NovelToon NovelToon
Love, Lust, And Obsession

Love, Lust, And Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa / Dark Romance
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Cayy

"Kamu mau pilih Daniel atau aku?"
"Jangan gila kak, kita ini saudara!"
Arjuna tersenyum tipis, seolah meremehkan apa yang dimaksud Siren.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cayy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kerja kelompok tanpa Luna

Hari ini Siren, Luna, Martin, dan juga Kay memutuskan kerja kelompok lagi supaya tugas mereka ini cepat selesai.

Namun kali ini dirumah Martin, jadi Siren naik ojek online menuju kesana karena memang dasarnya dia tidak bisa bawa motor dan juga dirumah tidak ada motor. Adanya mobil papi dan mobil Arjuna.

Jelas Siren tidak mau diantar salah satu dari mereka, alasannya hanya satu..bikin repot, apalagi Arjuna.

Sebisa mungkin dia menghindari Arjuna sejak kejadian tidur berdua semalaman itu, dan selama beberapa hari ini berhasil.

Pun hari ini hari Minggu dia ada dirumah makanya Siren mengajak teman-teman nya untuk kerja kelompok lagi supaya dia tidak terjebak dirumah bersama bajingan itu.

Siren sampai dirumah Martin, dan dia terkesima melihat arsitektur bangunan rumah dua lantai yang sangat berbeda dibanding rumah-rumah Indonesia pada umumnya.

Padahal selama ini diantara mereka berempat, Martin yang selalu terlihat kurang uang, tapi ternyata dia malah lebih kaya mungkin daripada Siren.

Kay dan Luna sepertinya masih dijalan, maklum rumah mereka lebih jauh dibanding rumah Siren.

"Masuk Ren.." teriak Martin dari teras rumahnya.

"Iya.."

Siren mendekati Martin.

"Rumah lo bagus banget sumpah, gue ampek bengong lihatnya"

"Padahal biasa aja"

Siren mencebik, lalu dia masuk mengikuti sang tuan rumah.

"Ren..ntar malem ikut gue yuk"

"Kemana?"

"Ke club lah kayak yang gue bilang waktu tour itu"

"Heh lo mau beli sesuatu?"

"Ya belum tau juga, tergantung"

"Ihh lo dibilangin ngeyel banget ya, udahlah jangan main kayak gitu kasian masa depan lo anjir"

"Enggak...makanya lo ikut biar gue bisa ngontrol diri"

"Lahh kenapa nggak ngajak Kay aja?"

"Dia akhir-akhir ini sulit banget diajak keluar malem udah jadian kali sama Luna"

"Emang iya?"

"Mana gue tau.."

Siren tampak menimbang-nimbang, mana mungkin dia ikut gitu aja dengan Martin sementara sekarang ini dia sudah punya Daniel..

Apalagi ketempat seperti itu jelas Daniel tidak memperbolehkannya.

"Gimana Ren, mau?"

"Gue ngajak Daniel boleh?"

"Lahh kok ngajak cowok lo"

"Ya gimana, kalo nggak sama Daniel mana boleh gue? Sekarang gue bener-bener punya orang yang peduli sama gue gak kayak yang kemarin"

Martin memberengut, benar juga.

"Yaudah boleh deh..ajak dia"

"Oke deh, ntar gue tanya dulu orangnya"

Martin mengangguk, lalu dia kebelakang entah mau mengambil apa yang jelas dimeja belum ada satu pun yang bisa dimakan.

Tak lama Kay datang, namun laki-laki itu tidak bersama Luna.

"Mana Luna kok nggak bareng?" tanya Siren

"Dia kayaknya nggak bisa"

"Lho kenapa, kemarin katanya oke"

"Pagi ini tantenya yang tinggal di Semarang dateng, jadi dia gak bisa keluar katanya"

"Oalah, tau gitu mending besok aja"

"Besok kita kan udah masuk njir" sahut Martin dari arah belakang.

Dia membawa nampan berisi 4 gelas jus yang berbeda-beda serta sepiring cemilan.

"Oh iya ya..cepet banget sih perasaan baru kemarin kita pulang dari Bali" jawab Siren.

"Orang udah lama"

"Yaudah gapapa gak ada Luna yang penting kita kerjain sedapet nya dulu, besok disekolah kita kerjain lagi paling juga belum pelajaran besok"

"Siap bos.."

Siren melirik tajam kearah Martin, Kay pun mengeluarkan laptop yang dia bawa karena dari awal mereka mengerjakannya di laptop Kay.

*

Siren : Nanti malem ikut aku ya

Siren mengirim pesan itu ke Daniel, seperti yang dibilang Martin tadi mereka mau ke club.

Lagi-lagi karena Siren ingin menghindari Arjuna jadi dia menyibukkan diri diluar.

Mr.Lover : Kemana sayang?

Siren : Ke club, ikut Martin dia gak ada temen katanya

Mr.Lover : Emang Kay kemana?

Siren : Gak tau kata Martin dia sulit diajak keluar malem akhir-akhir ini, jadi itu sebabnya Martin ngajak kita

Mr.Lover : Yaudah aku jemput ya, jam berapa?

Siren : Jam 8 nan aja

"Woy.." Kay menyenggol bahu Siren sedikit keras, sampai-sampai handphone yang dipegang Siren hampir jatuh.

"Kenapa sih?"

"Fokus banget, ini gimana? Gambarnya yang mana ntar nggak bener lagi" Kay menunjuk beberapa gambar patung Garuda Wisnu Kencana dari Google.

"Ini aja bagus, jelas lagi"

Kay mengangguk.

"Masalah lo gimana? Ada kemunduran nggak?" tanya Martin kepada Siren.

"Idihh kemunduran" sahut Kay

"Ya iyakan, namanya kemunduran kalo kemajuan berarti makin besar dong masalahnya"

"Ya gak gitu juga konsepnya njir.."

"Gue cuma bisa ngindarin kalo saat ini, gak tau sampek kapan" jawab Siren

"Udah kabur aja pasti aman" ucap Kay

"Ya gak lah Kay, dia punya rekaman video gue anjir"

"Hah jadi video yang lo maksud waktu itu video bu*il?"

Siren buru-buru menutup mulut Kay dengan telapak tangannya.

"Ya lo kira cuma rekaman dia tidur cantik sambil selimutan gitu?" tanya Martin yang memang sudah paham dari awal

Kay menurunkan tangan Siren.

"Ya ampun..parah banget nih.. sekotor-kotornya pikiran gue, gak pernah gue kepikiran buat pasang cctv dikamar orang gitu"

"Beda kali, dia emang terlalu obsesi aja ke gue"

"Ya lo ngapain juga bu*il dikamar njir, gak ada kerjaan? San*e lo?"

"KAY!! KURANG AJAR YA MULUT LO, halus dikit napa? Malu-maluin"

"Ups..sorry"

Martin hanya geleng-geleng kepala mendengar pertanyaan Kay.

"Ya kan gue, ganti baju dikamar, masa diruang tamu"

"Hahaha..bener juga"

"Besok, kakak lo dirumah nggak pulang sekolah?" tanya Martin

"Paling dikantor, biasa pulang sekitar jam 5"

"Yaudah, besok gue ikut pulang kerumah lo biar gue cungkil pintu kamarnya, trus Lo geledah deh tuh dalemnya"

Siren langsung menoleh, kedua matanya berbinar-binar mendengar ide bagus Martin.

"Ide bagus tuh...kenapa nggak kepikiran dari kemarin-kemarin sih?"

"Ya gue juga baru nemu"

"Gue ikut deh, gue bantuin kali aja lo gak kuat nyungkil sendiri" ucap Kay

Martin mengangguk.

"Tapi diluar kamar lo ada cctv nggak? Nanti dikira maling kita"

"Sejauh yang gue tau sih gak ada, tapi coba nanti gue cek deh"

"Gimana sih, sama rumah sendiri gak apal ada apa aja" ucap Kay

"Bukan gitu..siapa tau yang masang diem-diem kayak waktu masang dikamar gue"

"Iya juga sih.."

"Jadi gimana ini, selesai nggak?" tanya Kay yang dari tadi masih menghadap laptop.

"Iya..kerjain dulu bentar"

Siren menatap layar handphonenya, melihat balasan dari Daniel.

Mr.Lover : Kamu belum selesai kerja kelompoknya?

Siren : Belum, bentar lagi masih kurang dikit, emang punya kamu udah selesai?

Mr.Lover : Tinggal dikit, dikerjain disekolah aja bisa kok

Siren : Oalah, siapa aja kelompoknya?

Mr.Lover : Aku, Rian, Angga, sama Han

Siren : Laki semua ya

Mr.Lover : Iya, soalnya yang cewek juga milihnya sama cewek juga

Siren : Bagus deh kalo gitu

Siren meletakkan handphonenya diatas meja, lalu dia mengambil alih laptopnya karena kini tugasnya untuk mengarang tentang pengalaman saat mengunjungi patung itu.

Semacam tugas kelompok waktu dia SMP tapi tidak apa-apa, yang penting selesai dan mengumpulkan tepat waktu supaya bisa dapat nilai bagus.

Karena setelah ini mereka akan memasuki semester dua yang berarti kurang dari 6 bulan lagi mereka lulus SMA.

1
Hatus
Iya betul kata Rey, seharusnya kalau sudah punya pacar harus bisa jaga jarak sama perempuan lain, meskipun itu teman kita sendiri.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!