Dia adalah seorang pria yang sangat tampan dan kaya raya, hidupnya merasa lebih sempurna setelah kehadiran seorang istri yang sangat cantik.
Tapi dengan teganya sang istri berselingkuh dengan kakak tirinya, kemudian mereka membunuh Bryan secara sadis demi mendapatkan seluruh kekayaan yang Bryan miliki.
Bryan diberikan kesempatan untuk hidup kembali oleh sistem, tapi dia harus menyelesaikan misi dari sistem, yaitu dia harus bisa membuat banyak wanita takluk kepadanya, dengan syarat dia harus menyembunyikan identitas aslinya dan menyamar menjadi seorang ojek online.
Apakah Bryan sanggup menaklukkan hati para wanita target sistem dalam waktu satu bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Pesona kang ojek online misterius itu membuat Lilis lupa diri, dia tak bisa menolak ketika Bryan mulai memagut bibirnya dengan lembut. Saat ini posisi mereka sedang duduk dipinggiran saung yang hanya mengandalkan cahaya rembulan.
Padahal ini adalah ciuman pertamanya Lilis, Lilis tak pernah sekalipun pun dicium oleh pria manapun, bahkan dia tidak pernah berkencan. Mungkin karena Lilis terlalu sibuk dengan dunianya, yang harus menjadi tulang punggung keluarga, agar bisa mencukupi kebutuhan ayah dan adiknya dan membiayai sekolah sang adik, tanpa memikirkan keinginannya sendiri.
Bryan mempererat pelukannya, hawa dingin yang menusuk kulit membuat mereka saling mendekap, dan Lilis mulai membalas ciuman Bryan, sehingga bibir mereka saling bertautan.
Lilis mengalungkan tangannya pada leher Bryan, padahal cuaca begitu dingin tapi tubuh mereka terasa kepanasan, ada gelayar aneh merasuki tubuh mereka, sehingga ciuman tersebut semakin lama semakin rakus. Seakan ingin melakukan hal yang lebih dari sekedar ciuman.
Tangan Bryan mulai nakal, tangannya bergerak mere-mas-re-mas buah dada Lilis, tak ada di penolakan di diri Lilis sehingga Bryan seakan mendapatkan persetujuan dari Lilis untuk bisa menjelajah semakin jauh.
Kini Bryan dan Lilis saling berperang lidah dan bertukar saliva, ciuman mereka semakin lama semakin terasa panas, sementara tangan Bryan masih mencari cara agar bisa mendapatkan susu dari sumbernya, yang sudah terjamin bisa menghilangkan kepenatan para kaum pria.
Jika ada pria yang mengatakan bahwa wanita itu adalah makhluk paling indah di dunia, itu bukanlah sebuah kata gombalan, tapi memang benar adanya, karena di dalam diri wanita tersimpan keindahan yang tak ada bandingannya. Sehingga Bryan ingin segera mendapatkan keindahan itu dari Lilis.
Tangan Bryan menelusup masuk ke balik kaos yang di pakai oleh Lilis, tangan tersebut mulai meraba-raba dan memberikan rema-san lembut pada buah melon yang kenyal itu.
Sangat kenyal dan sintal, sebuah pertanda bahwa belum ada yang pernah menyentuh bongkahan kenyal tersebut selain dirinya, betapa beruntungnya dia sebagai seorang pria.
Disela-sela ciuman mereka, terdengar suara Lilis melengguh, sampai tangannya bergerak gelisah ketika merasakan jemari Bryan mulai bergerak memilin-milin area titik puncak di buah melonnya Lilis.
Bryan menciumi leher Lilis, membuat Lilis semakin terangsang, wanita tersebut terlihat gelisah, seakan menginginkan sesuatu yang lebih, tapi dia tak tahu apa yang dia mau. Dia menengadah ke atas, membiarkan Bryan semakin tenggelam menciumi leher jenjangnya, sesekali memberikan hisapan disana, walaupun tidak sampai menghasilkan tanda kiss-mark.
Tangan Bryan merasakan titik puncaknya sang buah melon sudah mulai menegang, dia menyibakan kaos milik Lilis ke atas, kemudian dia juga menyibakkan bra yang masih membungkus kedua buah melonnya Lilis.
Sehingga menyembul dua buah melon yang nampak begitu indah dan putih, sungguh sangat menggoda. Wajah Lilis nampak memerah ketika melihat Bryan mendekatkan wajahnya pada buah melon miliknya, sampai dia mengigit bibir bawahnya dan mengepalkan tangannya.
Bryan menjulurkan lidah menyentuhkannya dengan area puncak buah dadanya Lilis, membuat Lilis melengguh tak tertahankan.
"Ahh..."
Suara des-ahan Lilis begitu terdengar indah di telinga Bryan, sehingga dia semakin menggoda area puncak tersebut dengan lidahnya bergerilya di area puncak tersebut.
"Oh... ahhh... Juan."
Des-ahan Lilis semakin terasa keras saat merasakan Bryan menghisapnya dengan kencang, tanpa sadar dia memeluk kepala Bryan, berharap Bryan tidak berhenti bermain dengan buah dadanya. Bahkan Bryan memberikan kiss-mark pada bulatan yang indah dan menggoda tersebut. Rasanya lebih enak dari susu kedelai yang diberikan oleh Lilis, meningkatkan gairahnya.
Bryan menyambar buah melon yang satu lagi, melahapnya dengan sangat rakus, menyedotnya dengan kuat seakan berharap ada asi keluar dari sana, sungguh membuat gairahnya tak terbendung, dan membuat sang jantan bangun, seakan ingin meminta jatahnya juga.
Slruup...
Slruup...
Slruup...
Terdengar suara bagaimana Bryan mengenyotnya dengan sangat rakus, bagian puncak tersebut terus saja ditarik oleh mulutnya dan menghisapnya dengan kuat, Bryan rasanya tak bisa berhenti menikmati dia buah melon favoritnya yang ada di dadanya Lilis, sangat nikmat dan lezat, apalagi badan Lilis yang begitu wangi.
Tapi Bryan sadar bahwa dia tidak mungkin melakukannya di saung tersebut, dia segera menghentikan kegiatannya, membuat Lilis seakan merasa kecewa, dia tidak paham harus kecewa karena apa. Mungkin wanita tersebut sudah dikuasai oleh hasrat, libi-donya sudah tinggi.
Bryan merapikan baju Lilis kembali, termasuk bra yang dipakai oleh Lilis, hujan sudah mulai reda, dia harus mengantarkan Lilis pulang ke rumahnya.
Mereka berdua menjadi nampak canggung, tapi Bryan mencoba mencairkan suasana. "Emm... hujannya sudah reda, Lis?"
"Oh i-iya benar." Lilis menjadi gugup, dia menggigit bibir bawahnya mungkin kulu-man mulut Bryan di dadanya masih sangat terasa. Baru kali ini Lilis merasakan kenikmatan seperti itu.
"Mau pulang sekarang atau menginap di rumah aku?" goda Bryan. Dia tersenyum manis, wanita mana yang tak dibuat klepek-klepek oleh kang ojek tampan itu.
Apalagi pria tersebut tersenyum dengan begitu manis. Senyumannya seakan bisa menghipnotis Lilis, membuat dia sangat terpesona dengan pria tersebut.
Fenomena yang aneh, biasanya para wanita di buat klepek-klepek oleh pria yang memakai jas dan berdasi, tapi pesona kang ojek online yang satu ini mampu mengalahkan pesona mereka.
Lilis nampak kebingungan untuk menjawab pertanyaan dari Bryan, dia bingung apa lebih baik dia pulang ke rumahnya atau lebih baik dia menginap di rumahnya Bryan.
kudu ngalor terus ngidul Sik 🥲