NovelToon NovelToon
Ketika Cinta Harus Memilih

Ketika Cinta Harus Memilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Cerai / Cinta pada Pandangan Pertama / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:260.1k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Cinta bertepuk sebelah tangan sungguh menyakitkan hati Nadila Putri. Nyatanya Abdullah cinta pertamanya justru mencintai wanita lain yaitu Silfia Anwar.
Nadila pun memilih pergi meninggalkan mereka demi persahabatan.

Nadila memilih bekerja di UEA menjadi tkw, tetapi belum ada satu tahun kedua orang tuanya menyuruhnya pulang. Namun, tidak Nadila sangka ketika tiba di Indonesia justru dijodohkan dengan Abdullah.

Apakah Abdullah akan menerima Nadila? Lalu bagaimana nasib Silfia. Kita ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

"Kak Imam, biasakan berbicara serius apa" Dila berdecak, ia pikir jika kata-kata Imam mengajaknya menikah hanya bergurau, seperti ketika memanggilnya Yayang, Humaira, dan kata-kata romantis lainnya.

"Aku serius Dila, tatap mata aku" Tony menatap mata Dila lekat.

Dila pun membalas tatapan itu, kali ini percaya jika Tony memang serius. "Maaf Kak, sekarang saya belum berpikir ke arah itu" Dila berbicara serius.

"Kenapa Dila? Bukankah kamu bilang tidak punya pacar..." Tony ingin tahu alasan Dila menolaknya.

Dila sejenak diam, tidak ada salahnya membuka kisah masa lalunya. "Aku sebenarnya sudah pernah gagal dalam pernikahan Kak, untuk saat ini saya masih harus mengobati luka hati saya yang belum sembuh total" Dila menarik napas sesak. Ia masih trauma dengan pernikahannya dulu.

Tony kaget mendengarnya, seketika ia ingat tempo hari ketika sedang bergurau menyanyi lagu dangdut, Dila tampak kaget dan setelahnya banyak diam. Ternyata Dila memang sudah pernah menikah.

"Dila, separah apapun luka hati kamu dulu, aku berjanji akan mengobati hingga sembuh" Tony rupanya tidak mempermasalahkan status Dila walaupun sudah janda seperti yang ia nyanyikan tempo hari.

"Kak, sekali lagi saya mohon maaf. Kita lebih baik menjadi teman saja" tegas Dila. Dia masih berpikir berulang kali untuk kembali berumah tangga. Terlebih lagi Tony bukan Imam, pria sederhana yang Dila kenal. Namun, Tony pria kaya. Sendainya ia terima pun merasa ngeri akan timpang mendampingi Tony dalam status sosial. Naudzubillah min dzalik. Dila tidak akan siap menghadapi konflik yang lebih dahsyat lagi seperti pernikahan sebelumnya. Dulu kedua orang tua Abdullah memang baik kepadanya, tetapi Dila masih bertanya-tanya, tulus kah papa Ahmad dan mama Ghina? Entah lah, hanya Allah yang tahu, tapi Dila berpikir jika kebaikan beliu hanya karena hutang budi.

"Baiklah Dila, aku tidak akan memaksa kamu untuk menjawab hari ini" Tony memberi waktu Dila untuk berpikir. "Tapi, aku serius menunggu kamu" imbuh Tony yang tidak mau memaksa Dila, karena memutuskan untuk menikah memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.

"Saya tidak berjanji Kak, jika memang kita berjodoh tidak akan kemana" Dila tidak mau Tony terlalu berharap dan akhirnya akan kecewa.

Tony hanya mengangguk, lalu meninggalkan catering dengan perasaan kecewa. Dia berjalan ke lahan parkir mencari motornya.

Sementara Dila, melanjutkan mengantar makanan ke beberapa tempat, hingga sore baru tiba di Catering Eco.

"Dila, Tony tadi siang bicara apa sama kamu? Sepertinya serius banget?" Dwi yang sudah siap pulang pun menemui Dila yang akan menyerahkan kunci motor kepada petugas.

"Hanya ngobrol biasa saja" Dila kaget juga rupanya Dwi diam-diam memperhatikan.

"Saya doakan kamu jadian dengan Tuan Tony Dila" doa Dwi. "Jika kamu nanti menjadi istri bos jangan lupa naikan gaji aku" imbuh Dwi tertawa ngakak.

"Mana mungkin Dwi, kami beda kasta," Dila pikir Dwi mengada-ngada.

"Aku yakin, kalau bos besar suka sama kamu Dila, jika tidak, potong lidah saya" Dwi menjulurkan lidah.

"Kamu teh, aya-aya bae Wi, memang wajah saya ini tampang kriminal apa" jawab Dila sambil berlalu. Ia heran, kadang orang berbicara seenaknya, segala potong lidah hanya ingin kata-katanya dipercaya orang lain. Dila menuju mushala, lebih baik shalat ashar dulu sebelum pulang ke kontrakan. Dalam perjalanan nanti tentu saja tenang jika sudah shalat.

10 menit kemudian, Dila segera ke pinggir jalàn hendak menunggu angkutan. Jika tidak terburu-buru seperti sekarang, ia memilih naik angkutan daripada ojek. Tanpa ia duga pria yang ia kenal bersandar di mobil.

"Kak Abdul lagi apa disini?" Dila tentu saja kaget.

"Aku sengaja menunggu kamu La."

"Untuk apa?" Potong Dila ketus.

Abdullah membuka pintu mobil lalu mendekati Dila. "Dila... apa kabar kamu?" Tanya pria yang sebenarnya ingin Dila hindari justru berdiri di hadapannya.

"Alhamdulillah... baik" Dila menjawab sopan mantan suaminya itu, membuat Abdullah senang sekali.

"Dila, boleh aku bicara sebentar?" Abdullah mengajak Dila ke tempat yang nyaman untuk membicarakan masalah serius.

"Maaf Kak, sekarang saya sudah tidak ada urusan. Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, lebih baik Kak Abdullah pulang karena Silfia menunggu di rumah" Dila berjalan menjauh tidak mau terjadi salah paham dengan Silfia.

"Dila, tunggu" Abdullah mengejar Dila. "Kalau kamu tidak mau, aku antar pulang saja ya" Abdullah tak patah arang.

"Tidak usah Kak, sebentar lagi pacar saya datang menjemput" Dila pura-pura agar Abdullah segera pergi.

"Pacar?" Batin Abdullah kecewa, dalam hatinya tidak rela jika Dila dinikahi orang lain. Ia masih ingin mantan istrinya itu kembali kepadanya hidup bahagia dan diberi anak-anak yang lucu.

"Dila, beri aku kesempatan sekali lagi untuk memperbaiki semuanya. Kita hidup bersama, dan aku janji akan meratukan kamu" Abdullah merayu, membuat Dila yang mendengar ingin muntah.

"Tidak! Saya bilang!" Dila akhirnya menatap Abdullah tajam, kenapa pria itu belum juga berubah, selalu memaksa kehendak orang lain.

Saat sedang tegang, mobil mewah berhenti di depan mereka. Pengendara pun turun dari mobil tersebut kemudian membuka pintu. "Ayo sayang... naik" titahnya.

...~Bersambung~...

1
Bu Kus
cari mati tu prempuan
Lysa Yunita
Dila sekali nii bikin kesaaalll

Lanjuuuttt thooorrr 👍
Tetap semangaaaattt 💪
via via@84
silfia pastinya itu siapa lagi klo bukan dia
🌷💚SITI.R💚🌷
klu itu si selfi siap² aja di penjara dan jd gembel
kalea rizuky
emang lebay janda in aja lah dilla cwek kok ttep aja guoblok
Nadilla Dilla
seperti ini ulah silfi karena iri sama Dila
Dartihuti
Apapun yg kita lakukan baik apa lagi kurang baik di mata pebenci ttp aja buruk dan salah...
Dewi Sinta
penasaran terus thor 😫
PengGeng EN SifHa
sopo iki ?
silfia kah ??🤔🤔
darsih
pasti ulah Silfia i i meh
Zeni Supriyadi
Kira2 itu perbuatan Silvia atau Rury yg sakit hati karena dipecat Tristan🤔
Kasandra Kasandra
lanjut
Lia siti marlia
siapa tuh jangan bilang kalau itu c silfie ....
Ida Sriwidodo
Nahh kann.. lebay sii.. lagian pengantin perempuan ngejar laki2 di pestanya?
Pastilah orang mikir kemana2
Apalagi yang memang iri dan punya niat kurang baik.. berasa dikasi asupan..
Bersyukur Tristan orangnya dewasa dan bijak.. bisa mikir positif.. klo laki2nya yang lain bisa jadi runyam..

Makanya Dila.. sebelum melakukan sesuatu mikir dulu.. jan impulsif.. 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️😤😤
Dianra Malakut
jgn segan2 laporin aja k polisi pencemaran nama baik & fitnah... jgn mu d maafin org yg suka iri dengki ky gtu suka ngumbar fitnah, klo jalur Damai nnti kedepannya ga akan jera
LB
kan untung Dila sudah cerita lebih dulu jadi Tristan tau kebenarannya seperti apa.
Izza Qiana
si silfia itu sih ky nya.masih dendam aja tuh orang...
Dewi Sinta
penasaran terus deh thor 😫
komalia komalia
Yaaa,lanjut
komalia komalia
apa tuuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!