NovelToon NovelToon
Balas Dendam

Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Balas Dendam / Dendam Kesumat / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Sulastri tak menyangka kalau dia akan jadi korban pemerkosaan oleh pria yang tak dia kenal, dia sampai hamil dan dihakimi oleh warga karena merasa kalau Sulastri merupakan wanita pembawa sial. Sulastri meninggal dunia dan menjadi kuntilanak.

Wanita yang menjadi kuntilanak itu datang kembali untuk membalas dendam kepada orang-orang yang dulu membunuhnya, dia juga terus gentayangan karena mencari siapa yang sudah merenggut kesuciannya.

Jangan lupa follow Mak Othor biar gak ketinggalan up-nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BD Bab 4

Biasanya Sulastri akan menghabiskan waktu selama lima belas menit dari gudang menuju rumah Sumirah, tetapi karena jalanan yang begitu licin setelah terkena hujan, Sulastri sampai ke rumah neneknya itu setelah melakukan perjalanan selama hampir satu jam.

"Nek!" panggil Sulastri ketika dia tiba di depan rumah neneknya.

Tubuhnya sudah terasa begitu lemah, lututnya juga gemetaran. Dadanya terasa sesak mengingat apa yang sudah terjadi kepada dirinya, tetapi dia menguatkan diri agar apa yang sudah terjadi terhadap dirinya tidak diketahui oleh neneknya.

"Lastri, kamu pulang, Nak?"

Sumirah keluar dari dalam rumah, dia membuka pintu dengan lebar dan segera mengajak Sulastri untuk masuk ke dalam rumahnya. Cahaya temaram dari lampu minyak tanah membuat Sumirah bisa melihat wajah Sulastri.

Tubuh wanita itu basah kuyup, rambutnya acak-acakan. Bibirnya bengkak, mata wanita itu terlihat sembab. Sumirah tentunya menjadi takut dibuatnya, dia menjadi khawatir.

"Kenapa pulang begitu malam? Ini kenapa wajah kamu? Terus, kenapa kamu pake kain bekas seperti ini? Ke mana baju kamu? Apa yang sudah terjadi?"

Rentetan pertanyaan dilontarkan dari bibir Sumirah, matanya menatap wajah Sulastri dengan penuh kekhawatiran. Sulastri ingin sekali mengatakan yang sejujurnya, tetapi dia takut akan membuat neneknya itu marah, kecewa atau bahkan sedih sampai mati berdiri karena ulahnya.

"Tadi Lastri kehujanan, Nek. Terus numpang neduh di tempat salah satu anak yang biasa belajar nulis sama Lastri, Lastri mengobrol dengan anak itu sampai lupa waktu. Pas hujan reda Lastri mutusin untuk pulang, tapi karena jalanan begitu licin, Lastri jatuh. Baju Lastri sobek, untung Lastri nemu kain bekas."

"Ya Allah, buruan mandi, Nak. Nenek rebusin air, biar kamu bisa mandi pake air hangat."

Sumirah tentunya merasa khawatir terhadap Sulastri, dia takut kalau cucunya itu akan panas. Sulastri yang tidak mau mengecewakan neneknya langsung menganggukkan kepalanya, Sumirah dengan cepat merebus air untuk tujuannya itu.

Setelah itu Sulastri dengan cepat masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya, dia merasa kalau tubuhnya itu begitu kotor. Sulastri bahkan berkali-kali menggosok tubuhnya, dia berharap bisa bersih kembali setelah menggosok tubuhnya itu.

"Aku sudah kotor, aku tak suci lagi."

Sulastri menangis kembali, dia tak menyangka kalau hidupnya akan seperti ini. Dia tak menyangka kalau yang merenggut kesuciannya adalah orang yang tidak dia kenal sama sekali, dia merasa kalau hidupnya sudah hancur.

Sulastri sampai merasa kulitnya begitu perih karena dia terus menggosok badannya, hingga ketukan pintu kamar mandi membuat dia sadar kalau dirinya sudah sangat lama di dalam sana.

"Nak! Kamu kenapa lama?"

"Bentar lagi, Nek."

"Jangan terlalu lama, nanti masuk angin."

"Ya," jawab Sulastri.

Sesegera mungkin dia menyelesaikan mandinya, lalu dia memakai baju yang dia bawa saat masuk ke dalam kamar mandi. Setelah itu dia mengompres kedua matanya agar tidak terlalu sembab.

"Cepatlah makan, setelah itu tidur."

Sebenarnya Sumirah merasa ada yang aneh dengan cucunya itu, ini tidak seperti biasanya. Namun, dia tidak mau memaksa cucunya untuk berbicara. Mungkin suatu saat nanti cucunya mau bercerita kepada dirinya, dia akan bersabar.

"Ya, Nek."

Sulastri dengan cepat pergi ke dapur untuk makan, saat nasi masuk ke dalam mulutnya, dia merasa seperti ada batu kerikil yang sedang dia kunyah. Begitu keras dan sulit untuk ditelan.

Namun, dia butuh tenaga. Sulastri berusaha untuk menelan makanan itu, hingga akhirnya makanan yang ada di piring habis juga.

'Harus semangat, Sulastri. Anggap saja tadi kamu digigit anjing liar, bersyukur kamu masih selamat. Tinggal memikirkan bagaimana caranya menghadapi hidup ini dengan baik dan juga benar,' ujar Sulastri menyemangati dirinya.

***

"Kamu gak usah pergi ke kebun juragan Saleh, wajah kamu pucat sekali, Nak."

Sumirah sudah bersiap untuk pergi ke kebun juragan Saleh, Sulastri juga sama. Dia sudah bersiap untuk pergi seperti biasanya, tetapi kali ini wajah wanita itu begitu pucat. Sumirah takut kalau cucunya itu akan kenapa-kenapa.

"Lastri baik-baik saja kok, Nek."

"Tapi wajah kamu pucet, sepertinya masuk angin. Mending jangan pergi ke mana-mana, Nenek takut kalau kamu nantinya akan tambah sakit."

"Nggak kok, Nek. Lastri baik-baik saja," ujar Sulastri yang tidak ingin membuat neneknya itu khawatir.

"Beneran?"

"Iya, Nek. Yakin, Lastri baik-baik saja. Lagian Nenek tahu sendiri kalau Lastri itu merupakan wanita yang kuat, mana ada kata sakit di dalam kamus hidup Lastri."

Sumirah tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh cucunya itu, setelah itu dia menepuk punggung tangan cucunya tersebut.

"Ya udah iya, ayo kerja."

Keduanya akhirnya pergi menuju kebun juragan Saleh, setibanya di sana semua pekerja dikumpulkan. Sumirah merasa takut kalau dia dan juga teman-temannya sudah melakukan kesalahan.

Namun, ternyata juragan Saleh mengumpulkan mereka di sana karena ingin mengatakan kalau kebun miliknya itu sudah dijual kepada Salman. Saleh berkata kalau dua bulan lagi kebun itu akan pindah kepemilikan.

"Kalian tenang saja, kalian semua masih bekerja di perkebunan ini. Hanya saya yang tak di sini lagi," ujar Juragan Saleh.

Para bekerja di kebun itu nampak bisa bernapas dengan lega, karena walaupun perkebunan itu berpindah kepemilikan, tetapi mereka masih bisa bekerja dan mendapatkan upah.

"Oiya, Lastri. Tolong buatkan empat gelas kopi hitam, terus bawa ke gudang. Saya sedang ada tamu soalnya," ujar Juragan Saleh.

Kebanyakan yang bekerja di sana itu sudah berumur dan hanya Sulastri yang masih muda, makanya juragan Saleh meminta dirinya untuk membuatkan kopi.

"Ya, juragan."

Juragan Saleh pergi terlebih dahulu menuju gudang, sedangkan Sulastri pergi menuju tempat yang biasa dijadikan dapur oleh para pekerja di sana. Sulastri membuat empat gelas kopi sesuai permintaan dari Juragan Saleh, setelah itu dia melangkahkan kakinya menuju gudang.

Saat Sulastri masuk ke dalam gudang, dia melihat ada tiga orang asing yang baru pertama kali dia temui. Sulastri dengan sopan menyimpan keempat gelas kopi itu di atas meja, saat dia hendak pergi dari sana, dia mencium parfum yang terasa begitu familiar di hidungnya.

'Parfum ini seperti parfum orang yang sudah merenggut kesucianku, tapi siapa yang memakai parfum itu?'

Sulastri memperhatikan ketiga orang yang sedang duduk di sana, tetapi tidak ada yang mencurigakan dari mereka. Ketiganya nampak biasa saja, bahkan mereka mengobrol dengan asik.

Ada pria paruh baya di sana, masih terlihat tampan dan juga gagah. Ada juga pria yang masih muda dan juga tampan, sedangkan yang satunya terlihat sudah matang.

"Lastri, terima kasih untuk kopinya. Kamu bisa langsung bekerja," tegur juragan Saleh karena melihat Sulastri yang hanya diam saja.

"Ah, iya Juragan."

Sulastri dengan cepat keluar dari gudang itu dengan hati yang tidak karuan, entah kenapa dia merasa kalau orang yang merenggut kesuciannya itu ada di sana.

"Apa iya aku salah mengira?" tanya Sulastri lirih.

1
Cindy
lanjut kak
Yuli a
loh... ini part yang dibilang kk othor kemarin....🤭
ternyata begitu ceritanya... dasar laki-laki...
jahat pula...
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
menunggu update🫰🏻
Bunggo Sikumbang
mudah2an mng kuis ny q
Rembulan menangis
gk ada fitur mnggeplak nih
kalo ada udaku geplek pala abg syahdan 🤣
Cucu Suliani: Wkwkwkwk
total 1 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mau gebukin syahdan pake selang infusan 😭😭😭😭😭😭
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
Alhamdulillah ya thor, selamattt yaaa🌹🌹🌹🌹🌹🌹aku ikutt senenggg dehh, semoga cerita yang ini juga retensi nya baguss teruss, ningkat ningkat ningkat ningkat sampe mentok🤗🤗🤗🤗🤗semangat terus thor nulisnya🫰🏻🫰🏻🫰🏻🫰🏻
Cucu Suliani: Aamiin, makasih ya, Kak🥰
total 1 replies
Ass Yfa
ternyata Syahdan yg merkosa si Lastri
stela aza
lanjut thor
Yuli a
beneran syahdan kan yang memperkaus Lastri... tapi ngomongnya maaf dah punya anak istri... emang syahdan dah nikah y??
Yuli a: oh.... apa iya ya...🙈🙈🙈 maafkanlah aku kk othor....
mungkinkah wanita itu Lastri...😂😂😂
seru kak... lanjut...
Cucu Suliani: Kakak pasti lupa part Syahdan lagi ngobrol sama Dea, dia udah nikah tapi pisah karena ketahuan tidur sama.wanita lain. Terus, Syahdan pernah datang untuk tanggung jawab, tapi dia lupa wanita mana yang pernah dia tiduri😁
total 2 replies
Yuli a
Alhamdulillah... selamat ya kk....🥳🥳🥳🥳
Yuli a
masalahnya udah mau terselesaikan ini ya...satu demi satu udah bisa diatasi... semangat Salman...
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
keren ya salman, istrinya sakit dia sabar bngt nungguin, ngerawat, dan ga berpaling🥲kebanyakan kan cowo gitu ya, jangankan pas sakit, pas sehat aja banyak yang main belakang🫠 cowo kaya gini tuh kebanyakan di novel doang, di reall life paling 2%🤣
Bunggo Sikumbang
thor up yg bnyak
Yuli a
oh... begitu... bener tenyata Bu mudah ibunya syahdan.
syahdan ini udah termakan omongan ibunya.. kasihan juga sih.. nggak tau apa-apa, malah dimanfaatkan ibunya..
Yuli a
lha... gimana Wandi...??? 👻👻👻👻
stela aza
knp tadi g di rekam pas mereka lagi ngobrol kan bisa buat barang bukti
Cucu Suliani: Settingnya awal tahun 2000, Kak. Masih jarang alat elektronik di pelosok😊
total 1 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hiiih jahat bngt syahdan sama ibunya, pelakor kok malah bales dendam😡😡lanzuttt thor semangatt terus nulisnya🌹🌹🌻🌻🌻
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
makanya kamu jangan jadi provokator, jahat bngt😡😡 aku si tim Lastri ya😎😎😎lanjut thor
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
thor disini bagian sini ada beberapa yg typo, jelmaan jadi jamaah, tapi jadi tai😭🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Cucu Suliani: Ya Allah, otewe edit. Nuhun🥲
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!