NovelToon NovelToon
LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: GadisBodoh

Disclimer ⚠️ kalo misalnya ada yang ga sesuai kenyataan mohon untuk di mengerti. ini cerita hanya mengalir sesuai fantasi di otak saya jadi kalo banyak kejadian aneh bin ga masuk akal mohon dimaafkan. sekali lagi ini hanya Fiksi. Terima kasih. 🙏🙏

but , happy Reading guys

Arbian , pemuda tampan dan juga mapan yang dulu hidup dengan rasa nyaman kini berubah setelah kepergian sosok yang berarti baginya.

Dia terpaksa harus menjaga seorang gadis karena permintaan konyol adiknya saat akan menghembuskan napas terakhirnya. Di satu sisi , Arbian sudah memiliki seorang gadis yang ia sukai.

Lantas bagaimana kelanjutan kisah Arbian ? terus ikuti kekanjutan dari cerita ini yaa ..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadisBodoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 12 - LunArbi

Happy reading..

..

...

" parah banget tuh dosen, tiba tiba malah kuis aja anjirr mana gue ga belajar sama sekali." Keluh Dika sesaat dosen mereka keluar dari kelas mereka.

" dih lo nya aja yang otak ya cetek " ledek Bella.

" anjir ya lo bel. Gini gini gue pernah masuk sepuluh besar pas sekolah." Ucap Dika angkuh.

" hallah ,, paling juga dari belakang . Kalo pun ia itu pasti hasil mencontek." Ejek Bella lagi.

" sialan , temen ga ada akhlak emang." Sungut Dika kesal.

Sedangkan Luna merasa terhibur dengan Tom and Jerry versi manusia itu.

" ribut mulu ih . Mending makan yok masih banyak waktu nih sampe kelas selanjutnya mulai. Jam 1 kan ? " ajaknya kemudian.

" boleh , perut gue keroncongan setelah otak gue dikuras habis karena jawab kuis tadi." jawab Dika semangat.

" sok banget " Bella memukul kepala belakang Dika.

" sakett . Anjirr , lo jadi cewek enteng banget tangannya heran." Kesal Dika .

" perlu di garis bawahi , gue kayak gini sih cuma ke elo doang ya ." Ucap Bella santai.

" alah bilang aja lo suka kan sama gue , terus lo caper" ujar Dika percaya diri.

" hueek .. najiss "

Karena perdebatan yang tak kunjung selesai , Luna pergi meninggalkan mereka berdua lebih dulu.

" LUNAA . TUNGGUIN WOII " teriak keduanya.

Bella dan Dika berlari mengejar Luna , tentu dengan saling dorong membuat Luna kembali menggelengkan kepalanya.

Mereka mulai memasuki kafe milik Nino yang sudah menjadi tempat favorite mereka berkumpul. Entah sekedar makan atau bahkan mengerjakan tugas. Tak jarang , Nino memberi makan gratis untuk mereka bertiga.

" Abang Nin " panggil Luna sumringah saat melihat sosok Nino. Nino yang melihat itu tersenyum seraya melambaikan tangan.

Panggilan abang yang tersemat untuk Nino dari Luna bukan tanpa alasan. Nino sendiri yang meminta hal itu , ya akhir akhir ini Nino emang sering bertemu dengan Luna di kafe saat mengontrol kafe.

Umur Nino setara dengan Arbian namun setahun lebih muda dari Keanu menganggap Luna seperti adik kandungnya sendiri. Apalagi Luna mengingatkan dirinya pada adik semata wayangnya yang meninggal karena sakit.

" Abang kok jam segini udah di kafe aja ?" Tanya Luna.

" hm , abang udah ga kerja di kantor Arbian sekarang mau fokus sama kafe aja ."

" loh kenapa ? Pasti kak Bian sedih kalo abang berhenti." Wajah Luna terlihat sedih dan itu membuat Nino mengusap pucuk kepalanya.

" kenapa ? Kamu khawatir sama dia hm ?" Tanya Nino , dia jelas melihat kekhawatiran diwajah Luna.

Luna sejenak sadar dengan yang ia lakukan. Benar untuk apa dia khawatir pada pria itu.

" eng-enggak kok ."

Nino hanya tersenyum ia tau Luna berbohong walau hanya melihat matanya. Hingga gradak gruduk terdengar dari sepasang muda mudi yang saling dorong.

" kalian berdua kenapa ?" Tanya Nino heran .

" tuh , si gerandong main dorong dorong." Tunjuk Bella sebal pada Dika .

" lo nenek lampir ngatain gue gerandong lagi." Protes Dika.

" sudah , kalian kesini mau makan kan ?" Ujar Nino merelai , ia berasa menjadi seorang kakak untuk tiga adik yang memiliki watak berbeda beda.

" karena meja udah penuh , kalian ke ruang private aja kebetulan uang nomor 1 lagi kosong tuh . Abang juga mau kasih coba menu baru untuk kalian."

Ucapan Nino berhasil membuat mata Dika berbinar binar.

" waahh makanan geratis " ucapnya dengan penuh binar.

Plakk !! Bella kembali memukul bahu pemuda itu. " punya malu dikit woi , maunya gratis mulu."

" awwhh sakit Bella " geram Dika mengusap usap bahunya. Membuat Nino kembali terkekeh.

" enggak papa ya Dik ? Kan emang yang gratis yang dicari ." Ucap Nino yang langsung menyengir dengan mengangkat dua jempolnya ke depan dada.

Nino membawa ketiga bocah itu kedalam private room no.1 setelah memberitahu karyawannya untuk membawa makan dan minuman untuk mereka.

Disatu sisi , Arbian tengah berdiri di depan meja kasir untuk menanyakan keberadaan Nino.

" hallo permisi."

" hallo kak , selamat datang di kafe xx " sapa karyawan itu ramah.

" apa benar ini kafe milik Nino ? Elnino Kevan Nugraha ?"

" iya benar kak , ada perlu apa ?"

" saya ingin bertemu dengan nya , saya sahabatnya ada yang ingin saya bicarakan dengnnya dan ini penting." Ucapnya.

" seben,--tar "

Belum selesai melanjutkan ucapannya karyawan itu dibuat melongo saat Arbian langsung meninggalkannya karena melihat Nino yang memasuki sebuah ruangan bertulisan VIP 1 .

Langsung saja pemuda itu berjalan mendekat tanpa mengetuk pintu ia langsung mendobrak pintu ruangan tersebut.

Braakkk !!

Keempat orang yang berada didalam ruangan sontak dibuat kaget oleh kelakuan Arbian. Bahkan Arbian sendiri mematung di tengah pintu saat melihat sosok yang ia sakiti berada di sana dengan yang lainnya.

" uhukk .. uhukkk "

Luna tersedak makanannya karena kaget dan syok . Membuat semua orang langsung memberikan minum padanya termasuk Arbian yang ikut panik langsung berjalan mendekat kearah Luna.

" Luna , kamu gapapa ?" Tanyanya punuh khawatir.

Luna menjauhkan pundaknya yang disentuh oleh Arbian namun kepalanya tetap mengangguk sebagai jawaban.

Arbian terseyum kecut melihat reaksi Luna tapi ia sadar diri semua ini terjadi karena ulahnya. Ia segera menarik tangannya dari pundak Luna.

Arbian bukannya tidak sadar sejak tadi ada dua pasang mata yang menatap penuh permusuhan. Namun ia coba abai saja .

" ekhem "

Nino mencoba berdehem untuk mencairkan suasana yang mulai panas itu. Nino sadar tatapan Dika dan juga Bella tak bersahabat menatap sahabatnya itu.

" ada perlu apa lo kesini ?" Tanya nya pada Arbian.

Pandangan Arbian teralihkan , sedangkan Luna dan yang lain kembali menyantap makanannya berusaha abai akan kehadiran Arbian.

" ada yang harus gue bicarain , bisa bicara di ruangan lo aja ?" Ucap Arbian.

" kenapa ga disini aja ?" Ujar Nino tak suka.

Arbian membuang napasnya lalu menoleh ke arah Luna dan dua sahabat gadis itu tampaknya tak terganggu dengan kehadirannya atau hanya pura pura saja . Entahlah dia tak tahu.

Arbian mengangguk lalu mengeluarkan amplop putih dari saku jasnya lalu memberikannya pada Nino.

" itu maksudnya apa ? Lo ga benar benar mau ninggalin perusahaan kan ?"

" gue rasa , surat itu sudah menjelaskan semuanya." Jawab Nino acuh.

" Nin , please jangan kayak gini. Lo tau kan , gue mau jadi penerus Daddy itu karena berkat lo yang terus kasih gue semangat . Kalo lo berhenti gue gimana nanti nya ?" Ucap Arbian dengan wajah memelas.

" menurut gue lu udah cukup jago kok buktinya perusahaan bokap lo tambah maju pas ditangan lo. Jadi , sekalipun lo ganti asisten ga bakal ngaruh" jawab Nino cuek.

" tapi lo dulu janji bakal terus bareng sama gue buat majuin perusahaan"

" dan perusahaan lo udah maju kan , janji gue terselesaikan berarti." Potong Nino cepat.

" Nin .. kenapa lo jadi kayak gini sih ?" Lirihnya.

Arbian sedih melihat sahabat yang udah dia anggep kakak kandungnya sendiri itu bersikap acuh padanya. Umur mereka memang sama tapi Nino lebih tua beberapa bulan dan sejak kecil Nino selalu lebih dewasa dan menjaga Arbian. Maka dari itu mereka yang paling akrab dari pada yang lainnya.

" Lo udah dewasa Ar , lo udah ga butuh gue."

Arbian menggeleng matanya berkaca-kaca. Dia sudah kehilangan adiknya maka dia tidak ingin sosok abang yang selalu ada di sampingnya kini berusaha menjauhinya.

Mendengar percakapan yang sedikit bagaimana gitu , membuat Luna dan kedua temannya mendadak tak enak hati. Berhubung makanannya sudah habis mereka memilih undur diri.

" Abang , Luna sama yang lainnya pamit ya . Terima kasih untuk makanannya . Enak banget ."

Suara merdu itu tak hanya membuat Nino menoleh tapi juga Arbian. Arbian ikut menatap gadis itu entahlah rasanya dia juga merindukan gadis itu namun ego mengalahkan semuanya.

" kok buru buru ? Kalian belum kasih masukan dan penilaian loh buat menu baru abang." Suara ramah Nino saat bicara dengan Luna jelas mengusik telinga Arbian.

Arbian merasa tak suka padahal sebelumnya pemuda itu begitu dingin dan datar saat berbicara dengannya. Mengapa langsung berubah 180° saat berbicara dengan Luna.

" Nanti deh Luna chat aja ke Abang gimana ? Kayaknya abang sekarang lagi ada urusan kan ? Luna juga musti balik ke kampus lagi masih ada kelas soalnya."

" hmm .. oke deh. Yang semangat belajarnya."

" iya terima kasih."

Luna , Bella dan juga Dika lantas pergi dari kafe. Saat melewati Arbian , Luna sejenak melihat kearah pemuda itu yang juga menatap kearahnya namun dengan cepat ia mengalihkan pandangannya.

" udah ga ada yang musti dibahas kan ? Gue masih ada urusan."

" lo sedekat itu sama Luna sampe dia panggil lo dengan sebutan abang kayak ke kakak kandungnya ?"

Nino menaikkan satu alisnya , lantas terkekeh mendengar ucapan Arbian yang melenceng dari pembicaraan awal mereka.

" penting gitu buat lo ?"

Arbian mengatupkan bibirnya , ucapan Nino ada benarnya. Memangnya apa pedulinya tentang panggilan Luna terhadap Nino.

" udah ya , gue sibuk ga bisa ngobrol lama lama."

" oke , makasih waktunya. Tapi , gue masih berharap kalo lo mau balik ke kantor."

Nino hanya diam dengan mengangkat bahunya acuh. Iya enggan berjanji juga tidak mau menolak langsung.

" jangan pergi sebelum makan , ini udah siang nanti gue suruh karyawan gue siapin makan buat lo."

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!