NovelToon NovelToon
CINTA TAK TERDUGA

CINTA TAK TERDUGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Queen Fitria

Di sebuah kekaisaran kuno.
Kisah Seorang pelayan yang setia pada Nona mudanya.

Meski perjalanan hidupnya sangat sulit di lalui. Tapi ia mampu melewatinya, ia menjadi gadis yang ceria.

Hingga ia beranjak dewasa, dan menjadi wanita cantik, ceroboh dan asal bicara menjadi ciri khas nya.

Setelah dewasa ia dekat dengan seorang Tuan Muda, setelah saling mengenal Ji Yu merasa ia jatuh cinta pada Tuan Muda itu. Tapi terhalang setatus.
Setatus Ji Yu yang seorang pelayan, dengan setatus Sang Tuan Muda dari keluarga bangsawan.

Akankah ia mampu mengejar cinta seorang Tuan Muda ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengantarkan Obat

Di dalam kereta, sejak tadi Ji Yu merasa tak nyaman, ia teringat dengan ucapan Nona Lie yang mengatakan bahwa Fang Qiu tak bisa menolak perjodohan itu.

"Kenapa aku merasa tak rela jika kakak Fang bersama Nona Lie?" Ji Yu membatin.

Fang Qiu pun menoleh, sejak tadi Ji Yu hanya diam saja tak seperti biasanya yang berisik, "Yu'er apa ada sesuatu yang menganggu pikiran mu?"

Ji Yu pun menoleh pada Fang Qiu, "Em... Tidak ada, Kakak Fang apa sudah mengenal Nona Lie sejak lama?" tanya Ji Yu. Tapi saat memanggil dengan sebutan kakak Fang, ia justru merasa kesal, karena itu panggilan Nona Lie.

Fang Qiu memperhatikan raut wajah Ji Yu, Fang Qiu menghembuskan napas, Ji Yu yang tetap tersenyum manis membuat hati Fang Qiu sedikit masam.

"Tidak begitu kenal, hanya saja dulu pernah bertemu dengan nya," jawab Fang Qiu jujur.

Saat Fang Qiu belum bekerja untuk Kaisar, Tuan besar Lie pernah berkunjung ke kediaman bangsawan Fang, saat itu Nona Lie sekitar dua belas tahun, ia ikut bersama ayahnya, sejak saat itulah Nona Lie mengagumi ketampanan Fang Qiu.

Sedangkan sekarang Nona Lie berumur dua puluh tahun, dan lekukan tumbuh sangat indah lelaki mana pun akan sulit menolak nya.

Beberapa hari berlalu.

Matahari mulai naik, Ji Yu dan Jian Luo menunggangi kuda keduannya akan mengantarkan obat-obatan ke kediaman Liu, atas permintaan Permaisuri, dengan senang hati keduanya pun pergi.

Ji Yu mengenakan hanfu berwarna putih lengkap dengan cadar tipisnya, dan memakai tusuk rambut yang simpel, sedangkan Jian Luo mengenakan hanfu berwarna hitam.

Jian Luo pun mengejar Ji Yu yang sangat cepat, hingga sampai di kediaman Luo, barulah Ji Yu berhenti menunggu gerbang di buka.

Jian Luo pun menghentikan kudanya, dan menatap temannya, "Gadis gila, kau membawa kudamu seperti kesetanan," keluh Jian Luo.

Ji Yu hanya tertawa, lalu masuk ke kediaman Liu setelah gerbang di buka, "Apa Nyonya ada?" tanya Ji Yu pada penjaga.

"Nyonya ada di dalam sedang menunggu Tuan dan Nona," jawab penjaga dengan sopan.

"Baiklah, ayo kita masuk aku sudah merindukan masakan ibuku," ujar Ji Yu.

"Dasar tak tahu malu," ledek Jian Luo.

Ji Yu tak peduli, ia justru berlari mencari ibunya, saat akan membuka pintu, ternyata lebih dulu di buka oleh Nonya Yun, dan tersenyum ke arah Ji Yu, "Putri ku baru samapai?"

Ji Yu mengangguk dan memeluk ibunya, saat di istana ia tak leluasa karena ada banyak orang.

Jian Luo pun sampai, "Salam Nyonya," ujar nya sedikit membungkuk dengan sopan.

Nyonya Yun menepuk pundak Jian Luo, "Kamu semakin dewasa, ayo kita masuk," ujar Nyonya Yun.

Jian Luo mengangguk, lalu mengikuti Nyonya Yun, kedua nya pun duduk di kursi, sedang Nyonya Yun memanggil pelayan untuk membawakan hidangan untuk putrinya.

"Ayo di cicipi, Ibu sudah membuat ini khusus untuk kalian," ujar nya sambil menatap Ji Yu dan Jian Luo.

Ji Yu tanpa basa basi, langsung saja mengambil dan memakannya, lalu melihat ke arah Jian Luo, "Kau jangan malu-malu, atau kau tak akan kebagian," ujar Ji Yu mengancam Jian Luo.

Jian Luo melotot, "Kau tak tahu malu, baru datang langsung makan."

Nyonya Yun terkekeh, "Tidak masalah. Ayo di makan lah," ujar Nyonya Yun menyodorkan makanan pada Jian Luo.

Wangi makanan memang sangat menggodanya, Jian Luo pun menerimanya, "Terimakasih Nyonya," ujar Jian Luo lalu mencicipi makanan itu, yang sudah pasti rasanya sangat lezat.

"Jangan sungkan, Ibu menganggap mu keluarga, jadi jangan terlalu sungkan Ibu tak suka," ujar Nyonya Yun.

Rasanya Jian Luo ingin menangis, ia jadi merindukan ibunya, sikap Nyonya Yun yang ramah dan perhatian padanya dan juga pada kakaknya, membuat hati Jian Luo menghangat.

Jian Luo berjanji pada dirinya sendiri akan menjaga Permaisuri, dan juga keluarga Liu, kebaikan Nyonya Yun dan Permaisuri sungguh membuatnya merasa jika dirinya masih memiliki keluarga.

Setelah selesai makan kue, barulah Ji Yu teringat dengan adiknya, "Bu, dimana Qing'er?" tanya Ji Yu sambil celingukan.

"Qing'er pergi bersama Kakak mu ke hutan, biasanya mereka akan pulang membawa rusa," ujar Nyonya Yun.

Ji Yu menoleh ke arah Jian Luo dengan tersenyum.

"Kau jangan macam-macam, Yang Mulia Permaisuri hanya meminta kita mengantarkan obat ke kediaman Liu saja," ujar Jian Luo.

Plak!!

Ji Yu menepuk lengan Jian Luo, "Bahkan aku belum bicara."

"Tapi aku sudah tahu," ujar Jian Luo, lalu menatap Nyonya Yun, "Nyonya, Ji Yu selalu membuat ulah," ujar Jian Luo.

"Kau berani membohongi ibuku?!" ujar Ji Yu.

Nyonya Yun terkekeh, "Ji Yu memang tak bisa diam, jadi Nak Luo pasti lelah menjaganya," ujar Nyonya Yun pada Jian Luo.

Ji Yu langsung melotot pad Jian Luo, "Bu, dia berbohong pada Ibu," ujar Ji Yu.

"Hei, mana berani aku berbohong pada Nyonya," ujar Jian Luo.

"Aku akan memaafkan mu, asal kau temani aku mencari Qing'er, aku bosan berada di istana," ujar Ji Yu sambil menarik Jian Luo.

"Oh astaga gadis ini," ujar Jian Luo yang tangannya di tarik oleh Ji Yu.

Melihat kelakuan anak muda di hadapannya, membuat Nyonya Yun tertawa, dan menutupi dengan tangannya, "Kalian pergilah dan berhati-hati, Kakak Yun pasti ada di hutan yang biasa di gunakan untuk berburu," ujar Nyonya Yun.

"Bu, Yu'er pergi dulu," ujar nya, obat yang Permaisuri kirim sudah di simpan di tempat penyimpanan.

"Nyonya, kami pamit dulu," ujar Jian Luo yang sudah hampir sampai di pintu, karena di seret Ji Yu.

1
Oi Min
kok tuan besar Fang kek g tau keadaan Ji Yu...?? ato pura2 g tau?? mampus kwe nek sampe terlibat tuan Fang
Oi Min
ah..... py Ji Yu
Oi Min
tor..... jo suwe2 nopo.... kan aq syedih
Oi Min
apa mereka suruhan ayah Fang Qiu??? woah...... klo bner..... tuan Fang sungguh cari mati
Oi Min
biarkan saja Jian Luo..... teman mu itu lagi galo.... biarkan dia mencari kesenangan. kmu hnya perlu menjaga nya
Fitria
F
Intan
Jian Luo teman macam apa kau? Tapi memang benar sih Ji Yu sedikit gila🤣🤣🤣
Intan
Ji Yu merasa dah tua🤣🤣🤣
love untuk kak author
Intan
🤣🤣🤣 di mana ada temen kaya si Jian Luo, seru🤣🤣
Oi Min
yah..... Ji Yu wes dwe saingan.... tp tentang ae Ji Yu..... otor e ttp menang ke kwe. Fang Qiu di ciptakan otor hnya utk Ji Yu seorang
Oi Min
bagus cerita nya..... jo suwe2 up e tor
Oi Min
bagus cerita nya..... jo suwe2 up e yor
Oi Min
kan bner...... Fang Qiu dah di jodohin..... di kandani kon jaluk dekrit pernikahan kro Ji Yu nang kaisar kok. tp tenang ae..... nek sampe buwapak mu kui nyelakain Ji Yu..... permaisuri akan bertindak
Mei Yin
bagus jgn nekoe2 ceritanya
Asih Tri Rachmi
bagus
Oi Min
jo suwe2 to tor up e!!!! sedino siji po loro ra po2 wes. gen ra lali bab sak durunge
Intan
keren😎😎😎
Intan
kak Thor bikin deg degan aja 🤣
Intan
Aku suka kekonyolan Ji Yu dan Jian Luo. Tapi Kak Thor jangan sampai Jian Luo punya perasaan lebih pada Ji Yu ya😘
Intan
bunga untuk mu kak author😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!