NovelToon NovelToon
Pengorbanan Anak Pertama

Pengorbanan Anak Pertama

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Yatim Piatu / Keluarga
Popularitas:35.4k
Nilai: 5
Nama Author: Muliana95

Firnika, ataupun biasa di panggil Nika, dia dipaksakan harus menerima kenyataan, jika orang tuanya meninggal tepat, sehari sebelum lamarannya. Dan dihari itu juga, orang tua pasangannya membatalkan rencana tersebut.
Yuk ikuti kisah Firnika, dan ke tiga saudara-saudaranya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengembalikan Warisan Fardi

Keduanya kembali berdebat, mereka saling menyalahkan dan maunya menang sendiri.

Bahkan mereka tidak pedulikan anak-anak yang menangis melihat pertengkaran ke duanya. Bahkan anak sulung berteriak untuk menghentikan mereka.

"Diam diam diam ... Kalian bisa diam gak?" teriak Satria pada anak-anaknya.

"Jangan pernah membentak anakku." larang Nisa berteriak.

"Mereka juga anak-anakku." balas Satria.

"Iya, hanya bermodal benih, tanpa memperdulikan kebutuhan mereka. Bahkan mungkin, tidak ada sepersen pun uang darimu yang masuk ke perut mereka." sindir Nisa tajam.

"Kamu?" Satria mengangkat tangannya.

"Mau tampar? Tampar lah ... karena memudahkan aku untuk menggugat ceraimu." ancam Nisa.

"Aku udah lelah, lelah bersamamu. Mulai sekarang keluar dari rumahku." usir Nisa.

"Kamu?"

"Apa? Mau minta maaf? Maaf, aku tidak sebodoh itu lagi. Aku muak, aku muak dengan masalah-masalah yang selalu menimpa saat bersamamu. Kamu tidak pernah menghargai aku sedikitpun. Aku banting tulang, kamu di rumah, bahkan tak jarang kamu menghabiskan uangku hanya untuk kepentingan mu. Saat aku memintamu bekerja apa yang kamu lakukan? Kamu mencuri, kamu jadi pencuri. Dan sekali harta ataupun uang yang masuk ke perut kami adalah HARAM!" jelas Nisa menggebu.

"Dan kamu juga menikmatinya kan? Bahkan semua ini juga haram." kekeh Satria tanpa merasa bersalah ataupun menyesal sedikitpun.

"Iya, aku memang menikmatinya, dan itu adalah salah satu penyesalan yang terbesar di hidupku. Dan sekarang, aku akan mengembalikan semua yang menjadi milik anaknya Hardi. Aku gak peduli, aku gak peduli bahkan jika nanti aku gak punya apa-apa." ucap Nisa.

"Kembali lah, kembali lah ... Biar kamu hidup miskin selamanya." ancam Satria.

"Itu lebih baik, dan keluar lah dari rumahku ..." usir Nisa.

Dengan langkah lebar, Satria keluar tanpa membawa apapun. Dan membanting keras pintu, yang membuat kedua anaknya terkejut.

Nisa langsung berteriak histeris. Akhirnya dia sadar kenapa Ibunya tidak merestuinya tempo dulu. Dia sadar, kenapa Ibu dan adiknya melarang keras, saat Nisa minta untuk dinikahkan dengan Satria.

"Maafkan aku Ibu, maafkan aku ..." isak Nisa memeluk ke dua anaknya yang juga ikut menangis.

Malamnya, setelah kedua anaknya terlelap, Nisa memberanikan diri menghubungi Uwak dari pihak Ibunya. Walaupun, semua kerabatnya menjauh saat Nisa memutuskan untuk mengambil harta hak Fardi. Tapi, Nisa yakin, jika mereka masih ada sedikit rasa peduli terhadapnya.

"Ada apa?" pertanyaan yang pertama kali di dengar, saat panggilan terhubung.

"U-uwak ..." isak Nisa. Dia terharu, karena waknya masih menyimpan nomornya.

"Apa?" bahkan balasannya yang terdengar seperti cuek tidak ada empati.

"Tolong ,,, tolong bantu aku mengembalikan warisan anaknya Hardi ..." pinta Nisa menahan tangisnya.

"Kenapa? Karena viral?" tanya lelaki seberang sana.

"Karena aku sadar ... Semua itu adalah kesalahan. Dan mungkin setelah aku menyerahkan semuanya, aku akan pergi sejauh mungkin, sampai kalian pun tidak bisa menemukan aku ..." ujar Nisa.

"Jangan kemana-mana." panggilan terputus sepihak.

Nisa kembali terisak, karena jika benar dugaannya, wak-nya pasti akan segera tiba di kediamannya.

Ternyata mereka masih peduli, walaupun dia melakukan banyak kesalahan. Setidaknya, Nisa tidak sendiri.

Benar saja, tidak sampai setengah jam, uwak-nya datang bersama istrinya. Perjalan yang biasannya di tempuh hampir empat puluh lima menit, bisa tiba dalam waktu yang lebih cepat. Bisa di bayangkan, seberapa khawatirnya mereka pada Nisa.

"Uwak ..." tangis Nisa pecah sembari bersimpuh di kaki uwak-nya.

"Uwak, maafkan aku. Maafkan aku, yang keras kepala ini. Maafkan aku." mohon Nisa masih bersimpuh.

Dengan pelan istri dari wak Nisa, membangunkan tubuh Nisa.

"Aku udah minta cerai sama bang Satria wak." adu Nisa pada lelaki bernama Rahmad itu. "Aku telah menyuruhnya keluar dari rumah ini." sambungnya lagi.

"Kita duduk dulu." ajak istri Rahmad.

Nisa menceritakan dimana, saat uang tabungan Ibunya habis untuk judinya Satria. Dan karena tidak mempunyai uang lagi. Satria yang tahu Nika tidak ada di tempat, mengajaknya untuk mengambil barang-barang di mini marketnya Hardi.

Dan Nisa juga menceritakan, dimana mereka di usir oleh warga. Dan juga termasuk salah satu kebun Ibunya yang sudah di gadaikan.

"Sebenarnya, jatahmu juga cukup besar Nisa. Selain rumah ini, kamu juga mendapatkan sepetak kebun yang sudah suamimu gadaikan. Dan tentu uang. Dan karena kamu yang gelap mata, mengabaikan nasihat-nasihat kami. Sekarang, karena kamu tidak lagi memiliki uang. Maka, rumah ini di jadikan hak anaknya Hardi. Dan mungkin, mereka harus memberikan sejumlah tebusan untukmu. Karena harga rumah ini, jauh lebih mahal dari uang yang telah kamu habiskan." papar Rahmad menjelaskan.

"Dan nanti, kamu bisa menebus kebun yang sebelumnya di gadaikan Satria." lanjut Rahmad.

"Uangnya masih ada sama aku wak. Dan baru terpakai dua juta." beritahu Nisa.

"Itu lebih baik. Biar kita bayarkan, termasuk bunga-bunganya. Nanti, kamu bisa membeli rumah lain. Walaupun tidak semewah ini. Yang penting, kamu aman." ujar Rahmad.

"Dan untuk suamimu. Jangan biarkan dia kembali masuk dalam kehidupanmu. Itupun, jika kamu masih menganggap ku sebagai keluargamu. Karena jujur, aku sangat muak dengan sikap sombong, juga pemalasnya."

Keesokan harinya. Dengan di temani Rahmad dan istrinya. Mereka datang ke rumah Nika. Tentu saja, Nisa tetap dengan masker untuk menutupi wajahnya.

Beruntung, mereka menggunakan mobil. Jadi, warga tidak terlalu memperhatikan Nisa.

Kanaya yang kebetulan gak ada mata kuliah, langsung sigap saat melihat Nisa turun dari mobil. Walaupun, di samping Nisa, ada wanita lain. Namun, dia tetap tidak mau gegabah.

"Mau apa?" tanya Kanaya dengan tegas. Dia sekarang sedang memberi cemilan berupa buah untuk Fardi.

"Nak, kami mau bertemu Nika. Apakah, dia ada di rumah? Karena ada hal yang ingin kami bicarakan." ujar Rahmat mencoba memaklumi sikap Kanaya.

"Kak Nika ..." panggil Kanaya. Dia bahkan enggan mempersilakan masuk tamu di depannya.

Nika yang merasa di panggil pun, langsung menghampiri Kanaya.

"Ada apa?" tanya Nika, apalagi saat melihat orang-orang di hadapannya.

"Silahkan, duduk di teras aja. Sebentar, aku ambilkan tikar. Jangan, coba-coba masuk." ancam Kanaya, menyerahkan Fardi pada Nika.

"Naya ..." tegur Nika. Tapi, adiknya tetap abai.

"Maaf, bukan kami tidak sopan. Tapi, kami gak mau mengambil resiko. Apalagi, wanita jahat ini ikut." cibir Kanaya merentang tikar yang dibawanya.

"Tak apa, kami paham. Karen Nisa pun sudah menceritakan semuanya, saat diperjalanan tadi." balas Rahmad tetap tersenyum.

Setelah sedikit berbasa-basi dan menanyakan kabarnya Fardi. Rahmad langsung memberitahukan maksud kedatangannya kesana.

"Jadi, ini semua surat-surat tanah, rumah dan juga dua petak sawah untuk Fardi. Sebenarnya, rumah bukan haknya Fardi. Melainkan itu haknya Nisa. Namun, selaku uang jatah nak Fardi sudah dihabiskan Nisa, jadi dia harus membayarnya dengan rumah ini." ucap Rahmad menjelaskan.

"Dan jika dijual, mungkin harga rumah Nisa bisa mencapai empat ratus juta. Dan mungkin kalian bisa membelikan rumah itu. Dan tentu dengan harga dua ratus juta. Karena Nisa sudah menghabiskan dua ratus juta milik Fardi. Dan rumah menjadi haknya Fardi." ungkap Rahmad.

Nika menghela napasnya. "Uang tabungan Fardi dari hasil penjualan di mini market memang lebih dari dua ratus juta. Karena kami, menyimpan penuh uang itu tanpa mengambilnya sedikitpun. Dan jika anda tidak percaya, anda bisa melihat tabungan Fardi." ungkap Nika.

"Tidak, tidak usah ... Karena kami percaya pada kalian." balas Rahmad.

"Tapi, sepertinya aku gak bisa membelikan rumah itu. Mengingat, kami pun masih punya rumah. Dan biarkan itu tetap di tempati oleh mbak Nisa, dengan catatan, dia harus membayarkan uang Fardi, yang sebelumnya dihabiskan." tutur Nika.

"Sebenarnya, alasan kami menawarkan rumah tersebut adalah, karena Nisa sekarang sudah di usir warga." jelas Rahmad tanpa basa-basi.

Dan Kanaya, langsung mengulum senyum puas. Setidaknya, wanita jahat di depannya, ada sedikit rasa jera. Ataupun, mungkin trauma.

1
Teteh Lia
🌹🌹🌹🌹🌹 buat Nika dan abrar
Teteh Lia
Nika tetep sama Abrar... 👍meski banyak halangan. mereka saling setia sampai akhirnya menikah.

tapi ini beneran udah selesai, kak... ?
padahal baru beberapa bab, kak...
Teteh Lia
ujungnya tetep uang juga ...🤦‍♀️
Teteh Lia
syukurlah, akhirnya Nisa paham.

saking bucinnya, Nisa sampe nda bisa bedain yang benar dan yang salah
Teteh Lia
Kanaya lebih gercep dan berani
Teteh Lia
gadein kebun buat modal.....🤦‍♀️
Mawar_Jingga
semoga segera sehat, dan kembali pulih ya kak, bisa berkumpul bersama keluarga aamiin🤲
kaylla salsabella
semoga anak " author cepat sembuh thor 🥰🥰
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º
semoga nika abrar n klrga nya selalu bahagia
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰
Muliana
Sepertinya tidak bisa up tiap hari. Karena selain si kecil sakit, aku juga /Sob/
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º: semoga lekas pulih sehat kembali thor, sehat n semangat selalu 🤗
total 1 replies
Shadiqa Azkia
/Heart//Heart//Good//Good//Heart//Good/
Shadiqa Azkia
/Heart//Heart//Heart//Good//Good//Good/
Sulfia Nuriawati
nisa d pengaruhi suami yg g bener, cb tinggalkan suami kyk gt, pasti hdupnya tenang, yg kasian anaknya
Arieee
😁😁😁😁😁😁👍👍👍👍👍👍👍
kaylla salsabella
semoga lekas baik thor anak nya .....dan tetep semangat berkarya thor 🥰🥰🥰
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º
senoga anak mu lekas pulih sehat kembali, thor
Fitria Arifianto
cepet sehat thor anak nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!