NovelToon NovelToon
Asmara Dua Sisi

Asmara Dua Sisi

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rens16

Kalian pernah terjebak dalam hubungan friendzone nggak guys? Rasanya tuh tak enak banget, mau mengakui dia sebagai pacar tapi si doi belum pernah bilang cinta, mau mengakui dia teman tapi perlakuannya semanis pacar. Sebuah hubungan itu kan sejatinya perlu penegasan agar tidak ada rasa kesalahpahaman. Hal inilah yang dialami oleh Violet Cahaya Syailendra, selama dua tahun hubungannya dengan Dante tak pernah keluar dari hubungan teman tapi mesra itu, dan jujur ini melelahkan buat Vio karena ia tak bisa mengklaim Dante sebagai miliknya. Hingga akhirnya seorang pria tampan bernama Amarta Yasa Mahendra datang menawarkan rasa yang selama ini dirindukan oleh Vio, lalu akankah Vio menerima cinta itu atau bertahan dengan Dante yang telah merajai hatinya? Here we go... perjalanan cinta Vio dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rens16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 : Belum seserius itu kok

Vio menatap orang-orang tua di depannya dengan tatapan bingung. Orang tuanya dan orang tua Amar terlihat klop satu sama lain.

"Saya tuh sampai bingung lho Jeng, nyariin jodoh Amar itu sulitttt nya minta ampun, ternyata tipenya yang high quality seperti Vio ini," ucap Bu Tari sambil menatap Vio dan tersenyum ramah.

"Makasih lho Mbak Tari, Vio ini gadis yang sangat sederhana dan nggak neko-neko, mungkin itu yang membuat Amar suka sama anak saya." Rissa tersenyum bahagia, memiliki anak semanis, sebaik dan secantik Vio itu pasti membuat siapapun bahagia.

"Saya justru seneng sama kepribadian sederhana Vio ini Jeng, rasanya tuh klop banget sama saya." Tari mulai membandingkan Vio dan Safira menantu pertamanya.

Safira terlalu ekslusif dan sensitif, dalam segala hal, Tari harus hati-hati dalam bersikap, salah sedikit saja, semuanya bisa runyam dan bermasalah.

Asa melirik kakaknya yang sering tertunduk, dipuji sedemikian rupa itu pasti rasanya tak nyaman dan pasti bingung.

"Kak...." Asa berbisik sambil menyentuh punggung tangan Vio yang berada di bawah meja itu dengan lembut.

"Hmm.... " Vio mengangkat wajahnya dan menatap Asa.

"Aku mau ke toilet dulu ya," ucap Asa tanpa suara.

"Aku ikut!" rengek Vio juga tanpa suara.

"Nggak boleh!" sahut Asa sambil menggeleng pelan, senyum tersungging di bibirnya, sengaja mengejek Vio.

Asa berdiri. "Bun, Asa ke toilet dulu ya." Asa mengangguk kepada yang lainnya dan berlalu dari sana untuk pergi ke toilet.

Sebenarnya sih ke toilet itu hanya alasan bocah ganteng itu, Asa tentu bosan mendengar obrolan orang-orang dewasa itu.

Asa belum berniat kembali, dia memilih bersandar di tembok dekat toilet, sambil menunggu mereka selesai berbincang, Asa memainkan ponselnya.

Sebuah notifikasi masuk ke dalam ponselnya, siapa lagi yang memberi pesan kalau bukan pacar kakak tersayangnya itu.

Pesan itu berbunyi, Vio kemana Dek, kok Mas chat, nggak dibales, dibaca aja nggak!

Kesal karena dijadikan pengawas dan mata-mata, akhirnya Asa menjawab dengan asal.

Mas kasih sogokan apa sama aku?

Lalu Asa mengirim chat itu ke nomor Amar, tak perlu menunggu lama, pesan itu langsung berubah biru.

Kamu mau dibawain apa Dek? Sepatu, tas atau kacamata?

Asa berfikir sejenak, tidak mungkin ia meminta hal yang baru saja disebutkan oleh Amar itu, Ayah, Bunda dan kakaknya bisa mengamuk kalau ia terima barang tersebut dari Amar.

Kripik yang paling mahal aja Mas!

Lalu Asa kembali ke meja mereka setelah mengambil foto keluarganya dan keluarga Amar yang sedang berbincang itu, tak lupa mengirimkan ke Amar.

"Udah Dek?" tanya Rissa kepada anak bungsunya yang menghilang cukup lama itu.

"Udah Bun, maaf lama, antri soalnya." Asa kembali duduk dan menyesap minumannya.

"Jadi Vio belum seserius itu sama Amar?" tanya Pak Hendra lagi.

"Bukan nggak serius seperti itu Om, Vio serius sama Mas Amar, tapi untuk ke jenjang lebih lanjut seperti menikah misalnya, Vio rasa kami juga belum ingin terburu-buru," jawab Vio mencoba diplomatis, dia tak ingin menyakiti kedua orang tua Amar.

"Kan nggak harus menikah besok atau bulan depan Sayang, maksud Ibu tunangan dulu juga nggak papa," bujuk Tari lagi.

Rissa dan Rama saling tatap, agak bingung juga kenapa kesannya Vionya diburu-buru seperti itu.

"Sebenarnya Mas Amar sudah mengikat Vio secara pribadi Tante, ini cincin dari Mas Amar." Vio menunjukkan cincin yang melingkari di jari manis kirinya.

"Ish, anak itu! Bisa-bisanya ngikat anak gadis orang tanpa bawa orang tuanya!" Bu Tari mengomel, meski di wajahnya terlihat lega yang luar biasa.

"Mungkin maksud Amar tuh hanya antara Amar dan Vio dulu Mbak, sampai mereka benar-benar yakin dan mereka akan mempertemukan kita nanti, " ucap Rissa bijaksana.

"Iya saya ngerti sih, saya cuman nggak mau kehilangan mantu potensial saya." Akhirnya hanya itu yang Tari ucapkan diluar kenyataan yang sebenarnya, yang jujur membuat Tari dan Hendra bingung.

"Ya udah kalo gitu, saya tunggu kabar selanjutnya ya Jeng." Tari dan Hendra akhirnya pamit undur diri dari hadapan Vio dan keluarganya.

"Aku tuh ngerasa kayak dikejar-kejar deh Yah, Bun. Bingung!" Vio memijat kepalanya dengan frustasi.

"Jangan-jangan Mas Amar menghamili perempuan dan orang tuanya nggak setuju," ucap Asa membuat ketiganya menatap horor ke arahnya.

"Bisa jadi sih, paham kan siapa orang tua Mas Amar itu, mungkin perempuan itu nggak selevel ama mereka," ucap Asa lagi saat mendapati ketiga orang dewasa di samping dan depannya terbengong.

"Nggak usah dipikirin omongannya Asa Kak, tahu kan dia kalo bicara suka asal kayak gitu," ucap Rissa saat melihat wajah Vio seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu.

"Mending besok kamu langsung tanya ke Amar aja, daripada kamu berandai-andai dan salah sangka nantinya." Rama akhirnya memberi masukan kepada Vio, daripada mereka berfikiran buruk, padahal kenyataannya bukan seperti itu.

"Ya udah yuk pulang, nggak usah mikir aneh-aneh!" ucap Rama dan ia berdiri untuk membayar tagihan makan mereka.

"Bun, kok Ayah yang bayar, emang Ayah punya uang?" tanya Asa pelan.

"Ayah bayarnya pakai card, besok yang bayar tagihannya juga Bunda!" Vio berdiri dan mengikuti bundanya berjalan keluar dari tempat itu.

"Mana bill nya Yah?" tanya Rissa.

"Udah dibayar sama orang tuanya Amar Yang," jawab Rama sambil tersenyum kaku, tak enak hati saja baru bertemu dan mereka seroyal itu.

Malam harinya saat Amar menghubunginya, Vio langsung menanyakan apa yang ada di kepalanya.

"Hah?! Maksudnya gimana Babe?" tanya Amar kebingungan dengan pertanyaan Vio tadi.

"Jujur aja Mas, apa Mas menghamili perempuan lain dan orang tua Mas nggak setuju, soalnya kok kayak buru-buru banget nyuruh kita nikah," ucap Vio menjelaskan pertanyaannya tadi.

"Aku nggak melakukan apa yang kamu tuduhkan tadi Babe, masalah yang tadi kamu sampaikan tadi, aku coba tanya ke Bapak sama Ibu dulu ya," ucap Amar mantap.

Vio menghela nafasnya panjang, dalam hatinya ia lega luar biasa, Mas Amarnya ternyata tidak seperti yang ia pikirkan.

Berbeda dengan Vio, Amar justru di buat gundah gulana atas desakan kedua orang tuanya itu. Ada apa gerangan?

1
Rens16
Buat kalian semua, terimakasih terus support aku ya, maaf belakangan hari ini aku sibuk banget sampai mau nulis aja nggak ada waktu, Aku usahakan update sesering yang aku bisa, salam sayang semua 😍😍
Surya Ningsih
bagus jalan ceritanya, keren👍🏻
semoga banyak yang baca , like, n koment🤲🏻
Rens16: Terima kasih support nya/Drool/
total 1 replies
Rissa Rusmayanti
up lagi kakak
Rens16: otw ya yang /Drool/
total 1 replies
Indah MB
kasihan deh Vio di kacangin gitu... kerasa bgt sih kesal dan malu bercampur
GET MARRIED WITH UNCLE ARKHAN, mampir
Indah MB
baru bab pertama dah syuka... kasih 🌹ah buat Vio dan Dante siapa tau jodoh... tapi baca harus nyicil ya Thor mo on ma ap.. soalnya aku juga nulis 🥺
GET MARRIED WITH UNCLE ARKHAN, mampir
Rens16: Oh oke, nanti ya 👍
total 1 replies
Indah MB
mending tanya aja deh Vio.. klo dante mau syukur, klo gak setidaknya kita tahu hatinya dari pada berharap terus... soalnya aku kayak gitu... capek berharap terus.. mending tanya walaupun dari pesan soalnya klo langsung mulutnya kayak di lem🤣🤣
Indah MB
ya emang gitu. lebih peka temen dari pada pacar 🤭 ...
Indah MB
typo kak... mungkin "makan sih" 😁
Indah MB: ma sama ... hehehe ..
Rens16: Ya ampun aku cari kok nggak ketemu yang typo ya /Grin/ btw makasih udah kasih koreksi an /Heart/
total 2 replies
Surya Ningsih
bagus cerita nya 👍🏻
Rens16: Terima kasih support nya/Drool/
total 1 replies
Aurora
Luar biasa
Rens16: Terima kasih sudah support aku /Drool/
total 1 replies
Rien
/Drool//Drool//Drool//Drool/
Rens16
Semoga banyak yang suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!