Saat ingin mengunjungi rumah peninggalan orang tua nya, lulu menemukan sebuah pintu rahasia, yang dimana membawa nya ke sebuah kerajaan Arce. disana dia begitu kaget melihat penampilan kuno orang orang tersebut.
"apa ini, kenapa pintu kamar papa dan mama bisa ada seperti ini?"
Bagaimana jadinya dia bisa membuka portal terhubung dua dunia tersebut. apa yang akan dia lakukan disana.... simak yuk selengkapnya...
karya ini asli dari karangan autor ya beb, karya ini adalah karya fiktif belaka.... enjoy your reading all
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.21 pemilihan budak.
"Ada perlu apa kalian kesini?" tanya seseorang yang berbadan tegap menghampiri ketiga orang asing itu. apalagi penampilan kedua gadis itu bener bener aneh.
"Kami kesini ingin membeli seorang budak." ucap paman Roger dengan tatapan tenang nya. bisa dipastikan bahwa pria berkulit gelap ini, adalah seorang penjaga.
"Oh... baiklah, ikut dengan ku!" ucap nya dengan tatapan datar.
"Ayok... Kita ikuti mereka." ucap paman Roger
Mereka berdua mengangguk, sejujurnya tempat ini begitu seram, kenapa bisa tempat seperti ini dijadikan perdagangan manusia. Sintia saja dari tadi berpegangan terus. Dia takut melihat tatapan menyeramkan dari pria berbadan gelap itu.
Mereka berjalan menuju ke sebuah lorong, dan terlihat sebuah penjara bawah tanah, dimana para budak itu terlihat kurus. Mata nya juga pada cekung cekung semua. Bahkan dari mereka juga ada terlihat begitu takut saat ada orang yang datang.
"Ini.... kalian bisa memilih mana pun yang akan kalian beli." ucap petugas itu dengan tatapan datar nya.
"Nona Lulu, silahkan pilih budak nya."
"Eh... Iya." ucap Lulu dengan tatapan kaku nya. Sebab baru pertama kali nya dia mengalami kejadian seperti ini. Begitu juga dengan Sintia yang masih terdiam kaku saat ini.
"Apa yang kalian lakukan.... Jangan terlalu lama." ucap petugas itu dengan tatapan tajam nya
"Eh... Baiklah. Sintia ayok bantu aku memilih nya." bisik Lulu yang bener bener merasa di kondisi yang tak tepat.
"Aku harus pilih yang mana?" gumam nya yang meneliti penampilan mereka yang begitu kurus nya.
"Nona... Beli lah aku nona, aku mohon." ucap seorang anak laki laki dengan tatapan memelas nya.
"Nona... Aku saja, aku lebih berguna dibandingkan dengan dia." ucap seorang anak perempuan yang tak mau kalah nya.
Lulu di landa bingung dan khawatir nya, jujur dia tak tega melihat wajah wajah mereka semua. Tapi dia juga tak bisa berbuat apa apa sebab dia hanya butuh 1 orang saja yang akan jadi pegawai toko roti nya.
Ada satu anak perempuan yang terlihat minder, kulit nya yang hitam membuat nya diejek oleh teman teman sebaya nya. Bahkan mereka selalu mengucilkan dirinya dimana pun dia berada.
Sera duduk dengan tatapan sendu nya, saat teman teman nya begitu antusias berlomba lomba untuk di pilih oleh Lulu, sedangkan dia hanya duduk termenung dan sedikit menjauh dari mereka. Dia hanya diam dan jongkok di pojokan dengan raut wajah sendu nya. Tak ada yang mau membeli nya, tempat ini memang sudah menjadi takdir nya. Jujur saja dia begitu ingin sekali memiliki teman, tapi mereka menjauhi nya, dan menganggap nya sial. Karena kulit nya yang hitam, serta bola mata nya yang besar membuat dia selalu dikucilkan oleh orang orang.
Lulu dari tadi memperhatikan sifat, dan sikap mereka masing masing, dia begitu tau sifat seseorang bisa merubah tampilan dan jangan percaya dengan orang yang terlihat polos dan begitu lemah. Tapi saat melihat sera tadi. tak ada harapan dari gadis itu, bahkan tatapan sendu dan polos nya membuat Lulu tertarik dengan gadis kecil yang terlihat tak seantusias teman teman nya.
"Lu gue udah dapet ini, tuh yang laki laki aja. Kalau dia jaga toko gue rasa akan aman." ucap sintia yang menawarkan pilihan nya.
"Paman... Aku mau gadis hitam itu, yang saat ini berada di pojok kanan." ucap Lulu yang mantab dengan pilihan nya.
Sintia bahkan melongo, teman nya itu memang sulit untuk di tebak. unik dan mungkin pilihan Lulu juga tak terlalu buruk. hanya kulit nya saja yang hitam, dan bola mata nya yang berwarna hitam besar. kalau saja gadis itu berada di jaman nya, kulit nya itu sudah termasuk skin tan, kesukaan para bule bule di Bali.
Tentu saja saat dia dipilih oleh gadis asing itu membuat sera menatap ke arah Lulu dengan pandangan kaget nya.
"Kakak... Dia itu pembawa sial. Sebaiknya jangan memilih nya." ucap seorang gadis yang begitu iri saat sera di pilih.
"Maaf, aku memilih nya, karena kurasa dia lebih baik dari kalian yang menjelekkan dan selalu menyudutkan nya." ucap Lulu dengan sindiran pedas.
Dia tak suka basa basi, kalau suka bilang suka, kalau tidak ya tidak. begitulah Lulu tak diam saja saat ada orang lain yang berusaha menjatuhkan harga diri seseorang.
smg novel ini lanjut sampai tamat.
semoga author sehat slalu,dan selamat berkarya.
thor jgn ampe kndor 😁😁😁😁😁😄😄😄😄