Sungguh kesialan bagi gadis yang bernama Lestari karena dia harus menikah dengan gurunya sendiri yang bernama Mattew. Guru killer yang sangat di benci Lestari.
Semua itu berawal saat mereka kepergok bermesraan oleh seorang pria paruh baya di dalam mobil saat hujan deras. Pria paruh baya itu tidak lain adalah Paman Lestari sendiri.
Lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Mengingat Mattew juga mempunyai kekasih yang sangat di cintainya, di tambah lagi Lestari masih sekolah. Akhirnya mereka sepakat untuk menyembunyikan pernikahan tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nggak Jadi!
Nungguin update-nya ya?🤣🙏
***
"Kamu cantik," ucap Mattew dengan pelan, seraya mengusap salah satu pipi istrinya dengan punggung tangannya dengan gerakan yang lembut ... bahkan sangat-sangat lembut, seolah takut kalau pipi mulus itu tergores oleh tangannya. Kedua matanya pun menatap wajah cantik Lesta dengan penuh damba.
Mendapatkan perlakuan manis dan romantis membuat Lesta menjadi melting, bagaimana tidak? Bila Mattew yang biasanya bersikap menyebalkan kini terlihat sangat manis dan lembut. Kedua tangan Lesta yang tadinya menahan dada bidang suaminya kini berpindah memegang kedua sisi pundak yang lebar milik suaminya.
Tatapan keduanya kini beradu, saling menatap dengan dalam dan saling melempar senyuman manis nan lembut.
"Boleh nggak?" tanya Mattew dengan pelan dan manis, seolah sedang meminta izin kepada istrinya.
"Hah?" Lesta yang tidak paham dengan pertanyaan suaminya pun terbengong.
"Boleh nggak aku memulainya? Menjadikan kamu istriku seutuhnya, dan kita mulai lembaran baru dalam membina rumah tangga," jelas Mattew seraya tersenyum tipis lalu mengecup hidung mancung istrinya dengan lembut.
Lesta memejamkan kedua matanya saat mendapatkan ciuman manis itu, kemudian dia membuka matanya lagi, menatap Mattew dengan lekat.
"Sebelum aku menjawabnya, apakah aku boleh bertanya sesuatu kepadamu? Sebenarnya aku ingin menanyakan hal ini sejak lama, tapi aku takut," ucap Lesta masih menatap suaminya yang juga tengah menatapnya.
"Silahkan ajukan pertanyaan kepadaku, aku akan menjawabnya," jawab Mattew.
"Emh ... bagaimana hubunganmu dengan kekasihmu?" tanya Lesta dengan suara pelan. Dia mengalihkan pandangannya saat melihat raut wajah Mattew berubah sedikit kesal. Sepertinya pria itu tidak suka kalau dirinya membahas wanita itu.
"Kenapa kamu diam? Dan kenapa kamu marah?" Lesta bertanya dengan nada sedikit kesal, karena suaminya malah diam tidak menjawab pertanyaan.
"Aku tidak marah, aku hanya tidak ingin membahas wanita itu lagi. Tapi, karena kamu harus tahu tentang hal itu, maka aku akan menjawab dan menjelaskannya kepadamu. Sebenarnya aku dan Becca sudah putus sejak beberapa bulan yang lalu. Kami benar-benar sudah putus," jelas Mattew terdengar sangat serius dan meyakinkan, membuat Lesta percaya, karena sebelumnya gadis itu juga sudah mendapatkan info dari Mami Melisa kalau Mattew dan kekasihnya sudah putus.
"Kamu beneran sudah putus dengan siapa tadi nama wanita itu?" Lesta pura-pura lupa dengan nama mantan kekasih Mattew.
"Becca, namanya Rebecca," jawab Mattew.
"Oh, namanya bagus ya. Sampai-sampai kamu saja tidak bisa melupakannya. Katanya tidak mau membahas wanita itu, tapi kamu masih mengingat namanya! Hebat sekali!" Lesta mengeraskan rahangnya lalu meremas kedua sisi pundak suaminya dengan erat. Sangat jengkel saat suaminya menyebut nama wanita lain.
Mattew meringis bercampur terkejut saat melihat istrinya marah kepadanya. Emh ... mungkin lebih tepatnya cemburu kepadanya.
"Sayang, kamu cemburu? Maafkan aku, aku tidak bermaksud seperti itu, hanya saja manusia bisa menyimpan lebih dari 100.000 informasi di otak. Jadi wajar saja kalau aku mengingat namanyanya, tapi demi Tuhan, aku sudah putus dengannya, dan sekarang hati dan pikiranku hanya terpusat pada dirimu saja." Mattew panik saat menjelaskannya, apalagi wajah Lesta benar-benar marah kepadanya.
"Minggir! Aku sangat kesal kepadamu!" Lesta mendorong suaminya hingga terguling di atas ranjang. Lesta segera beranjak berdiri, menatap sengit pada suaminya yang kini sudah mendudukkan diri di tepian ranjang.
"Sayang, ayolah. Aku minta maaf, aku tidak akan menyebut namanya lagi." Mattew memohon kepada istrinya yang marah kepadanya. Bila istrinya sudah marah seperti ini, dia bingung sendiri, karena marahnya Lesta sangat lama seperti ikan yang diformalin, awet!
***
Ciee ... udah berharap mereka anu-anu, eh tahunya nggak jadi 🤣
Wushhhhhhh .... kaborrr 🤸