Di salah satu pegunungan yang ada di jawa tengah,ada seorang pria tua,yang suka menyendiri di gunung. Pria tua itu sedang melakukan meditasi,namun di saat melakukan meditasi,ia mendengar suara tangisan bayi. Pria tua merasa terganggu,ia berpikir itu ada ulah makhluk halus. Namun,suara tangisan bayi itu terus terdengar di telinganya. Mau tidak mau pria tua itu menghentikan meditasi. Lantas pria tua itu keluar dari rumah gubuknya,ia mempertanam indra pendengarannya untuk mengetahui dari mana asal suara tangisan itu. Setelah dapat,pria tua itu lantas melesat ke arah suara tangisan bayi tersebut.
Di saat pria itu menuju ke arah tangisan bayi,keadaan malam hari dan bulan purnama. Setelah mencari akhirnya pri tua itu menemukan sosok bayi tergeletak terbungkus kain selimut tebal dan ada sebuah kalung emas tergeletak di samping bayi tersebut. Lantas pria tua itu membawa bayi malang itu ke rumah anaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ali topan87, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AKU GAK MAU DI GANGGU
1 jam kemudian Arjuna membuka matanya lalu bangun. Ia melihat sekeliling,nampak Kartika dan Nurmala duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.
" Kok aku di sini?"
Arjuna kembali mengingat kejadian sebelumnya.
" Tadi aku naik motor,terus ada yang menabrakku dari belakang.." ucap Arjuna dalam hati.
Arjuna mencabut jarum infus lalu turun dari tidur dan berjalan ke arah Kursi.
Kartika melihat Arjuna berjalan ke arahnya kaget,lalu berdiri menghampiri Arjuna.
" Mamakku mana kak?" ucap Arjuna.
" Dek...Mamak adek kan sudah gak ada.." ucap Nurmala.
" Kak Nur jangan bohong,tadi rambutku di usap sama mamakku kak.." ucap Arjuna.
" Yang mengusap itu bukan mamakmu dek,tapi orang lain.." ucap Kartika.
" Masa seh?" ucap Arjuna tidak percaya.
" Ingat gak yang waktu itu kak Tika cerita tentang Yusuf datang kerumah bersama wanita bercadar dek?" ucap Kartika.
" Ingat kak..Lalu apa hubungannya dengan mamakku kak?" ucap Arjuna.
" Ibu yang bercadar itulah yang mengusap rambutmu dek,terus kamu memanggilnya mamak.." ucap Kartika.
" Ooo...Begitu..Mbak Dini sudah ada kabar belum kak?" ucap Arjuna.
" Belum dek..." ucap Kartika.
" Ayo kak..Kita cari mbakku.." ucap Arjuna.
" Kamu kan masih sakit dek.." ucap Nurmala.
" Sudah sembuh kak...Neh lihat.."
Arjuna melompat - lompat,lalu push up dengan kaki dan tangan di perban.
" Dah kamu istirahat aja dulu dek...Kamu butuh istirahat jangan banyak gerak..." ucap Nurmala sambil memegang pundak Arjuna lalu menuntun Arjuna ke ranjang.
" Tapi kak...Aku dah sembuh..." ucap Arjuna.
" Istirahat..." ucap Kartika tegas.
" Iya bu..." ucap Arjuna.
" Jiangkreek....Jika tegas gitu kok aku jadi takut ya.." ucap Arjunq dalam hati. Ia takut kena hukuman dari Kartika.
" Lihat neh kakimu di perban begini..Masih bilang dah sembuh...Woooo..Minta di hukum kah dek?" ucap Nurmala.
" Kalau di hukumnya seperti tadi malam,ayo kak.." ucap Arjuna.
" Kamu ini...Sudah tahu sakit masih sempat - sempatnya ngomong gitu.." ucap Nurmala gregetan.
" Kak...Tadi itu kenapa aku merasa yang ngusap rambutku itu mamakku ya..?" ucap Arjuna.
" Dia mendonorkan darah ke kamu sayang..." ucap Kartika.
" Donor darah? Emangnya aku kekurangan darah kak?" ucap Arjuna.
" Iya...Darahmu banyak keluar.."ucap Nurmala.
" Golongan darah dia AB dong kak..?" ucap Arjuna.
" Iya...Yang nabrak kamu manggil keluarganya. Untung aja ada yang sama,soalnya stok darah di sini habis dek..." ucap Nurmala.
" Kamu mikirin apa seh dek? Kok bisa tertabrak gitu " ucap Kartika.
" Mikirin mbak Dini kak..Hemmm..Ini ruangan rumah sakit kok luas begini ya kak? ." ucap Arjuna heran. Sebab luasnyabtaknsama seperti ruang inap yang pernah Arjuna tempati.
" Ini ruang VIP dek..." ucap Kartika.
" Mahal dong...Kak,aku pulang aja kak..Atau gak pindah kelas gitu.." ucap Arjuna.
" Kamu gak usah khawatir masalah biaya rumah sakit sayang,semuanya sudah di bayar sama bu Ayu.." ucap Kartika.
" Ooo..Begitu.."
" Eh kak...Motorku gimana kak? Nanti hilang kalau gak di jaga.." ucap Arjuna.
" Dah...Kamu gak usah mikirin motormu dek..Nanti kamu di belikan motor baru.." ucap Nurmala.
" Gak usah kak..Motor baru harganya mahal,mending uangnya di tabung. " ucap Arjuna.
" Yang nabrak kamu mau ganti dengan motor baru..." ucap Nurmala.
" Ooo...Begitu,kenapa gak bilang daritadi kak..Kan aku bisa milih mau beli apa" ucap Arjuna.
" Emangnya kamu mau motor apa dek?" ucap Nurmala.
" Motor sport kak,hemmm...Kawasaki Ninja H2" ucap Arjuna.
" Ngacoo kamu dek...Mana mungkin dia mau memberikanmu motor itu. Jika kamu minta NMAX atau Scopy,baru mereka bisa..." ucap Nurmala.
" He...He...He...He...He..."
" Siapa tahu kan bisa kak..Mayan dapat motor Ninja" ucap Arjuna.
" Neh..Kamu bilang saja sama orangnya dek.." ucap Kartika sambil memberikan ponselnya ke Arjuna dalam posisi menelpon Ayu. Panggilan di terima
" Gak ah kak... Mending aku baikin motorku kak.Aku gak mau merepotin orang.." ucap Arjuna.
" Arjuna..." suara Ayu di ponsel Kartika.
" Kak...Kak Tika nelpon?" ucap Arjuna.
" Iya..Dia pesan jika kamu dah sadar segera menghubungi.." ucap Kartika.
Arjuna menerima ponsel Kartika lalu menempelkan di telinganya.
" Assalam mu'alaikum bu..." ucap Arjuna.
" Wa'alaikum salam warahmatullah...Maaf tadi saya tidak bisa berlama - lama menemanimu" suara Ayu.
" Iya bu...Gakpapa..." ucap Arjuna.
" Maafkan kesalahan anak ibu yang menabrakmu ya Arjuna..." suara Ayu.
" Iya bu....Saya maafkan,tapi tolong baikin motorku bu...Saya mau mencari kakak saya.." ucap Arjuna.
" Mau di perbaiki atau minta di belikan yang baru?" suara Ayu.
" Hemm..Pengennya seh di belikan yang baru bu..Tapi..." ucap Arjuna.
" Mau motor apa? Nanti saya belikan.." suara Ayu.
" Sembarang ibu aja,yang penting jangan kredit bu. Kalau kredit saya gak bisa bayar bu.." ucap Arjuna.
" Ninja atau CBR " suara Ayu.
" Gilaaaa...Dia nawarin aku ninja,tapi bensinya itu loh" ucap Arjuna dalam hati.
" Nganu bu...Kalau Ninja saya gak kuat beli bensinnya.." ucap Arjuna.
" Gampang itu,isi air aja..." suara Bayu.
" Abiiii....." suara Ayu.
" Jangkreek..Ya rusak lah pak...Asem..." ucap Arjuna.
" Baiklah..Nanti saya akan mengirim motor itu kerumah kakakmu.." suara Ayu.
" Iya bu..." ucap Arjuna.
" Apakah kamu gak ingin punya mobil?" suara Ayu.
" Mobil? " ucap Arjuna.
" Iya..Supaya kamu gak kehujanan saat pergi ke sekolah.." suara Ayu.
" Jangan yomesan,nanti dia nabrak gerobak bakso,di suruh ganti malah kabur.." suara Bayu.
" Pengennya seh bu..Tapi gak di bolehin sama kak Tika bawa mobil.." ucap Arjuna.
" Arjunaa.." suara Bayu.
" Iya pak.." ucap Arjuna.
" Besok mancing yok.." suara Bayu.
" Saya gak bisa mancing pak" ucap Arjuna.
" Tinggal lempar kail aja kok..Masa gak bisa" suara Bayu.
" Gak pernah mnacing pak.." ucap Arjuna.
" Kamu masih suka merawat bunga?" suara Ayu.
" Suka..Kok ibu tahu?" ucap Arjuna.
" Tadi kakakmu cerita sedikit tentangmu"
" Jadi mau motor apa?"suara Ayu.
" Hemm...NMAX aja bu jika ibu tidak keberatan. Jika keberatan ya motor supra Fit aja bu.Seken juga gakpapa,yang penting bisa jalan." ucap Arjuna.
" Baiklah..Nanti saya belikan NMAX.. Sudah dulu ya Arjuna. Assalam mu'alaikum.." suara Ayu.
" Wa'alaikum salam mak...eh...buu.." ucap Arjuna.
Panggilan berakhir.
Arjuna memberikan ponsel ke Kartika.
" Wuiih...Dapat motor baru" ucap Nurmala.
" Kalau kak Nur mau,ambil aja.." ucap Arjuna.
" Enggak dek...Aku dah punya juga motor NMAX." ucap Nurmala.
Pintu terbuka,Kartika melihat ke arah pintu. Nampak seorang pria memakai pakaian dokter berjalan ke arahnya.
" Waah.. Sudah sadar rupanya mas Arjuna.."
Dokter melihat selang infus terlepas.
" Loh...Kok di cabut jarum infusnya..?" ucap dokter lalu merapikan selang infus.
" Aku dah sembuh dok,jadi gak perlu infus dan aku gak mau makan bubur.." ucap Arjuna.
" Sebentar,saya periksa dulu ya mas...: ucap Dokter.
Arjuna turun dari tempat tidur lalu lompat - lompat.
" Nah dok..Aku dah sembuh..Jadi gak usah di persiksa.." ucap Arjuna.
" Di periksa dulu mas Arjuna. Untuk di buat laporan,jika sehat maka bisa pulang,jika masih sakit,tetap di rawat. Jika gak ingin di periksa maka mas Arjuna tidak boleh pulang.." ucap Dokter.
" Naik dek..." ucap Kartika.
" Iya iya..." ucap Arjuna lalu naik ke tempat tidur untuk di periksa.
Dokter memeriksa kondisi Arjuna.
" Apakah masih merasakan nyeri di badan..?" ucap dokter.
" Enggak dok...Kapan saya boleh pulang dok..?" ucap Arjuna.
" Dari hasil pemeriksaan,mas Arjuna telah sembuh. Jika ada keluhan sakit nyeri,mas datang saja ke sini lagi.." ucap dokter.
" Gak punya uang aku dok.." ucap Arjuna.
" Gratis mas Arjuna..." ucap dokter.
" Serius pak dokter? " ucap Arjuna tak percaya,yang ia tahu biaya pemeriksaan di rumah sakit sangatlah mahal,apa lagi sekelas VIP.
" Iya...Mas Arjuna di tanggung oleh keluarga pak Bayu." ucap dokter.
" Ooo...Begitu..Saya boleh pulang gak pak dokter." ucap Arjuna.
" Karena mas Arjuna telah sembuh,maka boleh pulang..."
" Sebelum pulang,mas harus tanda tangan dulu ya..." ucap dokter.
" Tanda tangan apa dok?" ucap Arjuna.
" Buat bukti,jika mas Arjuna telah sehat,tunggu sebentar ya mas..Saya akan membuatkan surat itu..Permisi.." ucap dokter lalu berjalan.
" Lama gak pak dokter.." ucap Arjuna.
Dokter itu menghentikan langkah lalu melihat ke arah Arjuna.
" Paling lama 2 tahun..." ucap dokter.
" Jancook..Wassuuu...." ucap Arjuna.
" Bercanda mas. Hanya 10 menit saja." ucap dokter lalu pergi.
" Bagus itu dek jika 2 tahun..." ucap Nurmala.
" Asemm.." ucap Arjuna.
Muncul Darmanto bersama yang lainnya menjenguk Arjuna.
" Mbah man..." ucap Arjuna.
" Siapa yang menabrakmu le..?" ucap Darmanto.
" Gak tahu mbah Man.." ucap Arjuna.
" Yang menabrak bertanggung jawab pak...Dia membawa ke Arjuna ke rumah sakit dan menanggung semua biaya pengobatan,serta mengganti motor Arjuna yang rusak." ucap Kartika.
" Orangnya mana?" ucap Darmanto.
" Mereka pulang pak.Jika butuh apa - apa mengenai Arjuna,di suruh nelpon.." ucap Kartika.
Jumakir menyentuh kain perban Arjuna.
" Gak sakit mas?" ucap Jumakir melihat Arjuna tak menunjukkan reaksi kesakitan.
" Enggak...Tapi jangan kamu pukul..." ucap Arjuna.
Setelah menyelesaikan persyaratan agar Arjuna bisa pulang,mereka pun segera meninggalkan rumah sakit menggunakan mobil Avanza. Darmanto dan yang lainnya pergi ke rumah Kartika.
" Kak...Motor supraku di mana?" ucap Arjuna.
" Di kantor polisi dek.." ucap Kartika.
" Diampuut..Di kantor polisi lagi.Jika aku ambil,mesti pak polisinya minta uang.." ucap Arjuna.
"Ngapain di ambil... Kan sayang dapat motor baru." ucap Kartika.
" Oh iya....Lupa aku kak.." ucap Arjuna.
Pagi harinya.
Pukul 8.10
Nampak Arjuna sedang menanam bunga di polibek.
Ting...Tong..... Suara bel.
" Permisi..." suara pria.
Arjuna segera menuju pagar.
Ting....Tong.... Suara bel.
Arjuna mengintip dari sela pagar,ia melihat mobil pick up yang di baknya terdapat motor NMAX warna Hitam dan 3 pria berpakaian seragam Dealer.
" Cari siapa pak?" ucap Arjuna.
" Apa benar ini rumahnya Arjuna Dwi Raharjo." ucap pria 1.
" Iya saya sendiri.." ucap Arjuna lalu membuka pintu pagar.
" Ini sepeda motornya pak.." ucap pria 1.
" Ini motor buat saya?" ucap Arjuna.
" Benar...Tolong tanda tangan pak.." ucap pria 1. sambil menyerahakan dokumen.
Sementara 2 pria lainnya menurunkan sepeda motor NMAX dari mobil.
Kartika muncul lalu berdiri di dekat Arjuna. Kartika memakai pakaian sweater panjang hingga kelutut.
" Silahkan di periksa pak" ucap pria 2.
Arjuna memeriksa motor tersebut. Tak ada lecet maupun cacat.
" Ini kuncinya pak dan suratnya.." ucap pria 1 sambil menyerahkan kunci dan surat kendaraan.
" Terima kasih pak.." ucap Arjuna.
" BPKB dan STNK paling lambat 3 hari kerja,berhubung hari ini libur,kami tidak bisa mengurusnya. Besok baru bisa mengurusnya dan kami akan mengantarkannya." ucap pria 1.
" Iya pak..." ucap Arjuna.
" Oh iya..Ini Helmnya.." ucap pria 2 memberikan sebuah Helm ke Arjuna.
Arjuna menerima helm tersebut.
" Kami permisi dulu pak..." ucap pria 1.
Lalu mereka pun pergi.
Arjuna menaiki sepeda motor tersebut.
" Kak...Gak nyangka ya..Aku dapat motor baru.." ucap Arjuna.
" Iya..Tapi kalau naik motor harus hati - hati,jangan melamun..." ucap Kartika.
" Iya kak..." ucap Arjuna lalu membawa masuk ke dalam teras rumah.
Nurmala muncul dari dalam rumah melihat Arjuna menuntun sepeda motor.
" Ayo jalan - jalan dek..." ucap Nurmala.
" Gak berani kak...Belum ada surat - suratnya.." ucap Arjuna.
" Telpon bu Qyu..Bilang terima kasih dek..." ucap Kartika.
" Iya kak..."
Arjuna berjalan masuk ke dalam rumah mengambil ponselnya,lalu menelpon Ayu,ia mendapat nomor itu dari Kartika.
Tuuuut....Tuuuut....Tuuuut....
" Halooo..." suara Bintang.
" Assalam mu'alaikum.." ucap Arjuna.
" Wa'alaikum salam...Ini siapa?" suara Bintang.
" Lah...Ini nomornya bu Ayu kan.." ucap Arjuna.
" Iya...Anda siapa?" suara Bintang.
" Arjuna...Ibu siapa ?" ucap Arjuna.
" Aku Bintang..Maaf ya kemarin aku menabrakmu.." suara Bintang.
" Ooo..Jadi ibu yang nabrak aku..." ucap Arjuna.
" Iya...Kamu tiba - tiba ke tengah..." suara Bintang.
" Iya...Aku mikirin kakakku bu..." ucap Arjuna.
" Aku masih gadis,belum nikah..." suara Bintang.
" Maaf mbak...Aku gak tahu. Aku cuman mau bilang terima kasih,motornya dah datang.." ucap Arjuna.
" Iya sama - sama. Kenapa kamu gak milih motor Ninja atau CBR" suara Bintang.
" Gak kuat beli bensinya mbak.." ucap Arjuna.
" Iya seh..Motor itu boros bensinnya.." suara Bintang.
" Bu Ayu kemana mbak.." ucap Arjuna.
" Ada di sampingku,mau ngomongkah?" suara Bintang.
" Iya mbak..." ucap Arjuna.
" Assalam mu'alaikum Juna..." suara Ayu.
" Wa'alaikum salam bu..Terima kasih ya bu.Motornya dah datang.." ucap Arjuna.
" Iya sama - sama..Jika berkendara jangan melamun ya Juna.." suara Ayu.
" Iya bu.." ucap Arjuna.
" Sebentar,kamu sudah sembuh?" suara Ayu.
" Sudah bu...Saya bisa lari keliling lapangan" ucap Arjuna.
" Ooo..Begitu...Jika kamu ada waktu,main saja ke rumah ibu.." suara Ayu.
" Iya bu...Kapan - kapan saya kerumah ibu.." ucap Arjuna.
" Ada lagi yang mau di omongin?" suara Ayu.
" Ada bu..." ucap Arjuna.
" Apa itu.." suara Ayu.
" Kenapa ibu mengusap kepalaku,saya merasakan kepalaku di usap oleh mamakku bu.." ucap Arjuna.
" Mungkin karena darah ibu ada padamu Arjuna.." suara Ayu.
" Iya..Tapi mengapa bisa begitu bu...Apakah ibu adalah ibu kandungku?" ucap Arjuna.
" Maksudnya?" suara Ayu.
" Gakpapa bu...Sudah itu saja bu...Assalam mu'alaikum..." ucap Arjuna.
" Wa'alaikum salam warah matullah.." suara Ayu.
Arjuna mematikan panggilan.
" Goblok...Kenapa kamu bisa berkata seperti itu Arjuna. Gak mungkin dia itu ibu kandungmu. Ibu kandungmu itu gak mau kamu lahir..." ucap Arjuna dalam hati. Lalu berjalan ke depan untuk melanjutkan pekerjaannya.
Arjuna sebenarnya ingin pergi mencari Dini,namun di larang oleh Kartika.
Pukul 20.40.
Ting...Tong...suara bel pintu.
Arjuna yang sedang belajar di ruang tamublantas berjalan ke teras,untuk mengecek siapa yang datang.
Begitu Arjuna mengintip dari pagar,Arjuna melihat Dini berdiri di depan pintu,Arjuna segera membuka gembok lalu membuka pintu.
" Mbak dari mana saja.." ucap Arjuna.
" Bukan urusanmu dek..." ucap Dini sambil berjalan.
Arjuna menutup pagar lalu menggemboknya dan menyusul Dini.
" Mbak..Keluarga mbah Man ke sini. Dia menanyakanmu mbak..." ucap Arjuna.
" Aku capek dek..Mau istirahat.Jangan ganggu aku dulu ya..." ucap Dini lalu masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu.
" Sial....Kenapa mbakku berubah kayak gini.." ucap Arjuna dalam hati.
Kartika datang menghampiri Arjuna.
" Dini sudah datang dek?" ucap Kartika.
" Sudah kak..."
" Katanya dia gak mau di ganggu.."ucap Arjuna.
" Ya sudah..Biarkan saja dulu mbakmu...Besok baru bicara.." ucap Kartika.
" Iya kak..." ucap Arjuna lalu lanjut lagi belajarnya.
Sementara di dalam kamar Dini.
Dini merasakan nyeri di dua lubangnya. Sebab ia di gilir 4 orang dewasa. Dini hanya bisa istirahat malam hari,itu pun hanya 3 jam. Selebihnya ia melayani lagi.
" Akhirnya aku bisa istirahat dengan lega.." ucap Dini lalu tertidur.
Pagi harinya.
Dini terbangun,lalu ia membuka laci dan mengambil benda silicon. Kemudian berjalan ke kamar mandi.
Dini membasuh tubuhnya dengan air,lalu sabun,setelah itu membilas tubuhnya dengan air.
Dini mengambil benda silicon tersebut,lalu memainkannya di dalam lubang.
" Aaaah...Oouuuh..Enak Juna...Teruss..Aaaah...." ucap Dini.
Hingga akhirnya ia *******. Lalu keluar dari kamar mandi.
Di sisi Arjuna.
Arjuna duduk di kursi meja makan.
Dini muncul lalu duduk.
" Mbak..." ucap Arjuna.
" Iya.." ucap Dini sambil mengambil nasi.
" Kemarin mbak kemana aja..?" ucap Arjuna.
" Jalan - jalan..." ucap Dini.
" Kenapa hapenya gak aktif?" ucap Arjuna.
" Aku gak mau di ganggu..." ucap Dini.
kelamaan apdetnya.
gmn kbrnya thor semoga sehat selalu Aamiin 🤲