NovelToon NovelToon
LUKA BUNGA (AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH)

LUKA BUNGA (AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Single Mom
Popularitas:1.6M
Nilai: 5
Nama Author: D'wie

Masa putih abu-abu adalah masa paling indah setiap remaja begitu pula yang dialami Bunga. Cinta yang membara dan menggebu serta pengaruh darah muda yang bergejolak membuatnya dan sang kekasih terhanyut dalam pusaran dosa manis yang akhirnya membuat hidupnya penuh luka.

Bunga hamil. Kekasihnya pergi. Keluarga kecewa dan membenci lalu mengusirnya. Terlunta-lunta di jalanan. Kelaparan. Dicaci maki. Semua duka dan luka ia hadapi seorang diri. Ingin menyerah, tapi ia sadar, dosanya sudah terlampau banyak. Ia tak mungkin mengabaikan permata indah yang telah tumbuh di rahimnya. Tapi sampai kapankah ia sanggup bertahan sedangkan semesta sepertinya telah terlampaui jijik kepadanya?

Inilah kisah Bunga dan lukanya.

Jangan lupa tap love, like, komen, vote, dan hadiahnya ya biar othor makin semangat update!

Bacanya jangan skip, please! Jangan boom like juga! soalnya bisa menurunkan kualitas karya di NT! Terima kasih. 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. XXI Keyakinan Putri

"Hai, lagi nulis?" sapa Edgar yang baru saja datang ke konter.

Dengan tersenyum, Bunga mengangguk, "kakak nggak kerja?" tanya Bunga setelah menutup layar ponselnya. Untung saja ia sudah menyelesaikan update hari ini. Jadi ia tidak merasa terganggu dengan kedatangan Edgar.

"Nggak. Cuti dulu," ujarnya sambil tersenyum lebar.

"Biasanya orang cuti kerja itu untuk istirahat di rumah atau dihabiskan dengan jalan-jalan keluarga, kok kakak malah melipir ke sini?"

"Namanya juga kangen," ucap Edgar sambil mengulum senyum.

"Hah?" seru Bunga dengan dahi berkerut.

"Sebenarnya, aku pingin banget ajak kamu sama Putri jalan-jalan, kamu mau nggak?" tawar Edgar mengalihkan perhatian Bunga agar tidak membahas penuturannya sebelumnya.

"Tapi aku kan mesti jaga konter kak?"

"Itu gampang," ujarnya sambil terkekeh.

"Maksudnya?" tanya Bunga bingung.

"Tuh, asa yang bakal gantiin selama kita pergi," jawab Edgar sambil menunjuk Niko yang baru saja datang dengan wajah masam.

"Niko?"

"Dasar kakak nggak ada akhlak. Dia yang mau ngedate, gue yang dikorbanin," omel Niko setibanya di konter membuat Bunga mengerutkan keningnya.

Edgar yang mendengar omelan Niko hanya terkekeh,"nggak usah ngomel. Entar mobil loe nggak gue acc, tau rasa loe!"

"Eitz, jangan dong, kak! Kan sudah janji. Bosen tau kak naik mobil itu. Pingin nuansa baru..Ya udah, ya udah, pergi deh pergi, gue ikhlas jadi karyawan konter hari ini asal mobil pinginan gue di ACC," tukas Niko dengan kedua tangan terangkat ke atas. Ia menyerah demi mendapatkan mobil incarannya.

"Good," seru Edgar dengan tawa bahagia membuat Bunga menyipitkan matanya kemudian ikut terkekeh tanpa menimpali pembicaraan kedua kakak adik itu.

Sebelum pergi, Edgar berencana menjemput Putri terlebih dahulu di sekolahnya. Karena itu, sebelum pukul 10, ia sudah terlebih dahulu tiba di Taman kanak-kanak Hasanah.

"Putri."

Baru saja Edgar ingin memanggil Putri, namun suaranya sudah terlebih dahulu terinterupsi oleh suara seseorang yang juga memanggil Putri. Edgar yang baru saja mengangkat tangan untuk melambai ke arah Putri pun lantas menoleh ke sumber suara.

"Om, baik," seru Putri saat telah berdiri di depan gerbang sekolah. "Eh, ada Om Edgar juga," serunya saat menyadari keberadaan Edgar yang juga berdiri di depan gerbang sekolahnya.

Nathan yang kini juga telah berada di hadapan Putri lantas menoleh ke arah Edgar dengan kedua alis naik ke atas.

"Kamu," seru keduanya bersamaan.

"Perkenalkan, saya Nathan. Om baiknya Putri," ucap Nathan mengikuti panggilan Putri padanya.

"Oh, saya Edgar. Calon ... " Edgar menjeda sejenak kalimatnya lalu menoleh Putri yang memperhatikannya.

"Calon?"

"Calon papanya Putri," lanjut Edgar penuh percaya diri membuat raut bingung di wajah Putri. Nathan yang menoleh ke arah Putri pun merasa heran dengan ekspresi Putri. Dalam hati ia menyadari, mungkin pria ini menyukai ibunya Putri. Atau mungkin juga laki-laki ini kekasih ibunya Putri yang akan jadi ayah sambung Putri kelak. Namun, Putri belum memahami atau bahkan belum mengetahui apapun perihal ini.

Tak ingin banyak bicara dengan Edgar, Nathan justru langsung menghampiri Putri.

"Sayang, Om tadi lihat ada orang jual ini, terus pas lihat Om langsung ingat Putri, Putri mau nggak?" ujar Nathan seraya membuka sebuah kantong yang ternyata isinya sebuah bandana yang sangat lucu berwarna biru muda membuat mata Putri berbinar cerah.

"Wah, bagus banget Om! Warnanya juga warna kesukaan Putri. Om baik banget deh! Makasih Om baik," seru Putri girang. Bahkan ia tak sungkan-sungkan memeluk Nathan membuat raut tak suka di wajah Edgar.

"Wah, warna kesukaan kita sama dong!" seru Nathan tak kalah antusias.

"Om juga suka warna biru muda ya?" tanya Putri dengan senyum lebarnya membuat deretan giginya yang kecil-kecil terlihat jelas.

Nathan mengangguk dengan senyum lebarnya, "ternyata kita punya banyak kesamaan ya!"

"Put, ayo pulang! Mama udah nungguin. Kita akan jalan-jalan sepulang dari sini," ujar Edgar untuk menarik perhatian Putri.

Putri yang mendengar itu lantas menoleh, "jalan-jalan Om? Beneran? Om nggak bohong kan! Jalan-jalan sama mama juga?" cecar Putri antusias membuat Edgar tersenyum penuh kemenangan.

Edgar mengangguk, " beneran dong! Emang kapan Om pernah bohong. Ayo, pulang! Mama pasti udah nungguin," ucap Edgar sambil mengulurkan tangannya untuk meraih tas Putri dan memakainya di sebelah pundaknya.

"Yeay, akhirnya Putri bisa jalan-jalan!" seru Putri bahagia. "Om baik, Putri pulang dulu ya! Putri mau jalan-jalan dulu. Dadah Om baik," ucap Putri dengan wajah berbinar bahagia membuat Nathan ikut tersenyum bahagia.. Entah mengapa, melihat ekspresi bahagia Putri mampu membuat dirinya ikut bahagia. Kadang Nathan bertanya-tanya, mengapa ia bisa sesuka itu dengan Putri yang orang tuanya saja tidak ia kenali.

"Kami pulang dulu, bro!" pamit Edgar berusaha bersikap santai pada Nathan.

Nathan mengangguk, "hati-hati," ucap Nathan dengan tersenyum tulus dan Edgar hanya mengangguk kemudian segera membalikkan badannya menuntun Putri jalan di sisinya sambil bergandengan tangan.

Sepanjang perjalanan, Edgar mencoba mengajak Putri mengobrol. Ia ingin menarik perhatian Putri. Bukankah cara ampuh mendekati seorang wanita yang sudah memiliki anak adalah dengan mendekati anaknya?

"Om, bandananya lucu ya?" tanya Putri sambil menggerak-gerakkan kepalanya yang memakai bando dengan bagian atasnya berbentuk pita.

Edgar tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, "oh ya, Put, Om itu tadi kenal kamu dimana? Apa dia teman mama Putri?"tanya Edgar penasaran.

"Bukan, Om. Om baik itu temannya Putri. Om baik waktu itu tolongin Putri waktu ada yang mau nakalin Putri," ujar Putri menceritakan secara singkat bagaimana ia mengenal Nathan.

"Oh, kirain ... hmmm ... syukurlah. Tapi Putri, kamu harus jaga jarak dengan orang yang tidak kamu kenal baik. Apalagi mama Putri juga nggak kenal. Entar kalau dia ternyata cuma pura-pura baik untuk jahatin Putri gimana coba? Apalagi ya Putri, sekarang ini musim penculikan anak-anak. Om cuma takut, dia itu deketin Putri biar bisa culik Putri, kan kasihan mama. Mama pasti sedih banget kalau kehilangan Putri. Putri nggak mau kan buat mama sedih?"

Putri menggeleng lemah dengan mulut terkunci rapat.

"Nah, mulai sekarang, jangan terlalu dekat sama Om itu ya! Buat jaga-jaga aja. Tapi Om sih berharap semoga dia beneran baik. Om bilang gini cuma buat jaga-jaga aja sebab Om juga sayang sama Putri," tukas Edgar memberikan pengertian pada Putri.

"Tapi Putri yakin kok Om, Om baik itu beneran baik," cicit Putri dengan mata sendu. Entah dapat keyakinan dari mana, Putri meyakini kalau Om baiknya itu memang benar-benar baik dan tidak memiliki tujuan apapun padanya. Melihat ekspresi di wajah Putri, sontak saja membuat Edgar tertegun. Bagaimana caranya laki-laki itu bisa merebut hati Putri secepat ini, pikirnya.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

1
Nethy Sunny
dasar pa broto dosen kurang akhlak benci ke anak sendiri sampe segitunya itu takdir woy
Suryani
nyesek banget Thor😭😭😭😭😭😭😭
Anonymous
Menguras air mataku😭😭😭
Anonymous
Luar biasa
mbak mimin
pernah bc,😭😭😭😭ttp nangis
Nurhayati
Ya ALLah BeneR2 nie CeriTa Ampe MenYenTuh HaTi aqooh yg PaLing daLam😭😭😭
Nurhayati
PasTi TeMen2 na SMU na
Kenzi Kenzi
gmn klo misalkan obat e ki tali pusat baby sekandung... buruan nikah
Kenzi Kenzi
niko ma. kia
Kenzi Kenzi
kanker darah
Rahayu Dewihandayani
enak banget jadi laki2, udah gak nanggung beban selama bertahun2,, datang2 cuman bilang maaf doang,,
Kenzi Kenzi
papa nath
Ros Sita
masa masa suram yang harus di lalui hamil tanpa suami
Kenzi Kenzi
melahirkan kembar kah,
Kenzi Kenzi
tau2.....
Nofia
Luar biasa
Nanda Kitt
mewek kejer thor 😭😭😭
Djenab Purwaningsih
Luar biasa
Dyah Oktina
👏👏👏👏👏👏😍akhirnya happy end..
Dyah Oktina
ih.... gemesh deh sm author. .. 🤭🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!