berganti jam.
setelah tujuh jam perjalanan mobil yang membawa Brian mulai memasuki kawasan kota Brebes.
Brian memilih untuk berhenti di Santai kafe ,tempat dulu dia nongkrong ,dan di situ pula dia kehilangan Sindi tetapi mendapatkan sahabatnya Tanti.
Brian keluar dari mobil dan membayar ongkos pada sopir, saat dia baru berjalan beberapa langkah dia mengenali sebuah mobil " bukankah itu mobil Tanti ?, ah.. niat mau memberi kejutan malah bertemu di sini " Brian bermonolog sendiri.
Brian bergegas masuk ke Santai kafe, dia mengedarkan pandangannya ke setiap sudut , betapa terkejutnya dia saat melihat Tanti bersama dengan seorang pria .
mereka tampak akrab, sesekali tertawa bersama seperti sepasang kekasih.
Hati Brian seakan di hantam batu besar, dia terpaku di depan pintu kafe, dia mengepalkan tangan, matanya memerah , perasaannya campur aduk.
niat hati ingin memberikan kejutan ,Brian malah mendapat kejutan dari tunangannya tersebut.
saat dia sedang terpaku,seseorang menabraknya " jangan menghalangi jalan dong mas, kalau tidak mau masuk mending pergi dari sini saja !"
Brian buru - buru minta maaf " maaf mba .. " dia membungkukan badannya.
suara orang yang menabrak Brian cukup keras ,pelanggan yang ada di situ otomatis mendengar dan menoleh ke arah Brian.
Tanti dan pemuda itu juga menoleh, melihat kejadian tersebut, tetapi saat Tanti melihat Brian sudah berbalik badan akan meninggalkan tempat itu.
Tanti melihat punggung Brian seperti tidak asing, dia membatin " dia seperti Brian?, tidak mungkin Brian sedang berada di kalimantan , aku pasti salah lihat !"
kesan nya aneh nama bule tp gk bisa bahasa inggris