NovelToon NovelToon
KESEDERHANAANMU LAH YANG MEMBUATKU JATUH CINTA

KESEDERHANAANMU LAH YANG MEMBUATKU JATUH CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Karir / Romansa
Popularitas:871
Nilai: 5
Nama Author: Jyoti_Pratibha

Bercerita tentang seorang pemuda yang ditinggal menikah oleh wanita pujaannya dengan sahabatnya sendiri. Lebih tepatnya wanita yang disukainya itu pasangan sahabatnya sendiri. Ia menyukai wanita itu karena ada hal istimewa yang ada di dalam wanita itu.

Berbagai cara, dia lakukan untuk melupakan wanita itu. Namun hasilnya nihil, dia sudah berusaha untuk melupakannya. Dan itu sulit baginya. Wanita itu terlalu membekas di hatinya.

Hingga akhirnya ia bertemu wanita lain yang membuatnya jatuh cinta. Wanita sederhana dan senyum manisnya, yang membuatnya jatuh cinta. Berbagai cara dia lakukan untuk menyatukan cintanya pada wanita itu. Namun lagi-lagi ada halangan besar yang menghalangi perbedaan mereka.

Lalu apa yang akan dilakukan pemuda itu? Apakah pemuda itu tetap melanjutkan pilihan hatinya?
Atau dia akan menyerah dan merelakan wanita itu bersama dengan yang lain?
Ingin tahu lebih lanjut ceritanya, jangan lupa untuk membaca kisah selengkapnya....

Happy reading....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jyoti_Pratibha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Di malam yang panjang ini, semua kebahagiaan tercipta di wajah keduanya. Malam dingin, dengan mengendarai motor untuk melaju jalanan yang semakin sepi.

Dan juga pemandangan kota malam yang memanjakan mata tak lepas dari kedua orang berbeda jenis ini.

Bercerita banyak hal di atas motor, lalu melihat pemandangan kota, di malam hari yang selalu menghibur dengan berbagai jenis kegiatan manusia yang berbeda-beda.

Banyak hal mereka bicarakan tentang aktivitas di malam hari ini.

Termasuk tentang aktivitas malam yang sering keduanya lakukan. Derandra yang sering menghabiskan waktunya bersama temannya dan juga menghabiskan uangnya untuk bersenang-senang bersama temannya.

Tak lupa dia juga tetap meluangkan waktu berkumpul dengan keluarganya dan membahas berbagai kegiatan yang dilakukan sehari-hari.

Tak ada yang aneh dengan aktivitas malamnya, menghabiskan uang untuk menyenangkan diri adalah hal menyenangkan.

Mungkin orang lain akan menganggapnya boros, namun bagi Derandra tidak ada salahnya untuk memanjakan diri sendiri setelah seharian bekerja tanpa lelah.

Sementara Veronica, dia akan menghabiskan waktu malamnya untuk berdiam diri di kosnya tanpa melakukan aktivitas lain.

Mungkin mencoba resep baru, kalau dirinya tidak malas. Tubuhnya ketika malam memang lebih memilih beristirahat daripada melakukan aktivitas malam seperti orang lain.

Bagi Veronica waktu malam adalah waktu yang pas untuk dirinya mengistirahatkan tubuh.

Seharian bekerja dan melayani pelanggan sangat menguras tenaganya. Dan ia membutuhkan waktu istirahat yang banyak untuk mengembalikan semangatnya dalam bekerja.

“Ternyata berdiam diri seperti ini ketika malam sangat damai ya”ucap Veronica sambil memandangi langit malam.

“Benar, sangat damai dan juga dingin. Tapi tidak sedingin di desa tentunya”ujar Derandra.

Mereka berdua saat ini sedang tiduran di atas rumput sambil memandangi langit malam.

Setelah lamanya berkeliling, Derandra memutuskan mengajak Veronica ke taman kota.

Tempat ini memang agak ramai ketika malam tiba, namun tidak seramai ketika waktu siang tentunya.

Masih ada beberapa orang yang duduk-duduk di atas rumput untuk sekadar mengobrol dan bernyanyi bersama. Seperti yang dilakukan Derandra dan Veronica tentunya.

Mereka berdua menikmati langit malam dengan tiduran di atas rumput dan memandangnya dengan damai.

“Rasa-rasanya aku baru merasakan hal ini ketika malam. Sangat damai dan tenang apalagi di kota seperti ini.”

“Memangnya kamu gak keluar malam bersama temanmu? Bukankah menyenangkan ketika keluar bersama teman saat malam?”

“Mungkin menyenangkan bagimu, tapi untukku tidak. Saat malam aku lebih memilih untuk mengistirahatkan tubuhku yang melelahkan ini.”

“Pasti bosan aktivitas malammu tanpa hiburan seperti itu?”

Veronica yang mendengarnya terkekeh kecil. “Tidak juga, waktu malam adalah hal yang ku tunggu ketika sore hari menjelang. Dengan begitu aku bisa pulang lebih cepat dan berbaring di dalam kamar”ujar Veronica. “Karena itu aku tidak akan mendengar kata berisik yang diucapkan orang-orang padaku”batinnya.

“Pantas saja tadi dirimu ketika kutawari jalan malam mau saja, ternyata ini alasannya.”

“Aku hanya ingin mencari hiburan lain saja selain berbaring di kos. Bukankah kamu mengajakku karena ingin mencari makan malam?”

“Benar juga.”

“Dasar”decihnya. Derandra yang ada di depannya entah mengapa berubah menjadi orang yang menyebalkan baginya.

Baru beberapa kali bertemu, Veronica merasa bahwa sifat Derandra memang menyebalkan untuknya yang selalu bersikap tenang.

Mereka berdua pun terdiam sejenak sambil menikmati langit malam,dan juga mendengar alunan musik yang disetel oleh pengunjung lain sebagai menambah kesan malam hari.

Sangat menyayangkan bagi Veronica ketika hidupnya yang penuh keberisikan di gantikan dengan malam tenang yang ingin sekali ia rasakan setiap harinya.

“Berbicara tentang masa remaja, apa yang kamu lakuin dulu ketika masa sekolah?”tanya Veronica pada Derandra yang duduk.

“Banyak, aku bukanlah orang yang berambisi dalam memperebutkan nilai. Bisa dibilang aku sangat nakal dulu ketika masa sekolah”jawab Derandra.

“Kenakalan?”tanya Veronica yang ikut mendudukkan tubuhnya.

“Emh, kenakalan yang mungkin bikin keluargaku pusing memikirkan panggilan guru BK. Mungkin satu bulan 4 kali aku selalu memenuhi panggilan guru BK.”

“Pasti orangtuamu pusing memikirkan cara untuk menyelesaikannya bukan?”

“Benar, orangtuaku selalu mengeluh ketika aku melakukan kesalahan yang diluar nalar.”

“Ah aku jadi membayangkan bagaimana pusingnya orangtuamu ketika kamu melakukan banyak kesalahan ketika sekolah.”

“Bahkan dulu aku pernah memacari guruku sendiri ketika masa sekolah, sangat konyol bukan? Tapi itulah diriku dulu.”

Veronica tertawa mendengar pernyataan Derandra, benar-benar konyol untuk diceritakan pada dirinya.

“Astaga Andra bagaimana bisa kamu memacari gurumu sendiri, kamu sangat aneh.”

“Yah mau bagaimana lagi, guru itu terlalu cantik jika dianggurin. Apalagi saat itu guruku sedang single, jadilah aku melancarkan aksiku untuk bersamanya. Bahkan teman-temanku menyebutku brengsek kelas kakap karena berhasil memacari gurunya sendiri.”

“Kamu memang pantas mendapat gelar itu karena kelakuanmu.”

“Dulu ketika masa sekolah hidupku dipenuhi dengan berganti-ganti wanita. Bisa dibilang aku hanya bermain-main bersama mereka, termasuk guruku itu. Waktu itu kalau tidak salah hubungan kami hanya bertahan seminggu.”

“Kamu sangat jahat mempermainkan hati wanita.”

Derandra mengendikkan bahunya. “Mau bagaimana lagi saat itu umurku masih muda dan mau mencoba banyak hal yang bisa dijadikan cerita ketika sudah dewasa.”

“Lalu apakah sifatmu masih seperti itu?”

“Enggak, bermain-main wanita di waktu dewasa bukanlah hal tepat. Mengingat umurku yang semakin tua, sudah waktunya aku merubah sikapku menjadi baik.”

Veronica ternganga mendengar ucapan pria disampingnya ini. “Pria ini benar-benar”umpatnya dalam hati.

“Kalau niatmu seperti itu pasti banyak wanita jaman sekarang yang akan menjauhi mu”pungkasnya.

“Mengapa?”tanya Derandra.

“Andra Andra, wanita itu pasti memilih pria yang memiliki background baik. Dalam arti pria itu tidak memiliki sifat buruk didalam kehidupannya. Kecuali wanita yang menerima masalalu pasangan yang buruk.

Wanita itu mencari pria baik untuk menjalani hidup berumah tangga dengan saling melengkapi. Kamu tahukan pria itu adalah pemimpin ketika berumah tangga, dan pemimpin itu selalu di depan.”

“Bukankah berumah tangga adalah menjalani kehidupan dengan saling berbagi dan melengkapi?”

“Benar, berbagi dan melengkapi memang hal penting dalam berumah tangga. Tapi terkadang sebuah pasangan tidak menerapkan itu di dalam hubungan mereka. Hingga akhirnya hubungan itu retak karena perkara itu.

Dalam menjalin hubungan bukan hanya soal berbagi dan melengkapi, masih banyak hal yang harus dilakukan sebuah pasangan agar tetap awet. Terutama dalam sikap terhadap satu sama lain.”

“Lalu jika sikap tidak menjadi landasan apa yang akan terjadi pada sebuah pasangan?”

“Mungkin tidak akan ada hubungan yang awet, karena pasangan itu selalu mengedepankan egonya. Berbagi dan melengkapi akan memiliki arti jika sebuah pasangan memilki sikap yang harus diturunkan untuk menjaganya.”

Derandra menganggukkan kepalanya. Ia setuju dengan statement Veronica, sebuah hubungan jika hanya dilandasi tentang berbagi dan melengkapi tidak akan awet jika keduanya tetap bersikap egois.

Berbagi dan melengkapi memang sebuah tindakan yang harus disatukan agar tidak tercerai berai di tengah jalan.

Terutama dalam bersikap, terkadang egoisme di dalam diri sering menjadi pemicu keretakan hubungan yang akhirnya berakhir menjadi kehancuran.

Itu terlihat ketika orangtuanya dulu masih memiliki sikap egois. Mereka saling berbagi dan melengkapi, namun terkadang sikap egois di dalam diri selalu menjadi pemicu keretakan hubungan mereka.

Derandra menyaksikan itu ketika orangtuanya berdebat tentang pengasuhan dirinya, hingga akhirnya mereka berpisah sejenak selama satu bulan untuk egoisme mereka yang masih belum mereda.

ΠΠ

“Kalau kamu? Apa kenanganmu saat masa sekolah dulu?”tanya balik Derandra.

“Tidak ada yang menyenangkan saat dulu, dulu aku adalah orang yang berambisi demi mendapat sebuah nilai yang bagus. Itu karena aku ingin menjadi orang yang sukses dan memperbaiki ekonomi keluargaku”ucap Veronica.

“Pasti sangat membosankan masa sekolah dulu”ujar Derandra.

“Yah sangat membosankan”jawabnya. “Juga menyakitkan”batinnya.

Masa sekolah Veronica dulu bisa dibilang sangat boring, aktivitasnya dulu hanyalah belajar dan belajar untuk mendapat nilai bagus tentunya. Dan juga untuk menghindari hal yang sangat dihindarinya.

“Veron ayo kita pulang, hari sudah semakin larut. Bukankah besok kamu harus bekerja?”

“Benar, ayo kita pulang. Aku harus membuat energiku pulih kembali, ah kita sudah terlalu lama duduk setelah makan.”

Mereka berdua berdiri dari tempat duduknya dan menepuk baju mereka karena berbaring di atas rumput. Setelahnya mereka berdua menuju ke tempat parkir.

Jalan bersama dengan orang yang baru dikenal, adalah hal yang tidak akan semua orang bisa lakukan. Termasuk Veronica.

Derandra adalah orang pertama yang mengajaknya jalan malam seperti ini. Dulu ketika pertama kali di kota, dirinya tidak sempat mengelilingi kota ini hanya sekedar untuk melihat setiap sudutnya.

Dirinya dulu hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja dan beristirahat ketika malam. Berjalan-jalan seperti ini sangatlah membuang waktunya.

Berada di kota dan jauh dari keluarga adalah hal yang tak pernah ia sangka sebelumnya.

Rencananya dulu ketika masa sekolah, dirinya akan tetap berada di desa sembari belajar memasak dengan ibu-ibu di kampung. Namun rencana hanyalah rencana baginya.

Merantau adalah keputusan baik untuknya dalam mencari rezeki dan menjauhi orang-orang toxic.

“Terima kasih sudah mengantarku dan mengajakku jalan malam seperti ini”ucap Veronica sembari memberikan helm yang dipakainya.

Derandra menerima helm itu dan memasukan ke dalam jok motornya. “Sama-sama”jawab Derandra.

Ia menaiki motornya dan menatap Veronica sekali lagi. “Besok kamu ada waktu lagi gak?”

“Ada, memangnya kenapa?”

“Bisakah kamu memasakkan ku makanan lagi, pliss! Setiap kali aku pergi ke cafe, selalu saja tutup. Jadi bisakah kamu memasakkan ku makanan lagi?”mohon Derandra dengan menyatukan kedua tangannya di depan seperti memohon dan mengedipkan matanya berkali-kali agar Veronica luluh dengan permintaannya.

Veronica yang melihat wajah memohon Derandra menertawakan ekspresi wajah itu. “Baiklah baiklah, besok kamu bisa menjemput ku lagi. Motorku sedang diservis jadi aku tidak mempunyai kendaraan untuk ke tempat yang kamu tentukan nantinya”jawab Veronica.

Wajah Derandra seperti membuatnya tidak tega jika menolak. Pria di depannya ini sangat pandai dalam membujuknya.

“Oke, aku akan menjemputmu seperti biasa, oh bisakah aku meminta nomer teleponmu?”

Mereka bertukar nomer untuk disimpan di kontak satu sama lain. Mungkin bisa dibilang modus Derandra dalam pendekatan pada wanita ini sangat jenius.

“Baiklah kalau begitu hamba mohon pergi dulu nona”pamit Derandra lalu menyalakan motornya.

Pria itu melambaikan tangannya terhadap wanita itu dan menjalankan motornya meninggalkan wanita itu sendirian yang masih menatapnya.

Veronica menunggu pria itu hingga benar-benar menghilang dari tempat penglihatannya. Dia masuk ke dalam kostnya.

Berjalan menuju kamar kostnya adalah hal terberat yang harus dilakukannya. Ia harus menutup telinganya agar tidak mendengar ocehan orang tentang dirinya.

“Lihat deh, baru kemarin ngrebut pasangan orang. Sekarang udah cari mangsa baru aja.”

“Iya ih apa gak malu ya, kalau aku sih jadi dia bakalan pergi dari kost ini untuk nutupin muka.”

“Tahu tuh, emang dasarnya orang gak punya urat malu ya begitu. Mana gak pernah ngakuin perbuatannya lagi.”

“Dan juga nggak minta maaf sama orang yang udah di tikung.”

“Biarin lah itu bukan urusan kita juga.”

“Heh jangan gitu, kalau kita nggak ngurusin orang kek gini. Pasti akan lebih banyak korban lagi yang dia lakuin ke pasangan lain.”

“Jaga pasangan masing-masing ya, agar gak digatelin tuh orang.”

“Kenapa juga dia gak pergi-pergi dari sini, ganggu ketenangan orang aja.”

“Pemilik kost ini juga gak bakalan ngusir dia kali, kan dia anak kesayangan Bu Renda.”

“Iya juga.”

Sepanjang jalan dirinya hanya bisa berusaha untuk mengabaikan ucapan-ucapan mereka.

Beruntungnya tempat kostnya tinggal bukan di tempat orang-orang yang membicarakannya.

Dia tinggal dimana orang-orang yang tidak akan peduli dengan urusannya. Dan kebanyakan tetangga yang berada di sampingnya tidak terlalu peduli dengan kehidupan orang lain. Sangat berbeda di lantai kost ini.

Ia pun menaiki tangganya satu persatu dan menyapa orang yang lewat disampingnya.

Meskipun tidak disapa balik namun dirinya tetap melakukan hal itu. Kebiasaan di desa yang dibawanya ke kota dan tidak bisa dihilangkannya begitu saja.

Setelah sampai di kamarnya ia membaringkan tubuhnya di atas kasur. Memejamkan matanya sejenak untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.

Dirinya sangat lelah hati karena hari ini, namun juga senang. Setiap kali balik ke kost lah yang melelahkan baginya.

Ia harus menutup telinganya dengan rapat dan mengeraskan hatinya untuk menghindari ucapan penghuni kost yang tidak menyukainya.

Lelah setiap hari menderanya, ingin sekali dirinya pindah dari kost ini. Namun dirinya juga sangat sayang jika uangnya ia gunakan untuk pindah ke tempat lain.

Kost ini sangatlah murah untuknya yang memiliki gaji dibawah UMR. Dan juga pemilik kost ini selalu baik kepadanya, sangat disayangkan jika harus pindah begitu saja hanya karena tidak betah dengan penghuni kost lain.

Ucapan yang dilontarkan penghuni kost tadi adalah sebuah kenyataan yang tidak akan menjadi nyata.

Dia bukanlah perebut pasangan orang lain, dirinya waktu itu hanya sedang menolong seorang pria yang sedang mengalami kesusahan.

Dia hanya membantunya saja, tidak ada maksud lain. Namun pasangan pria itu memiliki pandangan lain terhadapnya, pasangan pria itu menuduhnya berselingkuh dengan prianya.

Tuduhan tak berdasar itulah yang menyebabkan dirinya begitu di benci oleh penghuni kost ini.

Dirinya waktu itu sudah membela, dan pria yang dibantunya juga membelanya. Namun ketika kecemburuan telah membuat buta, maka fakta yang diberikan tidak akan didengar.

Sebab itulah dirinya dibenci oleh penghuni kost ini. Kebaikan yang dilakukannya tidak akan pernah dilihat oleh mata orang yang sudah terlanjur membencinya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!