NovelToon NovelToon
AIRILIA

AIRILIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Irla26

Airilia seorang gadis yang hidup serba kekurangan, ayahnya sudah lama meninggal sejak ia berusia 1 minggu. Airilia tinggal bersama ibunya, bernama Sumi yang bekerja sebagai buruh cuci. Airilia merupakan anak kedua dari dua bersaudara, kakaknya bernama Aluna yang berstatus sebagai mahasiswa yang ada di banjar.

Pada suatu hari, Airilia kaget mendengar Sumi terkena kanker darah. Airilia yang tidak tau harus kemana mencari uang, ia berangkat ke banjar untuk menemui Aluna, agar Aluna mau meminjamkan uang untuk pegangan saat Sumi masih di rawat dirumah sakit.
Alih-alih meminjamkan uang, Aluna justru membongkar identitas Airilia sebenarnya. Aluna mengatakan bahwa Airilia anak pelakor yang sudah merebut ayahnya. Sumi yang berlapang dada merawat Airilia semenjak ibunya mengetahui ayahnya meninggal karena kecelakaan. Aluna yang menuntut Airilia harus membiayai pengobatan Sumi sebagai bentuk balas budi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irla26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Persiapan pernikahan

Setelah kepulangan Reza, Sumi menarik Aluna masuk kedalam kamar, ia mendorong Aluna ketempat tidur.

"Aluna, ibu tidak pernah mengajarkan kamu menjadi seorang pembunuh. Bisa-bisanya kamu membunuh darah daging kamu sendiri sebanyak tiga kali. Kamu udah berbuat dosa dengan berzina, merebut suami orang ditambah lagi membunuh calon anak sendiri".

"Maaf bu" Sumi duduk ditepi ranjang, kepalanya pusing karena sejak pagi ia hanya makan sedikit.

"Besok malam, kamu harus menikah dengan Reza, setelah itu pergi yang jauh, ibu tidak mau semua orang tau kalau kamu hamil diluar nikah".

Sumi ingin pergi dari kamar Aluna, namun ia berbalik badan ketika mendengar Aluna menangis tersedu-sedu.

"Dan apapun yang terjadi dalam rumah tangga kamu nanti, tanggung sendiri akibatnya".

Didalam kamar, Sumi menangis, tanpa ia sadari darah keluar dari hidungnya, ia segera mengambil tisu untuk menghilangkan jejak darah agar tidak jatuh mengenai pakaiannya.

Airilia terbangun saat mendengar Aluna menagis dikamar sebelah, ia melihat jam dinding menunjukkan pukul 4 sore, ia segera turun dari tempat tidur dan membawa lauk yang ia beli tadi kedapur untuk dimasak. Saat di dapur, ia tidak melihat Sumi.

"Tumben, ibu jam segini belum masak nasi". Airilia melirik kamar Sumi masih tertutup rapat.

Hampir satu jam, Airilia memasak akhirnya selesai juga. Airilia memasak kesukaan Aluna, ada ayam goreng, sambel dan sayur bening.

Airilia menuju kamar Sumi dan memanggilnya "Bu..ibu" Sumi membuka pintu kamar, ia melihat Airilia berdiri didepan pintu.

"Ada apa, Lia?".

"Bu, aku sudah masak, yuk kita makan bersama. Aku akan ngajak kak Aluna juga" Sumi mencegah Airilia ketika ia akan mengetuk kamar Aluna.

"Lia, kak Aluna sedang sakit, biar nanti ibu bawakan makanannya dalam kamar" Airilia mengangguk sambil mengambil piring yang berisi nasi untuk Sumi.

"Bu, kenapa tidak makan?apa makanannya tidak enak?" sumi menggeleng, tatapannya kosong dan air matanya turun tanpa diminta.

"Bu, kenapa menangis?ibu sakit?kalau ada masalah cerita sama aku?" Airilia mendekati Sumi yang sedang menangis.

"Lia, ibu gagal mendidik Aluna".

"Maksud ibu apa?aku enggak ngerti, ada apa dengan kak Luna?".

"Aluna hamil, dan yang menghamilinya adalah Reza suaminya Dinda, perempuan yang waktu itu kesini" Airilia kaget mendengar kabar Aluna hamil.

"Ibu mana yang sanggup melihat anaknya, jadi istri kedua ditambah hanya nikah siri" Airilia diam mendengar Sumi mengeluarkan uneg-unegnya.

"Lia, tinggal kamu harapan ibu, kamu harus janji sama ibu tidak boleh mengecewakan ibu?".

"Aku janji, tidak akan mengecewakan ibu" Sumi tersenyum dan memeluk Airilia.

Keesokkan paginya, Sumi dan Airilia pergi ke pasar untuk membeli bahan keperluan Aluna menikah malam ini.

"Bu, beli apa lagi? tanya Airilia saat selesai belanja ikan dan telor.

"Kita kesana, beli sayuran".

"Mau beli apa, bu? seorang pedagang bertanya ketika Sumi dan Airilia mendekat.

"Beli tomat Rp.5000, cabai setengah kilo, kacang panjang Rp.7000, sawi Rp.4000. Sudah itu aja".

"Semuanya Rp.36000" Sumi menyerahkan uang warna hijau dua lembar.

"Ini kembaliannya, terimakasih".

Selesai berbelanja, Sumi dan Airilia pergi ke rumah seseorang yang berada didekat mesjid, tidak jauh dari rumahnya hanya membutuhkan waktu hampir 1 jam dari rumahnya.

"Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam, eh mbak Sumi, yuk masuk".

"Lia, kamu tunggu disini. Biar ibu masuk kedalam, tidak lama kok" Airilia mengangguk.

"Silahkan duduk" Sumi duduk di sofa, ia melihat sekeliling ruangan itu tidak pernah berubah sama sekali, hanya catnya saja yang sudah sedikit pudar.

"Ada apa mbak Sumi kemari?".

"Saya mau mencari Hasan, apa ada?".

"Oh, sebentar saya panggilkan dulu". Selang beberapa menit seorang laki-laki berumur 60 tahun menghampiri Sumi.

"Bagaimana kabar kamu, Sumi?".

"Alhamdulillah kabar saya baik".

"Dengan siapa kamu kesini?".

"Saya kesini berdua dengan Airilia, dia sedang menunggu di teras".

"Airilia...anak Dira" Sumi mengangguk.

"Ada perlu apa mbak Sumi kemari?".

"Malam ini anak saya Aluna mau menikah, saya ingin anda menjadi wali untuk Aluna".

"Jam berapa?".

"Setelah selesai sholat isya".

"Baiklah, saya akan kesana malam ini".

"Terima kasih, kalau gitu saya pulang dulu. Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam".

.

.

.

.

Hampir satu jam Aluna jalan-jalan keliling kampung, ia singgah sebentar di warung pak kumis.

"Pak, saya beli ini, berapa?" Aluna mengambil minuman dingin dari kulkas.

"Lima ribu" Aluna menyerahkan uang pas. Saat Aluna minum, ia dikagetkan seorang perempuan dari arah belakang.

"Dor...!".

"Renata, kalau aku mati tersedak air, gimana?".

"Maaf, kapan pulang?".

"Kemarin".

"Katanya, tidak mau pulang. Eh tiba-tiba sudah ada disini" Renata duduk disamping Aluna.

"Terpaksa".

"Terpaksa karna takut ngekost sendirian, ya".

"Enggak".

"Terus apa dong?".

"Aku pulang karna ingin nikah".

"NIKAH.." Aluna mengangguk.

"Jangan bilang sama Reza".

"Iya, sama Reza, pacar aku kan cuma dia".

"Aluna, dari sekian banyaknya laki-laki, mengapa kamu mau menikah sama laki-laki yang sudah punya istri?".

"Ya, karna dia kaya. Apapun aku inginkan pasti terpenuhi, apalagi sekarang aku sedang mengandung calon anaknya".

"APA KAMU HAM.." Aluna segera menutup mulut Renata, agar tidak ada yang mendengar bahwa ia sedang hamil.

"Jangan keras ngomongnya, nanti ada yang tau".

"Iya, sorry, aku tadi kaget dengarnya".

"Ren, malam ini datang kerumah aku setelah isya".

"Aku pasti datang, mau minta kado apa?".

"Enggak perlu, yang penting amplopnya saja" Aluna tertawa sedangkan Renata melirik malas Aluna sekilas.

"Kak Rena, cepat pulang dipanggil ibu?" Ririn baru saja sampai di warung pak kumis.

"Luna, aku pulang dulu. Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam".

*Bersambung*

1
R-man
cerita nya menarik !!
Maximilian Jenius
Wah, gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya, thor! 😍
Madison UwU
Menyentuh
indah 110
Tolong update cepat, jangan biarkan aku mati penasaran 😩
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!