NovelToon NovelToon
Di Antara Berjuta Insan,Kupilih Dirimu

Di Antara Berjuta Insan,Kupilih Dirimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: NAMIFA_88

cerita ini hanya fiktif belaka...mohon ma'af apabila ada kesamaan nama,tempat dan latar belakang.

cerita sederhana tentang dua insan yang disatukan oleh takdir...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NAMIFA_88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12.mualaf

Keputusan terbesar dalam hidup Senja adalah ketika dia memutuskan untuk masuk islam dan menjadi seorang mualaf mengikuti langkah yang sudah di ambil kedua orang tuanya beberapa tahun lalu.

keputusan ini bukan serta merta karena permintaan papa Brian atau mama Amelia,ini murni keinginannya sendiri.

sebenarnya,ketika papa Brian dan mama Amelia bercerita padanya bahwa mereka sudah memeluk sebuah agama bernama ISLAM,dia sudah pernah mencari tahu tentang islam dari buku -buku,penasaran apa gerangan di dalam agama itu?yang membuat kedua orang tuanya yang autis seperti dirinya sampai memeluk agama tersebut.

namun sayang,kesibukan demi kesibukan membuatnya terlupa meneruskan apa yang dia cari,dia terus menerus berusaha agar karirnya naik dan terus naik.

tapi apa?

pada akhirnya karir yang sangat dia kejar siang dan malam,runtuh dalam sekejap hanya karena sebuah fitnah dari seseorang yang hingga saat ini tidak dia ketahui dan belum ada niatan untuk menyelidikinya,membuatnya sempat merasakan goncangan besar dalam hidup,beruntung kedua orang tuanya selalu mengatakan 'semua baik -baik saja'.

hingga dia bertemu wanita bernama Annisa Handini di sebuah acara,dan berawal dari acara itu pulalah hatinya kembali tergerak untuk mencari tahu tentang islam,sedalam -dalam yang dia mampu.

mulailah dia sering bertanya dan belajar banyak hal pada Nisa,ikut wanita itu ke setiap pengajian yang di datanginya,kecuali ada halangan,ikut ke perpustakaan,mencari -cari lewat media buku dan masih banyak lagi.

sejak saat itu pula,Senja tidak lagi memakai pakaian pendek,semuanya serba panjang,celana panjang dan baju lengan panjang,meski baru sekedar itu.

dan sekarang...Senja berada di hadapan kedua orang tuanya,dia ingin meminta izin pada keduanya untuk mengikuti jalan yang sudah mereka tempuh.

"pa...ma...Senja mau mengatakan sesuatu,boleh?"izinnya,sebelum berbicara lebih lanjut.

padahal dia tidak sedang di introgasi dan tidak juga melakukan kesalahan,tapi tangannya terasa dingin,jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya,hingga jari -jari tangannya saling bertautan.

"tentu saja boleh,kamu mau bicara apa?"alunan nada lembut suara papa Brian memecah keheningan yang sempat tercipta sesaat.

deg...deg...deg...

"aku...aku...mau..."entah kenapa sulit sekali rasanya kalimat itu terucap,lidahnya terasa kaku,padahal ini keputusan terbesar yang pernah dia ambil.

"katakan Jana,jangan membuat papa sama mama khawatir"potong mama Amelia,sudah tidak sabar menunggu Senja menyelesaikan ucapannya,sedari tadi dia merasa deg -degan.

"aku mau jadi mualaf"tutur Senja secepat kilat.

"coba katakan sekali lagi?"ujar papa Brian yang sedari tadi diam,karena Senja mengatakannya sangat cepat,dia hanya mendengarnya sekilas,tidak terlalu jelas.

"aku...mau...jadi...mualaf"ulangnya,kali ini dengan per kata.

mendengar penuturan Senja,papa Brian dan mama Amelia terdiam,syok,bukan karena tidak suka,mereka malah sangat sangat sangat bahagia,kebahagiaan yang tidak bisa di gambarkan lewat kata -kata,andai di tukar dengan dunia dan seisinya,maka tidak akan mampu,bahkan seujung kuku pun tidak sebanding.

Senja menganut agama islam adalah salah satu harapan terbesar pasangan suami istri tersebut,sejak awal mereka memutuskan masuk islam,mereka terus dan terus berharap serta memanjatkan do'a agar hati putri mereka tersentuh hidayah Allah.hal itu terus mereka lakukan,jalur langit lah yang mereka pilih,karena mereka tidak ingin memaksa Senja dan tidak ingin wanita itu masuk islam karena mereka,harus dengan kemauannya sendiri.

"benarkah?mama ngga salah dengar kan?"tanya mama Amelia sekali lagi,supaya lebih meyakinkan dirinya,dia khawatir,takut pendengarannya salah tangkap atau otaknya salah cerna.

Senja mengangguk,seketika senyum di bibir mama Amelia dan papa Brian semakin merekah,senang bukan main.tidak hanya sebatas itu,kemudian mereka sujud syukur saking bahagianya.

...****************...

"umi,Azzam berangkat dulu"pamit ustadz Azzam pada umi Sarah yang sedang duduk santai di teras rumah,kebiasaan wanita paruh baya itu di pagi hari,sambil menghirup udara segar sambil menikmati secangkir air rendaman kurma.

tidak seperti orang pada umumnya,menikmati secangkir teh dan gorengan di pagi hari,umi Sarah terbiasa menjalani pola hidup sehat,makan gorengan hanya sesekali,itupun biasanya bikin sendiri,lebih sehat katanya.

"kamu mau ke mana pagi -pagi?seingat umi kamu mengajar agak siang"heran umi Sarah,dan kalau mengisi pengajian juga tidak sepagi ini.

"mau ke pesantren umi,di panggil sama kyai Abdullah"jawab ustadz Azzam sopan.

"umi kirain mau kemana,yaudah sana,nanti pak kyai nunggu"

kemudian ustadz Azzam mendekat ke arah umi Sarah,mengambil tangan wanita itu untuk di cium,"assalamualaikum umi..."

"waalaikumsalam...hati -hati di jalan"

"iya umi"

...****************...

"kita mau ke mana pa,ma?"tanya Senja bingung.

setelah dia mengungkapkan niatnya untuk menjadi mualaf,papi Brian dan mama Amelia langsung menyuruhnya siap -siap dan disinilah dia sekarang.

berada dalam satu mobil bersama kedua orangtuanya,bertanya -tanya,entah akan di bawa kemana dirinya ini.

"kamu mau mualaf kan?"

"iya"sahutnya pasti.

"nah itu,kita mau pergi ke tempat kyai yang bisa bantu bimbing kamu buat mualaf"jelas mama Amelia dan papa Brian hanya diam,fokus menyetir.

"kenapa nggak bilang dari awal?kayak mau bawa aku kemana aja"

apa Senja marah?

jelas saja tidak,dia hanya tidak menyangka orang tuanya akan bergerak secepat itu,sampai sat set sat set,pagi ini juga langsung berangkat.

"lupa kasih tau kamu,kami udah kelewat senang"

baru kali ini kan,lupa memberi tahu orang yang bersangkutan,dengan alasan terlalu senang,orang biasanya karena terdesak atau apalah sejenis itu.

Senja hanya bisa geleng -geleng kepala,"memangnya kita mau kemana ma?"dia menatap mama Amelia yang duduk di depan,samping papa Brian.

kalau mencoba mencari tahu lewat melihat pemandangan di luar jendela juga percuma,dia belum pernah melewati jalan yang sekarang mereka lewati,paling mentok dia ke rumah Nisa atau kalau nggak,ya...ke perpustakaan,dan beberapa rumah makan,di ajak Nisa berburu kuliner.

"ke pesantren punya pak kyai,tempat papa dan mama dulu mengikrarkan syahadat,beliau orang yang sangat baik,pernah menolong papa sama mama padahal waktu itu kami tidak saling kenal"jelas mama Amelia,teringat memori -memori dulu berisi kenangan yang sempat dia dan suaminya jalani.

pondok pesantren yang akan mereka datangi itu memiliki banyak sekali kesan dan kenangan tersendiri yang tidak bisa di sebutkan satu persatu,akan memakan waktu yang sangat lama.

Semoga kalian suka,bantu like dan comment ya...

1
Proposal
🔥5 BINTANG SUPPORT🌟 BUAT KAKANYA 🥰😖
NAMIFA_88: makasih
total 1 replies
Roxanne MA
bagus+seru banget ka, terus semangat untuk berkarya yaaa
NAMIFA_88: makasih
total 1 replies
Roxanne MA
bagus ka lanjutin bab selanjutnya
Aki
Bahasanya keren abis.
Ludmila Zonis
Ngga bisa move on!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!