NovelToon NovelToon
Sang Pewaris

Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Tamat / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Masalah Pertumbuhan
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: EgaSri

Gavin Mackenzie Sebastian
Saudara kembar Gianna Mackenzia Sebastian. Pewaris tahta dari Sebastian group. Liar, nakal dan tidak tahu aturan.

Karena kesalahan yang terus ia ulang dan perbuat membuat ia di usir dari rumah. Hidup terlunta-lunta tanpa uang dan harus membiayai kuliahnya sendiri sebagai syarat untuk dia mewarisi perusahaan Sebastian group.

Tanpa uang di luaran sana ia di hina dan direndahkan. Semua orang merendahkan dia, dan kekasihnya pun menghianati cintanya.

Lalu, apakah nanti Gavin bisa menyelesaikan hukuman dari sang Papa, dan membalaskan semua perlakuan menyakitkan dari teman-temannya?

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EgaSri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SP 23

Gavin berjalan maju ke depan. Ia menatap pada semua orang itu.

"Apa kalian tidak bosan menggangguku?" tanya Gavin. "Aku saja bosan diganggu oleh kalian," sambungnya lagi.

"Bosan? Kenapa harus bosan? Untuk menghancurkanmu tidak ada kata bosan!" Ucap Owen.

Gavin tertawa kecil.

"Baiklah, kalau begitu silahkan maju!" ucapnya lagi.

"Cih, sombong sekali kau ini!" Owen bergerak maju. Ia melayangkan pukulan ke arah Gavin, tapi Gavin bisa menangkapnya.

Owen tersenyum licik. Di saku jaketnya, ia punya benda kecil yang bisa membuat siapa saja terluka.

Owen terus mencari celah. Ia menatap ke arah Gavin dengan remeh.

Teman-teman Owen yang lainnya juga tersenyum licik. Mereka sudah tahu dengan apa yang akan Owen lakukan.

Entah ada dendam apa antara Owen dan Gavin, tapi yang jelas, Owen tampak sangat ingin Gavin menderita.

"Itu saja?" remeh Gavin yang membuat Owen mengepalkan tangannya.

"Kita lihat, apakah setelah ini kau bisa sombong lagi?" tanya Owen, ia berjalan mendekat ke arah Gavin.

Gavin tersenyum tipis. Menatap Owen remeh.

Owen terus menyerang Gavin dengan membabi-buta, ia melakukannya seperti orang gila.

"Kau ini sedang apa?" tanya Gavin heran melihat apa yang Owen lakukan.

Owen mendengus, dengan cepat di saat Gavin lengah, ia mengeluarkan senjatanya dan menusukkannya ke perut Gavin.

Gavin terdiam, ia menatap Owen tajam yang kini sedang tersenyum senang.

Gavin memegangi pisau kecil yang menancap di perutnya itu. Lalu Gavin menatap marah kada Owen yang tertawa dengan teman-temannya.

"Sialan!" Gavin mendesis, ia merasa sangat kesakitan. Pisau itu menusuk perutnya.

Owen dan teman-temannya langsung pergi dari jalanan yang sepi itu. Mereka meninggalkan tawa untuk Gavin yang sedang terluka dengan banyak darah yang mengalir di perutnya.

Dengan bersusah payah, Gavin mengeluarkan ponselnya.

"Kenapa, Vin?" tanya Julian saat ia mendapatkan telepon dari Gavin.

"Pa ... Sakit! Perut Gavin luka, Pa," ucap Gavin. Ia mengatakannya dengan suara yang lemah hingga membuat Julian di seberang sana menjadi ketakutan.

"Gavin! Kamu kenapa, Gavin!"

Julian panik, ia tidak bisa mendengar suara Gavin lagi. Dengan cepat, Julian menghubungkan Arsene dan juga Erick. Julina butuh mereka berdua saat ini.

"Sialan!! Kenapa dengan anakku?!" Julian berjalan cepat ke ruang kerjanya, meninggalkan Alma di atas ranjang yang sedang terlelap.

Julian membuka dengan kasar pintu ruang kerjanya itu, dan melacak posisi Gavin saat ini.

Setelah mendapatkan lokasi terkini Gavin, Julian segera mengirimkannya pada Erick dan Arsene. Sedangkan ia mencari mobilnya.

Di jalanan yang Gavin lewati itu sepi. Tidak ada satupun orang yang lewat, mustahil ada orang yang membantu Gavin.

Sudah lima belas menit Gavin menahan sakit di perutnya. Yang ada di kepala Gavin saat ini hanyalah, kapan Papanya sampai? Kenapa lama sekali. Bahkan Gavin tidak ingat dengan Kaylee yang sedang bertugas.

Tiga buah mobil dengan jenis yang berbeda menerangi Gavin yang sudah pingsan di tengah jalan itu.

"Gaviiiinnn!!" teriak Julian saat ia melihat anaknya yang terbaring di tengah jalan.

Erick dan Arsene membantu Julian untuk mengangkat Gavin. Air mata Julian berderai saat ia melihat sebuah pisau yang melukai anaknya.

"Ya Tuhan! Kenapa kamu bisa sampai seperti ini, Gavin?!" ratap Julian dengan sangat mengiba.

Julian memasukkan Gavin ke dalam mobilnya. Erick dengan cepat masuk dan duduk di pintu depan. Pria tua itu masih sigap walaupun ia sudah memiliki cucu.

"Sen, cari siapa orang yang sudah melakukan ini pada Julian! Aku tidak mau tahu! Urus semuanya!!" perintah Julian pada Arsene yang mengangguk.

Mobil yang Erick kemudikan itu melaju dengan cepat. Di jalan Erick menghubungi rumah sakit untuk menyiapkan brankar dan ruang UGD atau operasi secepatnya.

Sedangkan Arsene kini sedang menghubungi anak buahnya untuk mengambil mobil dan juga motor milik Erick dan Julian yang tertinggal di lokasi.

"Kau cari siapa orang yang sudah melukai Tuan muda secepatnya! Aku ingin mereka ketemu dalam waktu satu kali dua puluh empat jam!" tegas Arsene memberikan anak buahnya perintah.

Sedangkan kini Julian membantu mengangkat Gavin memindahkannya ke atas brankar. Julina mendorong brankar itu menuju ruang operasi.

Saat di dekan pintu, ia di tahan oleh dokter yang melarangnya untuk masuk.

"Rick! Bagaimana ini? Siapa yang melakukan ini pada anakku, Rick!" ucap Julian. Ia memukul dinding rumah sakit itu hingga membuat tangannya memerah.

"Arsene pasti segera menemukan pelakunya," jawab Erick mencobanya untuk menenangkan Julian.

Julian masih belum tenang. Ia bahkan sampai lupa mengabari Alma kalau Gavin terluka.

"Kau hubungi Alma dulu! Dia pasti sedang bingung sekarang karena kau tidak ada di rumah!" Julian menepuk keningnya saat ia mendengar apa yang Erick katakan.

"Maaf, aku lupa!" ucap Julian.

Ia segera menghubungi Alma. Cukup lama hingga akhirnya panggilannya itu di angkat.

"Halo, Sayang? Kamu dimana?" tanya Alma yang membuat Julian yakin kalau istrinya itu pasti kehilangan dirinya.

"Aku sekarang ada di rumah sakit. Gavin kecelakaan!" jawab Julian yang membuat Alma terkejut.

"Apa? Anakku kenapa?" tanya Alma dengan sangat syok.

"Dia terluka," jawab Julian singkat.

"Aku segera kesana!" ucap Alma yang membuat Julian tidak bisa membantah.

***

Sedangkan Kaylee, kini baru selesai dengan tugasnya. Ia bahkan masih di kantor polisi saat ini. Tapi entah kenapa, sedari tadi ia merasa tidak tenang. Kaylee sendiri tidak tahu kenapa.

Ponsel Kaylee berdering, dengan cepat Kaylee melihat siapa orang yang menghubunginya itu.

"Kenapa, Pi? Aku masih di kantor!" ucap Kaylee.

"Pacar kamu sedang ada di rumah sakit!" ucap David memberitahu Kaylee.

"Hah?! Maksudnya?" tanya Kaylee dengan sangat terkejut.

"Gavin! Dia kena musibah, dan sekarang ada di rumah sakit! Papi sama Mami akan segera ke sana," ucap David.

"Oke, Pi! Aku juga akan ke sana!" ucap Kaylee.

Kaylee mematikan sambungan telepon tersebut, ia memasukkan ponselnya ke dalam tasnya dengan gerakan yang sangat cepat.

"Ada apa, Komandan?" tanya salah satu rekan Kaylee yang melihat gadis bule itu tampak panik.

"Temanku! Dia sedang ada di rumah sakit!" ucap Kaylee.

"Sungguh? Biar saya antar Anda kesana!" ucap Rekannya itu.

"Tidak usah! Mobilku masih disini, aku bisa sendiri!" ucap Kaylee.

"Ah, baik!" jawab rekan Kaylee itu.

Dengan gerakan cepat, Kaylee keluar dari dalam tempat kerjanya itu, dan menuju ke mobilnya.

***

Kaylee berlari di lobby rumah sakit. Hari yang sudah sangat malam membuat rumah sakit itu lengang.

Kaylee menatap pada Papi dan Maminya yang sudah ada di sana. Berdiri di antara tiga orang yang menurut Kaylee asing.

"Mi, Pi," ucap Kaylee ketika ia tiba di sana.

"Ah, sayang. Kemari, Nak!" ucap Mami Kaylee pada anak gadisnya itu.

"Mereka siapa, Mi?" tanya Kaylee melihat pada Julian dan Alma.

"Orang tua Gavin!"

1
Syamsu Rizal
Luar biasa
Budi Hermawan
ceritanya SDH ngaler ngidul ga jelas alurnya..a
Fajar Ayu Kurniawati
.
Sukeni Warsito
Luar biasa
syafrizal seungeda
kesan laki laki murahan...
Inyoman Raka
cari aja cewek yg lain gitu aja koq repottt
Iwayan Merto
Lumayan
Iwayan Merto
Biasa
Hariono ono
knpa karya nya dsni ngk ad cerita nya yg smpai tamat smua berhenti di tengah jalan thor
galaxi
bisa jadi sebenernya saat itu kay tau klu gavin ada main sama perempuan...curiga....
galaxi
gimana sih thor....koq bisaaa....bukanlah di awal emely itu ada saat gavin masih kaya ya....gavin jd ladang uang emely...gimana sih...trs pas gavin diusir dia berhianat...dtglah kaylee....koq bisa emely yg nemenin saat susah....waaah...othor...gimana sih...
galaxi: iya pinter.....cb dong pinter kasih tau penjelasannya....pada org yg menurutmu totol....ayolah pinter....
Andry: laaah emang tolol pdhal udah jelas kalo bca kaga di skip...kalo bukan tolol apa namanya...
total 4 replies
galaxi
yaaah....ketahuan dek.....1M....1M....😂
galaxi
😂😂😂😂emesh dama arsene....ada cerita arsene giana gak thor...mau dong...
galaxi
udh kuduga....dijodohinnya dg dia juga 😂
galaxi
Luar biasa
galaxi
makanya bukalah matamu gavin....itulah teman2 yg kau bangga2kan
Esih Mulyasih
Luar biasa
Esih Mulyasih
Lumayan
Nunung Chaniago
keren
LENY
JUSTRU KAYLEE YG BAIK TANPA TAHU GAVIN ANAK ORANG KAYA. EMILY JAHAT BANGET PENGKHIANATANNYA GSK BISA DIMAAFKAN. SDH MURAHAN SELINGKUH SAMA RIO BUAT MALU GAVIN. KELEDAI BODOH KL GAVIN MSH MAU DGN EMILY.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!