Doni berselingkuh dengan sepupuku sendiri, tanpa rasa malu mereka memutus kan untuk bertunangan, dan parah nya lagi. Ayah Sherina yang membiayai pertunangan mereka.
malam itu Sherian memutus kan untuk menghibur diri di sebuah Club malam dan membuka kamar VVIP .
karena sebelum masuk ke Dalam planet Diskotik, Sherina menampar seorang pria yang memaksa ingin menemani nya.
Tidak sengaja pria itu memergoki Sherina sudah mabok berat, pria itu masuk dan ingin balas dendam dengan memasuka obat perangsang berbentuk Pil yang dimasukan kan ke dalam mulutnya dengan Paksa.
Sherina terus melawan tapi kalah tenaga.
Kebetulan Skala baru selesai meeting dan melihat Sherina di paksa oleh pria tersebut. Tidak tahan melihat ulah Pria itu, Skala langsung menghajar nya dan membawa Sherina pulang kr Apartemen nya.
dan Aneh nya, Skala kembali bisa tidur nyenyak ketika Sherina berada di samping nya.
Akibat kecelakaan 6th yang lalu, Skala tidak pernah bisa tidur seperti Insomnia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan Setya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
otewe
Nana Pov
Tiing!! Mbak Maya memencet tombol Lift.
"Kamu dekat sama Nugie?!" tanya Mbak Maya ketika kami berada dalam Lift
"Lumayan Sih Mbak.."
"Dulu kami satu kampus..satu Fakultas, kebetulan juga sekarang kerja di perusahaan yang sama.."
Aku hanya mengangguk,mendengar kan cerita mbak Maya.
Belum selesai cerita nya, Pintu lift sudah terbuka.
"Ikut Gw ke Pantry sebentar! Tadi Gw take away buat camilan lembur kalian.."
Aku mengekor di belakang mbak Maya,
"Duduk.." kata mbak Maya mempersilah kan ku,
Seperti nya ada hal penting yang mau di omongin..soal nya waah mbak Maya nggak bisa bohong.
"Sebener nya Gw nggak mau ikut campur urusan kalian..cuma Gw ngerasa bakal berimbas ke pekerjaan" Mbak Maya kalau ngomong emang gak suka berbasa basi.
"Maksud nya gimana Mbak?? Aku ada kesalahan lagi Yah! Maaf ya mbak..aku revisi lagi ya.."
Mbak Maya menggeleng kan kepala nya, membuat ku bingung
"Semua orang di kantor tahu kalau Fara ada Feel sama Nugie.. Gw saranin aja, gak usah cari gara gara sama Fara "
"Nugie cowok yang Smart, cowok populer di kampus..Maka nya Fara mengikuti kemana Nugie selanjut nya. Tapi waktu berkata lain..
Sampai Nugie Married sama Almarhum Mita".
"Mungkin setelah kepergian Mita, Fara berfikir ini kesempatan dia untuk dekat sama Nugie lagi.."
"Gw harap Lu bisa memposisikan diri.. Sebagai teman mereka, Pasti Gw selalu suport dan mendukung mereka..tapi kalau Fara sampai mencampur aduk kan masalah pribadi ke kerjaan..Gw juga nggak bakal diem"
Dari penjelasn Mbak Maya, sekarang aku mengerti kenapa Bu Fara begitu benci melihat ku.
"Gw nggak ada hubungan apa apa sama Mas Nugie mbak.. Tadi cuma membahas mengenai Riset karena ada tugas dari kampus."
"Itu bukan urusan Gw Na! Gw juga nggak bisa ngatur perasaan orang lain, Gw cuma nggak mau kerjaan jadi berantakan karena ketidak profesionalan.. Karena Gw juga tahu gimana Nugie.."
"Iya Mbak Gw mengerti.."
"Fara itu miss perpek nggak kalah cerdas nya sama Nugie,maka nya karier mereka bagus..Gw cuma nggak mau Lu susah bernapas kerja di sini."
Aku hanya megangguk, lagian aku juga tidak punya perasaan sama Mas Nugie.
"Eh! Kalian di cari cari malah ngegosip disini!!" tiba tiba Arif datang merangkul pundak ku.
"Eh!! Nggak boleh! Bukan mukhrim!!" enak aja asal merangkul anak orang.
"Habis nya! Pipi lu kayak bakpao!!" canda Arif.
"Kalian serasi, kenapa nggak Pacaran aja!" Kata mbak Maya beranjak dari duduk nya.
"Masak sih Mbak!!" Arif langsung bercermin melalau kamera hape nya.
"Bukan Tipe Gw syarifuuuuuudiiiin!!" Ledek ku.
Hari ini setelah semua nya di bantu oleh Mas Nugie, aku mulai mengajar dan menjadi mentor untuk Remaja yang bernama Alam.
Bocah tengil yang membuat pusing kepala orang yang berada di dalam rumah ini.
Perempuan yang sudah berusia namun masih terlihat cantik dan staylish ,meminta ku untuk memanggil nya Oma saja. Tanpa memberitahu nama nya siapa.
Tidak masalah,yang penting dia baik dan tidak keberatan jika aku menjadi kan cucu nya sebagai bahan tugas Riset ku dari kampus
Yang penting Alam kembali pada jalan yang benar hahah.
Bayang kan saja anak seusia ini sudah hobi balap liar, tawuran dan tidak bisa di atur merepot kan guru guru nya di sekolahan
"Hai.." ku lambai kan tangan saat berkenalan
Dia tidak nampak seperti anak berandalan, wajah nya familiar bagi ku ..seperti pernah melihat sebelum nya atau mirip dengan seseorang yang pernah ku temui tapi aku lupa siapa.
"Wuuuiihh cantik banget.." goda nya sambil bersiul.
"Perfect kan Gw?? Jadi nggak ada alesan.. Buat Lu berulah lagi.."
"Hah!!" Alam tercengang mendengar ku berkata seperti itu..aku memang tidak ingin menjada jarak, agar dia tidak segan dan menjadikan ku teman baik nya.
"Nggak usah melongo gitu, kenalin nama Gw Nana.."
"Alam.." Bocah ini menjabat tangan ku,sambil mengamati penampilan ku.
"Kita belajar apa Tante.."
"Jangan panggil Gw tante.. Panggil Kak atau nama saja"
Wajah tengil nya mulai kelihatan
"To the point aja Kak Nana..Aku nggak suka Kaka jadi mentor apa lagi ngatur ngatur aku.." anak ini cukup berani melawan,
"So..."
"Berhubung Kakak cantik..aku nggak akan bikin ulah, cukup berpura pura jadi mentor ku saja..aku malas belajar! Datang Duduk udah gitu aja.. Gimana??"
"Gimana kalau Oma sampai tahu.."
"Aman..pokok nya jangan sampai oma tahu.."
"Nggak ada yang gratis di dunia ini"
"Tenang uang ku banyak, tinggal telpon Om ku..pasti langsung di kasih.. "
"Kamu nyogok Aku.."
"Gimana??"
"Oke! Kalau kamu macam macam.. Aku bakal berikan rekaman ini kepada Oma.." Ancam ku ,langsung ku tunjukan Hape ku sebagai bukti.
"Jadi kamu merekam-"
"betul sekali.. Kalau sampai kamu nggak nurut, Rekaman ini bakal.bocor.. Kamu tahu kan Oma akan berbuat apa???" ancam ku lagi
"Kak Nana!" Alam terlihat sangat kesal, membuat ku ingin tertawa saja.
Anak sekecil ini berani berani nya mengajaku berkoalisi untuk menipu Oma nya.
Hampir tiga jam aku menemani belajar Alam, memberi nya tugas untuk di lakukan
hari hari berlalu,hubungan kami cukup baik
Alam mulai gampang di atur,meski sedikit tempramental.
"Kenapa kamu Lam??" tanya ku, wajah nya agak pucat. Dari tadi kepala nya hanya di letak kan di meja saja.
"kamu males malesan ya..ayo kerjain tugas nya".
"Pusing kepala ku!"
"Alasan saja"
"Nggak percaya ya sudah!! " jawab nya cemberut.
Lalu ku periksa kening nya dengan telapak tangan.
"Kamu demam banget..ke dokter aja ya Lam..belajar nya cukup,lanjut besok kalau kamu sudah baikan.."
"Nggak mau! Aku ini cucu orang kaya,punya dokter Pribadi.."
"Sombong banget!" ledeku
"Kamu udah makan belum.."
Alam menggeleng, terlihat lesu dan lemas.
Aku memapah nya untuk pindah ke kamar, biar lebih nyaman.. Sambil menunggu Dokter datang
"Udah kak..pahit banget" Alam menolak ,menyuruh ku untuk berhenti menyuapi nya.
"Sedikit lagi..biar ada isi nya perut kamu terus minum obat.."
"Nggak usah sok perhatin deh sama aku"
"Eh! Ini tugas sebagai mentor kamu tauuu!"
"Preeeettttt!!" jawab nya ,anak ini memang menyebal kan.
"Alam..kasihan Tante Nana..dia udah mau di repotin lho sama kamu" tiba tiba oma datang
"Nggak usah sok perhatian!" jawab Alam dingin.
Kenapa anak ini berubah menjadi dingin begini
"Alam..nggak baik marah marah, Oma pengen kamu cepet sembuh" ku elus elus pundak nya.
Tidak ada hujan tidak ada angin, anak ini tiba tiba memeluk ku
"