NovelToon NovelToon
ISTRI RASA SIMPANAN

ISTRI RASA SIMPANAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Balas Dendam
Popularitas:21.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: renita april

Follow IG : renitaria7796
Elena harus menikah muda di usianya yang baru delapan belas tahun. Karena harus memenuhi amanat dari sang ibu, Elena terpaksa menikahi teman sekelasnya Kevin Adhitama.

Tetapi Kevin mencintai teman sekolahnya Amelia putri. Bagaimana kisah pernikahan Kevin dan Elena. Lalu bagaimana nasib dari cinta Elena pada sahabatnya Dean.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Flashback Kevin

Kevin menangis, di samping gadis yang terbaring tidak berdaya di ranjang rumah sakit. Kevin memegang tangan mungil gadis itu yang tidak sadarkan diri. Ayah dan ibu Kevin mencoba untuk menenangkan anaknya yang sedang menangis itu.

"Hiks... hiks... hiks... selamatkan April, Pah," ucap Kevin.

Adhitama mengelus kepala anaknya. "Sabarnya... Nak, kita pasti bisa menemukan pendonor ginjal untuk April."

Mira memeluk tubuh putranya. "Sabar sayang, kami pasti bisa menemukan donor ginjal untuk April."

Adhitama keluar dari ruangan April untuk menemui Dimas dan Andra. Adhitama sangat sedih melihat putranya yang menangis. Sudah lama sekali Adhitama mencari ginjal yang cocok untuk putri dari mendiang sahabatnya April.

Aprilia sari adalah putri dari mendiang sahabat Adhitama. April sejak kecil adalah teman masa kecil Kevin. Di mana ada April maka di situ ada Kevin. April adalah cinta pertama Kevin. Kevin menyayangi April lebih dari segalanya.

April seorang anak yatim piatu. Ibu dan ayahnya meninggal karena sebuah kecelakaan. April menderita penyakit ginjal bawaan dari sang ayah.

Adhitama menghampiri kedua bawahannya. " Andra... kamu sudah dapat pendonornya?"

Andra menunduk. "Belum... Tuan!"

Adhitama kesal. "Gimana sih... kamu itu kerja yang benar donk. Masa cari begitu saja susah! "

Kamu kira mencari pendonor itu seenak mencari makanan, batin Andra.

Adhitama dan Dimas pergi meninggalkan Andra yang tertunduk itu. Andra mengepal karena merasa di permalukan di depan Dimas. Andra pergi ke ruangan Dokter Irfan salah satu temannya.

Di dalam perjalanan menuju ruangan Irfan, Andra melihat siswa yang terbaring tidak berdaya korban tabrak lari. Para perawat secepatnya mendorong brangkar menuju UGD. Tidak lupa para suster dan Dokter Irfan juga ikut masuk ke dalam ruangan itu.

Andra yang melihat Irfan mengurungkan niatnya untuk menyapa. Sebenarnya Andra ingin menanyakan apakah ada pendonor untuk April. Tetapi dia akan menunggu Irfan saja setelah Dokter itu keluar.

Dari kejauhan Andra melihat tiga orang siswa yang duduk dengan menangis. Salah satu dari siswa itu tidak sadarkan diri. Siswa perempuan itu tidak sadarkan diri dan di bawa ke ruang perawatan. Kedua siswa laki-laki ikut menemani siswa yang pingsan tadi.

Tidak lama Irfan keluar dari ruang UGD. Andra segera menghampirinya. "Irfan... siapa yang kecelakaan itu?"

Irfan melepas maskernya. "Korban tabrak lari. Kondisinya sekarat, mungkin pemuda itu tidak bertahan lama."

" Di mana keluarganya?" tanya Andra

Irfan heran akan pertanyaan Andra. "Mana aku tahu, tadi hanya temannya yang datang."

Andra membawa Irfan ke tempat yang sepi. "Coba... kamu periksa apakah ginjal anak itu cocok untuk April."

Irfan membelalak. "Kamu tidak waras?"

"Ayolah... bantulah aku, lagian pemuda itu sudah sekarat. Aku akan menyelidiki siapa pemuda itu. Aku akan menemui orang tuanya," ujar Andra.

Irfan mengangguk. "Oke... aku bantu kamu!"

Irfan pergi untuk melakukan test pada Derrel. Andra segera mencari tahu siapa korban tabrak lari itu. Andra berharap jika ginjal dari Derrel bisa cocok untuk April. Andra mencari tahu jika keluarga Derrel sudah bercerai.

Derrel tinggal sendiri dan hanya di kirimkan uang saja oleh orang tuanya. Andra semakin tersenyum itu artinya jika ginjal Derrel cocok, Andra akan mulai melancarkan rencananya.

Derrel masih dalam keadaan koma. Tidak ada yang mendampingi dirinya di ruang ICU. Sahabatnya mungkin saja masih di ruang perawatan Elena. Kedua orang tuanya juga masih belum datang.

Sehari setelahnya kondisi Derrel menunjukan perubahan. Derrel sudah melewati masa kritisnya. Irfan datang dengan menunjukan hasil itu kepada Andra. Andra tersenyum ternyata ginjal Derrel cocok untuk April.

Irfan menunjukan kertas berisi laporan tentang Derrel. "Ini... hasilnya positif. Tetapi anak itu sudah lewat masa kritisnya."

Andra menyeringai. "Kita hanya butuh satu ginjal saja. Nanti setelah dia sembuh, aku akan membiayai kehidupannya. Aku juga akan mencari pendonor untuknya."

"Tetapi ini ilegal," ujar Irfan.

Andra menepuk pundak Irfan. "Kamu tenang saja. Di belakang kita ada Tuan Adhitama."

Irfan mengangguk lalu pergi dari hadapan Andra. Andra segera memberitahu hal ini kepada Adhitama. Andra menyusul Adhitama yang sedang mendampingi Kevin di ruangan April.

Andra masuk dengan membawa kertas berkas berisi laporan Derrel. Andra menyerahkan berkas itu dan menceritakan semuanya. "Apakah... Tuan setuju dengan usul saya?"

Adhitama tampak bingung, bagaimana mungkin dirinya melakukan hal ini. Kalau Derrel selamat maka dia akan bertanggung jawab. Tetapi jika tidak maka dia akan menjadi seorang pembunuh.

Kevin yang melihat ayahnya bingung ikut bicara. "Papa... ayo lakukan saja. Selamatkan April demi aku, Pah!"

Adhitama mengangguk dan menyetujui permintaan Kevin. Andra menyeringai rencananya berhasil. Andra segera pergi menemui Irfan dan memberitahu segalanya.

"Kapan... kita melakukan rencana ini?" tanya Andra.

"Nanti malam saja. Sekarang ada temannya yang mendampinginya," ujar Irfan.

Hari berganti menjadi malam, rencana yang sudah di susun oleh Andra akan di jalankan. April dan Derrel di masukan ke dalam satu ruangan yang sama. Tidak ada yang tahu rencana mereka termasuk Mira. Adhitama menyembunyikan rahasia itu dari istrinya.

Kevin, Adhitama, Dimas dan Andra menunggu duduk di ruangan operasi. Tidak lama Irfan keluar dan mengatakan jika operasinya berhasil. Kevin merasa lega, di dalam hatinya akan berterima kasih kepada Derrel.

Derrel dan April sudah di pindahkan ke ruangan masing-masing. Kondisi Derrel masih belum stabil. Tengah larut malam seorang pria denga memakai masker masuk ke dalam ruangan Derrel.

Pria itu Andra yang memakai masker. Andra menyuntikan sesuatu ke dalam botol infus milik Derrel. "Jika kamu hidup, maka drama ini tidak akan bagus hasil ceritanya. Tetapi jika kamu tiada maka drama ini akan terus berlanjut."

Andra pergi dari ruangan Derrel. Obat itu mulai beraksi pada Derrel. Irfan dan para suster panik karena kondisi Derrel kritis. Adhitama dan Kevin berlari menuju ruangan Derrel.

Dokter mengelengkan kepala saat nyawa Derrel tidak tertolong. Kevin masuk dan melihat kondisi Derrel. " Maaf... maafkan aku yang telah menyebabkan kamu jadi begini. Sungguh... aku menyesalinya telah membuatmu berkorban. Seharusnya kamu bisa sembuh. Dokter mengatakan jika kondisimu stabil. Karena kamu telah menjadi pendonor, kondisimu menjadi seperti ini."

Kevin mengusap wajah Derrel. "Maafkan aku, semoga kamu tenang di sana."

Kevin bersedih karena dirinya Derrel tidak bisa di selamatkan. Semua perkataan Adhitama dan Kevin sudah di abadikan oleh Andra. Andra juga menyimpan bukti-bukti percakapannya dengan Adhitama.

Adhitama terbukti telah melakukan tindakan ilegal. Tanpa izin dari siapa pun berani untuk mengambil ginjal dari seseorang. Semua bukti itu telah Andra simpan untuk di jadikan alat untuk memeras Adhitama.

Andra memeras Adhitama dengan bukti kuat yang di pegangnya. Adhitama tidak ingin dia maupun Kevin di penjara. Adhitama tidak mau nama besarnya hancur. Mira mengetahui jika suaminya melakukan tindakan ilegal hanya karena permintaan Kevin.

Mira tidak tahu siapa pemuda yang telah tiada itu. Adhitama memberikan sebuah perusahaan dan sebagian harta miliknya pada Andra. Adhitama menyuruh Dimas untuk membereskan semua Dokter atau perawat yang mengetahui hal ini.

Sampai Adhitama meninggal pun, Andra masih memeras Kevin. Menurutnya harta yang di berikan Adhi tidaklah cukup. Hubungan Andra dengan Mira menjadi putus. Mira tidak tahu jika Andra masih memeras Kevin. Mira hanya tahu jika masalah ini sudah selesai saat suaminya memberi harta pada Andra.

Kevin juga tidak memberitahu kepada ibunya, jika Andra masih memerasnya. Teman masa kecilnya selamat, tetapi Kevin terjebak dalam lingkaran iblis yang di buat Andra. Sedang Derrel telah tiada dan temannya menganggap jika Derrel meninggal karena kecelakaan.

Flashback off

Tbc

Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.

1
aca
tidur ma amel karena vidio alahhh dia aja doyan apem nya amel munafik
aca
mencintai Elena tp enak enak sama amel hadeh tolol
aca
halahhh menjebak apaan orang lu aja ama amel uda lu tidurin lu aja emank banjingan
aca
pengen jebak amel biar dpet vidio tp dia jg enak enak ma amel munafikkkkkkk
aca
sumpah g rela Q ujung ny balikan hmmmmmmm
aca
bejatt
Novano Asih
🤣🤣🤣🤣Arden biang rusuh
Novano Asih
pinter Arden...ayo tengok Aretha biar ketahuan sekalian
fega maria Ary
lumayan
Novano Asih
Y iyalah masih nanya ...benci banget malah
Novano Asih
kurang ajar itu Rena kakaknya aja pengangguran belagu
Novano Asih
masak cinta sama adiknya apa mungkin bukan saudara kandung
Novano Asih
ayo kita sorakin Davin....syukurin 😃😃
Novano Asih
gantengan Ruri😃😃
Novano Asih
berarti biang masalahnya itu Emily yg ngaku"hamil anknya Arden
Novano Asih
kita lihat reaksi Davin bagaimana biar nyahok sekalian
Novano Asih
Kok Davin gitu y kelakuannya Aretha juga mau"aja
Novano Asih
kok anknya pada nggak nambah y😀😀kalau Dafin sama Aretha nanti Arden sama Kayla jd bisa besanan semua😂😂
Novano Asih
😃😃😃😃
Novano Asih
Doni sama Dika seneng,Kevin dan Elena puyeng 😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!