NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Sang Teknisi

Jerat Cinta Sang Teknisi

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Jabar, Teknisi senior yang jatuh cinta lagi pada Operator di mesin yang ia pegang. Setelah beberapa tahun menduda, ini kali pertama dia jatuh cinta lagi. Operator baru itu namanya Clara masih muda dan cantik, tapi pemalu.

  Mungkin inilah jalan cinta Jabar yang mulus bak jalan tol. Ketika Jabar memberi tumpangan pada Clara untuk berteduh di rumahnya karena hujan yang lebat, beberapa orang tetangga sempat heran dan curiga. Namun, Jabar tidak kalah gertak, dia mengaku kalau Clara adalah istri barunya yang baru beberapa hari dinikahi.

  Apakah kebohongan Jabar akan terendus massa ataukah ini jalan cintanya untuk yang kedua kali naik pelaminan? Natikan kisah serunya di karya "Jerat Cinta Sang Teknisi".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Rahasia yang Terjaga (End)

   Hubungan Carmen dan Clara yang membaik, membuat keduanya kembali terlihat akrab lagi. Hal ini disyukuri oleh Cori yang selama ini ikut memantau kelangsungan hubungan pertemanan keduanya.

  "Syukurlah kalian kini sudah baikan, jangan ada lagi permusuhan diantara kalian dan kita," serunya senang.

  Sementara itu di mesin delapan, Carmen yang kini satu shift dengan Hardi, terlihat menjaga jarak. Meskipun dia menyukai Hardi, tapi Carmen berusaha menyembunyikan perasaannya pada lelaki yang dikenal playboy oleh satu departemen SMT ini.

  "Carmen, aku istirahat dulu, ya. Kalau ada apa-apa, panggil saja Teknisi kita yang playboy itu, hehehe," ujar Santi Operator senior di mesin itu.

  "Iya, Mbak siap," sahut Carmen seraya menatap kepergian Santi sang senior. Carmen berdiri menuju mesin depan mengecek kalau-kalau ada trouble pada mesin. Namun bersyukurnya mesin itu berjalan dengan normal, lalu Carmen memutuskan menuju meja Santi, di mana di situlah letak hulu mesin.

  Secara kebetulan ada Hardi di sana, punggungnya sudah terlihat oleh Carmen yang dengan cepat berusaha membalikkan badan untuk menghindari Hardi lelaki yang dia taksir.

  "Carmen, kemarilah. Kenapa kamu balik lagi, Dek?" tegur Hardi membuat jantung Carmen dagdigdug kencang. Carmen terpaksa menghampiri meja kerja milik Santi yang didekatnya sudah ada Hardi menulis sesuatu di kertas report.

  Hardi tersenyum tipis, sepertinya pengamatannya kini dimulai. Melihat tingkah malu-malu Carmen, sepertinya dia yakin bahwa Carmenlah operator baru yang naksir dirinya itu.

  "Duduklah," titah Hardi. Dia pun duduk sehingga antara dirinya dan Carmen saling berhadapan. "Santai saja, mesin sedang ok. Barusan setelah Santi pergi, abang sudah menambah solder paste ke atas papan stencil," ujarnya sambil melepas senyum. Hal ini membuat Carmen semakin salah tingkah saja.

  "Kamu sudah mulai paham dengan kerja mesin SMT ini, Dek?" tanya Hardi memancing Carmen supaya bersikap santai tidak tegang seperti ini.

  "Alhamdulillah, sudah mulai paham," jawabnya tanpa menatap Hardi.

  "Baguslah. Abang suka Operator yang cepat tanggap," pujinya membuat Carmen semakin malu-malu dibuatnya.

  Hardi menyunggingkan sudut bibirnya, dia kini mulai yakin bahwa Carmenlah operator baru yang naksirnya itu. Diam-diam Hardi menatap lekat wajah Carmen, tentu saja cantik masih daun muda lagi.

  "Cantik juga si Carmen ini. Benar kata Jabar lebih baik aku tinggalkan perempuan bersuami itu. Dan memulai hubungan baru dengan perempuan yang benar-benar single. Di depan gue ada perempuan single, masih muda dan cantik, kenapa gue kagak membuka hati saja buat dia," Hardi berpikir di dalam hatinya.

  "Carmen, apakah kamu sudah punya cowok?" tanya Hardi memulai aksinya. Hardi memantapkan hatinya, jika benar Carmen memang menyukainya, maka hatinya akan dia buka lebar-lebar untuk Carmen.

  "Ti~tidak ada. Aku belum punya cowok, Kak." Jawaban Carmen membuat hati Hardi sedikit lega.

  "Bagus," celetuk Hardi tanpa sadar.

  "Ya ampun, maksud abang bagus di sini adalah, jika kamu belum punya coeok, maka abang tidak akan takut ada yang cemburu jika kita dekatan seperti ini." Ucapan Hardi baru saja cukup membuat Carmen semakin merah padam bagai tomat ceri.

  Sampai di sini, Hardi dapat menyimpulkan bahwa Carmen memang menyukainya. Kini tinggal dia berusaha mendekati Carmen supaya Carmen lebih terbuka pada dirinya. Dan perjuangan Hardi sedang dimulai saat ini, Hardi bertekad akan berusaha mendapatkan hati Carmen setelah yakin Carmen memberi sinyal cinta untuk dirinya.

  Kembali pada kisah Jabar dan Clara juga hubungan rumah tangganya.

  Jabar tiba-tiba mendapatkan kabar bahwa Jodi akan melangsungkan pernikahannya minggu depan bersama Amira, Operator mesin Molding. Jodi memberitahu Jabar via WA, dia berpesan pada Jabar untuk tidak memberitahu yang lain tentang pernikahannya.

  Jabar setuju, dalam hatinya terkekeh geli dengan pesan Jodi yang mengingatkan dirinya supaya jangan membocorkan rahasia Jodi.

  "Tenang saja Jod, kita tahu sama tahu. Rahasia elu aman. Menikahlah dengan tenang, ya," balasnya kembali terkekeh karena Jabar ingat akan dirinya dan Calara yang sudah menikah, sementara pernikahannya dirahasiakan, untuk sementara yang mengetahui saat ini hanya Hardi.

  Walau demikian, Jabar kini sudah tidak takut lagi dengan ancaman Hardi, Hardi dengan dirinya bersepakat untuk saling menjaga rahasia. Dan dipastikan hal ini aman dan tidak akan terendus pihak HRD.

  "Sayang, ayo, kita pulang," ajak Jabar yang kebetulan hari ini satu shift lagi dengan Clara. Clara tersenyum menyambut ajakan Clara, seraya tetap menjaga sikap di hadapan teman-teman satu departemennya.

  Tiba di rumah, kedua suami istri yang masih hangat itu tanpa kenal lelah melakukan olah raga dahulu sebelum membersihkan diri dari lelahnya bekerja.

  "Sayang, terimakasih untuk semuanya. Karena dengan besar hati kamu mau menerima abang yang duda ini menjadi suami kamu," ungkap Jabar sesaat setelah mereka menyudahi olah raga panasnya sepulang bekerja. Sembari memberikan sebuah kado kecil ke tangan Clara.

  Clara menatap kado kecil yang sudah ada di tangannya. "Bukalah Sayang," titah Jabar. Clara membukanya dengan perlahan kotak itu. Sebuah kalung emas bergantel liontin emas yang di dalamnya ada gambar wajah Clara dan Jabar.

  Clara terharu dan memeluk Jabar sembari menangis bahagia. "Sudah, sebaiknya abang pakaikan kalungnya." Jabar meraih kalung itu lalu memakaikan di leher Clara.

  "Terimakasih Abang," ucap Clara sembari meraih tangan Jabar lalu diciumnya. Jabar membalas dengan melabuhkan ciuman di kening dan bibir Clara.

  "Ayo, Sayang. Bangkitlah. Kita mandi bersama untuk membersihkan sisa-sisa keringat kita. Nanti malam kita lanjutkan lagi sebelum tidur," ucap Jabar genit seraya memangku tubuh Clara dan membawanya ke kamar mandi.

  Kebahagian Jabar dan Clara, kini mulai disusul oleh Hardi yang sudah mulai memacari Carmen dan sudah mengajak Carmen untuk serius.

  "Ingat, ya Di. Elu harus benar-benar jaga Carmen, sebab dia rela mencintai elu yang playboy ini," peringat Jabar serius.

  "Iya, dong, Bar. Pasti. Nanti jika gua akan menikah, elu gua undang deh. Dan ingat, jaga rahasia, tahu sama tahu, aman," pungkas Hardi yang diangguki Jabar. Mereka sudah sepakat merahasiakan pernikahan mereka supaya tidak bocor pada yang lain terutama HRD.

  Sesuai motonya 'tahu sama tahu, tutup mulut, aman'. Dan sepertinya moto itu akan terus berkesinambungan. Mereka tetap menjaga rahasia itu.

  Dan pernikahan Jabar dengan Clara sampai saat ini masih aman dan hanya Hardi saja yang tahu.

Akhirnya kisah Jabar dan Clara berakhir dengan bahagia. Dan rahasia pernikahan Jabar dan Clara tetap menjadi rahasia yang hanya beberapa orang yang tahu.

  Terimakasih untuk dukungannya bagi yang sudah membaca....

1
Noviyanti
Ceritanya menarik dan cukup menghibur, alurnya juga bagus. semangat terus authornya
Lina Zascia Amandia: Hehhe... mksh Kak Novi. Karya Kak Novi lebih bagus.
total 1 replies
Noviyanti
eh kok cepet amat udahannya, udah happy ending aja nih.
Lina Zascia Amandia: Iya Kak Nov. Soalnya udah kehilangan ide.
total 1 replies
Noviyanti
syukurlah hardi sadar diri
Teteh Lia
ikut senang untuk kebahagiaan semuanya.
Lina Zascia Amandia: Terimakasih Teh kehadirannya...
total 1 replies
Teteh Lia
ya kan bang... ada yang ngarep lho. ngapain jadi pebinor. ok
Teteh Lia
begitu donk bang Hardi. jangan bermusuhan
Nasir
Bagus, ceritanya pendek gak bertele2.
Teteh Lia
padahal Clara nya juga ga pernah ngerespon bang Hardi kan ya.
Lina Zascia Amandia: Nggak kayaknya Kak...
total 1 replies
Teteh Lia
lagian si Hardi. Maruk banget... udah punya cewe, malah ngincer cewe lain juga.
Noviyanti
hehe kasian si hardi itu
Noviyanti
ya dia udah nikah cuma belom pesta doang di
Noviyanti
wah apa orang itu si hardi ya?
Lina Zascia Amandia: Mungkin..
total 1 replies
Teteh Lia
malah kena skak balik. wkwk
Lina Zascia Amandia: Mksh Teh...
total 1 replies
Teteh Lia
malu ga tuh. udah ngata-ngatain. eh salah ...🤭
Teteh Lia
mereka udah nikah. kali. yang ada elu yang bakal malu.
Noviyanti
hore jeboll juga
Lina Zascia Amandia: Wkwkkwk
total 1 replies
Noviyanti
persiapannya sungguh sangat matang ya, baru pulang jabar maen hajar aja
Noviyanti
wah bisa jadi
Lina Zascia Amandia: Hehheheeh
total 1 replies
Noviyanti
bukan naksir lagi, tapi udah jadi bini bang
Ihda Rozi
lanjut
Lina Zascia Amandia: Ok....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!